Jumat, 29 Februari 2008

Impian Sejati

Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya,

“Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.
“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.
“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut.

Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”.

“Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.
“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu.

KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Dear friend , apakah anda saat ini mempunyai impian sejati ? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian.

Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil Mercedez , kalo nggak, dapat Mtsubishi Lancer juga gak apa-2.
Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda.

Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada.

Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun.

“Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”.

“Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik.

Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerjaatau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.

Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata “Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi.

Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda , “Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”.

Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda ….. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?

Dear friend , saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita.

Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.
Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !

Djodi Ismanto
www.djodiismanto.blogspot.com

Korupsi Bukan Cobaan...

Seorang istri yang suaminya ditahan karena korupsi, menjawabpertanyaan wartawan, "Kami sedang dalam cobaan Tuhan, tolong bantu kami dengan doa."

Saya tidak begitu yakin, tindak pidana korupsi adalah cobaan dari Tuhan. Kecuali kalau seseorang berbaik jujur, dipidana karena tindak korupsi, padahal sebenarnya tidak melakukan korupsi. Nah, itu bisa digolongkan sebagai cobaan. Artinya, tidak melakukan kesalahan apa-apa, tapi terkena bencana.

Seperti kalau kita parkir baik-baik di tempat parkir, tahu-tahu sewaktu hujan turun, pohon tumbang menimpa mobil kita. Itu bisa masuk kategori cobaan. Di sini tidak ada hubungan langsung sebab akibat antara parkir yang aman dengan pohon yang tumbang. Dalam kehidupan keseharian, hal semacam itu bisa terjadi. Kita hidup dengan baik dan benar dan menjaga kesehatan, tahu-tahu divonis terkena kanker.

Korupsi yang sering disamakan dengan penyakit kanker - perumpamaan ini hanya benar dalam hal keganasan - sebenarnya termasuk godaan.Artinya, si pelaku tergoda memasuki wilayah buruk, padahal sebenarnyabisa menghindar, dan menerima risiko karena terbongkar. Ada hubungan sebab-akibat secara langsung. Godaan yang sama, dalam kaitan sebab-akibat langsung adalah berjudi, selingkuh, ngebut.

Pelaku sudah tahu akibat dari main judi, main perempuan, bisa juga main lelaki, atau main-main dengan kendaraan berkecepatan tinggi.Pelaku tetap melakukan, apa pun alasannya, bisa dibikin-bikin, bisa karena yakin. Kalau kemudian berakhir tidak menyenangkan: kalahberjudi, selingkuh ketahuan, atau terjadi tabrakan, itu merupakan konsekuensi logis.

Kadang kita tercengang, atau berang, sedikitnya kurang senang, ketika seseorang yang kita kenal dengan baik dan terkesan baik dan benar,ternyata tak bisa menahan godaan. Rasanya, ada yang terluka dengan rasa percaya, sebagaimana menemukan ulat di buah yang sedang dikunyah, atau ada kecoa berjalan di mulut kita. Kesadaran batin kita terguncang, ada suatu gambaran indah yang terbuang, atau bahkan hilang.

Melihat kenyataan seperti ini, saya hanya bisa menasihati diri. Untukt idak melakukan korupsi secara sadar, dan juga membentengi diri tidakmembiarkan diri masuk dalam godaan kolektif secara tidak langsung tindakan koruptif. Godaan kolektif sering sangat efektif. Berjudi,selingkuh, atau ngebut menjadi atraktif kalau dilakukan bersama.

Makanya, berusahalah menahan diri. Sebisanya. Semampunya.

Barangkali menasihati diri harus sering saya ulang, agar selalu ada dalam memori. Soalnya, kadang kita berhubungan dengan rasa keadilan, dan terasa timpang. Misalnya, kehidupan para koruptor yang berada dalam penjara.

Pengalaman membuktikan bahkan dalam penjara sekalipun, para koruptor atau penyelundup, pemalsu kartu kredit, bandar judi selalu memperoleh kamar yang lebih mewah dan perlakuan yang wah. Karena banyak harta yang tersisa.

Barangkali, kalau saya boleh memberi nasihat untuk koruptor: cobalah sekarang ini seterbuka mungkin. Mengakui, menjelaskan, menelanjangi diri dengan menceritakan secara detail godaan yang meyebabkan terjerembab ke dalam korupsi. Bagaimana caranya, metodenya, siapa saja teman-temannya, berapa yang berhasil diambil. Terutama juga,berapa yang bakal dikembalikan.

Dengan begini, ia sedikit banyak menebus dosa dan memberi kemungkinanberkurangnya hal yang sama yang bisa terjadi pada orang lain.

Para penyelidik pun lebih cerdik menghadapi siasat serta liku-liku tindak korupsi.Ada saat kita terpeleset karena kebegoan kita, tapi juga selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali, juga dijadikan pelajaran bagi orang lain.

Posted by DJODI ISMANTO

Tradisi bisnis yang dibiasakan ?

Oleh Sabrul Jamil

Dalam salah satu pengalaman bisnis saya, saya berkesempatan menawarkan software aplikasi rumah sakit, ke salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan Jawa Tengah. Kami - saya dan tim - tidak berhubungan langsung dengan pihak rumah sakit, melainkan melalui penghubung, yang memang terlatih mencari proyek-proyek.

Singkatnya, kami akhirnya bertemu dengan tim penghubung itu, untuk mengatur strategi agar software kami bisa ʽtembusʼ ke RSUD tersebut. Maklum, harga software ini memang ratusan juta rupiah. Jadi perlu strategi marketing yang terencana baik agar bisa tembus.

Sayangnya, berdiskusi tentang strategi adalah tidak melulu berdiskusi tentang kualitas dan fungsionalitas suatu software. Berdiskusi maksudnya adalah - terutama - mengatur cara ʽmeyakinkanʼ pihak-pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan. Kualitas hampir tidak disinggung lagi.

Sebagai orang baru di lingkungan bisnis, saya dibuat terpana dengan skema ʽbagi hasilʼ yang sudah direncanakan. Tim penghubung saya ini sudah berhasil memperoleh koneksi orang dalam. Dan dari informasi orang dalam tersebut, telah dibuat semacam alokasi biaya-biaya proyek, yang sekitar empat puluh persennya masuk ke kantong-kantong para pejabat di lingkungan RSUD tersebut.

Jadi, katakanlah nilai proyek sesungguhnya sebesar seratus juta rupiah, empat puluh juta di antaranya masuk ke kantong para pejabat, dan sisanya baru untuk software.

Saya menggeleng-gelengkan kepala, dan bertanya, apakah memang harus selalu seperti ini? Teman saya di tim penghubung tadi malah mengatakan, empat puluh persen itu masih terhitung kecil.

Setelah itu, mengalirlah berbagai cerita tentang berbagai proyek, baik yang mereka alami sendiri maupun yang hanya mereka dengar. Bahkan ada kawan kami yang membuat software dengan anggaran 25 juta rupiah, namun ia hanya menerima lima juta saja!

Setelah berdiskusi sejenak, kami memutuskan tidak mau terlibat dengan permainan semacam itu. Kami hanya mengatakan, nilai software kami adalah sekian, dan harus tertulis hitam di atas putih. Adapun bagaimana cara mereka mengatur dengan orang dalam tadi, kami lepas tangan.

Kebanyakan memang strategi seperti itulah yang kami terapkan. Bagi yang masih peduli kepada kebersihan nafkah yang diperoleh, itu memang cara yang relatif paling bersih. Cara lain? Hindari bisnis dengan lingkungan pemerintah.

Pembaca yang baik, apakah semua proyek di lingkungan pemerintahan harus selalu seperti itu? Saya tidak tahu. Saya tidak punya data konkret. Yang saya tahu hanyalah dari kata orang, dan sedikit pengalaman yang saya ceritakan barusan, serta pengalaman langsung teman-teman yang bisa saya percaya. Bagaimana dengan di luar lingkungan pemerintah? Sejauh yang saya alami, memang praktek semacam itu tidak terjadi.
Namun, Saya tertarik untuk merinci dampak yang mungkin terjadi, apabila praktek seperti itu memang dilazimkan.

Pertama, kita akan menghidupi anak isteri kita dengan uang haram. Darah dan daging mereka tumbuh dengan uang haram. Praktek kolusi seperti di atas dalam Islam dikenal dengan riswah, atau suap, yaitu memberikan sejumlah uang tertentu agar produk kita bisa diterima. Menurut Islam, yang memberi dan yang menerima masuk neraka.

Dari Abdullah bin Amr, telah berkata ia: telah bersabda Rasulullah SAW, "La'nat Allah atas orang yang menyuap dan yang menerima suap." (HR Lima orang ahli kecuali Nasa'i, dan telah disahihkan oleh Tirmizi). Para ulama telah sepakat (ijma') bahwa risywah (suap) hukumnya haram. (Lihat: Muhammad Ismail Al-Kahlani, Subulussalam, Jil. IV hal. 124).

Muhammad Abdul Aziz al-Khuly di dalam bukunya Al-Adabunnabawy, membuat definisi, risywah adalah sesuatu yang diberikan sebagai untuk melicinkan terlaksananya sesuatu, atau untuk memperoleh suatu maksud. Orang yang memberi disebut "Rasyi", yang menerima disebut "Murtasyi" dan perantaranya disebut "Raisy."

Untuk lebih jelasnya, silakan Pembaca merujuk ke kitab-kitab fiqih yang membahas masalah tersebut.

Persoalan ini sesungguhnya sudah cukup jelas. Namun tantangannya adalah ketika kita berhadapan langsung dengan persoalan tersebut. Uang ratusan juta jelas sangatlah menggoda. Tidak jarang kita menggadaikan komitmen dan keimanan kita demi keuntungan sesaat. Situasi ini semakin diperparah oleh kenyataan bahwa praktek seperti itu seolah telah dilazimkan.

Kedua, kualitas barang-barang yang digunakan hanyalah separuh dari harga yang dibayarkan. Jika anggaran yang keluar adalah seratus juta, maka kualitasnya hanyalah lima puluh juta.

Jika yang dikorup adalah biaya pembangunan jalan, maka kualitas jalanan menjadi hanya separuh dari harga yang dibayarkan. Wajar jika kemudian jalan-jalan yang dibangun menjadi cepat rusak. Jika dari kerusakan jalan itu terjadi kecelakaan dan kemacetan, maka dosa orang yang meng-korup uang jalan itu akan terus bertambah.

Ketiga, produk yang benar-benar berkualitas belum tentu terpakai. Kualitas tidak lagi menentukan. Dengan kata lain, amanah atau kepercayaan penyelesaian terhadap suatu persoalan tidak diberikan kepada ahlinya.

Sabda Nabi SAW: Artinya: Apabila suatu pekerjaan/urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya. (HR Bukhari).

Semoga Allah melindungi dan senantiasa memelihara iman kita.

Sabruljamil.multiply.com

"Gifts From The Heart for Women"

Kisah berikut ini dikutip dari buku "Gifts From The Heart for Women"
karangan
Karen Kingsbury. Buku ini dapat Kita peroleh di toko buku Gramedia,
maupun
toko buku lainnya.

Inti ceritanya kira-kira sbb :

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum
mepunyai
keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam
kegiatan
untuk menentang ABORSI,karena menurut pandangannya, aborsi berarti
membunuh
seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil,
sehingga
pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini
kepada
famili, teman2 dan sahabat2, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang
ikut
bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya,

seorang bayi laki2 dan perempuan.Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu
yang
buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia
mungkin
tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat
mempengaruhi kondisi bayi laki2. Jadi dokter menyarankan untuk
dilakukan
aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang
istri
mengalami depressi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan
bayi
perempuannya (membunuh bayi tsb), tetapi juga kuatir terhadap
kesehatan bayi
laki2nya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur
nyenyak", kata
sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan
moral
kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak

Tuhan.

Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia
tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal
ini
membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta
ini.
Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu

dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah
bayi
mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak
sendirian.

Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana
bayi
mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa
bayi akan
mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari
bayi
lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan
organ
bayinya ke orang lain ? Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini
menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada
Tuhan.

Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian
mereka
tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk
menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya
rencanaNya
sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk
dilahirkan,
tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri
kemudian
berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada
Anne,
mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang
hidup dan
sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi.

Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam
posisi
sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne.

Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan
terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya
dengan
selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami
menggendong
Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum
dengan
manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam
hidupnya.

Tidak ada kata2 di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan

tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah
melakukan
pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne),mereka sangat bahagia

melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat
sedih
karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja.

Sungguh tidak ada kata2 yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut.

Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang
berasal dari jiwa mereka yang terluka..

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk

melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah
lewat
2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut
untuk
saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah
enam
jam.....

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ.
Setelah
beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tsb bahwa donor tsb
berhasil.
Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut
sekarang
sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam,
tetapi dia
berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah
pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka

selamanya...


============ =

Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini :

1. SESUNGGUHYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari
ataupun
bahkan seratus tahun.
Hal yang benar2 penting adalah apa yang kita
telah kita
lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.

2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah
berdiri,
satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun.
Hal yang benar2 penting
adalah apa
yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang
lain.

3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai

bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal,
maupun
berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan.
Tetapi hal terpenting
bagi
kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita
melakukan
hal2 terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput
mereka,
mereka akan menuju surga".

Email dari "Andy" yang dengan pesan "Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberikan kebermanfaatan kepada sesama"

Teori Of ..........

Lau of Darwin or Law of Darwin?

maaf ya buat yang nge fans ma beliau...












Kiriman Email dari teman Koe....
buat lucu2an zaaaaaaaaaaa
Biar hidup lebih hiduppp!!

MENGOPTIMALKAN SUARA

Untuk menjadi seorang presenter handal diperlukan kemampuan suara dan vocal yang mumpuni. Salah satu cara agar dapat mempertahankan kualitas vocal dengan cara senam pernafasan. Senam ini bermanfaat untuk relaksasi dan latihan organ suara. Dibawah ini beberapa cara yang dapat dilakukan :


1.Lion Face bertujuan melemaskan otot-otot muka

ü Make diciutkan bersamaan dengan menguncupkan jari – jari kedua tangan. Kemudian dilebarkan dengan menjulurkan lidah

ü Frekwensi 5 x @ 5 Hitungan


2. Mengatupkan Gigi bertujuan melemaskan otot-otot rahang

ü Gigi dikatupkan dengan kuat, sementara bibir terbuka bersamaan dengan itu kedua tangan dikepalkan

ü 10 x @5 hitungan


3. Melipat lidah ke atas bertujuan melatih dan melipaskan lidah

ü Lidah dilipat ke atas menyentuh langit langit sambil menekan barisan gigi bangian atas

ü 5 x @5 hitungan


4. Lidah menyapu bibir bertujuan melatih dan melemaskan bibir.

ü Lidah dijulurkan, kemudian diputar sambil menyapu bibir bagian atas dan bagian bawah

ü Frekwensi 10 x


5. Latihan Leher bertujuan memperkuat otot-otot leher dan bahu

ü Berdiri dengan kaki direntangkan terbuka, tangan dipinggang kemudian leher digerakan ke kanan dan ke kiri seperti orang menggelengkan kepala

ü Frekuensi 5x


6. Pijat Kerongkongan bertujuan melemaskan kerongkongan dan pita suara

ü Tarik napas dikeluarkan perlahan sambil mengucapkan ‘AAA…’ sementara jari memijat leher / kerongkongan dengan gerakan ke atas atau ke bawah

ü Frekuensi 10x


Selamat berlatih….

IBSC TV Presenter

Belajar dari Kata-kata Mutiara

"Kata adalah senjata"
(Subcomandante Marcos, pejuang Zapatista Brazil)

Pekan lalu, seorang wartawan sebuah tabloid bisnis mewawancarai saya
seputar perjalanan saya menjadi seorang penulis dan pembicara. Saya
menceritakan kebiasaan saya di masa kecil. Saya punya hobi
mengumpulkan kalimat serta kata-kata mutiara.

Pada masa itu, kalimat serta kata-kata mutiara itu sangat tidak
mudah diperoleh sehingga harus mencari di perpustakaan. Mencari di
koran maupun majalah yang penerbitannya tidak rutin. Tetapi, yang
jelas, sejak kelas empat SD, saya senang mengumpulkan kalimat serta
kata ajaib itu.

Saat duduk di kelas enam SD, penulis pujaan saya adalah Orison Swett
Marden serta Dale Carnegie. Tulisan-tulisan mereka begitu
menginspirasi. Salah satu kalimat dari Orison Swett Marden yang
masih saya ingat adalah "Think big if you want to be BIG!"
(Berpikirlah besar, jika kamu ingin menjadi orang besar!). Sampai-
sampai, saya masih ingat ketika di kelas enam SD saya pernah
mendapat nilai yang buruk di caturwulan II-nya.

Tapi, saya tahu itu karena kesalahan saya yang terlalu meremehkan
dan tidak berusaha. Maka, saya pun menuliskan sebuah kata mutiara
dalam hidup saya, "Orang yang tidak pernah berusaha, tidak boleh
meratapi kegagalannya. "

Kalimat mutiara adalah intisari kehidupan orang besar yang dirangkum
dalam pendek dan berbobot. Tetapi, di balik sebuah kalimat yang
pendek, ada pengalaman jatuh bangun kehidupan mereka yang luar
biasa. Kita ambil contoh kisah Charles Sherwood Noble (1873-1957),
seorang inovator pertanian terkemuka dari Alberta pada masanya.

Dia dibesarkan oleh tetangganya lantaran ibunya meninggal. Dia
pernah sukses dan memiliki ribuan hektar tanah pada 1920. Tapi,
akibat salah manajemen, dia jatuh pailit. Dia terpaksa bekerja pada
sebuah bank untuk memberinya kredit. Tapi, dalam setahun dia mampu
bangkit dari keterpurukannya.

Dia menulis, "You must have long term goals to keep you from being
frustrated by short term failures." (Kamu harus punya tujuan jangka
panjang, untuk menghindari dirimu dari frustrasi terhadap kegagalan
jangka pendek).

Siapa pun membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Kata-kata mutiara
bisa membantu orang membangkitkan motivasinya. Bisa tentang cinta,
persahabatan, kreativitas, orang tua, pendidikan, pemimpin,
marketer, pebisnis, dan sebagainya.

Tak heran jika sebagian orang doyan mengumpulkannya. Orang besar
macam Winston Churchill, mantan PM Inggris, juga menjadi kolektor
kata-kata ini. Kata-kata itu dia baca berulang-ulang saat kesepian
datang.

Memetik manfaat

Dari tokoh besar hingga orang kecil bisa memetik manfaat kata
mutiara itu. Di buku motivasi sampai kertas teka-teki silang yang
dibaca di warung-warung kopi pun terserak kata-kata ajaib itu.
Bahkan, ada yang membuat saya terkekeh renyah. Di balik badan truk,
ada ragam tulisan menarik. Misalnya, "Putus cinta, sudah biasa.
Putus Rokok, jadi merana. Putus rem, matilah kita." Ada juga yang
menulis, "Pergi karena tugas, pulang karena beras." Saya pikir
kalimat itu mencerminkan filosofi sederhana dari hidup mereka di
jalanan.

Melalui tulisan kali ini, saya ingin memberikan beberapa tips bagi
Anda untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari kata-kata
mutiara.

Pertama, kalau kata dan kalimat mutiara tersebut menggugah Anda,
segera ketik atau pun simpan kalimat tersebut. Biasanya otak kita
mudah melupakannya. Biasanya kita terinspirasi saat itu, tetapi pada
saat kita ingin mengingat kalimat persisnya, kita jadi lupa.

Jadi, ada baiknya dicatat, diketik, dan disimpan. Pensil yang tajam
masih lebih baik daripada pikiran yang tajam, kata pepatah.
Bagaimana pun, kalau disimpan, kapan pun bisa kita buka dan baca
kembali. Menariknya, kalimat-kalimat mutiara ini tidak akan pernah
bosan untuk dibaca berulang-ulang. Bahkan, semakin lama semakin
dalam maknanya.

Kedua, jika ingin dikoleksi, simpanlah sesuai dengan temanya.
Misalkan temanya adalah soal kegagalan, soal pertemanan atau soal
menjadi orang tua. Pada saat Anda mengalami suatu masalah, dengan
mudah kalimat mutiara ini bisa menjadi semacam motivator untuk Anda.
Lagipula, menariknya koleksi ini kadang bisa kita pakai dalam
pembicaraan, presentasi ataupun sambutan kita sehingga kalimat yang
kita ucapkan menjadi lebih berbobot.

Ketiga, supaya bisa belajar lebih dalam dari kata-kata mutiaranya,
adalah lebih menarik jika Anda kenal siapa yang mengatakannya.
Misalkan ada kata bijak dari Sir Edmund Hillary, "Hai gunungku. Kamu
sudah berhenti bertumbuh, sementara dalam diriku masih ada kemampuan
dan kemauanku yang terus bertumbuh. Aku akan mengalahkanmu" . Siapa
Sir Edmund Hillary? Dialah orang yang pertama kali menaklukkan
puncak Mount Everest bersama Tanzing Norgay. Dan kalimat itu
diucapkan waktu pertama kali dia gagal dalam ekspedisinya.

Keempat, sebenarnya Anda sendiri bisa menciptakan kalimat mutiara
Anda sendiri. Inilah yang juga saya lakukan dengan 'Diary Kehidupan'
saya. Setiap hari, Anda boleh merumuskan dalam satu kalimat, apakah
pelajaran penting yang Anda dapatkan dalam satu hari ini. Tidak
perlu kalimat panjang. Cukup suatu kalimat yang mengintisarikan
nilai pelajaran kehidupan yang baru saja Anda dapatkan hari ini,
dari Tuhan. Suatu ketika, saat Anda baca kembali Anda akan kaget
betapa banyak intisari hidup yang telah Anda kumpulkan.

Kelima, akhirnya, simpan dan bacalah secara periodik kalimat yang
Anda kumpulkan. Percayalah, dibaca sekali, Anda akan dapat hiburan.
Baca dua kali, Anda mendapat pemahaman dan bacalah tiga kali, dan
Anda akan mendapatkan pencerahan. Bahkan tulisan-tulisan dalam
rubrik motivasi ini pun bisa dikliping dan menjadi kekayaan hidup
yang berharga.

Sumber: Belajar dari Kata-kata Mutiara oleh Anthony Dio Martin,
Director HR Excellency

Rabu, 27 Februari 2008

Buku Telepon

Sebuah renungan untuk hari ini...
Suatu ketika di ruang kelas sekolah menengah, terlihat suatu percakapan yang menarik. Seorang guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya di depan kelas. Sementara itu, dari mulutnya keluar sebuah pertanyaan.

"Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di sini. Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuatmu bahagia? Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini?" Murid-murid tampak saling pandang. Terdengar suara lagi dari guru, "Ya,ceritakanlah satu hal terbesar yang terjadi dalam hidupmu..." Lagi-lagi semua murid saling pandang, hingga kemudian tangan guru itu menunjuk pada seorang murid.
"Nah, kamu yang berkacamata, adakah hal besar yang kamu temui?
Berbagilah dengan teman-temanmu. .."

Sesaat, terlontar sebuah cerita dari si murid, "Seminggu yang lalu,
adalah masa yang sangat besar buatku. Orangtuaku, baru saja membelikan sebuah motor, persis seperti yang aku impikan selama ini" Matanya berbinar, tangannya tampak seperti sedang menunggang sesuatu.

"Motor sport dengan lampu yang berkilat, pasti tak ada yang bisa
mengalahkan kebahagiaan itu!" Sang guru tersenyum. Tangannya menunjuk
beberapa murid lainnya. Maka,terdengarlah beragam cerita dari
murid-murid yang hadir. Ada anak yang baru saja mendapatkan sebuah
mobil. Ada pula yang baru dapat melewatkan liburan di luar negeri.
Sementara, ada murid yang bercerita tentang keberhasilannya mendaki
gunung. Semuanya bercerita tentang hal-hal besar yang mereka temui dan mereka dapatkan. Hampir semua telah bicara, hingga terdengar suara dari arah belakang.

"Pak Guru... Pak, aku belum bercerita" Rupanya, ada seorang anak di
pojok kanan yang luput dipanggil. Matanya berbinar. Mata yang sama
seperti saat anak-anak lainnya bercerita tentang kisah besar yang mereka punya. "Maaf, silahkan, ayo berbagi dengan kami semua", ujar Pak Guru kepada murid berambut lurus itu. "Apa hal terbesar yang kamu dapatkan?", Pak Guru mengulang pertanyaannya kembali.

"Keberhasilan terbesar buatku, dan juga buat keluargaku adalah... saat nama keluarga kami tercantum dalam buku telpon yang baru terbit 3 hari yang lalu" Sesaat senyap. Tak sedetik, terdengar tawa-tawa kecil yang memenuhi ruangan kelas itu. Ada yang tersenyum simpul, terkikik-kikik, bahkan tertawa terbahak mendengar cerita itu.

Dari sudut kelas, ada yang berkomentar, "Ha? aku sudah sejak lahir
menemukan nama keluargaku di buku telpon. Buku Telpon? Betapa
menyedihkan. .. Hahaha" Dari sudut lain, ada pula yang menimpali, "Apa
tak ada hal besar lain yang kamu dapat selain hal yang lumrah semacam
itu?" Lagi-lagi terdengar derai-derai tawa kecil yang masih memenuhi
ruangan.

Pak Guru berusaha menengahi situasi ini, sambil mengangkat tangan.
"Tenang sebentar anak-anak, kita belum mendengar cerita selanjutnya.
Silahkan teruskan, Nak..." Anak berambut lurus itu pun kembali angkat
bicara. "Ya. Memang itulah kebahagiaan terbesar yang pernah aku
dapatkan. Dulu, Ayahku bukanlah orang baik-baik. Karenanya, kami sering berpindah-pindah rumah. Kami tak pernah menetap, karena selalu merasa di kejar polisi"

Matanya tampak menerawang. Ada bias pantulan cermin dari kedua bola mata anak itu, dan ia melanjutkan. "Tapi, kini Ayah telah berubah. Dia telah mau menjadi Ayah yang baik buat keluargaku. Sayang, semua itu butuh waktu dan usaha. Tak pernah ada Bank dan Yayasan yang mau memberikan pinjaman modal buat bekerja.Hingga setahun lalu, ada seseorang yang rela meminjamkan modal buat Ayahku. Dan kini, Ayah berhasil.

Bukan hanya itu, Ayah juga membeli sebuah rumah kecil buat kami. Dan
kami tak perlu berpindah-pindah lagi.Tahukah kalian, apa artinya kalau nama keluargamu ada di buku telpon? Itu artinya, aku tak perlu lagi merasa takut setiap malam dibangunkan ayah untuk terus berlari. Itu artinya, aku tak perlu lagi kehilangan teman-teman yang aku sayangi.

Itu juga berarti, aku tak harus tidur di dalam mobil setiap malam yang dingin. Dan itu artinya, aku, dan juga keluargaku, adalah sama
derajatnya dengan keluarga-keluarga lainnya" Matanya kembali menerawang. Ada bulir bening yang mengalir. "Itu artinya, akan ada harapan-harapan baru yang aku dapatkan nanti..."

Kelas terdiam. Pak Guru tersenyum haru. Murid-murid tertunduk. Mereka
baru saja menyaksikan sebuah fragme tentang kehidupan. Mereka juga baru saja mendapatkan hikmah tentang pencapaian besar, dan kebahagiaan. Mereka juga belajar satu hal: "Bersyukurlah dan berbesar hatilah setiap kali mendengar keberhasilan orang lain. Sekecil apapun... Sebesar apapun"

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Bersyukurlah

Mendengar anggota keluargaku ngomel-ngomel di rumah
berarti aku masih punya keluarga yang utuh. Terima
kasih, Tuhan.... Syukurlah, aku berkehendak untuk
memuji nikmat dan berkah-Mu.

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore sebab itu
berarti aku mampu bekerja keras..., terima kasih,
Tuhan. Syukurlah aku berkehendak untuk memuji nikmat
dan berkah-Mu.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima
tamu di rumah karena itu berarti aku dikelilingi
teman-teman, terima kasih, Tuhan. Syukurlah, aku
berkehendak untuk memuji nikmat dan berkah-Mu.

Pakaianku terasa agak sempit karena itu berarti
makanku cukup kenyang. Terima kasih, Tuhan. Syukurlah,
aku berkehendak untuk memuji nikmat dan berkah-Mu.

Mencuci dan menyetrika tumpukan baju sebab itu berarti

aku memiliki pakaian. Terima kasih, Tuhan. Syukurlah,
aku berkehendak untuk memuji nikmat dan berkah-Mu.

Membersihkan halaman rumah, membersihkan jendela,
memperbaiki talang dan got karena itu berarti aku
memiliki tempat tinggal. Terima kasih, Tuhan.
Syukurlah, aku berkehendak untuk memuji nikmat dan
berkah-Mu.

Duduk kembali di kantor berarti masih ada perusahaan
yang mau memperkerjakan aku, bahkan perusahaan masih
mampu membayar gaji setiap bulannya. Terima kasih,
Tuhan. Syukurlah, aku berkehendak untuk memuji nikmat
dan berkah-Mu.

Mendengar nyanyian suara yang fals karena itu berarti
aku bisa mendengar. Terima kasih, Tuhan. Syukurlah,
aku berkehendak untuk memuji nikmat dan berkah-Mu.

Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari sebab itu
berarti aku hidup. Terima kasih, Tuhan. Syukurlah, aku
berkehendak untuk memuji nikmat dan berkah-Mu.

Akhirnya, aku perlu bersyukur mendapatkan e-mail ini
karena tidak sadar aku masih memiliki teman yang
peduli padaku. Terima kasih, Tuhan. Syukurlah, aku
berkehendak untuk memuji nikmat dan berkah-Mu.

Publikasikan ini di Bloger mu. Aku baru saja
melakukannya. Seseorang yang peduli tentang aku telah
mengirimkannya kepadaku. Terima kasih, Tuhan.
Syukurlah, aku berkehendak untuk memuji nikmat dan
berkah-Mu.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Selasa, 26 Februari 2008

Pengusaha Atau Pekerja?

Saya mengira perdebatan itu sudah berakhir. Ternyata tidak. Padahal,
objeknya sama sekali tidak terlampau esensial. Premis yang paling
sering diucapkan adalah; "Anda tidak akan pernah kaya jika menjadi
pekerja. Jadilah pengusaha, maka anda akan kaya". Itu yang pertama.
Yang kedua; "Anda tidak akan bisa memiliki waktu untuk keluarga jika
jadi pekerja. Jadilah pengusaha, maka anda bisa mengatur waktu anda
sendiri". Oleh karenanya, ada yang beranggapan bahwa; menjadi
pengusaha itu lebih baik daripada menjadi pekerja. Sebaliknya, sang
pekerja menentangnya mati-matian; terutama mereka yang bagus
karirnya, tentu saja. Tetapi, sebagian besar karyawan yang biasa-
biasa saja hatinya deg-degan. Setiap kali ada pernyataan bahwa
menjadi pengusaha itu lebih baik daripada menjadi pekerja; hatinya
gundah gulana. Hingga tidurpun tidak nyenyak dibuatnya. Tetapi,
manakah sesungguhnya yang lebih baik; menjadi pengusaha, atau
pekerja?

Bagaimanapun juga, perdebatan ini sering tidak seimbang. Mereka yang
pengusaha nyaris selalu menjadi pemenangnya. Dan para pekerja yang
memiliki emotional state kurang stabil, tidak bisa segera
menetralisir pengaruh negatifnya. Setiap anggapan yang belum tentu
benar itu sangat mempengaruhi dirinya. Dimasukan kedalam hati.
Meresap. Menyerap. Dan akhirnya mereka menemukan dirinya
terperangkap. Mereka bertanya-tanya; 'jangan-jangan, memang
seharusnya aku menjadi pengusaha'. Lalu perhatiannya terkuras
kesana. Pikirannya tidak fokus kepada pekerjaan. Dan karena
berlangsung terus-menerus, maka prestasi kerjanya merosot. Mereka
hanya menjadi pekerja yang biasa-biasa saja. Dan karena prestasi
kerjanya biasa-biasa saja, dia tidak dipromosi. Karena tidak
dipromosi; dia tidak mendapatkan kenaikan gaji tinggi, apalagi
fasilitas yang memuaskan. Dia tidak mendapatkan apa-apa selain
penghasilan yang pas-pasan.

Semakin yakinlah dia bahwa; menjadi pekerja berarti menanggung
resiko untuk menjadi miskin. Maka, menjadi benarlah dimatanya bahwa
kalau mau menjadi kaya, ya jangan jadi pekerja. Jadilah pengusaha.
Satu kosong untuk mereka yang menganggap bahwa menjadi pengusaha
lebih baik dari pekerja.

