Kamis, 12 Juli 2007

SEJUTA KODOK


pada suatu sore hari seorang petani pergi ke kota dan masuk ke sebuah restoran dan menemui pemiliknya untuk menawarkan apakah mau menerima pasokan ribuan paha kaki kodok setiap hari.

Pemilik restoran itu kaget setengah tak percaya dan bertanya balik, dari mana ia kok bisa mendapatkan paha kodok segitu banyaknya!

Petani itu menjawab, "Disamping rumahku ada sebuah kolam yang didalamnya berjubel penuh kodok, wuihhh, pasti ada jutaan. Semalaman mereka itu mengorek, suaranya ribut bukan main, pokoknya terus menerus berbunyi dan suaranya benar-benar membuatku hampir gila"

Jadi mereka sepakat dan membuat suatu perjanjian dimana dinyatakan bahwa sang petani itu akan memasok paha kodok ke restoran itu, setiap kali kiriman sebanyak seribu ekor yang akan dipasok dalam beberapa minggu mendatang. Esok pagi harinya, petani itu kembali datang ke restoran itu dengan wajah agak lesu dan tanpa semangat, ia membawa serta dua ekor kodok agak kecil.

Pemilik restoran bertanya, "Lho, mana katamu seribu kodok itu?" Si petani menjawab, "Ternyata saya salah. yang ada cuma dua ekor ini. Tapi mereka kok benar2 membuat keributan luar biasa ya..."

Nah, lain kali bila mendengar ada orang yang mencela atau menjelek-jelekkan anda, ingat !!, itu barangkali hanya ributnya dua ekor kodok saja. Seringkali suatu permasalahan selalu nampak lebih besar di kegelapan.
Pernahkah suatu malam hari anda terbaring diranjang sedang mengkhawatirkan sebuah masalah yang membuat stress dan nampak seperti bunyi ributnya sejuta kodok? Nah, saat fajar menyingsing dan anda renungkan kembali masalah itu, bisa jadi anda tertawa lega, kok semut kau sebut gajah.

source :
Haryo Ardito,
Ketua Harian Asosiasi Manajemen Indonesia – DKI Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun