Oleh : Eko Jalu Santoso - Founder Motivasi Indonesia, Penulis Buku
Dalam menjalani kehidupan ini, manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yakni “ kebebasan hati” untuk memilih kehidupannya. Apakah akan memilih mengikuti daya tarik positif atau tarikan negative. Mengikuti daya tarik spiritual yang mengantarkannya pada kehidupan penuh makna dan keagungan atau daya tarik materialisme duniawi semata yang dapat membawanya pada kegagalan.
Amanat agung yang dipikul manusia dalam hidup ini, hanya dapat ditunaikan andaikata kita dapat memahami secara utuh dan benar hakekat penciptaan diri kita. Sehingga manusia dapat menggunakan potensi dirinya untuk menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna. Banyak memberikan manfaat bagi orang lain dan alam semesta. Menghasilkan karya dan kinerja yang bermanfaat bagi orang lain dan alam semesta.
Bagaimana agar dapat menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna ? Setiap individu pasti memiliki jawaban masing-masing, namun disini saya memberikan beberapa tips berikut ini:
Mengubah Orientasi Hidup, Memikirkan Orang Lain
Apakah Anda lebih sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, penghasilan lebih tinggi, rumah lebih mewah, mobil baru, bisnis lebih besar, lebih kaya dan ingin-ingin lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya kita lebih sering memikirkan diri sendiri. Artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Mulailah mengubah pusat hidup kita lebih banyak memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan sembako, memikirkan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain. Inilah yang akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.
Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.
Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain. Bagaimana caranya ?. Dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.
Banyak Melepaskan Energi Positif.
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesusahan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif dan melepaskan energi positif kepada orang lain.
Melepaskan energi positif dapat dilakukan dengan berbagi semangat, berbagi ide dan solusi bagi orang lain, berbagi pemikiran positif, misalnya. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak melepaskan energi positif dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll.
Hadapkan Wajah Kepada Allah
Hidup adalah ‘pemberian’ dari Allah. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dia pulalah yang berkuasa mengatur hidup kita, memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan bagi kita. Itu semua bermula dari bagaimana cara kita memilih jalan hidup kita.
Berusahalah menjaga keseimbangan dalam hidup dengan selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran pusat gravitasi spiritual. Pusat makna tertinggi kehidupan yang di dalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Menjalani hidup bertawakal dan mengabdi kepada Allah. Bekerja, berbisnis, berusaha dan berkarya semata-mata bentuk pengabdian kepada Allah. Menerima kehidupan dengan bersyukur, namun tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras. Lebih lengkap dapat dibaca di buku “The Art of Life Revolution” yang diterbitkan Elex Media. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Eko Jalu Santoso adalah Penulis Buku “The Art of Life Revolution” Penerbit Elex Media Komputindo,
Founder Motivasi Nurani Indonesia.
Weblog: www.ekojalusantoso.com
"Dengan ILMU hidup menjadi MUDAH, dengan IMAN hidup menjadi TERARAH dengan SENI hidup menjadi INDAH" Dari berbagai sumber.... semoga bermanfaat
Sabtu, 19 Juli 2008
TIPS AGAR TIDAK MENJATUHKAN MOTIVASI KARYAWAN
Salah satu kunci penting memotivasi karyawan adalah menghindari tindakan-tindakan yang membunuh motivasi karyawan. Ini berarti, memotivasi karyawan tidak cukup hanya dengan mendorong karyawan berperilaku motivatif,tetapi juga menjaga diri anda, sebagai seorang pimpinan , untuk tidakmelakukan sesuatu yang dapat mematahkan semangat karyawan. Sikap negatif anda dapat menghalangi sesuatu positif dari orang lain.
Ada banyak hal yang dapat mengendurkan motivasi karyawan. Yang terpenting berasal dari anda sendiri. Berikut beberapa tips beberapa tindakan yang perlu anda ingat-ingat, karena bila tidak, anda dapat menjatuhkan motvasi karyawan.
1--Jangan mengkritik karyawan di hadapan orang lain.
Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan dihadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar,namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.
2--Jangan menghina/merendahkan karyawan.
Melontarkan kata-kata seperti, "bodoh", "goblok", atau kata-kata penuh hinaan lain adalah tindakan yang harus dihindari jauh-jauh. Berhati-hatilah dengan perkataan anda. Jangan sepelekan orang lain. Mereka takkan melakukan sesuatu yang anda inginkan dengan baik jika anda sendiri menganggap mereka tidak becus.
3--Jangan menganggap karyawan sebagai alat.
Sebagai pimpinan , anda memang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan.Namun, jika anda bersikap seolah-olah memperalat karyawan demi tujuan anda sendiri, anda akan kehilangan simpati dan motivasi karyawan untuk mau bekerja pada anda. Libatkan karyawan pada tujuan bersama. Tunjukkan bahwa anda bersama mereka sedang mencapai tujuan demi keberhasilan bersama.
4--Jangan berlaku tidak adil.
Adalah wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang "dijilat" oleh karyawan yang anda sukai.
Jangan sekali - kali men-judge ada departemen yang menghasilkan dan ada departemen yang tidak menghasilkan.
5--Jangan hanya memikirkan diri sendiri.
Bagaimana perasaan anda saat mendengar atasan membanggakan dan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Anda mungkin merasa direndahkan secara tak langsung. Atau anda mungkin merasa atasan anda sedang mengambil keuntungan dari anda. Maka, itu pulalah yang dirasakan oleh karyawan anda jika anda hanya berpusat pada diri sendiri dan tak memberikan perhatian pada mereka.
6--Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri,karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi.Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.
7--Jangan melemparkan tanggung jawab.
Tugas pimpinan / manajer adalah membimbing karyawan agar lebih baik dan berhasil. Salah satunya adalah dengan mendelegasikan wewenang. Tapi itu bukan berarti anda terlepas dari tanggung jawab atas tugas tersebut. Melemparkan tanggung jawab dapat meruntuhkan kepercayaan mereka pada anda sebagai seorang pemimpin. Disaat-saat sulit, tunjukkan tanggung jawab anda. Ini menumbuhkan hormat pada anda.
8--Jangan kaku, namun jangan turunkan standar kualitas anda.
Situasi tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Anda harus bersikap tegas, namun jangan diartikan sebagai sikap kaku. Terbuka dan terimalah masukan-masukan dari karyawan anda. Namun, anda tetap harus menjaga standarkualitas yang anda inginkan. Jika anda toleran terhadap sebuah kelemahan,anda menurunkan moral karyawan lain yang memiliki inisiatif tinggi.
9--Jangan menunjukkan ketidakpercayaan.
Kunci memotivasi orang adalah memberikan kepercayaan pada mereka.Sebaliknya, mematikan motivasi karyawan paling mudah dilakukan dengan mencabut kembali kepercayaan itu. Sepatah ucapan yang menunjukkan ketidakpercayaan sudah cukup untuk menyingkirkan motivasi mereka.
10--Jangan acuh tak acuh pada karyawan.
Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apapun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan.
Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.
Regards,
http://www.djodiismanto.blogspot.com/
Ada banyak hal yang dapat mengendurkan motivasi karyawan. Yang terpenting berasal dari anda sendiri. Berikut beberapa tips beberapa tindakan yang perlu anda ingat-ingat, karena bila tidak, anda dapat menjatuhkan motvasi karyawan.
1--Jangan mengkritik karyawan di hadapan orang lain.
Ini adalah pembunuh motivasi nomor satu. Jangan permalukan karyawan dihadapan orang lain. Meski anda mengatakan sesuatu yang menurut anda benar,namun mengkritiknya di depan umum, dapat melukai perasaannya. Kritik anda dapat meninggalkan bekas luka dalam yang mengubah motivasi menjadi sakit hati dan dendam berkepanjangan.
2--Jangan menghina/merendahkan karyawan.
Melontarkan kata-kata seperti, "bodoh", "goblok", atau kata-kata penuh hinaan lain adalah tindakan yang harus dihindari jauh-jauh. Berhati-hatilah dengan perkataan anda. Jangan sepelekan orang lain. Mereka takkan melakukan sesuatu yang anda inginkan dengan baik jika anda sendiri menganggap mereka tidak becus.
3--Jangan menganggap karyawan sebagai alat.
Sebagai pimpinan , anda memang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan.Namun, jika anda bersikap seolah-olah memperalat karyawan demi tujuan anda sendiri, anda akan kehilangan simpati dan motivasi karyawan untuk mau bekerja pada anda. Libatkan karyawan pada tujuan bersama. Tunjukkan bahwa anda bersama mereka sedang mencapai tujuan demi keberhasilan bersama.
4--Jangan berlaku tidak adil.
Adalah wajar jika anda senang pada karyawan-karyawan terbaik anda. Namun itu bukan alasan untuk berlaku tidak adil. Perlakuan diskriminatif mudah sekali menjatuhkan semangat seluruh karyawan. Terlebih lagi bila anda tak sadar sedang "dijilat" oleh karyawan yang anda sukai.
Jangan sekali - kali men-judge ada departemen yang menghasilkan dan ada departemen yang tidak menghasilkan.
5--Jangan hanya memikirkan diri sendiri.
Bagaimana perasaan anda saat mendengar atasan membanggakan dan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Anda mungkin merasa direndahkan secara tak langsung. Atau anda mungkin merasa atasan anda sedang mengambil keuntungan dari anda. Maka, itu pulalah yang dirasakan oleh karyawan anda jika anda hanya berpusat pada diri sendiri dan tak memberikan perhatian pada mereka.
6--Jangan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Karyawan membutuhkan sebuah keputusan yang tegas, segera, namun bijaksana dari atasannya. Jika anda tampak bimbang dengan keputusan anda sendiri,karyawan akan merasa lebih bimbang lagi. Ini cepat sekali menjegal motivasi.Bukan hanya itu, mereka mungkin tak lagi mempercayai kemampuan diri mereka sendiri juga anda.
7--Jangan melemparkan tanggung jawab.
Tugas pimpinan / manajer adalah membimbing karyawan agar lebih baik dan berhasil. Salah satunya adalah dengan mendelegasikan wewenang. Tapi itu bukan berarti anda terlepas dari tanggung jawab atas tugas tersebut. Melemparkan tanggung jawab dapat meruntuhkan kepercayaan mereka pada anda sebagai seorang pemimpin. Disaat-saat sulit, tunjukkan tanggung jawab anda. Ini menumbuhkan hormat pada anda.
8--Jangan kaku, namun jangan turunkan standar kualitas anda.
Situasi tidak selalu berjalan sebagaimana diharapkan. Anda harus bersikap tegas, namun jangan diartikan sebagai sikap kaku. Terbuka dan terimalah masukan-masukan dari karyawan anda. Namun, anda tetap harus menjaga standarkualitas yang anda inginkan. Jika anda toleran terhadap sebuah kelemahan,anda menurunkan moral karyawan lain yang memiliki inisiatif tinggi.
9--Jangan menunjukkan ketidakpercayaan.
Kunci memotivasi orang adalah memberikan kepercayaan pada mereka.Sebaliknya, mematikan motivasi karyawan paling mudah dilakukan dengan mencabut kembali kepercayaan itu. Sepatah ucapan yang menunjukkan ketidakpercayaan sudah cukup untuk menyingkirkan motivasi mereka.
10--Jangan acuh tak acuh pada karyawan.
Jika anda ingin meruntuhkan motivasi karyawan, jangan berikan perhatian apapun pada mereka. Jangan beri umpan balik. Jangan ingat kejadian-kejadian penting dalam hidup mereka. Jangan berikan waktu bagi mereka untuk berbincang-bincang. Jauh lebih mudah mematahkan semangat, ketimbang membangunnya. Untuk itu, hindari hal-hal yang bisa membunuh motivasi karyawan.
Dan itu, berarti menjaga tindakan anda sendiri.
Regards,
http://www.djodiismanto.blogspot.com/
Carilah Ilmu Sederhana
Saat ini, ilmu bisnis berkembang sangat pesat. Kita mengenal istilah-istilah yang pada beberapa dekade lalu belum pernah terdengar. Katakanlah istilah seperti Management By Olympic System (MBOS), Sig Sigma, Balance Score Card , Blue Ocean Strategy dan sebagainya.
Pertanyaannya, apakah semuanya ini perlu?
Jika Anda seorang praktisi / pemula bisnis, maka jawabannya adalah tidak !
Buat apa mendalami ilmu yang namanya keren, yang untuk mengertinya saja perlu waktu berbulan-bulan.
Lalu, kapan prakteknya?
Kapan jualannya?
Saingan sudah lari jauh disaat kita masih belajar.
Sebaiknya …
Carilah ilmu yang gampang dicerna, sehingga mudah diterapkan.
Semakin sederhananya sebuah ilmu, semakin mudah ia bisa di monitor dan di evaluasi…
Less is Beautiful.
Contoh-contoh ilmu bisnis yang sederhana itu antara lain:
1. Nama pelanggan yang order harus dicatat, supaya dapat dihubungi kembali …
2. Fokus semua tindakan perusahaan ke tujuan perusahaan, yakni Bottom Line.
3. Terapkan POAC.
4. Show me the money!
5. Jangan malu dan merasa diri terlalu tinggi (jabatannya) untuk menjual. Bill Gates masih menjual untuk perusahaannya.
6. … silahkan ditambahkan sendiri …
Apakah ilmu keren tidak boleh?
Tentu saja boleh!
Pada suatu saat, jika perusahaan Anda telah besar, dan terlebih team anda mampu menyerap ilmu yang lebih rumit, boleh saja diterapkan.
But, anyway, saya pikir bahwa less is more ! simple is beatiful !
Source : Johny Rusly
Pertanyaannya, apakah semuanya ini perlu?
Jika Anda seorang praktisi / pemula bisnis, maka jawabannya adalah tidak !
Buat apa mendalami ilmu yang namanya keren, yang untuk mengertinya saja perlu waktu berbulan-bulan.
Lalu, kapan prakteknya?
Kapan jualannya?
Saingan sudah lari jauh disaat kita masih belajar.
Sebaiknya …
Carilah ilmu yang gampang dicerna, sehingga mudah diterapkan.
Semakin sederhananya sebuah ilmu, semakin mudah ia bisa di monitor dan di evaluasi…
Less is Beautiful.
Contoh-contoh ilmu bisnis yang sederhana itu antara lain:
1. Nama pelanggan yang order harus dicatat, supaya dapat dihubungi kembali …
2. Fokus semua tindakan perusahaan ke tujuan perusahaan, yakni Bottom Line.
3. Terapkan POAC.
4. Show me the money!
5. Jangan malu dan merasa diri terlalu tinggi (jabatannya) untuk menjual. Bill Gates masih menjual untuk perusahaannya.
6. … silahkan ditambahkan sendiri …
Apakah ilmu keren tidak boleh?
Tentu saja boleh!
Pada suatu saat, jika perusahaan Anda telah besar, dan terlebih team anda mampu menyerap ilmu yang lebih rumit, boleh saja diterapkan.
But, anyway, saya pikir bahwa less is more ! simple is beatiful !
Source : Johny Rusly
Anda " Orang Yang Terhormat "
Ada sebuah negeri yang diperintah oleh seorang raja yang terkenal sangat bijaksana. Raja itu sering berkeliling negeri untuk melihat-lihat kehidupan rakyatnya
Pada suatu ketika Sang Raja dengan diiringi para pengawalnya sedang berjalan-jalan masuk-keluar kampung, dilihatnya ada seorang anak pengemis yang sedang mengais-ngais sampah di tempat sampah untuk mendapatkan sisa-sisa makanan. Tergerak oleh belas kasihan, raja itu memerintahkan kepada pengawalnya untuk membawa anak itu keistana.
Raja berkenan mengangkat anak itu menjadi anaknya.
Malam itu ketika Sang Raja dan Permaisurinya santap malam. Anak angkat barunya, yang sudah dimandikan dan diberi pakaian baru, diajak bersama santap malam. Terbiasa dengan kehidupan lamanya, anak itu makan dengan tergesa-gesa, comot sana, comot sini dengan tidak tahu aturan.
Namun Sang Raja dan Permaisuri dengan sabar mengajarkan kepada anak itu tata cara makan yang baik.
"Nak, engkau di sini tidak perlu takut tidak mendapat bagian, tidak perlu tergesa-gesa, semuanya tersedia dengan cukup. Begini cara memegang sendok dan garpu. Begini cara mengambil nasi. Begini cara mengambil lauk. Semuanya ada aturannya. Jangan sembarangan mengambil dengan sendokmu".
Pada suatu hari, Sang Raja mengadakan perjalanan dengan keretanya dan anak itu diajak serta. Di kiri-kanan jalan rakyat menyambut mereka dengan penuh antusias. Sang Raja menyambut dengan gembira lambaian tangan rakyatnya.
Namun Sang Raja keheranan memperhatikan anak angkatnya. Dia tidak mempedulikan orang-orang yang menyambutnya. Malahan setiap melewati tempat pembuangan sampah, anak itu ingin turun dari keretanya.
Sang Raja selalu melarang anak itu turun dari kereta, setiap mereka melewati tempat sampah.
"Nak engkau sekarang anak terhormat , tidak perlu engkau mencari makan ditempat sampah lagi. Lupakan masa lalumu. Hiduplah seperti orang terhormat ".
Renungan :
Kehidupan kita, kadang seperti anak raja itu. Kita yang melalui pemberian nama dari orang tua dan hakekah yang secara resmi menjadi muslim , namun masih cenderung untuk kembali ke kehidupan lama kita "mengais-ngais sampah".
Datang kepada dukun, tukang ramal, orang "pintar" dsb, untuk minta "ilmu",zimat dsb. Lupakah anda, bahwa anda itu " orang terhormat " ?
Pada suatu ketika Sang Raja dengan diiringi para pengawalnya sedang berjalan-jalan masuk-keluar kampung, dilihatnya ada seorang anak pengemis yang sedang mengais-ngais sampah di tempat sampah untuk mendapatkan sisa-sisa makanan. Tergerak oleh belas kasihan, raja itu memerintahkan kepada pengawalnya untuk membawa anak itu keistana.
Raja berkenan mengangkat anak itu menjadi anaknya.
Malam itu ketika Sang Raja dan Permaisurinya santap malam. Anak angkat barunya, yang sudah dimandikan dan diberi pakaian baru, diajak bersama santap malam. Terbiasa dengan kehidupan lamanya, anak itu makan dengan tergesa-gesa, comot sana, comot sini dengan tidak tahu aturan.
Namun Sang Raja dan Permaisuri dengan sabar mengajarkan kepada anak itu tata cara makan yang baik.
"Nak, engkau di sini tidak perlu takut tidak mendapat bagian, tidak perlu tergesa-gesa, semuanya tersedia dengan cukup. Begini cara memegang sendok dan garpu. Begini cara mengambil nasi. Begini cara mengambil lauk. Semuanya ada aturannya. Jangan sembarangan mengambil dengan sendokmu".
Pada suatu hari, Sang Raja mengadakan perjalanan dengan keretanya dan anak itu diajak serta. Di kiri-kanan jalan rakyat menyambut mereka dengan penuh antusias. Sang Raja menyambut dengan gembira lambaian tangan rakyatnya.
Namun Sang Raja keheranan memperhatikan anak angkatnya. Dia tidak mempedulikan orang-orang yang menyambutnya. Malahan setiap melewati tempat pembuangan sampah, anak itu ingin turun dari keretanya.
Sang Raja selalu melarang anak itu turun dari kereta, setiap mereka melewati tempat sampah.
"Nak engkau sekarang anak terhormat , tidak perlu engkau mencari makan ditempat sampah lagi. Lupakan masa lalumu. Hiduplah seperti orang terhormat ".
Renungan :
Kehidupan kita, kadang seperti anak raja itu. Kita yang melalui pemberian nama dari orang tua dan hakekah yang secara resmi menjadi muslim , namun masih cenderung untuk kembali ke kehidupan lama kita "mengais-ngais sampah".
Datang kepada dukun, tukang ramal, orang "pintar" dsb, untuk minta "ilmu",zimat dsb. Lupakah anda, bahwa anda itu " orang terhormat " ?
Mengapa Tuhan Tidak Menolongku ?
Ada seorang laki - laki yang tinggal di dekat sebuah sungai. Bulan - bulan musim penghujan sudah dimulai.
Hampir tidak ada hari tanpa hujan baik hujan rintik-rintik maupun hujan lebat.
Pada suatu hari terjadi bencana di daerah tersebut. Karena hujan turun deras agak berkepanjangan, permukaan sungai semakin lama semakin naik, dan akhirnya terjadilah banjir.
Saat itu banjir sudah sampai ketinggian lutut orang dewasa. Daerah tersebut pelan-pelan mulai terisolir. Orang - orang sudah banyak yang mulai mengungsi dari daerah tersebut, takut kalau permukaan air semakin tinggi.
Lain dengan orang-orang yang sudah mulai ribut mengungsi, lelaki tersebut tampak tenang tinggal dirumah.
Akhirnya datanglah truk penyelamat , sebuah Truk Mitsubishi Fuso berhenti di depan rumah lelaki tersebut.
“Pak, cepat masuk ikut truk ini, nggak lama lagi banjir semakin tinggi”, teriak salah satu regu penolong ke lelaki tersebut.
Silelaki menjawab: “Tidak, terima kasih, anda terus saja menolong yang lain. Saya pasti akan diselamatkan Tuhan. Saya ini kan sangat rajin berdoa.”
Setelah beberapa kali membujuk tidak bisa, akhirnya truk Mitsubishi tersebut melanjutkan perjalanan untuk menolong yang lain.
Permukaan air semakin tinggi. Ketinggian mulai mencapai 1.5 meter. Lelaki tersebut masih di rumah, duduk di atas almari.
Datanglah regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah lelaki tersebut.
“Pak, cepat kesini, naik perahu ini. Keadaan semakin tidak terkendali. Kemungkinan air akan semakin meninggi.
Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata: ” Terima kasih, tidak usah menolong saya, saya orang yang beriman, saya yakin Tuhan akan selamatkan saya dari keadaan ini.
Perahu dan regu penolongpun pergi tanpa dapat membawa lelaki tersebut.
Perkiraan banjir semakin besar ternyata menjadi kenyatan. Ketinggian air sudah sedemikian tinggi sehingga air sudah hampir menenggelamkan rumah-rumah disitu. Lelaki itu nampak di atas wuwungan rumahnya sambil terus berdoa.
Datanglah sebuah helikopter dan regu penolong. Regu penolong melihat ada seorang laki-laki duduk di wuwungan rumahnya. Mereka melempar tangga tali dari pesawat. Dari atas terdengar suara dari megaphone:
” Pak, cepat pegang tali itu dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-lagi laki-laki tersebut menjawab dengan berteriak:”Terima kasih, tapi anda tidak usah menolong saya. Saya orang yang beriman dan rajin berdoa. Tuhan pasti akan menyelamatkan saya.
Ketinggian banjir semakin lama semakin naik, dan akhirnya seluruh rumah di daerah tersebut sudah terendam seluruhnya.
Bagaimana nasib lelaki tersebut?
Lelaki tersebut akhirnya mati tenggelam.
Di akhirat dia dihadapkan pada Tuhan.
Lelaki ini kemudian mulai berbicara bernada protes:
”Ya Tuhan, aku selalu berdoa padamu, selalu ingat padamu, tapi kenapa aku tidak engkau selamatkan dari banjir itu?”
Tuhan menjawab dengan singkat:
“Aku selalu mendengar doa-doamu, untuk itulah aku telah mengirimkan Truk, kemudian perahu dan terakhir pesawat helikopter. Tetapi kenapa kamu tidak ikut salah satupun?
Sebuah cerita menarik. Demikian juga dalam kehidupan kita, kita bekerja dan selalu melakukan doa kepada Allah s.w.t.
Dan Allah sudah sering mengirimkan “truk”, “perahu”, dan “pesawat” kepada kita, tapi kita tidak menyadarinya.
Posted by DJODI ISMANTO
Selamat Pagi, Anda Kena PHK!
Seorang Chief Operating Officer sebuah perusahaan ternama dunia hari itu datang kekantornya yang megah tepat jam 7 pagi. Sang pemilik perusahaan memasuki ruang kerjanya tak lama kemudian. Setelah berbasa-basi sedikit, beliau berujar;
"My friend," katanya. "Aku bangga dengan hasil kerjamu selama ini," lanjutnya. Sang CEO tentu saja bahagia mendengar pujian bossnya itu.
"Namun," lanjut si boss. Kali ini, hati CEO itu mulai dihinggapi tanda tanya besar.
"Para stakeholders kita menginginkan untuk menggantikanmu dengan seseorang yang lebih baik....."
Saat itu juga, pagi yang cerah seakan-akan berubah menjadi gelap gulita sambil sesekali dikilati cahaya dari bunyi petir dan gelegar halilintar yang membuat jiwa bergetar.
Sang CEO hanya bisa terpana. Seolah tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya. Seandainya, Boleh jadi anda mengira bahwa percakapan diatas itu sekedar rekaan belaka. Tapi, jika anda mengikuti perkembangan dunia bisnis internasional akhir-akhir ini; anda akan menemukan bahwa pembicaraan semacam itu sungguh-sungguh terjadi didunia nyata.
'Korbannya'? Banyak. Mulai dari orang nomor satu di bank terkemuka. Pemimpin perusahaan farmasi tercanggih. Hingga raksasa minuman berbahan dasar kopi yang aroma ketenarannya sampai kesini. Bahasa politik boleh mengatakannya dengan halus, semisal; pensiun dini atau golden shake hand.
Tetapi, dalam bahasa kita; itu tidak beda dengan tiga huruf mengerikan bernama P. Dan H. Dan K. Sounds familiar, right? Yes, that PHK.ta itu tidak ditujukan kepada CEO yang sedang kita bicarakan itu. Melainkan kepada anda.
What are you going to do?
Anda tentu masih ingat kisah tragis legendaris yang menimpa kapal pesiar Titanic yang tenggelam pada tanggal 14 April 1912. Peristiwa itu diperkirakan menelan 1,500 korban jiwa.
Para ahli mempercayai bahwa faktor utama yang menyebabkan banyaknya jumlah korban jiwa bukanlah semata-mata tenggelamnya kapal tersebut, melainkan; kurangnya jumlah sekoci yang ada dikapal itu dibandingkan dengan jumlah penumpang yang ada. Mereka begitu yakin bahwa Titanic tidak bisa tenggelam. Jadi, mengapa harus menyediakan sekoci?
Konon, ketika perisiwa itu terjadi; sesungguhnya masih banyak waktu untuk melakukan penyelamatan. Namun, karena jumlah sekoci penyelamat hanya sedikit, hanya sebagian kecil saja yang bisa diselamatkan.
Dalam kehidupan kerja pun kita sering berpikir seperti itu. Kita begitu yakin bahwa kapal yang kita gunakan untuk mengarungi samudera dunia kerja ini tidak akan tenggelam. Sehingga kita tidak merasa penting untuk memiliki sekoci.
Tetapi, berapa banyak sudah perusahaan yang gulung tikar dan kemudian tenggelam seperti halnya Titanic? Jika kita boleh berkata tanpa sensor, sesungguhnya dunia kerja kita lebih beresiko daripada Titanic. Apa yang terjadi pada Titanic adalah musibah bagi semua penumpang. Semua orang menghadapi masalah yang sama. Sebab; orang baik tidak ditendang keluar dari kapal.
Tetapi, dalam sebuah perusahaan; sudah sering terjadi seorang karyawan ditendang keluar dari bahtera perusahaan semudah itu. Seperti peristiwa yang menimpa sang CEO diatas itu.
Jika itu bisa terjadi kepada pimpinan puncak sebuah perusahaan; maka tidak heran jika bisa dengan sangat gampangnya menimpa karyawan-karyawan dilevel lainnya. Ya. Tentu saja. Anda sudah tahu itu. Bahkan mungkin sudah banyak teman anda yang terkena PHK juga. Sayangnya, saat ini pun kita masih begitu yakinnya untuk mengatakan bahwa kita tidak akan mengalami nasib seperti itu.
Seseorang menganggap saya ini terlampau pesimis dalam memandang masa depan pekerjaan. Saya bilang;"Ada bedanya antara sikap pesimis dengan sikap antisipatif.
Seseorang yang pesimis, memandang dari sisi negatif, dan dia tidak melakukan apa-apa untuk mempersiapkan dirinya, kecuali memelihara perasaan was-was. Sedangkan, orang yang antisipatif, memandang sebuah resiko secara rasional dan proporsional. Lalu dia mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi sulit jika terjadi sewaktu-waktu. "
PHK adalah resiko kita sehari-hari. Kita tidak perlu terlampau percaya diri dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi pada kita. Atau sebaliknya terlalu takut jika mengalaminya. Sebab, selama kita 'mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan itu,' maka yakinlah bahwa masa depan kita akan baik-baik saja.
Paling tidak, kita tidak terlampau syok, jika itu benar-benar terjadi. Dan yang lebih penting dari itu adalah; memulai mempersiapkan 'sekoci' itu dari saat ini. Sekoci yang selalu siap digunakan jika sewaktu-waktu kita membutuhkannya.
Begitu beragamnya reaksi orang ketika terjadi PHK.
Ada yang panik.
Ada yang biasa-biasa saja.
Ada pula yang senang alang kepalang.
Ada orang yang mendapatkan 'golden shake hand' tetapi hatinya miris dan menghadapi dunia didepannya dengan tatapan pesimis.
Ada yang mendapatkan uang pesangon sekedar sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam undang-undang; namun, memandang masa depannya dengan antusias dan optimis.
Mengapa sikap mereka bisa beda begitu ya? Ternyata, orang-orang yang sudah 'mempersiapkan' dirinya untuk situasi sulit seperti itu lebih bisa menghadapi kenyataan itu. Mereka melihat sisi terangnya. Dan mereka menemukan bahwa; itu bukanlah akhir dari segala-galanya.
Beberapa waktu lalu saya mendapatkan email dari seorang teman yang mengalami 'perlakuan' kurang patut diperusahaan. Menyimak kompleksnya permasalahan yang dihadapinya, tidaklah mudah untuk meresponnya.
Tetapi, tepat sehari sebelum saya menerima email itu, saya bertemu dengan seorang sahabat lama. Bagi saya, beliau bukan sekedar sahabat; melainkan juga seorang mentor. Puncak karir beliau adalah Direktur Pengembangan Bisnis pada sebuah perusahaan multinasional dengan pengalaman kerja 20 tahun.
Dia bangga dengan pencapaiannya. Dan dia tahu kualitas dirinya yang tinggi. Namun, suatu ketika perusahaan memintanya untuk menduduki sebuah jabatan lain. Jabatan itu levelnya bukan Direktur, melainkan manager biasa. Jelas, orang ini diturunkan pangkatnya.
Dan yang lebih menarik lagi adalah: posisi baru yang harus dipegangnya adalah sebuah posisi yang sebelumnya berada langsung dibawah kepemimpinannya. Sedangkan posisi direktur kini diduduki oleh orang lain.
Itu terjadi tahun 2002. Dan orang itu - dengan segala kualitas diri yang dimilikinya - ketika bertemu dengan saya kemarin; menjadi orang yang lebih berhasil dari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa emas tetaplah emas, meskipun terbenam dalam tanah berlumpur.
Saya sendiri mempunyai prinsip pribadi yang berbunyi; 'bersiap-siap seolah akan terkena phk besok pagi.'
Dengan prinsip itu, sedari sekarang saya mulai mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Saya belajar banyak hal hari ini, supaya besok bisa menjaga diri.
Jika besok pagi saya mendapatkan PHK itu, sekurang-kurangnya secara mental saya sudah menjadi lebih siap. Sehingga, bebannya mungkin akan menjadi lebih ringan. Apakah anda juga demikian?
Catatan Kaki:
Jika kita berani menaiki sebuah kapal pesiar, maka pasti itu karena kita yakin bahwa kapal itu akan sampai dengan selamat ketempat tujuan. Namun, pasti kita akan merindukan sebuah sekoci jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.
Hore, Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://dkadarusman. blogspot. com/
http://www.dadangka darusman. com/
Apa yang Kita Sombongkan?
Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja , ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras.Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya,
"Apa yang sedang Anda lakukan?"
Sang Guru menjawab,
"Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka. Mereka pun tampak puas sekali.Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari.
Di tingkat terbawah, sombong disebabkanoleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat dari pada orang lain.
Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten,dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.
Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.
Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan,semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan.Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri ( self-confidence).
Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.
Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego disatu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.
Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.
Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.
Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akanlagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah"tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.
Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah.Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam.Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri.
Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?
Djodi
http://www.djodiismanto.blogspot.com/
Lompatan Paus
Pernahkan Anda bertanya-tanya bagaimana pelatih ikan paus dan lumba-lumba di Sea World bisa membuat Shamu, paus seberat sembilan ton itu, melompat setinggi 7 meter keluar dari air dan memperagakan berbagai permainan ?
Mereka membuat si paus melompati lingkaran tali begitu tinggi dari permukaan air,jarak yang tak terbayangkan oleh kita. Ini benar-benar tantangan besar, sebesar tantangan yang Anda dan saya hadapi sebagai orang tua, pelatih, atau manajer.
Dapatkah Anda membayangkan cara khas yang akan dilakukan para manajer bila mereka harus menangani situasi seperti itu ?
Hal pertama yang mungkin akan kita lakukan adalah meletakkan tali itu langsung setinggi 7 meter, tidak ada gunanya meletakkannya lebih rendah, atau tak ada gunanya membanggakan kebodohan.
Kita menyebutnya penentuan sasaran, atau perencanaan strategi.
Jika sasarannya telah ditentukan dengan jelas, yang harus dilakukan sekarang adalah memikirkan cara untuk memotivasi si ikan paus.
Maka kita ambil seember ikan dan meletakannya tepat 7 meter di atas lingkaran tali itu.
Jangan berikan imbalannya bila si paus tidak mau beraksi. Lalu, kita harus memberikan pengarahan.
Kita membungkuk dari bangku kita yang bagus, yang terletak di tempat tinggi itu, dan berseru,
"Hai, paus! Melompatlah!"
Dan . . . . . . . . .si paus tetap di sana, tak bergerak sedikit pun.
Jadi, bagaimana para pelatih di Sea World itu melakukannya?
Prioritas mereka yang pertama adalah mempertegas perilaku yang mereka inginkan agar si paus melakukan ( berlatih ) berulang-ulang, dalam hal ini, membuat si paus atau lumba - lumba melompati lingkaran tali.
Dengan segala macam cara, mereka menciptakan lingkungan yang mendukung kaidah yang menjamin bahwa si paus tak mungkin gagal. Mereka memulainya dengan meletakkan lingkaran tali itu di bawah permukaan air,dalam posisi yang membuat si paus mau tak mau terpaksa melakukan apa yang diharapkan si pelatih.
Setiap kali si paus berhasil melewati lingkaran tali, dia mendapatkan ketegasan yang positif. Dia diberi hadiah ikan merah, dibelai-belai, diajak bermain-main, dan yang terpenting, mendapat penegasan.
Tetapi, bagaimana kalau si paus melompat di bawah lingkaran tali?
Tidak apa-apa, dia tidak akan dihukum dengan sengatan listrik, tidak ada kritik membangun, tidak ada omelan, dan tidak ada kata-kata peringatan dalam berkas pribadinya.
Paus hanya diajari bahwa perilaku yang negatif tidak akan diakui.
Penegasan positif adalah landasan dari kaidah sederhana itu, yang membuahkan hasil yang menakjubkan.
Dan ketika si paus berhasil lebih sering melompati lingkaran tali dari pada melompat di bawahnya, si pelatih meninggikan talinya. Kenaikan itu harus berangsur-angsur dan lambat sehingga si paus tidak kelaparan, baik secara fisik maupun secara emosi.
Pelajaran sederhana yang harus dipelajari dari para pelatih paus itu adalah merayakan keberhasilan secara wajar. ( Celebrating Succes )
Saat masih di Astra International pada divisi Customer Care , team saya selalu memotivasi Cabang perusahaan yang nilai index kepuasaan pelanggannya tinggi dengan reward kepada " seluruh karyawan cabang ".
Bahkan tidak tanggung - tanggung , sang Kepala Cabang pun diundang langsung ke kantor pusat untuk menerima langsung reward dari para petinggi dengan disaksikan seluruh karyawan pada kesempatan upacara bendera.
Tunjukkanlah keberhasilan dan hal-hal kecil yang kita inginkan terus diperlihatkan kepada si paus.( baca : karyawan )
Yang kedua, jangan terlalu mudah mengecam. Orang juga bisa merasakan kalau prestasi mereka mengecewakan. Yang mereka perlukan adalah uluran tangan menawarkan bantuan.
Tanpa kecaman atau hukuman sekalipun, orang tak akan melupakan kegagalannya dan biasanya tidak akan mengulanginya lagi.
Menurut pendapat saya, kebanyakan bisnis yang sukses dewasa ini melakukan hal yang benar lebih dari 95%.
Namun, berapa banyak waktu yang kita sisihkan untuk mengomel ?
Kita harus menciptakan suasana yang membuat orang tidak mengalami kegagalan.
Rayakanlah keberhasilan secara wajar , jangan mudah mengecam ... dan kita harus tahu seberapa tinggi kita harus meletakkan lingkaran tali itu.
Regards
Djodi
http://www.djodiismanto.blogspot.com/
Kisah seorang guru dan dua muridnya
Alkisah di negeri Tiongkok hidup seorang guru kungfu yang sudah sangat tua.Ia mempunyai dua murid yang masing-masing memiliki tingkat keseriusan, semangat, dan keuletan belajar kungfu yang sama.
Untuk mewariskan perguruannya, ia harus memilih yang terbaik dari keduanya.
Pertandingan di antara mereka pun dilakukan. Namun, beberapa kali adu kekuatan selalu berakhir dengan seimbang. Mereka ternyata mampu menyerap ilmu yang sama dari si guru kungfu. Selain itu, keduanya juga sering berlatih bersama-sama sehingga masing-masing sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
Untuk mengetahui mana di antara mereka yang lebih baik dan lebih cerdik, guru tersebut terpaksa menggunakan cara lain.
Suatu tengah malam, guru tersebut memanggil kedua muridnya dan memberi mereka tugas,
"Besok pagi kalian pergilah ke hutan mencari ranting pohon. Siapa yang pulang dengan hasil yang terbanyak, dialah yang keluar sebagai pemenang."
Sambil menarik napas panjang sang guru memperhatikan kedua muridnya yang sedang mendengarkan dengan serius kemudian ia melanjutkan,
"Waktu yang tersedia untuk kalian adalah jam lima pagi sampai jam lima sore."
Kemudian guru tersebut mengambil sesuatu dari bawah meja dan berkata,
"Ini adalah dua bilah parang yang dapat kalian gunakan, ada pertanyaan?"
Karena merasa tugas yang diembankan kepada mereka mudah, mereka pun serempak menjawab,
"Tidak."
"Baiklah kalau begitu, sekarang, kalian cepatlah beristirahat dan besok bangun lebih pagi," Nasihat sang guru.
Mendapat tugas yang baru ini, di benak murid yang pertama langsung terbayang bahwa keesokan harinya ia harus bekerja lebih keras dan lebih serius karena waktunya terbatas. Ia terlalu terfokus pada waktu, yakni harus berangkat jam5 tepat , tidak boleh kurang satu detik pun dan pulang jam 5 sore , tidak boleh lebih. Setelah yakin dengan waktunya, ia pun pergi tidur.
Dengan tugas yang sama, murid kedua lebih terfokus pada pekerjaan yang harus dilakukannya. Ia langsung memeriksa parang yang disediakan oleh gurunya, dan ternyata parang tersebut adalah parang tua yang sudah tumpul.
Maka, ia pun memutuskan, besok sebelum berangkat ia akan mencari batu asah untuk mengasah parangnya agar menjadi tajam dan siap digunakan. Dengan parang yang lebih tajam, hasil yang sama dapat diperoleh dengan upaya yang lebih sedikit,pikirnya.
Tantangan kedua yang terbayang di benaknya adalah bagaimana cara membawa ranting pohon lebih banyak secara efisien dan efektif ? Sementara temannya sudah tertidur lelap, ia masih mondar-mandir di depan kamarnya, memikirkan cara terbaik untuk membawa ranting dengan jumlah lebih banyak. Setelah berpikir cukup lama dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan, ia memutuskanuntuk menyiapkan tali pengikat dan tongkat pikulan sebelum berangkat keesokan harinya.
Dengan memikul ranting menggunakan tongkat pikulan. Paling tidak, ia bisa membawa dua ikat besar ranting-satu di depan dan satu lagi dibelakang , itu berarti dua kali lipat lebih banyak dibandingkan memanggulnya.Dengan perasaan puas, ia pun pergi tidur.
Keesokan harinya, murid pertama yang sudah berencana akan bekerja kera , ,bangun tepat waktu dan langsung berangkat ke hutan.
Sementara itu, murid kedua masih tidur karena terlambat tidur memikirkan strategi. Tepat jam enam pagi, murid kedua bangun. Sesuai rencana, ia segera mencari batu asah dan mengasah parangnya sampai benar-benar tajam.Kemudian ia mencari tali dan tongkat pikulan. Setelah semua perlengkapan siap, ia segera berangkat ke hutan, jam menunjukkan pukul tujuh lebih.
Ketika jam menunjukkan pukul satu siang, murid kedua sudah berhasil mengumpulkan ranting cukup banyak. Ia segera mengikatnya menjadi dua dan memikulnya pulang. Sesampainya di rumah, diserahkannya ranting-rantingtersebut kepada gurunya. Ia berhasil mendapat banyak ranting dan pulang lebih cepat.
Sementara itu, murid pertama, karena tidak mengasah parangnya, harus menggunakan waktu dan energi yang lebih besar untuk memotong ranting pohon.Dengan demikian ia juga memerlukan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat karena kelelahan. Belum waktu yang ia gunakan untuk mencari tali pengikat. Selain itu, dengan caranya membawa ranting kayu yang dipanggul di pundaknya, jumlah yang bisa dibawanya juga terbatas.
Renungan :
Terkadang kita terbelenggu oleh kerutinan kerja sehari - hari , sehingga lupa " mengasah parang " yang berupa belajar , ikut pelatihan , training , mengadakan meeting , briefieng pagi dan lain - lain.
Padahal kegiatan diatas yang menurut kita " buang waktu " tersebut justru merupakan sarana ampuh untuk meningkatkan dan mengembangkan Skill , Knowledge dan Attitude kita.
Pelatihan , training , meeting , briefieng , pengarahan atau belajar pada dasarnya adalah bertujuan untuk " memudahkan " pekerjaan kita sehari - hari.
Bukankah mengasah parang selama 3 menit sangat tidak berarti saat kita harus menebang pohon selama 3 jam . . . . . . . . . . . .
Training is costly, but no training is more costly !
Djodi Ismanto
Posted by DJODI ISMANTO
Untuk mewariskan perguruannya, ia harus memilih yang terbaik dari keduanya.
Pertandingan di antara mereka pun dilakukan. Namun, beberapa kali adu kekuatan selalu berakhir dengan seimbang. Mereka ternyata mampu menyerap ilmu yang sama dari si guru kungfu. Selain itu, keduanya juga sering berlatih bersama-sama sehingga masing-masing sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
Untuk mengetahui mana di antara mereka yang lebih baik dan lebih cerdik, guru tersebut terpaksa menggunakan cara lain.
Suatu tengah malam, guru tersebut memanggil kedua muridnya dan memberi mereka tugas,
"Besok pagi kalian pergilah ke hutan mencari ranting pohon. Siapa yang pulang dengan hasil yang terbanyak, dialah yang keluar sebagai pemenang."
Sambil menarik napas panjang sang guru memperhatikan kedua muridnya yang sedang mendengarkan dengan serius kemudian ia melanjutkan,
"Waktu yang tersedia untuk kalian adalah jam lima pagi sampai jam lima sore."
Kemudian guru tersebut mengambil sesuatu dari bawah meja dan berkata,
"Ini adalah dua bilah parang yang dapat kalian gunakan, ada pertanyaan?"
Karena merasa tugas yang diembankan kepada mereka mudah, mereka pun serempak menjawab,
"Tidak."
"Baiklah kalau begitu, sekarang, kalian cepatlah beristirahat dan besok bangun lebih pagi," Nasihat sang guru.
Mendapat tugas yang baru ini, di benak murid yang pertama langsung terbayang bahwa keesokan harinya ia harus bekerja lebih keras dan lebih serius karena waktunya terbatas. Ia terlalu terfokus pada waktu, yakni harus berangkat jam5 tepat , tidak boleh kurang satu detik pun dan pulang jam 5 sore , tidak boleh lebih. Setelah yakin dengan waktunya, ia pun pergi tidur.
Dengan tugas yang sama, murid kedua lebih terfokus pada pekerjaan yang harus dilakukannya. Ia langsung memeriksa parang yang disediakan oleh gurunya, dan ternyata parang tersebut adalah parang tua yang sudah tumpul.
Maka, ia pun memutuskan, besok sebelum berangkat ia akan mencari batu asah untuk mengasah parangnya agar menjadi tajam dan siap digunakan. Dengan parang yang lebih tajam, hasil yang sama dapat diperoleh dengan upaya yang lebih sedikit,pikirnya.
Tantangan kedua yang terbayang di benaknya adalah bagaimana cara membawa ranting pohon lebih banyak secara efisien dan efektif ? Sementara temannya sudah tertidur lelap, ia masih mondar-mandir di depan kamarnya, memikirkan cara terbaik untuk membawa ranting dengan jumlah lebih banyak. Setelah berpikir cukup lama dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan, ia memutuskanuntuk menyiapkan tali pengikat dan tongkat pikulan sebelum berangkat keesokan harinya.
Dengan memikul ranting menggunakan tongkat pikulan. Paling tidak, ia bisa membawa dua ikat besar ranting-satu di depan dan satu lagi dibelakang , itu berarti dua kali lipat lebih banyak dibandingkan memanggulnya.Dengan perasaan puas, ia pun pergi tidur.
Keesokan harinya, murid pertama yang sudah berencana akan bekerja kera , ,bangun tepat waktu dan langsung berangkat ke hutan.
Sementara itu, murid kedua masih tidur karena terlambat tidur memikirkan strategi. Tepat jam enam pagi, murid kedua bangun. Sesuai rencana, ia segera mencari batu asah dan mengasah parangnya sampai benar-benar tajam.Kemudian ia mencari tali dan tongkat pikulan. Setelah semua perlengkapan siap, ia segera berangkat ke hutan, jam menunjukkan pukul tujuh lebih.
Ketika jam menunjukkan pukul satu siang, murid kedua sudah berhasil mengumpulkan ranting cukup banyak. Ia segera mengikatnya menjadi dua dan memikulnya pulang. Sesampainya di rumah, diserahkannya ranting-rantingtersebut kepada gurunya. Ia berhasil mendapat banyak ranting dan pulang lebih cepat.
Sementara itu, murid pertama, karena tidak mengasah parangnya, harus menggunakan waktu dan energi yang lebih besar untuk memotong ranting pohon.Dengan demikian ia juga memerlukan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat karena kelelahan. Belum waktu yang ia gunakan untuk mencari tali pengikat. Selain itu, dengan caranya membawa ranting kayu yang dipanggul di pundaknya, jumlah yang bisa dibawanya juga terbatas.
Renungan :
Terkadang kita terbelenggu oleh kerutinan kerja sehari - hari , sehingga lupa " mengasah parang " yang berupa belajar , ikut pelatihan , training , mengadakan meeting , briefieng pagi dan lain - lain.
Padahal kegiatan diatas yang menurut kita " buang waktu " tersebut justru merupakan sarana ampuh untuk meningkatkan dan mengembangkan Skill , Knowledge dan Attitude kita.
Pelatihan , training , meeting , briefieng , pengarahan atau belajar pada dasarnya adalah bertujuan untuk " memudahkan " pekerjaan kita sehari - hari.
Bukankah mengasah parang selama 3 menit sangat tidak berarti saat kita harus menebang pohon selama 3 jam . . . . . . . . . . . .
Training is costly, but no training is more costly !
Djodi Ismanto
Posted by DJODI ISMANTO
10 Tips bila Patah Hati
Waktu baca-baca inbox milis yg menumpuk tiba2 menemukan sebuah email yang cukup menarik (kenapa email ini nggak datang sejak dulu ya .. he he he). Jadi kepingin posting isi email-nya. Berikut kutipan isi email tersebut :
Apakah patah hati dapat diatasi? Tentu. Para psikolog berpendapat bahwa bagi penderita patah hati agar tetap percaya diri dan yakin bahwa masalah yang dihadapinya akan bisa diatasi oleh orang yang bersangkutan. Orang yang patah hati tersebut harus terus-menurus meyakinkan dirinya bahwa ia bisa mengatasi patah hatinya.
Pada gilirannya, ia pun diharapkan bisa menerima kenyataan yang telah terjadi. Namun melalui masa-masa yang menyakitkan itu memang memerlukan waktu, yang rentangnya bisa tidak sama pada masing-masing orang. Rentang waktu itu bergantung pada seberapa keras usaha orang yang sedang patah hati untuk mengatasi masalah yang mengungkung dirinya. Beberapa ahli menyarankan beberapa tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan bagi orang yang menagalami patah hati.
1. Lupakan segala sesuatu terhadap mantan kekasih Anda, putuskan kontak, dan jangan biarkan ia hinggap dalam pikiran Anda. Walau demikian, Anda tidak perlu membencinya, artinya, persahabatan dan silaturahim harus tetap diupayakan, bila suatu saat bertemu tidak sengaja, Anda tidak perlu menghindar. Dan Anda tidak perlu menelponnya kalau tidak perlu sekali.
2. Bila Anda dan mantan kekasih Anda pernah saling memberi barang, kembalikan saja barang-barang pemberiannya, atau berikan kepada yang membutuhkan, misal yayasan yatim piatu, atau boleh juga singkirkan sementara untuk menghapus kenangan terhadap dia.
3. Perbanyak kesibukan-kesibukan sosial, kesibukan yang dapat membantu dan meringankan beban orang lain. Penelitian membuktikan,bahwa menolong orang lain mendatangkan perasaan nyaman bagi pelakunya. Banyak cara untuk melakukan hal itu, misal menjadi sukarelawan bakti sosial, panitia keagamaan, atau kegiatan lainnya yang berguna.
4. Anda harus mengevaluasi kegagalan hubungan Anda dan pelajari sebab-sebab kegagalan hubungan tersebut. Tumpahkan isi hati dan uneg-uneg Anda ke dalam catatan atau diary. Jangan ragu kalau Anda ingin memakai kata atau kalimat makian. Menumpahkan semua pikiran yang ada di kepala ke dalam suatu tulisan dapat meringankan beban Anda. Cara yang paling sederhana menumpahkan isi hati dan pikiran adalah dengan menulis, bila tidak, seperti sebuah saluran, ia akan tersumbat dan suatu saat meledak. Hal ini juga perlu, bila suatu saat nanti ketika Anda membuka kembali catatan Anda, jangan kaget, jika Anda kemudian menemukan jalan ke hal-hal yang baru dan dapat lebih memahami kecenderungan yang ada pada diri Anda sendiri. Sehingga di kemudian hari Anda sudah punya gambaran seperti apa hubungan yang Anda inginkan.
5. Bila perasaan kesepian menghampiri Anda, kunjungilah sahabat atau keluarga terdekat Anda dan lakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti bermain kartu atau berceritalah hal-hal yang ringan dan lucu, seperti masa kecil Anda atau ketika Anda bersekolah dulu.
6. Sediakan waktu Anda untuk memanjakan diri sendiri. Datanglah ke tempat-tempat yang dapat membuat Anda rileks dan santai, seperti salon, spa, pijat refleksi, sauna, lulur atau bahkan menonton film. Bisa juga Anda datang ke sebuah pesta yang sudah Anda ketahui sebelumnya hanya akan dihadiri oleh sedikit orang.
7. Bila rasa sakit sudah begitu meluap, carilah saluran yang positif, seperti berolah raga, bermain video game, atau melakukan meditasi.
8. Tekuni kembali hobi lama Anda atau carilah kegemaran baru, misal melalui kursus atau pelatihan. Pada kesempatan ini, mungkin Anda masih menutup diri terhadap kemungkinan berkenalan dengan orang- orang baru. Tidak ada yang terlalu cepat untuk bertemu berkenalan dengan orang-orang baru meskipun hubungan Anda dengan kekasih baru berakhir beberapa hari.
9. Bacalah buku, majalah atau putarlah film yang dapat menggugah inspirasi Anda.
10. Binatang piaraan adalah sesuatu hal yang menarik. Binatang piaraan akan memberikan cinta tak terbatas kepada Anda.
Memang, tak ada jaminan yang pasti patah hati Anda akan terobati jika mengikuti saran-saran tersebut. Tapi, setidaknya langkah-langkah itu dapat menjadi sedikit pemantik untuk menyalakan semangat, sehingga Anda kembali siap menjalin hubungan asmara yang baru.
Orang yang telah berhasil menyembuhkan sakit hatinya seringkali tidak menyangka sebelumnya kalau bisa bangkit lagi. Padahal asal mau, pasti mereka bisa membuka hati dan jatuh cinta lagi.
Sumber: Bahayanya Patah Hati oleh Sonny Wibisono (Majalah Violet - Edisi Mei 2006)
Empat Obat Mujarab
Seorang laki - laki muda .Ia telah berusaha memberikan dasar yang kokoh bagi keluarganya. Namun ia menemukan kekosongan di dasar sanubarinya. Ia sedang dilanda kecemasan dan kehilangan arah hidup. Semakin hari situasinya semakin parah.Ia memutuskan untuk pergi ke dokter sebelum menjadi amat terlambat.
Setelah mendengarkan keluhannya, dokter memberikan empat bungkus obat sambil berpesan;
"Besok pagi sebelum jam sembilan pagi engkau harus menju pantai seorang diri sambil membawa ke empat bungkus obat ini."
Jangan membawa buku atau majalah. Juga jangan membawa radio atau tape. Dipantai nanti anda membuka bungkusan obat sesuai dengan waktu yang tercatat pada bungkusannya, yakni pada jam sembilan, jam dua belas, jam tiga dan jam lima. Dengan mengikuti resep yang ada di dalamnya aku yakin penyakitmu akan sembuh."
Orang tersebut berada di antara percaya dan ragu akan resep yang diberikan dokter. Namun demikian pada hari berikutnya ia pergi juga kepantai.
Begitu tiba di pesisir pantai di pagi hari, sementara matahari pagi mulai muncul di ufuk timur dan laut biru memantulkan kembali sinarnya yang merah keemasan itu, sambil deru ombak datang silih berganti, hatinya dipenuhi kegembiraan yang amat dalam.
Tepat jam sembilan, ia membuka bungkusan obat yang pertama. Tapi tak ia dapati obat didalamnya, cuma secarik kertas dengan tulisan:
"Dengarlah."
Aneh bin ajaib, orang tersebut patuh pada apa yang diperintahkan. Ia lalu duduk tenang mendengarkan desiran angin pantai serta deburan gelombang yang memecah bibir pantai. Ia bahkan secra perlahan-lahan mampu mendengarkan setiap detak jantungnya sendiri yang menyatu dengan melodi musik alam dipantai itu. Telah begitu lama ia tak pernah duduk dan menjadi sungguh tenang seperti hari ini. Ia terlampau sibuk dengan usahanya. Saat ini ia merasa seakan-akan jiwanya dibasuh bersih.
Jam dua belas tepat. Ia membuka bungkusan obat yang kedua. Tentu seperti halnya bungkusan yang pertama, tak ada obat yang didapati kecuali selembar kertas bertulis;
"Mengingat".