Teman saya yang pengusaha, jam delapan pagi masih dirumah. Pergi ke
kantornya jam setengah sembilan. Sebelum beduk magrib berbunyi dia
sudah kembali dirumahnya. Teman saya yang lain, jam setengah enam
pagi sudah membuka pintu rumahnya. Naik ojek. Menunggu bis. Dan
sampai ke kantor jam delapan. Jam lima sore, dia keluar dari
kantornya, dan tiba dirumah jam delapan malam. Dia teringat lagi;
oh, memang nyaman menjadi pengusaha. Bisa enak leha-leha. Sementara
sang pekerja seperti saya? Bekerja banting tulang untuk memuaskan
nafsu kapitalisme mereka! Lalu, sikap negatif itu mempengaruhi
dirinya. "Ngapain gue musti banting tulang begini? Kepala jadi kaki,
kaki jadi kepala!"

Dengan cara berpikir begitu, tidak mungkin dia bisa menjadi pekerja
yang berhasil. Haha, makanya, kalau mau hidup enak; jangan jadi
pekerja. Jadilah kamu pengusaha. Dua kosong.

Manusia-manusia bermental pekerja kalah telak. 'Manusia bermental
pekerja?' Beberapa teman saya yang pekerja tulen tersinggung dengan
sebutan itu. Saya sebaliknya. Bangga saja. Sebab, jika saya benar-
benar bermental pekerja, pasti saya bisa menjadi seorang pekerja
yang sangat hebat. Ya, untuk berhasil ditempat kerja, saya harus
memiliki mental pekerja. Mengapa saya harus tersinggung dengan
sebutan itu?

Memang, perkataan orang lain bisa membuat telinga kita terasa panas.
Dan terpengaruh secara emosional.Tetapi, itu terjadi hanya jika
mental kita lemah saja. Jika mental kita kuat, tidak jadi masalah.
Lagi pula, manakah yang anda pilih; disebut 'manusia bermental
pekerja' atau 'manusia bermental lemah'? Mental anda tidak lemah.
Itulah faktanya. Jadi, santai saja. Sebaliknya, jika anda seorang
pengusaha; anda juga tidak perlu membuang waktu berharga anda itu
untuk memperdebatkannya. Tidak perlu lagi memperdebatkan; 'mana yang
lebih baik bagi manusia ?kita ini kan manusia ?apakah menjadi
pengusaha, atau pekerja?'

Masih segar dalam ingatan saya saat dimana saya
mengatakan; "Baiklah, anda menganggap bahwa menjadi pengusaha itu
lebih baik daripada menjadi pekerja." Teman saya sumeringah:" Ya,
tentu saja." katanya.

"Hanya jika anda menjadi pengusaha yang sukses, bukan?" kata saya.
"Oooh, iya dong." Jawabnya. Semua temannya yang dalam komunitas
pengusaha mendukungnya. Mereka membanggakan statusnya sebagai
pengusaha.

Mau tidak mau, saya harus mengatakan kepada teman saya ini bahwa;
untuk menjadi pengusaha sukses itu, mereka tidak bisa mengerjakannya
sendirian. Mereka tidak menyukai pernyataan saya. Tetapi, mereka
tidak memiliki pilihan lain selain sependapat dengan saya. Harus ada
orang lain yang bekerja untuk menjalankan usahanya. Jika seorang
pengusaha ingin agar usahanya benar-benar sukses - bukan sekedar
sukses-suksesan ?harus ada orang yang bersedia mencurahkan segenap
kemampuan yang dimilikinya untuk memastikan bahwa bisnis itu
berjalan. Tanpa mereka itu, tidaklah mungkin perusahaan sang
pengusaha itu bisa benar-benar berkembang dan membesar. Artinya,
tanpa manusia-manusia yang dicap sebagai mereka yang bermental
pekerja itu; bisnis sang pengusaha tidak akan pernah mencapai
kesuksesan. Pendek kata, kesuksesan para pengusaha itu sangat
ditentukan oleh kontribusi yang diberikan. Dedikasi yang dicurahkan.
Serta kompetensi yang dikerahkan. Oleh manusia-manusia dari jenis
yang bermental pekerja itu. "Tanpa mereka itu," begitu saya
melanjutkan; "Apakah usaha anda bisa benar-benar berhasil?"
Kemudian, saya mengakhiri semua pembicaraan itu dengan
mengatakan; "Jika semua orang harus menjadi pengusaha, siapa yang
akan menjadi pekerja untuk kita?"

Pentingnya keberadaan seorang pengusaha, memang tidak terbantahkan.
Namun, seperti apa yang kita pelajari dalam manajemen bisnis;
karyawan, adalah aset terpenting dalam perusahaan. Tidak ada cara
lain bagi sebuah organisasi bisnis untuk tumbuh dan berkembang;
selain dengan mejadikan karyawan-karyawanny a sebagai manusia-manusia
pekerja yang hebat. Jika tidak, tak satupun pengusaha yang bisa
mengembangkan bisnisnya. Sebab, begitulah adanya. Secara alamiah,
manusia pengusaha dan manusia pekerja ada untuk saling
berkontribusi. Seperti kanan dan kiri. Siang dan malam. Yin. Dan
Yang.

