Selasa, 14 Agustus 2007

Killer Statement


Ada sebuah istilah komunikasi negatif dalam Kecerdasan Emosional yang
disebut killer statement. Apa itu killer statement? Gampangnya,
killer statement itu adalah segala bentuk pernyataan kita yang kita
keluarkan, sadar maupun tidak, tetapi melukai dan mampu merusak
mental maupun semangat orang lain.

Jenis-jenis killer statement ini, tanpa sadar kita dengar setiap
hari, atau barangkali tanpa sadar kita keluarkan dengan maksud
bercanda, memotivasi, tapi justru merusak. Nah, kalimat-kalimat
perusak jiwa yang menghasilkan perasaan yang negatif pada diri
seseorang itulah yang seringkali kita sebut killer statement.

Menariknya, sejarah dunia komik pun pernah mencatat akibat buruk dari
killer statement yang pernah diterima oleh dua anak bernama Jerry
Siegel dan Joe Shuster. Kisahnya begini. Di masa depresi yang melanda
Amerika pada 1933, Jeery Siegel mempunyai ide menciptakan seorang
tokoh pahlawan anak-anak yang mempunyai kemampuan luar biasa.

Tenaganya lebih kuat dari besi, bisa terbang dan asalnya dari planet
lain. Maka, bersama dengan temannya yakni Joe Shuster yang pandai
melukis, diciptakanlah untuk pertama kalinya gambaran manusia baja
tersebut. Tetapi gambaran komik manusia super itu tidaklah begitu
menarik. Kecaman dan kritikan diterima.

Selama enam tahun berturut-turut komiknya pun ditolak sana-sini.
Hingga akhirnya, puncak kehancuran mental Siegel dan Shuster terjadi
saat mereka mendengar ada editor dari Detective Comics yang
membutuhkan komik strips. Lantas mereka pun mencoba menjual kepada
mereka.

Tapi, saat membuka-buka dan menlihat gambaran komik mereka, para
editor pun tertawa dan berkata, "Wah, nggak akan ada yang percaya
dengan ide komik seperti ini. Gambarnya murahan dan tak mungkin laku
dijual". Maka, karena sudah terlalu frustrasi dengan penolakan dan
kalimat yang menghancurkan itu, Shuster dan Siegel akhirnya sepakat
menjual komik serta segala hak ciptanya kepada Detective Comics hanya
senilai US$130.

Perhatikan baik-baik, hanya seharga US$130 ! Tapi, itulah kesalahan
terbesar Siegel dan Shuster akibat terlalu mendengarkan killer
statement yang diterimnya. Karena, beberapa saat setelah komiknya
dibeli, karakter komiknya ternyata menjadi pujaan. Anda pasti bisa
menebak. Itulah tokoh Superman, manusia Krypton dengan kemampuan
terbang, penglihatan super serta kekuatan fisik yang luar biasa.

Komik Superman menjadi begitu laris, hingga difilmkan, karakternya
menjadi tokoh idola anak-anak. Sementara Shuster dan Siegel,
penciptanya yang pertama, hanya bisa gigit jari. Tokoh Superman
menjadi populer dan meraup keuntungan miliaran dolar AS. Tapi tokoh
penciptanya hanya mendapat US$130, bahkan hidup dalam utang dan
kemiskinan.

Untungnya, pada 1975 setelah mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari
publik yang menganggap Detective Comics tidak berperikemanusiaan
dengan membiarkan pencipta Superman hidup dalam miskin, akhirnya
Detective Comics sepakat memberikan jaminan finansial. Tetapi, kalau
kita melihat kembali, itulah harga dari sebuah killer statement yang
telah menghancurkan karir dan kehidupan dua orang bocah bernama
Shuster dan Siegel.

Pembaca, kisah ini kiranya membuat kita sadar akan bahaya dari killer
statement dalam hubungan interpersonal kita. Memang, kadang killer
statement ini diucapkan tidak dengan intensi yang negatif, tapi
dampaknya, sungguh merusak! Namun, bisa juga killer statement ini
diucapkan dengan maksud khusus untuk menjatuhkan mental orang yang
mendengarnya.

Tip penting

Untuk itu, ada beberapa tip penting bagi kita. Pertama, hati-hati
dengan killer statement yang mungkin kita ucapkan baik kepada anak
kita, pasangan hidup kita, rekan kerja maupun bawahan kita. Killer
statement ini menunjukkan bahwa kalimat yang diucapkan tanpa
pertimbangan, bisa membunuh potensi, kemampuan maupun karakter baik
seseorang.

Karena itu, kalaupun Anda sedang stress, sedang tidak dalam kondisi
mood untuk bicara, merasa tidak puas dengan hasilnya, ataupun merasa
tidak suka dengan apa yang Anda saksikan, usahakan untuk menghindari
menggunakan kalimat yang bernada menghancurkan atau mencela.

Kedua, kita sendiri sebagai orang yang akan dan biasa menerima killer
statement dari orang-orang di sekitar kita, lebih baik kita siapkan
anti virus bagi kita sendiri. Anti virus ini berisi kalimat lain yang
kita ucapkan pada diri kita sendiri, meskipun orang lain sudah
mengatakan killer statement itu kepada kita.

Dalam workshop Kecerdasan Emosional yang kami lakukan, salah satu
latihan yang kami berikan adalah dengan menggunakan kalimat penguatan
positif yang cepat menetralkan meskipun orang lain telah mengatakan
hal yang buruk kepada Anda.

Menariknya, juga di salah satu acara kontes menyanyi, ada seorang
penyanyi kodang yang sudah tua, tapi diundang menjadi tamu untuk
juri. Saat itu ada seorang penyanyi yang mendapat penilaian buruk dan
akhirnya tersingkir. Saat sebelum mundur, si penyanyi tua ini
memberikan nasihat, "Jangan pedulikan hasil penilaian ini buatmu.
Yang penting adalah kuatkanlah dirimu terus. Sayapun tidak pernah
menjuarai kontes menyanyi, toh dengan kegigihan, saya bisa menjadi
seorang penyanyi. Teruslah berlatih dan buktikan dirimu bisa
berhasil". Wow, mata saya berkaca-kaca mendengar motivasi dari sang
artis dan bintang penyanyi tua ini.

Sungguh suatu kata-kata penguatan yang luar biasa. Andapun harus
mengatakan hal yang sama kepada diri Anda, saat Anda diberikan kata-
kata negatif ataupun killer statement. Ingatlah pembaca, jangan
sampai potensi dan kemampuan Anda dirusak oleh kata-kata dari kalimat
orang yang tidak bertanggung jawab. Merekalah yang sebenarnya punya
masalah dengan diri mereka. Jangan biarkan mereka merusak diri Anda.
Jangan biarkan mereka mencuri mimpi Anda.

Sumber: Killer Statement oleh Anthony Dio Martin