Ia beralih dari mendengarkan musik pantai yang indah dan nyaman itu dan perlahan-lahan mengingat setiap jejak langkahnya sendiri sejak kanak-kanak. Ia mengingat masa-masa sekolahnya dulu, mengingat kedua orang tuanya yang senantiasa memancarkan kasih diwajah mereka. Ia juga mengingat semua teman yang ia cintai dan tentu juga mencintainya. Ia merasakan ada segumpal kekuatan dan kehangatan hidup memancar dari dasar bathinnya.
Ketika ia membuka bungkusan ketiga saat waktu menunjukan jam tiga tepat , ,ia menemukan secaraik kertas dengan tulisan:
"Menimbang dan menilai motivasi".
Ia memejamkam mata, memusatkan perhatiannya untuk menilai kembali niat pertama ketika ia membangun usahanya. Saat itu yang menjadi inspirasi utama ia membuka usahanya adalah secara gigih bekerja untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Namun ketika usahanya kini telah memperoleh bentuknya, ia lupa hal ini dan hanya berpikir tentang keuntungan yang bakal diperoleh. Keuntungan kini menjadi penguasa dirinya, ia telah berubah menjadi manusia yang egoistis, serta lupa memperhatikan nasib orang lain.Ia kini seakan telah mampu melihat akar penyakitnya sendiri, ia menemukan alasan yang senantiasa membuatnya cemas.
Ketika matahari telah hilang dan bentangan laut berubah merah, ia membuka bungkusan obatnya yang terakhir. Di sana tertulis:
"Tulislah segala kecemasanmu di bibir pantai."
Ia menuju bibir pantai, lalu menuliskan kata
"cemas".
Ombak datang serentak dan menghapus apa yang baru dituliskannya.
Bibir pantai seakan disapu bersih, kata "cemas" yang baru ditulisnya hilang ditelan ombak.
Renungan :
Siapakah tokoh utama dalam kisah di atas ???
Mungkin aku, mungkin pula anda.
Pernahkah aku secara tulus mendengarkan bahasa batinku sendiri?
Atau pernahkah aku mengingat segala yang manis maupun pahit yang terjadi dimasa silam namun telah membentuk siapa aku saat ini ??
Apa yang menjadi motivasi utama hidupku hari ini dan besok ??Dan apa kecemasanku ??
Djodi
www.djodiismanto.blogspot.com
Kerikil Hitam dan Kerikil Putih
Beberapa puluh tahun yang lalu, bila seseorang berhutang uang, ia dapat dijebloskan ke dalam penjara. Ada seorang pedagang yang mengalami nasib sial, karena mempunyai banyak hutang kepada peminjam uang.
Peminjam uang yang sudah tua dan berparas jelek itu ternyata menyukai anak gadis si pedagang yang berwajah cantik. Ia mengajukan tawaran kepada si pedagang bahwa ia akan menghapus hutang si pedagang itu kalau ia memberikan anak gadisnya.
Si pedagang dan anak gadisnya merasa ngeri atas tawaran tersebut. Sementara itu si peminjam uang yang licik itu mengatur strategi agar mereka membiarkan keadilan memutuskan penyelesaian atas persoalan itu.
Ia mengatakan kepada mereka berdua bahwa ia akan menaruh dua butir kerikil ke dalam tas yang kosong, satu berwarna hitam dan satunya putih. Si gadis harus memilih satu diantaranya. Jika ia memilih kerikil hitam, maka ia harus menjadi istrinya dan hutang ayahnyapun akan dihapuskan.
Jika ia menolak mengambil kerikil itu, ayahnya akan dijebloskan ke penjara, hingga ia akan mati kelaparan karena tidak ada orang yang akan memperhatikan dia.
Akhirnya dengan penuh keraguan, si pedagang setuju. Mereka berjalan menuju taman milik si pedagang. Tiba-tiba si peminjam uang berhenti dan membungkukkan badannya memungut dua butir kerikil.
Ketika ia melakukan hal itu si gadis mengamati gerak-geriknya dengan seksama bercampur takut. Ia melihat bahwa si peminjam uang itu mengambil dua butir kerikil yang berwarna hitam, dan memasukkannya ke dalam tas. Kemudian si peminjam itu meminta si gadis untuk memilih kerikil yang ada di dalam tas.
Jika anda mengalami situasi seperti si gadis itu, apa yang dapat anda lakukan?
Jika anda mempunyai jalan keluar untuk gadis itu, apa yang akan anda nasehatkan?
- Gadis itu sebaiknya menolak mengambil kerikil?
- Gadis itu harus memberitahu bahwa di dalam tas ada dua buah kerikil hitam dan mengatakan kepada orang-orang bahwa si peminjam uang adalah seorang penipu.?
-Gadis itu sebaiknya mengambil sebuah kerikil yang berwarna hitam dan mengorbankan dirinya demi menyelamatkan ayahnya?
?
?
Gadis tersebut di atas ternyata memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengambil sebutir kerikil. Tetapi tanpa melihat pada kerikil yang diambilnya, ia meraba-raba dengan gemetar sehingga kerikil itu jatuh di antara kerikil-kerikil yang lain di atas tanah. Kerikil yang jatuh sudah tidak jelas bantuk dan warnanya.
"O, betapa memalukan aku ini," katanya.
"Tidak apa-apa. " kata si peminjam uang.
" Nah sekarang jika anda melihat di dalam tas, maka anda dapat mengatakan kerikil mana yang telah saya jatuhkan. Sebab dengan mengetahui warna kerikil yang ada di dalam tas maka engkau akan tahu kerikil mana yang telah saya pilih." jawab si gadis.
Karena yang tertinggal di dalam tas adalah kerikil hitam, maka dapat dipastikan bahwa gadis itu telah memilih " kerikil putih ' .
Tentu saja sipeminjam uang tidak akan mau membongkar ketidakjujurannya.
Maka dengan demikian seluruh hutang si pedagang dihapuskan dan gadis itu tidak jadi dinikahinya.
" Serapih - rapihnya kezaliman yang dipersiapkan , masih kalah hebat oleh sebuah kecerdikan "
Djodi
http://www.djodiismanto.blogspot.com/
10 Kegagalan Seorang Pemimpin
Meskipun seseorang dapat mengalahkan ribuan orang sebanyak ribuan kali dalam suatu peperangan, ia bukanlah penakluk yang terunggul. Namun seseorang yang mampu menaklukkan diri sendiri itulah yang disebut pemenang yang terunggul dalam peperangan.
1. GILA KEKUASAAN
Yang suka akan "pujian dan sanjungan" dan bukan hasil dari usaha. Kondisi ini akan memunculkan orang2 "ABS: asal bos senang" dan "yes man"
2. TIDAK MAMPU / TIDAK MAU MENDELEGASIKAN TUGAS
Faktornya bisa saja karena "takut" tersaingi jika bawahannya akan menjadi semakin pintar atau sama sekali tidak tahu bagaimana mendelegasikannya.Akhirnya yang timbul adalah "stress" dan "depresi" karena selalu "one man show!"
3. ILMU PENGETAHUAN KURANG MEMADAI
Bisa dibayangkan apa yang terjadi bila seorang pemimpin tidak tahu atau tidak menguasai suatu managemen sendiri. Konsumen pasti akan segera beralih ke produk pesaing karena tidak adanya suatu kepastian.
4. SUKA MEMAKSAKAN KEHENDAK
Semua di"legal"kan asalkan apa yang dikehendaki dipatuhi 100% dan juga dijadikan sebagai satu2nya pedoman. Bantahan/kritikan dalam bentuk apapun di"haram"kan.
5. TIDAK MAMPU / TIDAK MAU BERADAPTASI
Salah satu kiat agar mudah bersosialisasi di lingkungan manapun adalah adanya kemampuan / kemauan untuk "mau' mengadaptasikan diri. Tanpa adanya kemampuan / kemauan ini maka apapun tidak akan bisa terlaksana dengan baik dikarenakan tidak adanya "support"
6. TIDAK MAU MENERIMA IDE
Menganggap diri sendiri adalah yang terbaik dan semua ide orang lain adalah"useless" merupakan muara kemerosotan.
Remember : "nobody is perfect !"
7. LARI DARI KENYATAAN
Jika mengalami kegagalan, semua orang dikambinghitamkan atau dikorbankan.Disamping itu juga tidak mampu / tidak mau menerima kenyataan yang terjadi /dialami, itulah ciri khas dari seorang "pengecut"
8. TIDAK MAU INTROSPEKSI DIRI
Logikanya, penilaian objektif, baik tidaknya atau sempurna tidaknya diri seseorang adalah orang lain. Sungguh "picik" jika seseorang sanggup memproklamirkan bahwa dirinya adalah yang terbaik.
9. MEMBAJAK IDE ORANG
Ini adalah hal yang sangat memalukan dan secara tidak langsung juga telah memvonis diri sendiri "under value"
10. BERGAUL DENGAN ORANG SESAT
Maknanya adalah bergaul dengan orang2 yang senang memuji di kala kita salah dan mengkritik di kala kita benar. Disamping itu juga senang dan suka melakukan perbuatan tercela.
Telahkah anda hilangkan ke sepuluh sifat destruktif ini ?
Jika, YA maka anda sudah pantas menjadi seorang PEMIMPIN.
Posted by DJODI ISMANTO
Semua Butuh Proses
Dalam satu tandan pisang, tak semua buahnya matang secara serentak. Ada diantaranya yang masih berwarna hijau tua.
Maka, sang petani adakalanya harus menyimpannya kembali beberapa saat menunggu hingga matang semuanya.Pisang yang telah matang dan pisang yang terlambat matang, kelak akan memiliki rasa yang sama yakni memiliki rasa pisang. Meskipun waktu untuk menjadi matang pada pisang berbeda-beda...
Begitulah kita..tak mungkin semuanya sama. Ada kalanya menurut ukuran kita, suatu masalah dapat diselesaikan hanya dengan beberapa menit saja.Tapi bagi orang lain belum tentu, ia butuh waktu untuk menyelesaikannya.Bahkan belum sampai pada kesempurnaan. Namun pada akhirnya, hasil yang didapatkan tetap dapat dirasakan.
Dalam hidup ini tak seorang pun sempurna pada bingkai kemampuannya.Karena di antara kita memang tidak sama dan serupa, kita dilahirkan berbeda, hidup di lingkungan berbeda, pada kondisi yang berbeda dan segala hal yang berbeda.
Yang mesti diingat adalah bahwa setiap orang memiliki kesamaan keinginan dan memiliki hak yang sama dalam mendapat kesempatan, betapapun itu harus dipikirkan.
Karenanya, percuma saja memperdebatkan suatu ketidaksamaan, perbedaan, dan ketidakcocokan dengan orang lain, karena kita tak akan mendapat titik temu.
Sungguh tak ada yang sempurna di antara kita, maka janganlah rendah diri...semua butuh proses menjadi lebih baik.....
Posted by DJODI ISMANTO
Jumat, 18 Juli 2008
JOKE todays
Celana Boss Kebuka
Sekretaris melihat celana bosnya kebuka. "Pak garasinya kebuka",
Boss:"Kau lihat FERRARI ku?",
sekr:"Gak!, saya lihat SKUTER kecil dgn 2 ban kempes".
Tukang Servis Radio Main
Tukang servis radio 'main' ame bininye. Sambil 'tuning' putting bini,
"Kok Lu kagak bersuare sih ?", Bininya sewot: "Bawahnya belum dicolokin bang!"
Hukumnya Istri Mengulum
Isteri bertanya kpd ustadz: "Ustadz, apa hukumnya seorang isteri yang
mengulum kemaluan suaminya?, jawab ustadz: "Masyaallaah .... enak bener tuh suami.."
Amrozy Budeg
Kabarnya AMROZY ternyata budeg lho! Dia kan ditelpon istrinya suruh
"NGEBON KUTANG" diBali, tapidengernya suruh "NGEBOM KUTA" diBali. Yah...jadi deh musibah!
Gajah dan Unta
Gajah bertanya kepada unta,"ta, lucu ya ! Kok tetek-mu bisa tumbuh di
punggung?" Unta marah dan membalas "Ngaca dulu, kenapa tititmu bisa tumbuh di muka?"
Beo Yang Pintar
Seekor BEO pandai menebak warna CD 3 cewek yg slalu lewat dpn rmh.
Suatu hari ke3nya sepakat gak pake CD, dan sang BEO berujar.. "Botak... Kriting.... Botak!!"
Pacar, Simpanan, dan Istri
PACAR itu kayak makanan PEMBUKA: terasa enak setiap saat. SIMPANAN itu
kayak BBQ: panas & pedas. ISTRI kayak SARDEN: cuma dibuka saat ga ada lagi makanan!
Saran Pakar Bercinta
Jika anda bercinta tidak mencapai puncak, saya sarankan anda tidak bercinta pada hari libur, Puncak macet... betul nggak!
Cewek Ideal
Cewe ideal 8 digit: Pinter cari duit, Blanjane irit, Hobine titit, Bulune dikit, Anune sempit, Digoyang njerit, Sedotane slangit, Rasane legit
Lowongan kerja gaji gede
Ada lowongan kerja 'URGENT'. kerja dipabrik abon,gaji 12juta nett, fasilitas antar-jemput pakai sapi. kerjanya: mukulin pantat sapi sampai jadi abon.
This Is For Ladies
Pria masuk toilet cewe & para cewe teriak: 'THIS IS FOR LADIES!' Pria itu mengeluarkan ANU-nya & berkata: 'THIS IS FOR LADIES TOO...'
Manusia Berkembang Bukan dengan Pembuahan
Bahwa Sesungguhnya Manusia itu berKEMBANG BIAK bukan dengan PEMBUAHAN tetapi dgn cara STEK karena yang ditanam adalah BATANG nya bukan BIJI nya.
Pelajaran dari Kung Fu Panda
Po, si Panda jantan, yang sehari-hari bekerja di toko mie ayahnya,
memiliki impian untuk menjadi seorang pendekar
Kung Fu. Tak disangka, dalam pemilihan Pendekar Naga, Po dinobatkan
sebagai Pendekar Naga yangdinanti- nantikan kehadirannya untuk
melindungi desa dari balas dendam Tai Lung.
Saat menonton film animasi ini, kita seperti diingatkan tentang
beberapa hal:
1. The secret to be special is you have to believe you're special.
Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab
Naga, yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah
yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif
dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik,
berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal
yang spesial.
Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa.
Seperti kata Master Oogway, You just need to believe
2. Teruslah kejar impianmu.
Po, panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa
menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya
menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran
negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, kemarin
adalah sejarah, esok adalah misteri, saat ini adalah anugerah,
makanya disebut Present hadiah. Jangan biarkan diri kita dihalangi
oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah
di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.
3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu
percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.
Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat.
Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap.
Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu
diyakinkan Master Oogway -gurunya- bahwa Po sungguh-sungguh adalah
Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya.
Sebagai guru atau orang tua, hal yang paling harus dihindari adalah
memberi label bahwa anak ini tidak punya peluang untuk berubah.
Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya
masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya
diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.
4.Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.
Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa
mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po
tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain.
Demikian juga dengan setiap anak. Kita ingat ada 3 gaya belajar yang
kombinasi ketiganya membuat setiap orang punya gaya belajar yang
unik. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda. Ketika
kita memaksakan keseragaman proses belajar, dipastikan akan ada anak-
anak yang dirugikan.
5. Kebanggaan berlebihan atas anak/murid/diri sendiri bisa
membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa
mereka ke arah yang salah.
Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid
pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung
sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian
bahwa Tai Lung
akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya
Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar
mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.
Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang diri
sendiri/anak/ murid kita. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja
mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar
informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Baru-baru ini
saya bertemu seorang ibu yang selama 14 tahun masih sibuk membohongi
diri bahwa anaknya tidak autis. Ia lebih senang berkonsultasi dengan
orang yang tidak ahli di bidang autistik. Mendeskreditkan pandangan
ahli-ahli di bidang autistik. Dengan sengaja memilih terapis yang
tidak kompeten, agar bisa disetir sesuai keinginannya. Akibatnya
proses terapi 11 tahun tidak membuahkan hasil yang signifikan.
Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah
yang keliru.
6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan
tinggal dalam hatimu.
Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi
menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi
terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih
sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.
7. Keluarga sangatlah penting.
Di saat merasa terpuruk, Po disambut hangat oleh sang ayah. Berkat
ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi
Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota
keluarga kita?
God Bless You!
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Rabu, 16 Juli 2008
Mengapa Harus Meningkatkan Standar Prestasi?
"Good is the enemy of great. – Baik adalah musuh dari luar biasa."
~ Jim Collin
Memang sudah seharusnya kita semua tidak berhenti setelah berhasil
mencapai prestasi. Jika Anda hanya puas setelah mencapai satu
prestasi, tentu Anda tidak dapat lagi menjadi lebih baik 10 kali
lipat, 20 kali lipat dan seterusnya. Meningkatkan prestasi kerja di
dunia yang terus berkembang pesat sudah pasti memberikan berjuta
manfaat yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Ironisnya, ternyata makin banyak saja orang yang memilih hidup aman,
menjalani kehidupan rutin tanpa tantangan sama sekali. Kehidupan
mereka tak pernah berubah, karena mereka tak pernah mencoba sesuatu
yang baru apalagi meningkatkan standar prestasi. Mereka rela
menerima hidup apa adanya dan tak pernah lebih baik dari sebelumnya,
karena takut gagal atau membuat kesalahan.
Lebih parah lagi, mereka hanya berpikir bagaimana mencari aman,
bukan mencari kesempatan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik.
Orang yang berprinsip demikian, `only security, no opportunity' –
hanya rasa aman, tanpa kesempatan, sebenarnya justru dalam posisi
berbahaya. Mereka lambat laun akan terlindas oleh perubahan, dan
akan semakin kehilangan kesempatan untuk memiliki kebanggaan,
kebahagiaan dan semangat hidup.
"The greater danger of most of us is not that our aim is too high
and we miss it, but it is too low and we reach it. – Bahaya besar
bukan karena kita mempunyai target tapi tak mampu mencapainya. Akan
jauh lebih berbahaya jika kita mempunyai terget yang terlalu rendah
dan kita berhasil mencapainya, " demikian pendapat Michelangelo.
Bila kita melihat tokoh-tokoh sukses dan terpandang di dunia, mereka
semua mempunyai target pencapaian baru dalam bisnis maupun
peningkatan kualitas personal. Oleh sebab itu mereka mempunyai
semangat hidup yang besar dan kesungguhan mewujudkan target baru.
Bagi mereka, melakukan tanggung jawab pekerjaan untuk mencapai
target yang lebih besar merupakan kesenangan dan akan berubah
menjadi kepuasan jika sudah berhasil.
Sebut saja Donald Trump masih aktif menjalankan bisnisnya, meskipun
sudah mempunyai kekayaan yang luar biasa. Begitu pula dengan Bill
Gates, Steven Spielberg, Oprah Winfrey, Martha Tilaar, yang masih
saja antusias menjalankan pekerjaan mereka dan menciptakan manuver
bisnis yang luar biasa. Kalaupun sudah berhasil, mereka akan segera
membuat target yang lebih besar lagi.
Thomas Alfa Edison adalah contoh lainnya. Tentu dia tak akan dikenal
sebagai pemilik hak paten terbanyak sepanjang masa jika hanya
menciptakan 1 penemuan. Thomas Alfa Edison menikmati dunia
penelitian, dan ia akan bahagia sekaligus bangga jika berhasil
menciptakan penemuan baru. Karena itulah ia terus menerus melakukan
penelitian sampai berhasil menciptakan 1093 paten atau terbanyak
sepanjang masa.
Contoh lain adalah Sir Edmund Hillary yang sudah cukup kaya dan
mempunyai status sosial tinggi. Ia memilih untuk bersusah payah
mendaki Gunung Everest yang berketinggian 29.028 kaki, karena
memecahkan rekor pendakian atas gunung tertinggi di dunia itu
menjadi sumber kebahagiannya. Dengan semangat dan optimisme, ia
berhasil menorehkan tinta emas dalam sejarah sebagai penakhluk
pertama gunung tersebut pada tanggal 29, Mei 1953. Karena sudah
menjadi kesenangan, sampai menjelang akhir hayatnya Sir Edmund
Hillary masih melakukan aktifitas pendakian gunung.
Sebenarnya masih banyak lagi orang-orang yang sudah berani menerobos
tantangan dan terbukti berhasil menorehkan prestasi-prestasi besar
berkelas dunia. Mereka juga menghadapi tantangan dan kesulitan yang
tak kalah berat dari sebelumnya, tetapi mereka selalu antusias dan
senang menjalankan tanggung jawab untuk mencapai target-target yang
lebih besar. "Enthusiasm is one of the most powerful engines of
success. – Antusiasme adalah salah satu motor penggerak mencapai
kesuksesan," kata Ralph Waldo Emerson. Bila mereka berhasil
menahklukkan tantangan dan kesulitan maka akan timbul kebanggaan dan
kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
Selain bersikap antusias dalam menjalanan pekerjaan, para pebisnis
sukses maupun milyader di dunia itu selalu mempunyai visi dan misi
yang baru. Mereka juga tidak akan segan memperbaiki diri guna
mencapai visi tersebut. Dengan sendirinya, peningkatan terget ikut
berpengaruh terhadap peningkatan etos kerja dan profesionalisme
mereka.
Lihat milyader sekelas Donald Trump, yang masih antusias melakukan
kesepakatan bisnis properti. Bill Gates yang kaya raya juga terus
mengembangkan gagasan dan bisnis di dunia software. Begitu pula
dengan Joanne Kathleen Rowling yang terus menulis buku dan terobsesi
menghasilkan lebih banyak karya yang mengandung fantasi berkelas
dunia.
Mereka menjalankan pekerjaan itu dengan hati dan pikiran, karena
sangat berkomitmen terhadap peningkatan hasil pekerjaan mereka dan
tidak kenal kata menyerah. Sehingga jiwa mereka terbentuk sebagai
seorang pemenang. Oleh sebab itu orang-orang yang profesional dan
terbiasa menetapkan target yang lebih besar cenderung mampu
menciptakan prestasi mengagumkan dan kembali meningkatkan prestasi
mereka.
Tidak mengherankan jika banyak orang yang telah kaya raya, tetapi
tetap terobsesi dengan pekerjaaan mereka. Merekapun terus
meningkatkan target pencapaian dan disiplin bekerja dengan waktu
lebih panjang tanpa mengenal lelah. Mereka juga mencintai dan
menikmati pekerjaan tersebut. Orientasi mereka tentu bukan untuk
mengejar keuntungan materi lagi, melainkan kepuasan karena dapat
menggunakan potensi mereka secara maksimum.
Itulah mengapa kita seharusnya meningkatkan standar prestasi.
Peningkatan prestasi tak hanya menjadikan hidup Anda lebih baik,
lebih berarti dan bergairah, tetapi juga menimbulkan kepuasan pada
diri Anda dalam arti yang lebih positif serta membentuk jiwa sebagai
seorang pemenang yang optimis. "Jangan pernah berpikir do nothing
atau pensiun. Banyak teman saya yang tidak mempunyai aktifitas
setelah pesiun justru meninggalkan dunia lebih cepat. Jadi
bekerjalah sampai Anda mati," demikian Lee Kuan Yew, mantan perdana
mentri Singapura. Sampai hari ini pria berusia 84 tahun itu masih
sehat dan aktif bekerja untuk mencapai standar pencapaian yang terus
ia tingkatkan.[ aho]
Sumber: Mengapa Harus Meningkatkan Standar Prestasi? oleh Andrew Ho.
Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku
best seller.
Jumat, 11 Juli 2008
Filsafat Buah
Buah semangka
Buah kedondong
Dibaca dong
Jaka Sembung suka terasi
Nyambung ga sich?
... haiyah
Buah semangka
Buah kedondong
Dibaca dong
Jaka Sembung suka terasi
Nyambung ga sich?
... haiyah
Filsafat Buah
1. Jadilah Jagung, jangan Jambu Monyet. Jagung membungkus bijinya yang
banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.
Artinya : Jangan suka pamer.
2. Jadilah pohon Pisang. Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu
mati.
Artinya : Kesetiaan dalam pernikahan.
3. Jadilah Duren, jangan kedondong. Walaupun luarnya penuh kulit yang
tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. Beda dengan kedondong,
luarnya mulus, tapi rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang
berduri.
Artinya : Don't Judge a Book by The Cover... jangan menilai orang dari
Luarnya saja.
4. Jadilah Bengkoang. Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi isi
umbinya putih bersih.
Artinya : Jagalah hati, jangan kamu nodai.
5. Jadilah Tandan Pete, bukan Tandan Rambutan. Tandan pete membagi
makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang. Tidak seperti
rambutan, ada yang kecil, ada yang gede.
Artinya : Selalu adil dalam bersikap.
6. Jadilah Kelapa. Makin tua makin banyak santannya.
Artinya : Makin tua makin bijaksana.
7. Jadilah buah Manggis. Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.
Artinya : Jangan Munafik.
8. Jadilah buah Nangka. Selain buahnya, nangka memberi getah kepada
penjual atau yang memakannya.
Artinya : Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yang baik).
Today Is A Gift
Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, and today is a gift” (Master Oogway, Kungfu Panda)
Jika Anda sudah menonton film Kungfu Panda, pasti pernah mendengar kalimat di atas. Guru Oogway –seekor kura-kura tua- dalam satu kesempatan di tepi bukit mengucapkan kalimat penuh makna itu kepada Po, Panda gemuk nan lucu yang baru saja dinobatkan sebagai pejuang naga (dragon warriors).
Meski sempat dibuat terpingkal-pingkal selama menonton film ini, tetapi saya tidak ingin bercerita lebih jauh tentang film Kungfu Panda meski banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik. Karena saya lebih tertarik membahas kalimat bijak di atas yang sebenarnya mengandung makna terdalam dari kehidupan ini.
Kita diajarkan untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah tidur. Doa sebelum tidur yang menyaratkan kepasrahan diri kepada Yang Maha Menguasai Kehidupan, kepada satu-satunya yang memiliki hak mematikan serta menghidupkan setiap insan. Hingga detik sebelum mata terpejam, tak satu pun yang mampu menguak rahasia Allah, apakah esok hari kita masih hidup atau berlanjut ke kehidupan berikutnya. Maka kemudian, di pagi hari Allah berkendak mengembalikan ruh kepada jasad yang tertidur, atau berkehendak pula menahan ruh dan membiarkan jasad itu tertidur selamanya.
Bagi yang diberi kesempatan untuk bangun di pagi hari, maka doa pun kembali terucap dengan melontarkan segenap pujian kepada Yang Menghidupkan dari kematian sementara selama tertidur. Sepenuhnya kita sadar, bukan kita yang membangunkan diri sendiri. Bukan karena alarm yang kita setting sesuai waktu yang diinginkan, tapi benar-benar karena Allah berkehendak memberi kesempatan kepada hamba-Nya.
Hari ini adalah anugerah terbesar dalam kehidupan setiap manusia. Karena ia takkan pernah tahu apakah masih punya kesempatan di hari esok. Hal yang patut dilakukannya pada hari ini adalah bersyukur dan kemudian mengisi hari itu dengan segunung kebajikan, berupaya sekuat hati mengurangi timbangan keburukan.
Belajar dari hari-hari yang sudah berlalu, tidak mengulangi kesalahan dan kekeliruan di masa lalu, kemudian melakukan yang lebih baik di hari ini seolah hari terakhir dalam hidup. Sebab kita memang benar-benar tidak akan pernah tahu apa yang bakal terjadi sesudah hari ini.
***
Semestinya belum berani kita memejamkan mata sebelum tahu persis timbangan kebaikan di hari ini melebihi keburukan yang dilakukan. Takutlah bila tak membawa cukup bekal saat menghadap Sang Penguasa hari pembalasan.
Sayangnya, begitu ringan seolah tanpa beban diri ini memejamkan mata. Seakan yakin esok masih bisa menatap mentari pagi.
Ya Allah, ajari lidah ini untuk tak pernah lupa memuji-Mu dan mensyukuri hari disaat hamba masih bisa memohon ampunan-Mu. –
Senin, 07 Juli 2008
Terimakasih
“Tuhan memberikan Anda hadiah 86.400 detik setiap harinya. Sudahkah Anda menggunakan satu detik saja untuk mengucapkan ”terima kasih””?-- William Arthur Ward, penulis dan editor Amerika, 1921- 1994
SEORANG mahasiswa Indonesia mengalami kebingungan ketika pertama kali kuliah di Jerman, karena setiap kali selesai kuliah, terdengar suara riuh-rendah para mahasiswa mengetuk meja dan bangku secara berulang-ulang. Tentu saja yang terdengar seperti suara orkestra yang kehilangan dirijennya. Berisik dan saling susul menyusul antara suara nada dan melodi. Setelah beberapa kali kuliah, seorang teman melihat bahwa ia tidak melakukan hal yang sama, mengetuk dan memukul meja setiap kali selesai kuliah dilakukan. “Mengapa harus memukul meja?” tanya sang mahasiswa keheranan. Temannya pun menjelaskan bahwa hal itu merupakan tradisi di Jerman, sebuah ungkapan terima kasih kepada dosen yang telah selesai mengajar.
Kedengarannya memang aneh, tapi begitulah faktanya. Ucapan ’terima kasih’ ternyata tidak harus dilakukan dengan bertepuk tangan saja. Tidak juga hanya dengan kata-kata, ’terima kasih, tarimo kasih, matur nuwun, hatur nuhun, matur suksama, xie xie, thanks, thenk ye, danke, merci, shukran, arigato gozaimasu.’ Tapi juga bisa dilakukan dengan banyak cara. Mengapa kita perlu mengucapkan terima kasih kepada seserorang?
Terima kasih. Ungkapan sederhana yang terdiri dari dua kata, tetapi mempunyai makna yang sangat mendalam dan memiliki arti yang besar bagi yang menerimanya. Kenyataannya, ucapan ’terima kasih’ ini pada saat sekarang menjadi barang yang langka di negara ini. Tak percaya? Bukalah koran atau majalah setiap hari. Lalu lihatlah surat pembaca. Apa yang Anda temukan? Betul. Selalu ada saja komplain dari surat yang dikirimkan oleh pembaca koran dan majalah tersebut. Komplain berbagai macam hal, mulai dari yang penting hingga yang sebenarnya pantas masuk keranjang sampah. Isinya, mulai dari pelayanan yang kurang memuaskan dari perusahaan, komplain kinerja aparatur pemerintah, komplain listrik yang byar-pet, hingga komplain mengenai tayangan sinetron yang dinilai tidak mendidik. Tapi, apakah Anda menemukan surat pembaca yang berisikan sebuah ucapan terima kasih? Dalam seminggu, saya yakin, belum tentu sekali Anda mendapatkannya.
Terima kasih. Memang mudah diucapkan, tetapi sulit menjadi suatu kebiasan. Semakin tinggi status sosial dan jabatan seseorang, seharusnya semakin sering pula ia mengucapkan terima kasih. Mengapa? Karena dapat dipastikan, ia akan selalu membutuhkan bantuan dari bawahannya. Akan tetapi, mengucapkan terima kasih, tidak melulu harus dilakukan oleh seorang yang mempunyai jabatan atau status sosialnya tinggi. Setiap orang pada hakekatnya mempunyai kewajiban yang sama. Tak perlu jauh-jauh, ketika Anda bekerja, tentu dilayani oleh office boy setiap harinya yang selalu setia menemani Anda bekerja. Tetapi, sudahkah Anda mengucapkan terima kasih setiap kali ia mengantarkan minuman kepada Anda. Atau hanya sekedar mengambilkan karet gelang misalnya. Cobalah Anda bayangkan, jika satu hari saja office boy di tempat kerja Anda tidak masuk karena sakit. Repot bukan? Walaupun hanya dengan sebuah ucapan terima kasih, orang yang telah memberikan bantuan kepada Anda akan merasa lebih dihargai dan dihormati. Setidaknya, ia telah melakukan pekerjaan tersebut dengan tulus.
Terima kasih. Suatu ucapan yang memiliki dimensi bahwa kita merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan uluran bantuan dari orang lain. Karena kita hidup tak sendiri. Makna yang lebih dalam dari suatu ungkapan terima kasih ialah bahwa dalam lingkup interaksi sosial, kita selalu membutuhkan cinta kasih. Dengan kasih itulah, kita akan selalu tergerak untuk menolong orang lain. Bayangkan, bila semua saling memberi kasih, maka semua persoalan di negara ini dapat diminimalisir untuk diatasi. Dengan cinta kasih, hidup menjadi lebih berarti dan bermakna.
Terima kasih. Ucapan yang memberikan kekuatan energi positif bagi pemberi dan penerimanya. Energi tersebut akan lebih bernilai bila kita tidak hanya mengucapkannya saja. Satu saat, Anda melakukannya tak cukup hanya dengan mengucapkannya saja bukan? Selain ucapan, sebagai gantinya, kita bisa saja memberikan imbalan balik berupa uang, barang, jasa, atau minimal tentu saja doa yang tulus kepada seseorang yang telah menolong kita. Dan bila suatu saat kita menolong orang, sangat mungkin orang tersebut tidak hanya mengucapkan terima kasih kepada kita tetapi juga mendoakan kita secara tulus.
Terima kasih. Tidaklah sulit untuk diucapkan. Juga gratis, tak perlu biaya untuk mengucapkannya. Oleh karena itu, mulai saat ini, kita harus membiasakan mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang telah menolong kita, walau sekecil apapun.
Terima kasih, tak lupa pula saya mengucapkan hal itu kepada Anda yang telah membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat. Grazie! (300608)
Sumber: ”Terima kasih!” oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di Jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)