Senin, 16 Juli 2007

PENCURI


Saat saya memberikan pelatihan atau briefieng dikantor , salahsatu cerita pengantar yang saya
paling suka adalah cerita Nasrudin Hoja yang berjudul Pencuri.

Konon ,
Nasrudin kedatangan seorang pencuri. Nasrudin ketakutan dan bersembunyi kedalam peti besar. Sang pencuri keheranan kenapa dia
bersembunyi. Kata Nasrudin, dirinya malu sebab didalam rumahnya tidak
ada yang bisa diambil oleh pencuri itu.

Begitu juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Seringkali kita
membiarkan pencuri dari luar untuk mengambil dari dalam diri kita
yang berharga yaitu rasanya malu. Bahkan kita juga malu ketika masih
memiliki rasa malu itu sendiri.

Ditengah lajunya bis kota, segerombolan anak muda berteriak-teriak
lapar, mau makan tidak punya uang. Berharap belas kasihan orang
dengan cara membentak-bentak orang, sudah menjadi tontonan tiap hari
dalam bis kota.

Juga tak mau kalah seorang tokoh ormas yang sibuk

mempertontonkan libido kekuasaannya padahal pemilu masih juga lama.
Sementara dirinya diam seribu bahasa ada masyarakat yang terendam
lumpur panas. Dan tak kalah dahsyatnya bagaimana televisi kita
mengajarkan anak-anak SD untuk tidak malu-malu lagi untuk berpacaran.
Seolah berkata, Ayo anak-anak buang jauh-jauh malu kalian.

Dalam kesendirian seringkali mendidik diri sendiri dengan mematikan
mesin keinginan agar tidak mengundang pencuri diluar diri merampas
sesuatu yang sangat berharga yaitu rasa malu, tentunya sangat sulit
dan tidak mudah. Namun juga harus dilakukan sebab dengan rasanya malu
itulah yang membentengi diri kita, untuk tidak terjerumus hidup
dilembah nestapa bagai hidup didalam neraka.
( source : agussyafii )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun