Selasa, 10 Juli 2007



Hebatnya Kata-Kata Dalam Mengurangi Stress


KapanLagi.com - Satu hal yang biasanya merusak dalam bertindak yang diakibatkan derita batin, yang akhirnya menyebabkan stress, depresi dan kecemasan, sebenarnya tergantung pada kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan situasi dan kejadian yang dialami oleh seseorang. Dengan menggunkan kata-kata bernada keras dan penuh emosi, kesedihan atau rasa sakit akan memicu respon yang menakutkan. Dan terlebih lagi, pemilihan kata yang buruk justru akan memperburuk rasa sakit yang dirasakan. Sebenarnya, kata-kata memiliki kekuatan lebih, dan dalam artikel ini akan ditunjukan tiga kata yang paling buruk, yang dapat Anda gunakan serta bagaimana akibatnya terhadap emosi Anda, dan tiga kata baik sebagai kebalikannya.


Kata-kata yang bernada keras dan penuh emosi memang sudah jadi bagian kosa kata tiap orang. Kadang, kita menggunakan kata-kata bernada tinggi saat kehilangan kendali, marah dan frustasi. Dalam keadaan seperti ini, kita seperti sedang memberi angin pada perasaan dan emosi keluar dari tempatnya.


Sebenarnya, itu semua sah-sah saja. Bagi kebanyakan orang, setelah mengeluarkan semua uneg-uneg, mereka akan kembali pada diri awal dan menjalani hidup dengan normal. Tapi tidaklah semudah itu, jika emosi negatif itu berubah jadi stress, depresi dan kecemasan.


Dalam keadaan ini, rasa sakit akan terlontar dengan cara negatif, sebagai reaksi dari setiap kejadian dalam hidup yang dialami orang tersebut. Salah satu reaksi negatif adalah dengan mengeluarkan kata-kata bernada keras serta penuh emosi, yang justru akan membuat masalah sepele jadi besar. Ada tiga kata yang membuat emosi kita jatuh ke bagian paling dasar, yaitu Semuanya, Tak Ada dan Tak Akan Pernah. Sebagai contoh, hubungan Anda sedang mengalami guncangan dan bahkan sepertinya tak akan dapat dipertahankan. Dan berikut bagaimana tiga kata di atas justru mendorong Anda pada titik stress, depresi serta kegelisahan.



"Ya Tuhan. Semuanya yang terjadi dalam hidupku selalu berakhir buruk. Tak Ada lagi yang kuinginkan tanpanya. Aku Tak Akan Pernah bisa tertawa lagi." Dapatkah Anda lihat betapa merusaknya reaksi emosi tinggi ? Dan dapatkah Anda lihat, betapa kata-kata itu justru mendorong stress dengan memberi arti kejadian itu layaknya bencana besar?


Untuk menghindari membangkitkan emosi menakutkan ini, Anda dapat menggunakan tiga kata yang lebih baik, lebih tidak emosional, dapat meredakan intensitasnya, yaitu Hanya - untuk mengganti Semuanya - Sementara untuk mengganti Tak Akan Pernah - Beberapa- untuk mengganti Tak Ada.


Seperti contoh, ungkapan dalam kasus yang sama: "Baiklah, hubungan kami berakhir, tapi itu Hanya mempengaruhi kehidupan cintaku. Beberapa hal akan berubah, tapi pekerjaan, teman-teman, hobi kehidupan sosial -ku masih berjalan seperti biasa. Sekarang aku terluka, tapi itu hanya Sementara dan segalanya akan berjalan normal sejalan dengan waktu."


Dapatkan Anda lihat, betapa kata-kata ini dapat mengurangi pengaruh dan lebih banyak memberi kekuatan? Nah, Anda dapat memilih, kata-kata mana yang dapat membuat Anda lebih kuat, saat mengalami hal-hal buruk dalam kehidupan ini. Jika kata-kata postif dapat memberi dampak yang lebih baik untuk menghindari stress, depresi dan kecemasan, kenapa tak memilih menggunkannya? (articlebiz/erl)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun