Kamis, 12 Juli 2007

Memecat Cepat Dengan Tepat

Apapun alasannya, pemecatan merupakan berita yang menyakitkan bagi karyawan. Makanya meskipun pantas, para manajer masih merasa sungkan untuk memecat bawahannya. Memang, memecat memerlukan keberanian dan teknik tersendiri. Apalagi jika Anda harus segera melakukannya. Anda tidak bisa membuang-buang waktu. Berikut ini merupakan petunjuk untuk melakukan pemecatan dengan segera dari William A. Cohen dalam bukunya The Art of Leadership:

Tegas
Jangan ragu-ragu dalam melakukan pemecatan dan jangan setengah-setengah atau menunggu sampai ada kesempatan baik untuk melakukannya. Segera ambil tindakan tegas dan menyeluruh. Ambil tindakan pemecatan itu sesegera mungkin. Lebih cepat akan lebih baik. Karena daripada lama-lama menyimpan borok dan jadi penyakit tentu lebih baik mengenyahkannya segera. Tentu saja sebelumnya Anda harus mengumpulkan bukti-bukti akurat yang mendukung. Sehingga orang pun tahu bahwa pemecatan ini sangat beralasan.

Lakukan secara langsung
Jangan mewakilkan pemecatan pada orang lain. Lakukan sendiri, apalagi jika karyawan yang akan Anda pecat adalah bawahan Anda langsung. Kuatkan dan persiapkan mental Anda. Jangan sampai Anda merubah keputusan hanya karena kasihan atau karena terpancing pembelaannya.

Lakukan secara personal
Panggil bawahan Anda yang bermasalah ke ruangan Anda. Tutup pintu, kalau perlu kunci dan pastikan tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan Anda. Pastikan situasinya cukup nyaman untuk bicara empat mata. Jangan sekalipun melakukan pemecatan di depan umum. Lakukan secara pribadi untuk menghargainya. Karena seberat apapun masalahnya, dia tetaplah seorang karyawan yang punya harga diri dan tetap layak dihormati.

Jangan banyak basa-basi
Nggak perlu banyak berbasa-basi apalagi berlama-lama. Langsung saja pada pokok permasalahan tentang pemecatan. Beberkan alasan pemecatan secara detail. Tunjukkan tugas-tugas mana saja yang ia tak sanggup melakukannya dan pelanggaran-pelanggaran yang ia lakukan. Kalau perlu sertakan bukti-bukti yang mendukung. Buatlah agar ia menyadari kesalahannya.

Minta bantuan
Jika kasus pemecatan ini cukup berat dan orang yang akan dipecat berkarakter sulit, Anda bisa meminta pertolongan pihak lain. Anda bisa membicarakannya dengan bagian hukum, humas, personalia, atau kalau perlu dengan dinas ketenagakerjaan dan psikolog untuk mengatur strategi pemecatan. Namun tetap pertimbangkan efiesiensi bantuan dari pihak lain. Pikirkan sekali lagi sejauhmana Anda memerlukan bantuan.

Jangan lupa, dalam melakukan pemecatan Anda perlu mengumpulkan sejumlah bukti-bukti akurat. Jangan sampai Anda dituduh memecat hanya karena sentimen pribadi. Selain itu persiapkan mental Anda untuk menerima reaksi dari karyawan yang Anda pecat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun