Kamis, 09 Agustus 2007

Penipu Yang Tertipu



Oleh : Toni Yoyo, STP, MM, MT


Suatu ketika di jaman Cina kuno, seorang pemilik rumah gadai terkejut ketika menemukan beberapa barang antik palsu yang telah diterima oleh pegawainya sebagai barang asli. Tentu saja orang yang berhutang dengan menggadaikan barang-barang palsu tersebut tidak akan pernah datang untuk melunasi dan mengambil kembali barang-barang yang tidak bernilai itu.

Bekerja sama dengan aparat keamanan, secara diam-diam, di suatu malam sekelompok polisi memindahkan beberapa barangnya termasuk barang-barang antik palsu ke gudang lain. Keesokan paginya, para pegawai rumah gadai menemukan tempat kerja mereka telah dirampok dan segera melaporkan ke pemilik rumah gadai. Dengan tergopoh-gopoh dan memperlihatkan mimik yang terkejut dan cemas, si pemilik rumah gadai segera memerintahkan para pegawainya untuk mengecek dan membuat daftar inventaris yang hilang.

Daftar ini segera diumumkan dan ditempelkan di berbagai tempat. Dalam pengumuman itu disebutkan juga barangsiapa yang memiliki tanda terima dapat meminta ganti rugi jika barang-barangnya termasuk yang telah dicuri.

"Sungguh berita yang luar biasa menggembirakan !" pikir si penipu setelah membaca pengumuman tersebut. "Tanpa disangka-sangka aku mendapat keuntungan berlipat". Segera si penipu membawa tanda terimanya. Dengan marah dan kasar, sambil memperlihatkan tanda terimanya, ia menuntut ganti rugi sesuai dengan bunyi pengumuman yang telah ditempelkan. Penipu yang tidak pernah menyangka akan tertipu oleh orang yang telah ditipunya itu, segera ditangkap.

Pepatah yang mengatakan, "Burung akan kehilangan nyawa mereka akibat rakus, dan orang akibat serakah" adalah benar adanya. Jika seekor burung liar didekati dengan jaring, ia akan menjadi waspada dan segera terbang menjauh. Di lain pihak, jika ia dipikat dengan biji-bijian atau makanannya, dalam kegirangannya ia tidak sadar sedang mendekati perangkap.

Keserakahan menjadi salah satu pendorong seseorang melakukan kejahatan. Kesenangan terhadap hasil yang diperoleh dari perbuatan jahat akan mendorong pelaku kejahatan untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahat lainnya mulai dari yang kecil, sedang sampai besar. Oleh karena itu kenali dan kelolalah sifat serakah yang ada dalam diri masing-masing. Jangan mengulang melakukan kejahatan walaupun kecil karena akan membuahkan kebiasaan berbuat jahat, yang akhirnya akan memerangkap dan menjerumuskan diri sendiri.

Demikianlah yang terjadi dengan si penipu yang karena keserakahannya, mengulang kembali kejahatan penipuan yang sudah dilakukan. Si pemilik rumah gadai, dengan pengetahuan dan kebijaksanaannya akan sifat orang yang serakah dan si pelaku kejahatan, menggunakannya untuk memerangkap si penipu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun