Jumat, 30 November 2007

Kisah Pramugari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir.

Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.

Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga.

Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.
(DARI email)

SURGA BERSAMA SAHABAT

Seorang lelaki tua dan kudanya sedang berjalan-jalan di sebuah jalan desa,menikmati pemandangan.


Tiba-tiba ia tersadar bahwa ia baru saja meninggal dunia. Ia pun ingat di saat meregang nyawa, kudanya yang telah menemani hidupnya selama ini juga telah meninggal. Kini mereka bersama-sama berada disebuah alam baka.

Setelah berjalan bersama sekian lama, mereka tiba di sebuah bukit. Sepanjang sisi jalannya berhiaskan batu pualam yang indah. Pada puncaknya berdiri sebuah patung indah dimana sinar matahari memendar dari balik patung itu. Ia terkagum melihat indahnya pintu gerbang yang terbuat dari permata dan mutiara, sedangkan jalan setapak menuju pintu gerbang tersusun dari emas murni.Ia senang sekali karena merasa akhirnya telah tiba di surga.

Kemudian sambil menuntun kudanya ia menuju pintu gerbang. Ketika dekat pintu gerbang ia melihat seseorang penjaga duduk di balik meja berukir indah. Ia menyapa orang tersebut, "Maafkan saya, apakah ini surga?"

"Ya, benar sekali tuan," jawab penjaga gerbang.

"Waw, kalau begitu bolehkah saya meminta sedikit air?" pinta lelaki tua itu.

"Tentu saja, tuan. Silakan masuk dan ambillah air minum sepuas anda."Kemudian penjaga gerbang itu memberi isyarat dengan ibu jarinya, dan pintu gerbang yang besar itu pun perlahan-lahan terbuka.

"Bolehkah saya mengajak sahabat saya ini masuk?" pinta lelaki tua itu sambil menunjuk pada kudanya.

Tetapi penjaga gerbang menjawab, "Maaf sekali tuan, kami tidak membolehkan hewan peliharan masuk."Lelaki tua itu berpikir sejenak lalu mengucapkan terima kasih pada penjaga gerbang itu. Mereka berbalik dan melanjutkan perjalanannya kembali.

Setelah lama berjalan mereka tiba di sebuah bukit yang lain, tetapi kali ini jalannya lebih kotor, di ujung jalan terbuka sebuah pintu gerbang pertanian.Tidak ada pagar di sisi jalan, rumput tumbuh sembarangan, pintu gerbang itu tampaknya tak pernah tertutup. Ketika ia berada dekat pintu gerbnag itu, didalamnya ia melihat seorang lelaki sedang duduk di sebuah kursi goyang dibawah bayangan pohon dan sedang membaca buku.

"Permisi tuan!" teriak lelaki tua itu pada pembaca buku. "Apakah anda mempunyai air untuk kami minum?"

"Tentu saja. Ada pompa air di sebelah sana," sahut pembaca buku itu sambi lmenunjuk ke sebuah tempat yang tak tampak dari luar gerbang.

"Masuklah,anggap saja rumahmu sendiri."

"Bagaimana dengan temanku ini?" tanya lelaki tua itu. Ia menunjuk pada kudanya."Oh, ia boleh masuk.


Kami mempunyai mangkuk air di sebelah pompa itu,"jawabnya.Kemudian mereka masuk ke dalam gerbang, dan menemukan sebuah pompa tangan tua dengan sebuah gayung dan mangkuk tergeletak di sampingnya. Lelaki tuai tu mengisi mangkuk dengan air hingga penuh dan memberikan pada kudanya.

Setelah itu ia meneguk air untuk mengobati hausnya sendiri.Ketika mereka sudah cukup minum, mereka kembali menemui pembaca buku ituyang tampaknya sedang menunggu mereka.

Lelaki tua itu bertanya, "Tempat apakah ini?""Ini surga," jawab pembaca buku itu."Wah, ini sangat membingungkan kami," kata lelaki tua itu.

"Tempat ini sama sekali tak seperti surga. Di ujung jalan di sebelah sana ada seseorang yang mengatakan bahwa bukit itulah yang surga."

"Oh, apakah yang anda maksudkan adalah bukit dengan jalan yang terbuat dari emas dan pintu gerbang yang terbuat dari permata itu?" tanya pembaca buku.

"Ya, bukankah itu tempat yang sangat indah."

"Bukan, itu adalah neraka."

"Tidakkah anda salah menyebutnya sebagai neraka tempat yang indah seperti itu?"

"Tidak. Saya mengerti mengapa anda berpendapat demikian, tetapi bukanlah seperti itu.

Keindahan yang ditampakkannya itu menipu sehingga membuat orang tega meninggalkan sahabat terbaiknya dalam penderitaan.

"Pojok Renungan Editor:

Tak perlu memperdebatkan konsep surga neraka dalam cerita di atas, namun pesan yang ingin disampaikannya.

Keindahan sering kali hanya ilusi yang membuat kita membiarkan sahabat-sahabat kita berada dalam penderitaan.

Dari artikel DJODI ISMANTO

Singkirkan Duri Duri Anda

Bila anda mempunyai tujuan besar, anda perlu mencari orang-orang yang tepat dan membentuk tim yang kuat untuk mencapainya.

Anda juga perlu memompakan semangat, mengikat kata sepakat untuk sama-sama mengupayakan yang terbaik demi tujuan itu.

Namun, jangan sekali-kali lupa untuk tak segan-segan menyingkirkan aral penghambat langkah anda.

Tak cukup anda mempunyai sepatu beralas tebal, anda perlu menyingkirkan duri dari jalan. Anda tak tahu disebelah mana duri itu akan menusuk anda.

Petani yang baik tahu, bahwa tak cukup ia mempunyai benih dan lahan terbaik.

Tak cukup pula air dan angin mentari di musim yang terbaik.

Tak cukup pula jerih dan doa ia kerahkan.

Ia tahu, ia harus tak ragu untuk mencabut tanaman dan rumput tanaman pengganggu sawah. Meski tanaman itu adalah mawar indah;meski rumput itu adalah batang tebu yang menyegarkan.

Karena ia tahu, mereka semestinya tumbuh lebih baik di lahan dan di musim yang lebih cocok.

dari artikel DJODI ISMANTO

Pesohor Yang Berselingkuh Dengan Staf

KapanLagi.com - Ada yang bilang kekuasaan itu seperti obat perangsang, mungkin ini bisa menjelaskan kenapa ada banyak selebriti yang melakukan perselingkuhan dengan pegawai atau orang yang mereka pekerjakan. Bahkan ada yang berakhir dengan pernikahan. Sebut saja David Beckham atau Jude Law bahkan juga presiden Bill Clinton pernah melakukannya. Mari kita lihat, siapa saja selebriti yang memberi arti lain dari 'keuntungan punya pegawai.'

Jude Law

Dunia Sienna Miller jungkir-balik, saat Sunday Mirror mempublikasikan pengungkapan Daisy Wright, pengasuh anak Law, yang melakukan affair dengannya, hanya tiga bulan setelah Sienna menerima lamaran aktor Inggris ini. Mungkin Sienna sekarang bisa tertawa lebar, setelah ia bisa membalas perbuatan tak setia aktor ini dengan mengencani Daniel Craig, P Diddy dan sekarang Rhys Ifans.

David Beckham

Selama bertahun-tahun David dan istrinya, Victoria bak pasangan di negeri dongeng - David pesepakbola terbaik di negerinya dan Victoria personel Spice Girls, yang kondang di seluruh dunia. Pasangan ini seperti diberkati kehidupan terbaik...sampai asisten pribadinya, Rebecca Loos menggembar-gemborkan soal David yang merayunya dan mengiriminya SMS seksi. Drama ini berlanjut dengan pengakuan perawat kecantikan, Danielle Heath yang mengaku berselingkuh dengan pebola ini.

Pangeran Charles

Almarhum Putri Diana pernah menuduh mantan pengasuh kerajaan, Legge-Bourke, hamil dengan Pangeran Charles. Tentu saja calon Raja Inggris ini menolak tuduhan itu mentah-mentah.

Sven-Goran Eriksson

Mendapat dukungan dari wanita kuat tak juga membuat mantan pelatih tim sepakbola Inggris kebal dari selingkuh. Meski sang istri, Nancy Dell'Olio bisa mendapatkannya kembali dari pelukan Ulrika Jonsson, perselingkuhan lain terjadi dengan sekertaris FA, Faria Alam.

Bill Clinton

Mantan Presiden AS ini berselingkuh selama 18 bulan dengan pegawai junior kepresidenan, Monica Lewinsky, di tahun 1997. Saat ditanya kenapa dia berselingkuh dari istrinya, Clinton menjawab dengan enteng: "Karena aku bisa melakukannya."

Robin Williams

Di tahun 1988, komedian kondang ini mendepak istrinya, yang dinikahinya selama 10 tahun. Dan ia berpidah hati pada pengasuh putranya, Marsha Garces. Keduanya menikah setahun kemudian dan sekarang memiliki dua anak.

Tak bisa kita bayangkan bukan, bagaimana bisa David Beckham yang punya istri seksi plus ikon fashion masih saja melirik perempuan lain? Tapi memang itulah kenyataannya, perselingkuhan itu terjadi karena para pesohor ini bisa melakukannya, persis seperti kata mantan persiden Bill Clinton. (handbag/erl)

Rabu, 28 November 2007

Istri Yang Sejati

Kisah ini adalah tentang seorang yang kaya raya dengan empat istri.

Di suatu pagi orang kaya tadi didatangi oleh sang kematian. Dengan sopan mahluk terakhir berucap begini : ‘Bapak yang baik hati, atas utusan Tuhan kami ditugaskan untuk menjemput.

Cuma, karena kebaikan hati Bapak selama hidup, diizinkan oleh Tuhan untuk membawa satu di antara empat isteri Bapak’.

Dengan tersenyum orang kaya ini memohon waktu untuk menemui keempat isterinya satu persatu.

Yang pertama dipanggil tentu saja isteri keempat. Seorang wanita muda yang cantik, dengan tubuh yang menawan, rambut panjang yang terurai dan tentu saja senyumnya yang indah dan manis. Namun, betapa terkejutnya orang kaya tadi mendengar jawaban terhadap ajakan untuk menemani suaminya ke dunia kematian. Wanita cantik tadi menolak ajakan suaminya dengan kata-kata kasar dan sarkastis.

Setelah menangis sambil menyesali hidupnya, orang kaya tadi memanggil isteri ketiga dengan ajakan yang sama. Wanita ini menjawab dengan bahasa yang lebih sopan : ‘maafkan kanda, saya hanya bisa menemani kanda sampai di sini saja’. Kalau tadi seperti diterjang petir rasanya, kali ini Bapak kaya tadi seperti dihempas air bah.

Lagi-lagi ia menangis menyesali seluruh hidupnya. Dengan semangat hampir putus asa, ia menemui isteri kedua dan mengemukakan ajakan yang sama. Isteri kedua menjawab lebih sopan lagi : ‘saya akan temani kanda, namun hanya sampai di liang lahat’.

Sehingga tidak ada pilihan lain kecuali memanggil isteri pertama. Dan takjubnya, kendati isteri pertama tidak terlalu diperhatikan, jarang diajak makan, bahkan sering disakiti, dengan tersenyum wanita yang pipinya sudah penyok dan merah-merah ini menjawab begini : “saya akan menemani kanda sampai kapanpun dan sampai di manapun”.

Dear friends ,

Ilustrasi tentang empat isteri di atas, sebenarnya ilustrasi tentang isteri dan suami kehidupan.
Semua orang memiliki empat isteri (suami) kehidupan.

Isteri keempat yang paling seksi, paling menarik, menghabiskan paling banyak waktu, sehari-hari bernama harta dan tahta.

Isteri ketiga yang juga mengkonsumsi waktu dan tenaga cukup banyak bernama tubuh atau badan kasar.

Isteri kedua – yang hanya bisa menghantar kita sampai di liang lahat – adalah isteri, suami, putera-puteri serta kerabat dekat kita di rumah.

Dan isteri kita yang paling setia dan akan menemani kita kemanapun kita pergi, dan apapun yang kita lakukan terhadapnya ia hanya mengenal kesetiaan, kesetiaan dan kesetiaan, ia bernama sang jiwa.

Atau, dalam sejumlah tradisi disebut dengan kata kesejatian.

Sayangnya, kendati ia yang paling setia, dalam keseharian ia juga yang paling jarang kita perhatikan. Dalam banyak kehidupan, ia malah kerap disakiti. Kebencian, kemarahan, permusuhan dan sejenisnya adalah serangkaian kegiatan yang memukuli sang jiwa.

Kalau isteri kedua (badan kasar) kita beri makan setiap hari, kita hanya memberi makanan sang jiwa sekali-sekali saja. Ada bahkan yang tidak pernah memberikan makanan pada jiwanya.

Dan kalau makanan badan kasar kita harus beli dan membayarnya, makanan sang jiwa dalam bentuk cinta, cinta dan cinta, ia tersedia gratis dalam jumlah yang tidak terbatas.

MENGALIR SEPERTI AIR

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau.Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati."

Sang Guru tersenyum, "Oh, kamu sakit.""Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, "Kamu sakit.Dan penyakitmu itu bernama, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.

Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit.

Kita mengundang penyakit.Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.Usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecili tu memang wajar.

Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." kata sang Guru."Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup."

Pria itu menolak tawaran sang Guru."Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"

"Ya, memang saya sudah bosan hidup.""Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati.

Ambillah botol obat ini.Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."Kini, giliran pria itu menjadi bingung.

Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun.Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengansenang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.

Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu." Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar.Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur.

Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali, "Sayang, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, sayang."Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnyapun bingung, "Hari ini, Bos kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah.

Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu disekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah.

Ia mulai menikmatinya.Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya diberanda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,"Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkankamu." Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Ayah, maafkan kami semua.Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya ? Ia mendatangi sang Guru lagi.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu,kesombonganmu.

Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup.Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.

"Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang kerumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya.

Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian.

Itulah sebabnya,ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!

Dari artikel Djodi Ismanto

Selasa, 27 November 2007

Antara Sebuah HP dan Seekor Kambing

Telepon Genggam atau HP memang tidak ada kaitannya dengan kambing. Yang satu menunjukan kecanggihan teknologi komunikasi, sedangkan yang satu lagi berkaitan dengan binatang ternak, atau makanan.

Namun secanggih-canggihnya HP tidak pernah tercantum di Qur'an, sedangkan binatang ternak seringkali disebut-sebut, mulai dari kisah, status sampai contoh buruk.

Perbedaan lainnya yang mencolok adalah mengenai harga. Harga HP yang berbobot ringan semakin mahal, sedangkan kambing, sebaliknya, makin besar makin mahal. Bahkan harga HP jauh melampaui harga kambing sekarang. Meski demikian untuk mendapatkan keduanya, tentu tidak mengeluarkan sedikit uang.

Bagi sebagian orang pasti akan memilih membeli HP bagus daripada kambing. HP mempunyai nilai kegunaan dan sedikit biaya operasional, kalau kambing buat apa?peternak bukan? alih-alih mendapatan manfaat, malah merepotkan.

Namun, setahun sekali dalam kehidupan orang modern, nilai manfaat kambing lebih besar daripada HP.

Ya, membeli kambing untuk kurban di Idul Adha tentu mempunyai kedudukan tinggi bila diniatkan ikhlas karena ALLAH.

Sedikit renungan, kita mudah mengeluarkan uang untuk membeli HP mahal, yang mungkin melebihi nilai kegunaan, namun terasa sulit untuk mengorbankan harta, untuk sesuatu yang terlihat tidak tampak hasilnya.Inilah mungkin mengapa jihad harta dan jiwa lebih tinggi kedudukannya dari apapun. Karena inilah sebenar-benarnya jihad menundukan hawa nafsu. Nafsu kecintaan terhadap harta dan nafsu kecintaan terhadap jiwa (diri), keluarga, anak dan istri, sesuatu yang banyak manusia banyak lalai terhadapnya.

Oleh sebab itu, seseorang yang mengikhlaskan hartanya dan jiwanya untuk mencari keridhaan ALLAH sebagaimana para sahabat Nabi SAW adalah orang-orang yang mempunyai keutamaan yang besar dan kedudukan tinggi. Bisakah dibayangkan mengeluarkan harta dari apa yang kita peroleh selama ini, dan meninggalkan anak dan istri yang kita sayangi, kemudian kita lepaskan itu semua. from artikel http://www.pwsmedan.blogspot.com/

Seberapa Banyak Tabungan Emosi Positif Anda?

Jika mendengar kata `tabungan', biasanya otak kita langsung
mengasosiasikannya dengan uang. Berapa jumlah uang yang kita simpan
di bank, dalam celengan, dibawah bantal, disela-sela buku, dikolong
tempat tidur, atau tempat-tempat aneh lainnya. Kadang-kadang, kita
baru `menemukan' uang yang kita `tabung' itu sepuluh tahun kemudian.
Itupun dengan tidak sengaja. Ketika kita hendak memindahkan lemari
buku. Tiba-tiba saja ada dua lembar uang kertas lima puluh ribuan.
Setelah kita ingat-ingat, ternyata memang kitalah yang `menabung'
uang itu sepuluh tahun yang lalu. Bagaimana dengan tabungan emosi
positif? O-ow?! Tabungan emosi positif. Rasanya kok agak janggal
ya? Benar, `tabungan emosi positif'. Pernahkah kita menabung emosi
positif?

Beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah program pelatihan yang
difasilitasi oleh Pak Anthony Dio Martin dan Pak Max Sandy. Salah
satu topik menarik dalam sesi tersebut adalah tentang teori ember
dan dayung-nya Donald Clifton. Kita tahu bahwa hanya ember yang
berisi air saja yang dapat memberi si dayung air. Ember kosong,
tidak mungkin memberi air pada si dayung.

Jika ember itu diumpamakan sebagai diri kita, sedangkan air adalah
gambaran dari emosi positif yang mengisi tubuh kita itu, maka itu
berarti bahwa "hanya jika diri kita dipenuhi emosi positif saja,
kita bisa memberikan energi positif kepada orang lain". Kita tahu
bahwa orang-orang yang jiwanya `kering' tidak mungkin bisa
memberikan kesejukan kepada orang lain. Sehingga jika kita
membiarkan diri kita sendiri menjadi kering, maka kita tidak akan
mampu untuk memberikan energi positif itu kepada orang lain.

Ngomong-ngomong, akan anda apakan uang lembaran lima puluh ribuan
yang ditemukan dibalik lemari itu? Mentraktir teman? Atau mengajak
anak-anak makan kerang rebus di warteg pinggir jalan. Atau,
barangkali anda memberikannya kepada petugas kebersihan yang sedang
menyapu sampah sisa-sisa tiket yang bertebaran dipintu gerbang tol.
Anda mempunyai begitu banyak pilihan, bukan?

Begitu pula dengan tabungan emosi positif yang anda miliki. Anda
bisa memberikannya kepada orang-orang disekitar anda, sehingga
dengan pemberian energi positif anda itu, mereka bisa mengisi `ember-
ember' jiwa mereka. Dan karenanya, hidup mereka menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Hey, lihat: Anda sudah menjadikan hidup seseorang
menjadi lebih baik. Ketika anda memberinya energi positif, mereka
menjadi semakin positif juga. Mereka semakin bahagia. Dan ketika
mereka merasakan ember mereka penuh juga, mereka kemudian memberikan
energi positif itu kepada orang lain. Lihatlah, ternyata, semudah
itulah kebaikan menyebar dari satu orang kepada orang lainnya. Dan
ketika penyebaran itu menjadi sebuah wabah; maka kebaikan kecil yang
anda tebarkan pada satu orang; kini sudah menyebar kepada seluruh
manusia dimuka bumi ini.......

Sebentar dulu. Mestikah kita memberikan tabungan emosi positif itu
kepada orang lain? Seperti uang yang anda tabungkan; anda boleh
menggunakannya untuk apa saja. Untuk diri anda sendiri, atau untuk
orang lain. It's your call. Demikian pula halnya dengan emosi
positif yang anda tabungkan. Anda bisa gunakan untuk diri anda
sendiri agar hari-hari anda menjadi indah. Bisa pula diberikan
kepada orang lain. Agar hari-hari anda menjadi penuh arti. Dan kaya
makna. Bedanya, uang tabungan anda mungkin akan habis sesaat setelah
anda menggunakan atau memberikannya. Sedangkan emosi positif, akan
semakin bertambah ketika anda memanfaatkannya. Entah anda
memanfaatkan untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain. Contohnya
begini. Sifat penolong adalah salah satu bentuk emosi positif.
Ketika anda menolong orang, sebenarnya anda sedang memberikan energi
positif itu kepada orang lain. Sebaliknya, ketika mendapatkan
pertolongan anda, orang itu membalasnya dengan ucapan terimakasih
dan senyum yang tulus. Anda, ketika melihat senyum itu diwajahnya,
merasa begitu bahagia. Dan. Ketika kebahagiaan memasuki relung hati
anda, tabungan emosi positif didalam `ember' anda kembali terisi.

Sekarang coba tengok lebih jauh kedalam hati orang itu. Begitu
berterimakasihnya dia pada anda. Sehinggga dia berjanji didalam
hati; kelak, jika dia sudah keluar dari permasalahan ini, dia akan
meniru anda. Dia akan mencari orang lain yang berada dalam kesulitan
serupa. Dan dia akan menolong orang itu sebisanya. Lihatlah. Ember
emosi positif orang itu bertambah.

Setahun kemudian, orang itu benar-benar menemukan seseorang yang
butuh pertolongan. Dan dia benar-benar menolongnya. Dia bahagia.
Orang yang ditolongnya bahagia, ditambah bonus cita-cita untuk
menolong orang lain dikemudian hari.

Anda menyaksikan rentetan peristiwa itu berulang terus menerus, dari
satu orang kepada orang-orang lainnya. Sehingga seolah-olah kini
sebagian bear orang yang anda temui, merupakan bagian
dari `jaringan' yang anda bangun. Begitu banyak orang yang telah
tertolong, yang kemudian menjadi sang penolong lainnya. Begitu
seterusnya. Dan hey...., lihatlah. Ember emosi positif anda anda
semakin terisi penuh.

Semua orang baik dimuka bumi ini suka memberi. Mereka menyisihkan
sebagian dari uang yang dihasilkannya setiap bulan untuk memberi
pada orang lain. Entah seribu rupiah. Atau sepuluh ribu. Seratus
ribu. Satu juta. Berapa saja. Tetapi, mereka ?kita semua ?hanya
bisa melakukannya jika sudah bisa memenuhi kebutuhan hidup dasar
terlebih dahulu. Kita tidak mungkin memberi kepada orang lain jika
kebutuhan hidup kita sendiri belum terpenuhi. Kalau kita masih
bertanya; hari ini anak-anak saya makan apa? Akan sangat sulit bagi
kita untuk bersedekah, bukan? Oleh karena itu, kita harus
menghasilkan lebih banyak dahulu untuk bisa melakukan sesuatu bagi
orang lain. Begitu pula dengan emosi positif. Kita harus terlebih
dahulu memiliki jumlah yang cukup untuk menjadikan hidup kita
positif, sebelum mampu berbagi dengan orang lain.

Bagaimana jika tabungan emosi positif kita benar-benar sedikit?
Bukankah tidak mudah untuk mencari tambahannya? Tidak usah khawatir.
Karena selalu ada cara bagi kita untuk terus menerus menambah
tabungan emosi positif itu. Pertama, kita bisa melakukannya dengan
diri sendiri. Mulai dari cara sederhana saja. Misalnya, dengan
sekedar memiliki keyakinan bahwa anda dapat mengatasi masalah yang
sedang anda hadapi, tabungan emosi positif anda mulai bertambah
sedikit. Jika anda melakukan sebuah tindakan untuk mengatasi masalah
anda; tabungan itu bertambah sedikit lagi. Ketika menghadapi
rintangan dalam upaya itu, lalu anda kesal, tabungan itu berkurang.
Tapi, ketika anda katakan: rintangan ini akan menjadikan aku
SEMMMAAAAKIN KUAT!!!, maka tabungan emosi positif anda BERTAMBAH
sangat banyak. Begitulah seterusnya. Anda bisa mengisinya kembali,
sebanyak yang anda inginkan.

Tapi...., memang tidak selalu mudah melakukannya, terutama jika kita
hanya bergumul sendirian. Kita perlu cara kedua, yaitu: melibatkan
orang lain yang mempunyai banyak tabungan emosi positif. Anda bisa
menambah tabungan itu dari mereka. Tidak perlu ragu-ragu untuk hal
ini. Sebab, orang-orang yang memiliki begitu banyak tabungan emosi
postif disekitar anda, akan dengan senang hati memberikan tabungan
yang mereka miliki kepada anda. Semakin anda mengambil dari mereka,
semakin bahagia mereka adanya. Oleh karena itu, pandai-pandailah
memilih teman. Sebab, jika anda berteman dengan orang yang tepat;
maka tabungan emosi positif anda akan semakin hari semakin banyak.
Dan oleh karenanya, kemampuan anda untuk menularkan emosi positif
itu kepada orang lain, akan semakin hari semakin besar. Dan itulah
sesungguhnya, saat dimana anda menjadi bagian penting dalam
perputaran roda kehidupan yang Tuhan rancang. Mau?


Dadang Kadarusman
http://www.dadangka darusman. com/

7 Rahasia Sukses Jalin Cinta

Yulia Dian - detikHot

Setiap hubungan memerlukan dasar yang kuat untuk bertahan lama. Menurut seorang psikoterapi asmara, ada 7 rahasia sukses menuju cinta sejati. Ini dia!

1. Cintai Diri Sendiri
Percaya diri sangatlah penting untuk hubungan yang sehat. Jika Anda benar-benar mencintai diri sendiri, kalaupun harus menghadapi sakit hati atau lelah Anda akan merasa percaya diri. Dan saat Anda merasa percaya diri dan optimis dengan diri sendiri, Anda akan enjoy bersama pasangan. Anda bersamanya bukan untuk tempat bergantung melainkan ia benar-benar membuat Anda merasa lengkap. Semakin kuat Anda sebagai seorang individual, maka semakin kuat juga hubungan yang Anda jalani.

2. Cintai Pasangan
Hubungan yang sehat terjalin antara 2 orang yang sangat menyukai satu sama lain. Akan sangat romantis membicarakan soal cinta, tapi perlu diingat bahwa cinta adalah emosional yang datang dan pergi begitu saja. Jika Anda menyukai satu sama lain, nyaman ketika bersama, banyak kecocokan dalam berpikir dan bertingkah laku dan berbagi mimpi yang sama dalam hidup maka perasaan cinta itu tak akan menjauh. Kadangkalanya penting untuk mengucapkan kata cinta pada pasangan. Kata-kata yang hangat dan dukungan membangun kepercayaan dan rasa menghargai.

3. Ciptakan Waktu yang Berkualitas
Saat pasangan pertama kali bersama, waktu berduaan jadi prioritas utama. Namun setelah berkeluarga dan punya anak serta sibuk dengan pekerjaan semua jadi berbeda. Luangkan sedikit waktu bersama pasangan dan keluarga. Walau sebentar namun berkualitas. Ingat ini bisa jadi investasi untuk kebahagiaan Anda di masa datang.

4. Komunikasi
Komunikasi yang bagus adalah bumbu untuk hubungan sehat. Berbicara adalah cara yang paling mujarab untuk mengungkapkan isi hati. Komunikasi yang baik yaitu belajar terbuka dan jujur. Ucapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan Anda. Juga belajar untuk mendengarkan pasangan tanpa menuduh.

5. Berdebat Sehat
Berdebat boleh saja, tapi harus secara sehat. Pasangan yang selalu berdebat jangan pernah khawatir karena selalu tak sepaham. Arguman yang baik adalah kesempatan untuk berbagi perasaan dan memperkuat pertahanan dengan mengambil satu keputusan demi kepentingan bersama.

6. Bersentuhan Setiap Hari
Saling bersentugan adalah kebutuhan vital insan manusia. Sebuah studi menunjukan tanpa bersentuhan, binatang juga manusia akan cepat mati. Sentuhan dapat memberikan kekuatan untuk membuat seseorang nyaman dan merasa didukung, untuk melindungi dan banyak lagi. Setiap pasangan pasti punya masa surut namun kasih sayang tak akan pernah berubah.

7. Terima perubahan
Orang berubah tiap tahun dan perubahan ini bisa membuat hubungan terus hidup. Hidup juga berubah dan kadang tak selalu sesuai dengan keinginan. Perubahan bisa membuka peruntungan baru tapi juga bisa menimbulkan rasa sakit. Dalam sebuah hubungan yang sukses, pasangan belajar untuk beradaptasi dan berubah bersama. Mereka menerima perubahan dan mendukung satu sama lain, demi kebaikan atau dalam keburukan.

Semua fakta ini diungkap ahli psikoterapi asmara, Paula Hall dan dikutip detikhot dari BBC, Senin (26/11/2007). Menjaga tujuh hal di atas tidak akan mudah. Namun semakin Anda bisa mengatur hidup ini bersama makan hubungan juga akan semakin kuat. Selamat mencoba.
(yla/yla)

Senin, 26 November 2007

Tak Sulit Perangi Selulit

Astaga!HidupGaya - Selain keriput, musuh yang satu ini kerap kali juga 'diperangi' oleh wanita, apalagi kalau bukan selulit. Yap! Selulit memang sangat mengganggu penampilan. Walau seringkali tersembunyi, namun dapat membuat wanita jadi kurang percaya diri. Lantas bagaimana cara mengakalinya?

Wanita mana yang tidak resah bila melihat kulitnya mulai berkerut-kerut menyerupai lapisan kulit jeruk? Selulit biasa muncul di sekitar permukaan kulit sering mengganggu dan mengurangi keindahan kulit anda.

Selulit sendiri pada dasarnya muncul karena adanya penumpukan lemak di bawah lapisan kulit. Bila tak segera mendapat penanganan, tumpukan ini akan makin menebal dan bahkan bisa menghalangi jalannya pembuluh darah. Jangan bingung, jangan pusing, toh tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Pecahkan saja problem selulit Anda dengan mengikuti langkah-langkah di bawah..

Lakukan:
* Olahraga teratur! Percaya deh, kalau pun selulitnya tidak semuanya hilang, paling tidak Anda sudah membuat tubuh semakin sehat dan lebih fresh! Olahraga secara teratur akan membuat kalori dan lemak di tubuh Anda terbakar, dengan sendirinya juga selulit yang disebabkan lemak ikut sirna.

* Perhatikan bahan bakar untuk tubuh. Banyak mengkonsumsi air putih dan buah-buahan. Karena vitamin dan kadar air yang terkandung dalam buah segar sangat membantu proses peremajaan kulit.

* Berhenti merokok. Nikotin tidak hanya berbahaya bagi paru-paru, tapi juga bagi kulit kesayangan Anda. Kulit cepat keriput dan selulit bisa menjadi masalah tambahan buat Anda yang perokok berat.


Jangan:
* Stress! Merasa sudah berusaha segala macam menghilangkan selulit tapi gagal? Ada kemungkinan Anda stress. Stres mengakibatkan tidak teraturnya sirkulasi darah dan peredaran hormon dalam tubuh.

* Diet tidak teratur dan terlalu ketat. Buat Anda yang sering berdiet tapi tidak teratur, bisa membuat elastisitas kulit berkurang dan muncul selulit.

* Terlalu sedikit minum air putih. Wah..ini sih bahaya, tidak mau kan menjadi penderita ginjal sekaligus selulit? Jadi jangan menyalahkan kulit Anda yang tidak 'kooperatif' dengan kecantikan dan penampilan bila Anda masih melakukan larangan-larangan di atas.

Mendaur Hobi Mendulang Uang

Oleh : Steven Agustinus

Untuk mengubah hobi yang kita miliki menjadi keuntungan secara material, hal pertama yang dibutuhkan adalah kreatifitas. Setiap orang pasti memiliki hobi, tapi yang membedakan seseorang dengan yang lainnya adalah kreatifitas untuk mengubah hobi menjadi sebuah keuntungan tersendiri. Jadi, untuk itu dibutuhkan kreatifitas yang di atas rata-rata.


Yang kedua, tentu saja sense of business yang cukup tajam, sehingga kita bisa melihat peluang apa saja yang terdapat dalam hobi yang kita miliki, yang akan bisa menghasilkan keuntungan secara material bagi kita secara pribadi. Selain itu, kita juga membutuhkan marketing plan (perencanaan) dan promosi, sehingga apa yang kita pasarkan dari hobi tersebut bisa diketahui banyak orang.

Orang yang kreatif adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menanggulangi segala kendala/halangan/kesulitan yang ia miliki, supaya dia bisa tetap diuntungkan dari situasi atau keadaan yang ada. Saya mendapati bahwa kreatifitas bisa membuat seseorang selangkah lebih maju dibanding orang-orang lain. Kreatifitas ini juga yang membuat orang-orang jaman batu dulu bisa menciptakan alat-alat untuk bertani, bercocok tanam ataupun berburu, sehingga mereka sanggup bertahan hidup.

Jadi, kreatifitas ini sebetulnya dimiliki oleh semua orang, hanya mungkin belum terasah. Itu sebabnya kita sering mendapati adanya pelatihan yang diadakan khusus untuk mengasah intelegensi kreatif yang kita miliki, sehingga kita bisa menjadi lebih kreatif dari sebelumnya. Sebagai contoh, dalam memandang sebuah masalah, seringkali kita seperti ‘terbelenggu’ oleh masalah yang ada, sementara orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi akan segera berpikir ‘out of the box’. Dengan demikian, ketika kita berbicara tentang masalah yang dihadapi untuk membuat hobi kita menghasilkan keuntungan material, kreatifitas menjadi salah satu senjata utama yang harus kita miliki.

Tips untuk mengasah kreatifitas
Tips yang dapat diterapkan untuk mengasah intelegensi kreatif antara lain: belajarlah untuk melakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan dengan cara yang berbeda. Contoh: mungkin selama ini Anda selalu menempuh jalan yang sama ketika berangkat dari rumah ke sekolah atau ke tempat kerja. Nah, cobalah mencari jalur alternatif lain, meski jalur itu sedikit memutar. Hal itu akan melatih kita untuk melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda, sehingga tanpa sadar, kemampuan berkreasi pun bisa mulai dikembangkan.

Saya mendapati, hobi yang bisa diubah menjadi hoki biasanya akan dikerjakan dengan sukacita, karena kita menyukai dan menikmati apa yang kita kerjakan. Contohnya Michael Jordan; ia memang suka bermain basket, tetapi ia tidak sekedar menikmati permainannya. Ada orang yang bahkan mau membayar permainan basketnya itu. Artinya, hobi yang ia miliki telah berhasil mendatangkan hoki bagi dia, dan bahkan menjadi sumber income terbesar dibandingkan dari pekerjaan lain yang ia miliki.

Berbicara tentang pentingnya memiliki sense of business, memang tidak semua orang memiliki sense of business yang bagus. Itu sebabnya terbukti bahwa hanya sekian persen dari jutaan masyarakat Indonesia yang memiliki spirit of entrepreneur; rata-rata orang lebih suka menjadi pegawai atau karyawan biasa yang menerima gaji setelah bekerja sekian jam atau minggu.
Orang-orang yang memiliki spirit of entrepreneur biasanya juga memiliki sense of business yang cukup bagus. Secara sederhana, saya bisa menjelaskan bahwa sense of business adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk bisa melihat berbagai peluang bisnis dan memanfaatkannya, sehingga dapat menghasilkan keuntungan secara material. Untuk bisa memiliki sense of business yang tinggi, mau tidak mau kita harus belajar mengasah intelegensi visual yang kita miliki, di samping intelegensi kreatif tadi.

Seseorang yang tidak buta belum tentu memiliki intelegensi visual yang baik, karena meski bisa melihat, ia melihat secara pasif. Misalkan, di pojok jalan dekat rumah yang selalu kita lewati ada tempat tukang tambal ban, namun sekali waktu ketika ban motor kita kempes, kita kebingungan mencari tukang tambal ban, sehingga akhirnya kita harus menuntun motor cukup jauh, hanya karena selama ini kita tidak memperhatikan bahwa di dekat rumah kita sebetulnya ada tukang tambal ban. Itu sebabnya, hanya orang-orang yang bisa melihat secara aktif yang bisa dengan cepat (dan mudah) melihat peluang bisnis dalam hobi yang ia miliki.

Lalu, selain ketajaman intelegensi visual dan kreatif, kita juga perlu memiliki wawasan yang luas. Untuk satu jenis hobi, ada berbagai macam aspek yang bisa kita gali. Dengan menggali dan mencari tahu aspek apa saja yang bisa menciptakan peluang bisnis dari hobi kita, akan lebih cepat pula kita bisa merealisasikan peluang bisnis tersebut. Selain wawasan yang luas, lingkungan pergaulan kita pun perlu terus dikembangkan.

Kendala yang dihadapi
Pada dasarnya, setiap hobi yang kita miliki bisa dibisniskan, karena prinsip demand and supply akan selalu berlaku – di mana ada orang yang membutuhkan sesuatu, akan selalu ada orang lain yang berusaha untuk menyediakannya. Dari sinilah akan tercipta peluang-peluang bisnis, dan karenanya sense of business yang baik sangat dibutuhkan.

Akan tetapi, ada satu persoalan di sini; seringkali ada orang yang memiliki sense of business yang bagus, tetapi hanya terhenti pada sebuah ide dan tidak terealisasi sampai meraih keuntungan yang diharapkan. Penyebabnya seringkali adalah karena orang yang bersangkutan belum tertarik untuk menjadikan hobinya sebagai income tambahan maupun bidang usaha, atau karena ia tidak memiliki lingkup pergaulan yang luas sehingga tidak menemukan orang yang bisa menolong/mendukung untuk mewujudkan ide-idenya.

Penyebab lainnya adalah karena orang tersebut tidak memiliki modal, karena untuk merealisasikan ide menjadi sebuah peluang bisnis pasti dibutuhkan modal.

Penyebab lainnya lagi adalah karena orang tersebut tidak memiliki integritas. Kembali ke masalah modal, orang yang integritasnya sudah teruji tidak akan mengalami kesulitan untuk mencari modal, karena akan selalu ada orang-orang yang dengan rela memberikan pinjaman, karena mereka percaya kepada kita.

Membuat marketing plan yang baik
Yang namanya usaha pasti perlu direncanakan dengan baik. Rencana untuk mewujudkan ide menjadi realita, dan rencana untuk membuat realita itu berkembang serta menghasilkan keuntungan yang terus meningkat, itulah yang dinamakan marketing plan. Secara sederhana marketing plan adalah sebuah rencana untuk memasarkan jenis usaha yang akan kita jalani. Semakin detil dan sistematis perencanaan kita, semakin besar peluang kita untuk berhasil.


Untuk membuat perencanaan pemasaran yang baik, pertama-tama pastikan produk yang Anda jual memiliki keunikan/keunggulan dibanding produk-produk lain yang sejenis. Misalkan, saya hobi bermain bulutangkis. Sambil berolahraga, saya mengamati bahwa di lapangan tempat saya biasa bermain bulutangkis belum ada kantin, sehingga orang-orang yang datang harus membawa minuman dan makanan sendiri. Dari sini saya melihat terciptanya peluang bisnis karena ada kebutuhan, dan saya mencoba untuk memenuhinya. Atau, kalaupun di situ sudah ada kantin, kantin yang ada dirasa belum cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang berolahraga di sana. Dari adanya kebutuhan itu, kemudian saya menghubungi pihak pengelola gedung dan menawarkan proposal saya. Setelah mendapat persetujuan, saya bisa mulai membuat ancang-ancang: apa yang akan saya jual (yang dapat membedakan kantin itu dari yang sebelumnya), dan membuat olahragawan yang bermain di lapangan tersebut memutuskan untuk jajan di kantin saya dan bukan yang lain. Itulah yang saya maksud dengan memiliki produk yang berbeda/unggul.

Tips kedua untuk membuat marketing plan yang baik adalah: kita perlu belajar mengenali target market atau calon customer, karena jika tidak, kita tidak akan pernah bisa menjual produk kepada mereka.

Tips yang ketiga, kita perlu menemukan orang-orang yang berpotensi untuk mempromosikan produk kita secara cuma-cuma kepada orang lain, atau orang-orang yang mau membeli produk kita dalam jumlah besar untuk dipromosikan. Untuk itu, adakalanya kita perlu membentuk tim promosi yang akan melakukan edukasi produk dan menjelaskan manfaat-manfaat yang akan diperoleh jika membeli produk tersebut, sehingga masyarakat luas bisa mulai mengetahui apa yang kita kerjakan.

Ada 2 kendala besar yang seringkali dihadapi: kendala secara internal dan kendala secara eksternal. Kendala internal di antaranya adalah jika seseorang tidak memiliki hobi atau tidak memiliki cukup waktu untuk menjalani hobi tersebut; tidak memiliki kemampuan untuk membaca peluang, membaca kondisi pasar dan mengelola bisnis. Ketidakmampuan untuk mengelola bisnis bisa menjadi masalah yang besar, karena yang namanya bisnis harus dirawat dan dikembangkan. Akibatnya, modal dan tabungan kita bisa ludes tanpa hasil, dan apa yang sudah kita investasikan menjadi sia-sia.

Untuk bisa menanggulangi hal ini, kita harus terus belajar mengembangkan kapasitas, mungkin melalui pendidikan formal (sekolah-sekolah bisnis) ataupun non-formal (belajar dari orang lain, meminta seseorang menjadi mentor). Kendala internal lainnya adalah karena orang tersebut tidak memiliki lingkup pergaulan yang memadai dan tidak berintegritas.



Lalu, kendala eksternal, antara lain mencakup kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya wawasan dan tidak adanya sarana dan prasarana untuk mewujudkan rencana yang kita miliki.

Persiapan yang harus dilakukan
Yang pertama, kita perlu mengenali potensi bisnis yang terdapat dalam hobi kita; di sinilah pentingnya memiliki wawasan yang luas. Dalam setiap hobi akan selalu ada peluang bisnis; pertanyaannya, apakah potensi bisnis itu cukup besar atau kecil?

Yang kedua, lakukan transisi, karena sekali lagi saya tekankan, yang namanya bisnis perlu dikelola/di-maintain, sementara mungkin saat ini hobi yang akan kita bisniskan itu belum menghasilkan apa-apa. Untuk itu, pastikan kita memiliki tabungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kita -- minimal untuk 6 bulan ke depan kebutuhan sehari-hari kita tidak akan terganggu, walau hobi yang kita bisniskan ini belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, jika sekali waktu kita harus keluar dari pekerjaan untuk menekuni hobi lebih lanjut, perekonomian kita tidak akan mengalami masalah.

Yang ketiga, pastikan kita memiliki kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik; jangan sampai pekerjaan utama terbengkalai hanya karena ingin mengembangkan hobi yang akan dibisniskan itu. Tanggung jawab dan pekerjaan tetap harus menjadi prioritas dan diselesaikan dengan baik. Ingat, integritas adalah segala-galanya. Jadi, bagi Anda yang saat ini memiliki pekerjaan tetap dan ingin mengembangkan hobi, pastikan Anda tetap dipandang oleh pemimpin sebagai orang yang berintegritas.

Selain itu, belajarlah mengenali tren yang sedang berkembang dan kompetitor yang ada dalam bisnis yang sama, dan mulailah membangun sistem dasar bisnis yang kita miliki. Misalkan: dari mana kita bisa mendapat pasokan bahan dasar dari barang yang akan dijual, supplier mana yang bisa memberikan harga yang paling murah, dan seterusnya, karena dengan begitu kita dapat memiliki bargaining power, dan semakin murah bahan bakunya, semakin besar profit margin yang bisa kita peroleh.

Lalu, jika kita membutuhkan tambahan modal, dari mana kita bisa mendapatkannya? Apa target yang ingin kita raih dalam 6 bulan pertama atau setahun? Bagaimana kita akan mengevaluasi hasil dalam 6 bulan pertama tersebut? Semua ini bisa dijadikan pertanyaan mendasar untuk dikaji dan dijawab terlebih dahulu sebelum kita membangun sistem dasar dari bisnis tersebut.

Dalam sebuah karya, idealisme adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Masalahnya, seringkali idealisme tersebut berbenturan dengan selera pasar. Seringkali kita tidak bisa langsung mendulang keuntungan yang besar jika idealisme yang kita miliki berseberangan dengan selera pasar, tapi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mulai mengubah selera pasar adalah melalui edukasi produk – kita mencoba menjelaskan produk yang kita miliki sehingga mulai dikenal, diterima dan disukai oleh pasar atau target market. Dengan melakukan edukasi produk, selera pasar pun dapat mulai mengalami perubahan. Contoh yang sederhana adalah apa yang dilakukan oleh Teh botol Sosro; pada awal mula Teh botol Sosro diluncurkan, hal tersebut sangat bertentangan dengan selera pasar, karena konsumen tidak terbiasa meminum teh kemasan (bukan teh yang fresh). Tapi, dengan berjalannya waktu, seiring edukasi pasar yang dilakukan oleh pihak pemasaran Sosro, selera pasar pun mengalami perubahan total -- sampai ada slogan yang berbunyi: ‘Apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro’. Jadi, idealisme tersebut harus diimbangi dengan edukasi produk ke masyarakat.

Ada banyak sekali peluang yang Tuhan sediakan di sekeliling hidup kita. Selama kita terus berusaha untuk mengembangkan kapasitas, peluang apapun akan bisa kita raih. Karena itu, terus kembangkan kapasitas yang Anda miliki!

Kiat Meraih Kesuksesan

Oleh : Erwin


Izinkan saya untuk menceritakan kisah kehidupan seorang bocah cilik yang lahir pd tahun 80-an pada sebuah keluarga miskin di sebuah kota yang tergolong kecil penduduknya, tapi mau sukses !beserta trik yang dijalankan oleh si bocah, yang mungkin saja bisa menjadi inspirasi kepada kita semua.

Adapun trik dari si bocah adalah terbagi menjadi empat bagian penting :
1) Hati yang positif.
2) Pola pikir yang positif.
3) Prilaku yang positif.
4) Lingkunga yang baik.

Dalam kehidupan sehari-hari bocah ini tergolong anak yang pendiam namun senang bergaul dengan orang-orang disekitarnya terutama dengan orang yang lebih dewasa dari umurnya, sehingga bocah ini selalu menerima ejekan oleh teman-temannya yang sebaya sebagai orang yang berpikiran kolot. Semasa kecil didikan papanya keras dan tegas ( setiap melakukan kesalahan baik berupa cacat janji, berbohong, cakap kotor, berkelahi dengan teman di sekolah maupun di jalanan, ataupun pulang kesiangan, maka si bocah pasti akan menerima hukuman berupa pukulan rotan, tali pinggang ataupun di suruh berdiri sampai papa merasa puas ) Bocah tersebut lantas bertanya kepada mama tercinta sewaktu papa berangkat kerja

: mama…mama kenapa papa mendidik kita keras dan tegas seperti begitu, temen-temen saya yang lain didikan orang tua nya tidak seperti begitu. Lantas si mama menjawab dengan bijaksana : Nak….apapun yang menjadi alasan didalam setiap didikan dari papa kamu, kamu terima saja, karena seorang papa dan mama selalu menginginkan anaknya menjadi yang terbaik di masa depan. Akhirnya waktu terus berlalu dan hal-hal tersebut selalu saja menjadi santapan bocah tersebut dalam kehidupannya sehari-hari, pada kelas 6 SD bocah tersebut di operasi karena usus buntu akut.Pada usia 8 tahun, bocah ini telah sering mengikuti orang tuanya ke hutan semasa liburan sekolah, dengan tujuan untuk menemani papanya menjalankan bisnis. Bocah ini tergolong ulet dan rajin dalam membantu tugas rumah tangga, baik mencuci baju, mengepel lantai dll…karena mama dari bocah menjalani operasi kandungan semasa bocah ini berumur sepuluh tahun, sehingga kondisi badan mama yang lemah dan sering jatuh pingsan.Hal ini membuat bocah menanamkan janji kepada diri sendiri bahwa :

1. Akan menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.
2. Akan membahagiakan papa dan mama tercinta.
3. Akan memberikan yang terbaik kepada papa dan mama sehingga mereka akan hidup bahagia di masa tua.

Inti dari cerita diatas adalah : “ Hati yang positif sangatlah diperlukan untuk menjalani kehidupan ini, karena dengan hati yang positif maka akan melahirkan suatu pola pikir yang positif”.


Setelah beranjak dewasa, bocah tersebut pernah beberapa kali berkarir di beberapa perusahaan, namun belum mendapatkan pekerjaan yang dapat menggugah hati, namun si bocah ini tetap bersyukur kepada tuhan atas pengalaman kerja yang diperoleh, walaupun belum bisa mewujudkan niat dan tekad si bocah di masa kecil. Dengan perasaan mental dan bathin yang kecewa, akhirnya si bocah mencoba untuk mencari solusi sambil berkata di dalam hati bahwa :

1. Kegagalan adalah sebuah proses menuju kesuksesan.
2. Belajarlah menjadi yang terbaik dari yang terbaik.
3. Buktikanlah memang anda yang terbaik dan sukses akan diraih.

Modal sebagai penganguran selama satu bulan, dan usaha yang keras melamar kerja ke beberapa perusahaan termasuk dunia perbankan : Alhasil, bocah ini diterima oleh beberapa bank swasta, yg kemudian memilih satu diantaranya. Dengan rasa syukur si bocah kembali teringat akan niat dan tekad semsa kecil, hal ini membuat si bocah menjadi lebih semangat berjuang tanpa membuat suatu batasan kepada diri sendiri. Namun semakin ingin si bocah menyukseskan niat tersebut, semakin besar pula rintangan dan tantangan yang harus di lewati.hal ini memang terasa berat bagi si cocah, tetapi berkat niat dan tekad yang telah bulat, akhirnya si bocah berhasil lulus ujian dan diangkat sebagai pegawai tetap dengan hasil yang baik. Inti dari cerita diatas adalah : “ Hanya dengan pola pikir yang positif, maka akan mucul semangat berjuang yang membara, mental yang kuat, kesabaran dan keuletan di dalam diri kita”.


Dalam menjalani kehidupanya sehari-hari si bocah selalu berusaha untuk menerapkan prilaku yang positif karena si bocah selalu ingat akan pesan ibunda dan papa tercinta yakni: 1. menjaga nama baik dan kehormatan keluarga.2. membahagiakan orang tua yg telah membesarkan kita.3. memberikan yang terbaik kepada diri sendiri, orang tua dan masyrakat. Hal ini ternyata membuahkan suatu hasil yang di luar dugaan, si bocah merasakan bahwa semakin banyak temen yang mau menerima keberadaannya, sementara di lingkungan kerja temen-temen dan beberapa pimpinan mulai menyanjung si bocah memiliki attitude yang baik sehingga si bocah semakin meyakini bahwa prilaku yang baik akan mencerminkan hati dan pola pikir yang baik dari seseorang. Prilaku baik yang biasanya dapat kita temukan dan kita jadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah :

1. Penampilan yang baik.
2. Tutur bahasa yang baik.
3. Menghormati yang lebih tua.
4. Belajarlah dari sosok yang terbaik.
5. jadilah seorang pendengar yang baik.
6. Bersyukurlah pada kehidupan ini, bukan saling menyalahkan.
7. dsbnya...

Inti dari cerita diatas adalah : “ Prilaku yang positif akan muncul dari kebiasaan positif yang kita ulangi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini tentunya secara otomatis akan menciptakan suatu lingkungan yang baik pula”.



Selama menjalani karir di perusahaan tersebut, si bocah sering mendapatkan suplemen mental yang sangat berarti diantaranya :

1. Mistake is about learning experience… ( one mistake is ok..but no more)
2. Workhard dan learning seriously will make u better in the future…
3. Never give up…never give up…never give up…..

Seiring perjalanan karirnya si bocah selalu tertarik untuk membaca baik itu buku maupun artikel singkat dan selalu diberi kesempatan oleh perusahaan untuk mengikuti seminar-seminar yang yg membahas tentang tata kehidupan dan kiat untuk meraih kesuksesan. akhirnya bocah tersebut lebih mengerti dan menemukan akan jati diri dan tujuan dari sebuah kehidupan. Filosofi yang mendasari si bocah dalam menjalani kehidupan ini adalah proses kehidupan seekor kupu-kupu yang indah ternyata adalah berasal dari kepompong yang bilamana kita perhatikan tidak beda jauhnya dibandingkan dengan kita yang sedang berusaha untuk meraih kehidupan lebih baik yaitu kesuksesan. Pembaca yang budiman, mulai detik ini juga marilah kita bersama-sama merenungi dan meyakini bahwa: (bocah kecil itu adalah AKU, Ibu, tunggu Aku!)
1. Tuhan itu ada dan selalu melihat, mendengarkan serta memberi petunjuk kepada kita melalui cobaan,kegagalan dll.
2. Berbakti dan bahagiakanlah orang tua sebagai tanda balas jasa kita.
3. Hilangkanlah sifat egoisme dengan belajar dari yang terbaik untuk menjadi yang lebih baik.
4. Jangan pernah untuk menyerah.
5. janganlah pernah takut untuk memajukan orang lain, karena dengan orang lain maju, maka secara otomatis kita akan maju dengan sendirinya.

Inti dari cerita diatas adalah :

“ kesuksesan akan lebih mudah terwujud apabila kita selalu berada pada lingkungan yang baik “

Menghukum Tanpa Kekerasan

Oleh : Bodhi Taruna

Alkisah di negeri tiongkok kuno, tinggallah seorang ayah yang sangat bijaksana, beserta anak lelakinya disuatu desa yang damai. Sang ayah sangat menyayangi anak lelaki, namun dalam mendidik anaknya sang ayah tidak pernah memarahinya ataupun menggunakan kekerasan.

Pada suatu hari, sang ayah mengajak sang anak ke kota untuk membeli kuda. Mereka pun menumpang kereta kuda dari desa ke kota, karena jarak antar desa ke kota sangat jauh, tanpa merasa lelah, dan sang anak sangat senang karena baru kali ini lah dia menuju ke kota.

Sesampainya di kota, sang anak yang begitu gembira terus melihat sekeliling kota, dia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan tanpa disadari, dia melihat ada pertunjukkan drama di tengah kota, dan timbullah niat untuk menonton pertunjukkan tersebut. Dia pun memisahkan diri dari ayahnya yang berjalan didepannya menuju ke pasar kota.

Hari sudah semakin siang, sang ayah terlihat panik mencari sang anak kesana kemari, setelah mengetahui anaknya tidak ada dibelakangnya. Dia begitu gelisah, semua liku pasar di kota tersebut pun di laluinya demi mencari anak kesayangannya itu. Akhirnya, dalam kebingungannya, dia duduk disebuah taman kota didekat pasar, dengan pandangan kosong. Tanpa disadarinya sang anak yang telah menonton pertunjukkan drama pun menghampiri ayahnya. Melihat anaknya datang sang ayah begitu gembira dan berkata :

"Darimana kamu dari tadi nak, ayah menelusuri seluruh pasar ini tapi tidak menemuhi mu"
"Saya mengikuti ayah dari belakang, namun karena ayah begitu cepat jalannya, saya pun tertinggal dan tersesat ayah" Kata anaknya berbohong

Sang ayah yang mengetahui anaknya bohong, pun tersenyum dan berkata :
"Baiklah, aku sebagai ayah tidak mampu menjaga mu, bahkan sampai kamu tersesat, mari kita pulang ke rumah, hari sudah semakin sore. Kamu naikilah kuda yang baru ayah beli, ayah akan berjalan kaki untuk merenungi kesalahan ayah"

Sang anak yang begitu terkejut mendengar jawab sang ayah, bermaksud ingin bicara, namun ayahnya telah berjalan kedepan menuju ke rumahnya didesa. Dalam penyesalannya sang anak melihat sang ayah yang berjalan penuh peluh di mukanya, terus berjalan menuju kedesa, untuk menemani ayah, sang anak memperlambat laju kuda yang dikendarainya.

Berjam-jam sang ayah berjalan menuju ke desa, dan dengan penuh isak tanggis sang anak pun turun dari kuda, dan menuntun ayahnya untuk menaikki kuda, sambil berkata:
"Saya tahu saya salah, saya telah berbohong, tolong jangan siksa diri ayah lagi, naik lah ke atas kuda ayah"

Ayah tersenyum sambil memeluk anak kesayangannya itu.

~Kekerasan tidak bisa dihadapin dengan kekerasan, namun kekerasaan harus dihadapin dengan kelembutan, pepatah yang sangat menarik, mencerminkan pribadi sang ayah dalam cerita diatas, dalam mendidik anak dipenuhi oleh kasih sayang, mendidik tanpa kekerasan, sungguh suatu kebijakkan yang patuh kita contoh. Andai saja kita mampu menirunya, tentu dunia ini akan dipenuhi kebahagiaan~

Salam Sukses,

Bodhi Taruna
www.successandwisdom.blogspot.com

Memaknai Kerja

Oleh : Andrias Harefa "WTS" (Writer, Trainer, Speaker), motivator dan penulis 30 buku laris

Apa arti kerja bagi Anda?" tanya saya kepada sejumlah kawan.
"Aktivitas untuk memperoleh nafkah hidup," jawab Didi yang pengusaha.
"Kegiatan yang melibatkan usaha mental atau fisik yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan atau hasil," ujar Elly yang dosen perguruan tinggi.
"Tugas-tugas yang harus ditunaikan," kata Wawan yang tentara.
"Mengembangkan potensi diri, memenuhi panggilan batin, mencari nafkah sekaligus memberi makna pada hidup melalui karya-karya kita," urai Bagong yang pegawai.

***

Di sekolah kehidupan kita menyaksikan bahwa cara pandang atau peta yang kita pergunakan untuk memberi makna pada pekerjaan, akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita dalam bekerja.

Seorang yang memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang penting, bernilai, bahkan mulia, misalnya, akan menunjukkan sikap kerja yang berbeda dengan mereka yang memaknai pekerjaannya sebagai hal yang tidak penting, tak bernilai, bahkan hina. Orang-orang yang memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang pantas dibanggakan akan menunjukkan perilaku kerja yang berbeda dengan orang-orang yang merasa malu dengan pekerjaan mereka. Masalahnya bukan pada "apa yang dikerjakan", tetapi pada bagaimana mereka memaknai pekerjaan tersebut.

Seperti seorang kawan bernama Anton yang memaknai pekerjaannya hanya sebagai pekerjaan untuk nafkah hidup semata. Statusnya sebagai wiraniaga di perusahaan asuransi terkemuka negeri ini, sebenarnya cukup bisa dibanggakan. Namun, ia sedikit sekali menaruh minat atas apa yang dikerjakannya dan tak menyukai sifat pekerjaannya yang memberikan banyak tantangan. Hanya karena merasa wajib bekerja agar mendapatkan penghasilan, maka Anton bertahan di tempat kerjanya itu. Akibatnya, Anton sangat sensitif terhadap soal jumlah komisi yang diperolehnya. Jika komisinya berkurang sedikit saja dari biasanya, atau ia mendapatkan informasi ada komisi yang sedikit lebih tinggi di perusahaan asuransi lain, maka ia langsung ingin cepat-cepat pindah kerja. Kalau ada kesempatan kerja di luar industri asuransi pun, sepanjang hal itu memberikan penghasilan lebih besar, Anton akan segera merasa tertarik. Saat-saat yang paling menyenangkan bagi Anton adalah tanggal pembayaran komisi/gajian. Selebihnya adalah kewajiban yang harus dilakukan.

Berbeda dengan Anton, kawan bernama Tommy memaknai pekerjaannya sebagai karier. Ia ingin ada peningkatan karier dari waktu ke waktu. Artinya, ia tidak melihat uang atau gaji sebagai satu-satunya faktor penentu kepuasan kerjanya. Ia juga memperhitungkan soal-soal lain, terutama soal kekuasaan/jabatan, status sosial, dan gengsi. Walau gajinya sebagai kepala bidang operasional sebuah bank nasional yang sudah mapan hanya rata-rata industri saja, namun ia tetap bersemangat karena merasa ada prospek karier untuk menjadi kepala cabang di tahun-tahun mendatang. Lagi pula, ia sudah mulai mendapatkan fasilitas pinjaman untuk membeli mobil idamannya, sesuatu yang menaikkan gengsinya di lingkungan kerabat dan tempat pemukimannya. Bagi Tommy, ia akan mulai berpikir untuk mencari pekerjaan baru, bila kariernya sudah mentok tak kemana-mana.

Lain lagi halnya dengan Titin yang bekerja sebagai penulis lepas. Ia memaknai pekerjaannya sebagai panggilan batin. Ia mencintai pekerjaannya, dan antara pekerjaan dengan irama kehidupannya sehari-hari tak terlalu banyak bedanya. Sebagai ibu dari dua anak remaja yang sudah ditinggal mati oleh suaminya, Titin terkadang ikhlas tak mendapatkan imbalan material apapun dari karya tulisnya yang dipublikasikan pihak lain untuk tujuan sosial. Ia merasa memang itulah tugasnya. Ia merasa ada kemuliaan dari apa yang dikerjakannya. Dan ia juga sangat menikmati kebebasan waktu kerjanya yang menurutnya "tak ternilai harganya". Sebab, sebagai penulis lepas ia bisa mengatur sendiri waktu untuk mengurus anak-anak dan mencari nafkah. Ia juga tidak harus terikat pada lokasi kerja seperti kantor, karena bisa bekerja dimana saja berkat laptop sederhana miliknya. Karenanya, walau penghasilan Titin tak berlebihan, ia tak pernah berpikir untuk berganti pekerjaan.

Baik Anton, Tommy, maupun Titin, adalah wajah dari orang-orang di sekitar kita.

Orang-orang seperti Anton selalu mengutamakan gaji, komisi, uang. Status sosial, gengsi, jabatan, dan panggilan hidup urusan belakangan. Sepanjang pekerjaan mereka menghasilkan uang yang lebih banyak, mereka bersemangat dalam bekerja. Sementara orang-orang seperti Tommy masih bersedia bersabar dengan gaji yang pas-pasan, asalkan diberi jabatan formal, kekuasaan memimpin sejumlah bawahan, dan gengsi karena bekerja di perusahaan terkemuka. Dan bagi orang-orang seperti Titin, pekerjaan haruslah berkaitan dengan keyakinannya atas kontribusi hidupnya bagi keluarga, bangsa, masyarakat, atau dunia. Tak soal penghasilan pas-pasan, tanpa jabatan mentereng, tak punya kantor yang megah, dan sebagainya. Asal ada keyakinan bahwa karya-karyanya berguna bagi banyak orang, ikut mendorong proses-proses kebudayaan, membuat dunia menjadi tempat yang lebih indah dan layak dihuni, cukuplah.

Anton, Tommy, dan Titin amat boleh jadi merasakan kepuasan yang berbeda atas hasil-hasil pekerjaannya. Di antara mereka juga mungkin sulit untuk saling memahami pilihan satu dengan yang lain. Masalahnya bukan pada "apa" yang mereka kerjakan, tetapi pada kemampuan memaknai pekerjaan itu sendiri. Artinya, bisa saja seorang buruh pabrik atau tukang angkut sampah memaknai pekerjaan sebagai amanah atau panggilan hidup yang harus ditunaikan. Ia bisa dengan ikhlas dan senang hati melakukan pekerjaannya. Dan sebaliknya, seorang eksekutif muda atau manajer senior di perusahaan terkemuka hanya menganggap pekerjaannya sebagai sarana memperoleh uang semata. Sehingga, ia sering merasa terbebani, tidak gembira dan kurang puas dengan pekerjaannya.

Sejumlah psikolog ahli yang mendalami masalah kepuasan kerja dan kepuasan hidup menyimpulkan bahwa hanya orang-orang yang mampu memaknai pekerjaannya sebagai hal yang berkaitan dengan panggilan hidup atau amanah yang harus ditunaikanlah yang mengalami kepuasan kerja dan kepuasan hidup paling maksimal. Mereka umumnya memiliki minat yang tinggi terhadap apa yang mereka kerjakan, dan menikmati sifat-sifat dari pekerjaannya. Itu sebabnya ada kegembiraan dalam bekerja, dan motivasi mereka mengalir dari dalam batinnya. Mereka menjadi orang-orang yang tidak saja produktif dan kreatif, tetapi juga sekaligus loyal dengan tugas pekerjaannya.

Bagaimana kita memaknai pekerjaan yang kita pilih saat ini? Adakah pekerjaan yang kita lakukan hari-hari ini sesuai dengan minat dan potensi terbaik kita? Disamping soal uang, apakah pekerjaan kita berkesesuaian dengan panggilan hidup atau amanah dari langit yang memang perlu ditunaikan? Mampukah kita melihat kemuliaan dari pekerjaan kita? Setiap kita tentu memiliki jawabannya masing-masing. Yang jelas, bila kita ingin meningkatkan kepuasan kerja dan kepuasan hidup, maka hal terpenting yang mungkin perlu kita periksa adalah bagaimana kita memaknai pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.

Memberi makna pada pekerjaan, itulah hal yang tak bisa dilakukan oleh mesin-mesin canggih dewasa ini. Memberi makna pada pekerjaan juga tak mampu dilakukan oleh kambing, kucing, dan anjing. Sebab kemampuan memberi makna, adalah kemampuan khas yang dianugerahkan Sang Pencipta hanya kepada manusia ciptaan-Nya. Dan dengan bekal kemampuan memaknai ini pula manusia di mungkinkan untuk mengenal konsep kebahagiaan dalam hidupnya. Apakah kemampuan ini kita kembangkan dengan gegap gempita, atau terbengkalai begitu saja sehingga kita sering merasa terlunta kehilangan arah?

Andrias Harefa "WTS" (Writer, Trainer, Speaker) siap membagikan kiat-kiatnya dalam memotivasi diri, memotivasi tim, merekonstruksi pola kepemimpinan Anda dengan beberapa topik seminar yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan SDM di perusahaan Anda seperti: Adversity Quotient for Better Performance; Unbreakble Mentality; 4/14-Leadership; 7 Powerful Ways To Motivate Yourself, dll.

Info selengkapnya kunjungi http://info-andriasharefa.blogspot.com

Bukan Apa, Tapi Bagaimana Yang Penting

Oleh : Ponijan Liaw - National Bestselling Author of Communication & Zen Series

Setiap orang dinilai dari empat interaksinya dengan orang lain menurut Dale Carnegie, seorang public speaking trainer: what we do, how we look, what we say, and how we say it.

Dalam kaitannya dengan komunikasi, keempat interaksi itu nyata memberikan dampak yang luar biasa terhadap keberhasilan seorang komunikator. Apa yang kita lakukan di hadapan pendengar kita, penampilan kita (cara berbusana), apa yang kita katakan sampai dengan cara kita menyampaikannya, sudah pasti menjadi ukuran dan evaluasi yang dilakukan oleh pendengar/orang yang diajak berbicara terhadap diri kita.

Jika pelaksanaan kita dalam keempat faktor itu negatif, sudah pasti hasilnya akan negatif pula demikian sebaliknya. Kesemua faktor itu saling berkaitan dan saling mendukung keberhasilan seseorang dalam menyampaikan pokok pikirannya. Sering kita temui dalam kelas, seminar, training, workshop, para guru/pembicara/trainer/instruktur kerap melalaikan hal-hal di atas. Ada yang berpenampilan seadanya, ngomong seadanya, cara bicara yang tidak memakai kaidah kesopanan dan terkesan arogan.

Pada umumnya, peserta latih merasa risih berhadapan dengan pelatih seperti itu. Dengan demikian, rasa simpati sudah sirna sejak awal perkenalan, sehingga hasil selanjutnya sudah dapat ditebak. Percakapan menjadi kurang konstruktif karena ketidakpedulian pada faktor situasional dan kondisional.

TIPS

Berikan perhatian khusus kepada penampilan, sikap, isi percakapan dan cara menyampaikannya. Keempat faktor tersebut akan memberikan kesan mendalam kepada pendengar kita bila dilakukan dengan baik dan simultan.

---------------------------------------

Untuk referensi lebih lanjut, silahkan baca 2 buku penulis lainnya tentang komunikasi:

1. The Art of Communication that Works - Komunikasi yang Berhasil

2. Understanding Your Communication Styles - Memahami Gaya Komunikasi Anda

Untuk informasi & pelatihan, hubungi penulis di: ponijan@central.net.id

Jadilah Yang Paling Baik

Oleh : Eko Jalu Santoso - Founder Motivasi Indonesia, Penulis Buku

Setiap orang pasti memiliki keinginan menjadi manusia terbaik. Namun sayangya sekarang ini banyak orang yang mengartikan salah makna menjadi orang paling baik dalam hidup ini. Apakah itu dalam hubungan antara dua orang manusia atau lebih, apakah itu dalam kaitannya dengan pekerjaan, bisnis, usaha, persahabatan sampai dengan dalam kehidupan bertetangga dan bernegara.

Banyak orang yang berusaha menjadi paling baik dibandingkan dengan orang lain dengan cara mengalahkan orang lain. Sebagian yang lain berusaha menjadi paling baik dengan merendahkan orang lain, bahkan ada yang dengan menyingkirkan orang lain. Banyak juga yang berusaha menjadi lebih baik dibanding orang lain dengan hanya diukur dari nilai penampilan luar atau nilai ukuran keberhasilan duniawi semata, seperti memiliki mobil yang lebih mewah, rumah lebih besar, pakaian dan asesories lebih mahal, dll. Ada juga orang yang berusaha menjadi paling baik dibandingkan orang lain dengan ukuran lebih tinggi dalam kedudukan atau pangkat dan jabatan, lebih tinggi dibanding lainnya dalam hal kehormatan, kesombongan, popularitas, keegoan pribadi, dll.

Kalau mencermati makna sesungguhnya dari rangkaian nasehat bijak dalam hadits tersebut diatas, sesungguhnya bukan hal seperti ini yang menjadi makna terdalam. " Jadilah yang paling baik dari dua orang manusia" yang dimaksudkan adalah lebih baik dibanding orang lain dalam hal akhlak dan mengutamakan kepentingan orang lain. Menjadi lebih baik dibanding orang lain dalam hal memberikan manfaat bagi orang lain. Lebih baik dalam menjaga kemuliaan akhlak, kerendahan hati, lebih baik dalam berbagi kebaikan, kejujuran, menolong orang lain, mengembangkan sikap empati, mengedepankan cinta kasih dan kesetiaan.

Aplikasinya dalam kehidupan, kalau kita sebagai pengusaha, l;ebih baik menjadi pengusaha paling baik dibandingkan orang lain dengan cara menjadi pengusaha sejati. Menjadi pengusaha yang berorientasi pada manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain, pengusaha yang menjalankan bisnis dengan mengedepankan kejujuran, mengutamakan kepentingan konsumen, memberikan pelayanan yang baik, dll.

Kalau kita saat ini masih bekerja sebagai karyawan, lebih baik berusaha menjadi karyawan paling baik dibandingkan dengan orang lain, dengan berusaha menjadi karyawan sejati. Selalu mengedepankan kewajiban dengan professional sebelum menuntu hak kita, mengembangkan diri dalam bidang yang ditekuninya, senang membantu orang lain, berusaha memberikan kualitas pelayanan terbaik, mengutamakan kepentingan orang lain, mengedepankan kejujuran, dll.

Kalau anda sebagai anak, sebagai orang tua, sebagai pasangan, sebagai saudara, sebagai tetangga, berusahalah menjadi paling baik diantara yang lain dalam hal mengutamakan kepentingan dan kebaikan orang lain. Berusahalah selalu menghargai orang lain, bersikap empati, memahami kepentingan orang lain dan menjadikan orang lain merasa penting dan dibutuhkan.

Marilah kita renungkan kembali, dalam berbagai bidang kegiatan kita, baik sebagai pengusaha, sebagai karyawan, sebagai keluarga, sebagai pemimpin, sebagai warga masyarakat, apakah sudah meneladani sikap menjadi yang paling baik dalam kemulian akhak dan mengutamakan kepentingan orang lain ?. Menjadi orang paling baik dalam kehidupan ini, bukan hanya diukur dari penampilan duniawi semata, tetapi diukur dari seberapa besar manfaat yang telah kita berikan dalam kehidupan. SEMOGA BERMANFAAT.

Sumber: Jadilah Paling Baik oleh Eko Jalu Santoso, Founder MotivasiIndonesia dan Penulis buku "The Art of Life Revolution" dan buku "Heart Revolution" diterbitkan Elex Media Komputindo. Weblog: www.ekojalusantoso.com

Aku dan Keong

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan. Aku tak dapat jalan terlalu cepat, Keong sudah berusaha keras merangkak, setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit.

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf, serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga..."Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, Keong terluka.

Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan.Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan?

Ya Tuhan! Mengapa? Langit sunyi-senyap. ..Biarkan saja keong merangkak di depan, aku kesal di belakang.

Pelankan langkah, tenangkan hati...Oh?

Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga. Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut. Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing. (mang cacing mendengung?! tawon kalii??)

Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh? Mengapa dulu tidak rasakan semua ini? Barulah aku teringat, mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta Keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalau aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.

Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya. Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu, ingat untuk bersyukur padanya. Karena ia lah yang mengubah hidupmu.

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai, ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih. Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, sapalah dengan tersenyum. Karena ia membuatmu semakin teguh.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, baik-baiklah berbincanglah dengannya. Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, berkatilah dia. Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu. Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu.

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.

Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati.

source : http://www.ceritakasih.blogspot.com/

Air Dalam Tempat Anggur

Suatu desa akan mengadakan pesta besar-besaran. Untuk itu setiap penduduk diminta untuk menyumbangkan sebotol anggur. Telah disediakan sebuah tong besar di tengah lapangan desa tempat setiap penduduk memasukkan minuman anggur mereka.

Kemudian setiap hari penduduk desa itu berduyun-duyun menyetorkan aggur milik mereka ke dalam tong itu.

Pada hari yang telah ditentukan, semua penduduk berkumpul di lapangan desa dengan pakaian yang indah. Suasana sangat ramai dan meriah. Kemudian, kepala desa naik ke atas mimbar dan membuka kran tong tempat menyimpan anggur itu.

Betapa terkejutnya mereka ketika yang keluar dari tong itu adalah air biasa,bukan anggur sebagaimana yang mereka harapkan

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Ternyata, salah seorang penduduk berpikir seperti ini: "Seandainya saya tidak memasukkan sebotol anggur tetapi hanya sebotol air biasa ke dalam tong raksasa ini, maka tentu tidak seorang pun yang akan merasakannya.

Apalah artinya sebotol air dibanding satu tong penuh anggur!"Sayangnya ia tidak menyadari bahwa semua orang di desa itu mempunyai pikiran yang sama: yaitu menyumbangkan sebotol air.

Maka, tong tempat anggur itu pun enuh berisi air biasa.

Bila kita berharap orang lain melakukan apa yang semestinya kita lakukan, jangan heran bila orang lain mungkin jugaberpikiran sama.
Maka, semua orang pun takkan mendapatkan apa-apa.
Dan takperlu saling menyalahkan orang lain.
Sebuah kemajuan tidak ditentukan olehprasangka, melainkan tindakan nyata.

Dari artikel DJODI ISMANTO

KESULITAN MEMBAWA ANDA PADA KEBERHASILAN

Kita mahfum bahwa perjalanan ini tak mudah.

Cepat atau lambat kita akan melintasi daerah yang berbatu, licin dan terjal.

Kita menyebutnya sebagai masa sulit.

Bagaimana cara anda mengatasinya menentukan apakah anda bisa terus melangkah di jalan keberhasilan atau tidak.

Rintangan tampak bagai wajah yang menakutkan, hanya bila anda memalingkan pandangan dari tujuan.

Tapi, bagaimana anda bisa sampai di ujung cakrawala bila terhenti di situ.

Bukankah seorang murid saja harus menempuh ujian agar bisa naik kelas.

Bahkan, agar bisa tetap berada dalam kelas pun ia harus menunaikan pekerjaan rumahnya setiap malam.Kita mendapatkan intan yang terbaik dengan menggosoknya. Pedang yang tajam tercipta karena tempaan dan panas yang melelehkan.

Begitu pula, kesejatian kita takkan terujud bila tak diuji dengan kesulitan.

Kesulitanlah yang membawa anda naik ke tangga keberhasilan yang lebih tinggi. Sedangkan,kemudahan melenakan anda untuk tetap berputar-putar di lantai bawah.

Dari artikel DJODI ISMANTO

TUGAS KITA BERUPAYA, BUKAN MENJAMIN HASIL

Dua orang pengayuh becak mencari penumpang di depan sebuah mall.
Kemarin, yang seorang rajin menawarkan becak pada pengunjung yang lalu lalang dan mendapat banyak pemasukan.
Sedangkan yang lain, seharian hanya berteduh dari terik, harus puas dengan uang tak seberapa.

Tetapi, esok hari, situasi berbalik. Ia yang rajin menjajakan becaknya nyaris tak membawa uang pulang.

Malah yang duduk-duduk di bangku becaknya dihampiri penumpang.

Mengapa ada kenyataan seperti ini?
Ada orang rajin bekerja lalu menerima imbalan yang menyenangkan.
Kita sebut itu "usaha".

Ada orang seolah tak melakukan apa, malah mendapat hasil tiada kepalang.
Kita bilang itu "keberuntungan".

Bagi yang tak menemukan jawaban,

hanya bergumam, "Yah, itulah bola nasib."Sesungguhnya hampir-hampir kita tak berkuasa atas diri kita sendiri. Kita tak mampu memerintahkan segores luka untuk sembuh semau kita. Apalagi kuasa penuh atas roda kehidupan ini.

Karenanya, orang bijak tak henti bertutur agar kita tetap bekerja sekuat tenaga,
jangan terlepas dari doa dan harapan, namun setelah itu serahkan semuanya pada kehendak Penguasa Semesta; berserah diri sepenuhnya.

Dari artikel DJODI ISMANTO

Rejeki Tak Terduga , Rezeki Terduga

Inilah yang saya rasakan, entah Anda setuju atau tidak. Rejeki terduga itu letaknya ada di pikiran, di otak kita. Namun rejeki tak terduga letaknya ada di hati.

Rejeki tak terduga >>> Hati

Rejeki terduga >>> Pikiran

Nah banyak orang Indonesia salah mengartikan tentang ini. Orang Indonesia yang tidak sukses yang hidupnya gitu-gitu aja sering membuat pembenaran bahwa rejeki itu sudah ada yang ngatur sehingga dia tidak perlu bersusah payah bekerja/berusaha.

Padahal rejeki itu dibagi menjadi 3 :

Rejeki yang sudah pasti untuk hamba-Nya

Rejeki yang masih mengambang

Rejeki yang perlu diusahakan

Masalahnya kita tidak tahu berapa besarnya porsi-porsi dari ketiga rejeki itu. Namun banyak orang yang mengira bahwa rejeki automatically diberikan oleh-Nya tanpa berusaha. Memang ada yang seperti itu, tapi mana kita tahu bahwa itu akan terjadi pada kita.

Manusia tidak tahu seberapa besar porsi rejeki nomer 1,2 ataupun 3. Maka kitalah yang mengubah nasib kita sendiri, Dialah yang menentukan.

Adapun yang terjadi sebaliknya khususnya di Barat. Orang terlalu memakai pikirannya untuk mencari rejeki namun mereka lupa akan kekuatan hati. Banyak orang di Barat tidak mempercayai kekuatan rejeki tak terduga. Padahal sering rejeki tak terduga ini jumlahnya berkali-kali lipat dibanding rejeki terduga. Secara kualitas dan kuantitas, rejeki tak terduga seringkali menang jika dibandingkan dengan rejeki terduga.

Namun, hukum alam adalah hukum keseimbangan. Semua diupayakan untuk berjalan harmoni. Antara hati dan pikiran.

Antara rejeki tak terduga dan terduga. Disinilah letak konsep logika hati, mengharmonikan hal-hal tersebut.

Anda tahu perkataan bijak 9 dari 10 pintu rejeki ada pada perniagaan? Pernyataan yang indah. 9 dari 10 pintu, lalu apa kuncinya? Ada 3 kunci disana yang letaknya pada hati. Kunci-kunci inilah yang akan menyibak tabir rahasia antara manusia dengan Sang pencipta.

Runtutannya kurang lebih seperti ini untuk mengharmonikan keduanya :
Niat (hati) – mencari cara (pikiran) – tindakan (harmonisasi) – pasrah (hati) – hasil – syukur (hati)

Dalam runtutannya, hati mempunyai peran lebih dibanding pikiran.

Berawal dari hati (niat), berakhir pun dengan hati (syukur).

Kesalahan banyak orang adalah meletakkan niat dan pasrah terlalu dekat.

Niat nomer 1, kemudian langsung dilanjutkan dengan pasrah. Belum...belum saatnya untuk kita pasrah setelah niat.

Ibarat lampu lalu lintas, niat yang baik apabila kita meminta pengiriman signal lampu hijau atau merah pada-Nya, maka akan ditunjukkan jalannya. Jika hijau, jalannya akan dibuka. Kita boleh jalan.

Justru jangan berhenti karena akan menyebabkan kemacetan.

Jika merah, jalannya akan ditutup. Berhenti, jika perlu mundur. Ambil jalan lain. Temukan persimpangan lain dan lihat lampu warna apa yang menyala disana. Langgarlah lampu merah maka segalanya akan menjadi kacau.

Ada yang lucu lagi, sudah diberi lampu hijau namun dia tetap berhenti. Tidak mau jalan. Sampai di persimpangan lampu berikutnya, diberi warna hijau lagi. Sayangnya, lagi-lagi dia tidak mengerti kalau lampunya hijau.

Dia terlalu takut untuk berjalan.

Makanya, hijau atau merah...bagi dia semuanya merah jika ia takut.


By Seta PM

http://www.logika-hati.com/

Tha Man Behind The Gun

Seorang tukang kebun diminta memangkas rumput yang tumbuh di taman.

Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk meratakan rumput hingga tak lagi tampak bagai semak belukar.

Seselesainya ia menerima beberapa lembar upah.

Ia senang, pemilik taman pun senang.

Selang beberapa hari kemudian, seorang tukang kebun yang lain datang menawarkan jasa memperindah kebun itu.

Dengan enggan pemilik taman itu mengiyakan.

Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk membentuk rumput itu jadi bagai hamparan permadani hijau di taman.

Pemilik taman terpesona, dan tukang kebun pun menerima upah yang jauh lebih besar.

Itu adalah rumput yang sama.

Itu adalah gunting yang sama.
Namun, dari tangan yang berbeda sehampar semak-semak dapat berubah jadi lapangan.

Dari tangan yang lain tercipta permadani.

Seberapa pun hebatnya alat yang terpegang, sang pemilik tanganlah yang membedakan

dari artikel DJODI ISMANTO

Harga Sebatang Lidi

Tahukah anda mengapa sebatang sapu lidi begitu murah harganya?

Begitu murahnya sampai-sampai ia jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga.

Padahal anda tahu, ia harus dipetik dari pepohonan kelapa yang ditanam di dusun-dusun jauh di pedalaman.

Ia pun harus diserut, dihaluskan,diikat kuat agar mudah digunakan dan tak melukai tangan.

Ia harus diangkut oleh banyak kendaraan, melewati banyak pasar, dan naik turun timbangan penawaran.

Karena, ia dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah.

Ia dijalin oleh wanita-wanita yang tak menghitung laba rugi.

Ia juga dipikuloleh bahu-bahu legam pria yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli.

Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya.

Mereka pun tak mengkalkulasi butir-butir keringatnya.

Maka, mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita temui sekarang ini, terselip cerita tentang pengorbanan yang jauh lebih berharga ketimbang harga seluruh sapu lidi yang bisa kita beli.

Dari artikel DJODI ISMANTO