Tidak ada gunanya bagi seorang pengusaha untuk membuang-buang
waktunya membual bahwa menjadi pengusaha itu lebih baik. Tidak ada
gunanya bagi seorang pekerja untuk membuang waktunya memikirkan
dengan was-was apakah pilihannya untuk menjadi pekerja itu sudah
benar atau tidak. Pengusaha, atau pekerja; memiliki perannya masing-
masing. Sama-sama penting. Sama-sama berharga. Sama-sama baik
adanya. Jika anda pengusaha, pekerja-pekerja andalah yang akan
menjadikan usaha anda berhasil. Jika anda pekerja, pilihannya hanya
satu saja; menjadi pekerja yang hebat. Jika anda sungguh-sungguh
berkarya melalui pekerjaan yang anda miliki; anda pasti mendapatkan
semuanya itu. Jadi, tenang saja. Dan bekerja saja. Dengan segenap
kemampuan anda yang sesungguhnya; Anda pasti bisa.

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://www.dadangka darusman. com/

Catatan kaki:
Bukanlah status yang menentukan nilai hidup kita, melainkan;
kontribusi yang bisa kita berikan kepada dunia.

Geliat Dunia Usaha di Tahun Tikus 2008

Pergerakan dunia usaha / bisnis di tahun 2008 cenderung bergerak dalam ritme spekulasi yang tinggi. Akan banyak muncul fenomena bisnis yang merangsang para pelaku bisnis amatir untuk memburunya dan terpancing melakukan investasi coba-coba dalam nilai yang besar. Tentu saja ini adalah suatu gebrakan spekulasi yang berbahaya. Ada beberapa sektor bisnis yang mencuat pamornya, terkondisikan begitu menjanjikan sehingga tidak heran kalau akan banyak yang kepincut menceburkan diri ke dalamnya. Terkesan bagus dan begitu menjanjikan tapi ujung-ujungnya bisa menelan banyak korban yang berjatuhan. Apalagi bagi pemain baru yang tergerak ikut-ikutan tapi tidak / belum menguasai benar seluk beluknya.

Berhati-hatilah terhadap fenomena tersebut yang praktis akan bermunculan di tahun 2008 ini. Money game, judi terselubung, bisnis yang bersifat hit and run, pencucian uang, penipuan berkedok bisnis, reksadana, bursa saham, produk-produk asesoris / toys / garmen / yang cepat perubahan modelnya, franchise yang menawarkan kemewahan, peminjaman uang dengan bunga panas, semua ini masuk dalam kategori bisnis Api yang akan marak penuh pesona di tahun tikus 2008 ini…tapi berpotensi mendatangkan kerugian besar bagi investor awam yang amatiran, begitu juga bagi mereka yang serakah ingin mendapatkan hasil besar dalam waktu yang singkat.


Bisnis seperti ini juga akan dibayangi oleh perseteruan / konflik internal yang memanas. Adapun sektor Api lainnya yang cenderung berpeluang bagus dan tidak dibayangi risiko yang fatal antara lain adalah yang meliputi industri makanan, consumers good, daging, restoran, peternakan, kelistrikan, alat listrik, elektronika, alat pemanas, gas, pengelasan, bidang jasa, akuntasi publik, konsultan pajak, bisnis hiburan, salon, kosmetika, asuransi, garmen, butik, asesoris pakaian, salon mobil/motor, padepokan/sanggar seni, galeri lukisan, toys, fotografi, perfilman/persinetronan, audio visual, rumah produksi, advertising, chemical, optik, percetakan, perancangan/disain, kaset/vcd/dvd, arena bermain anak, rokok, miras/narkoba, bisnis peleburan, pengolahan sampah, komik / novel / roman / majalah dan mini/super/hypermarket serta mall/shoping center/plaza.

Sektor bisnis yang masuk dalam kategori Air, seperti pipanisasi, plastik, barang pecah belah yang bening, aquarium, perikanan, pompa, penyaringan air, pengairan, toliletris/sanitary, alat tulis menulis, kristal, peralatan melukis, pemancingan, alat pancing, penerbitan pers, jurnalistik, alat pendingin, alat pemadam, irigasi, kaca, pariwisata pantai, café/kedai minuman, bisnis losmen, prostitusi, asesoris sex dan jenis bisnis lainnya yang berkaitan dengan air cenderung akan menjadi sektor yang mengalami banyak sekali hambatan dan beban operasional yang cukup memberatkan.

Elemen usaha yang masuk dalam kategori Kayu pun cenderung kurang mendapatkan angin segar untuk merangsang terjadinya suatu pertumbuhan yang sehat. Kurang mendapat respon pasar yang mengembirakan. Pasar cenderung menanggapinya dengan reaksi agak dingin dan apatis, hambatan pertumbuhannya lumayan berat. Yang masuk dalam kategori ini antara lain; dunia transportasi, bisnis seminar, farmasi, jamu / obat-obatan tradisional, herbal suplemen, kedokteran, perkebunan, furniture, pariwisata budaya dan kapal pesiar, perkursusan atau bimbingan belajar, pertelekomunikasian, perdagangan antar pulau, trading company, pengadaan barang, pendistribusian, expedisi, kertas, buku bacaan(ilmiah/refrensi), bidang pendidikan, konsultan kesehatan, panti pijat, balai kesehatan, spa, sport centre, sanggar senam, fitness center, pembibitan, ticketing dan perkayuan.

Khusus menyangkut aktivitas bisnis di dunia transportasi laut / sungai, harus dikelola ekstra hati-hati dengan selalu mengutamakan faktor keselamatan penumpang dan kelaikan berlayar karena ada potensi besar terjadinya musibah / bencana nasional di bidang pelayaran ini.

Yang baik dan mendapat angin cukup bagus adalah usaha yang bergerak di sektor Tanah dan Logam. Kedua jenis usaha di sektor elemen ini akan menjadi lokomotif penggerak bagi dinamika aktivitas bisnis di tahun 2008 nanti. Perpaduan elemen Tanah dan Api yang mewarnai kehidupan di Tahun Tikus 2008 akan menjadikan kegiatan di sektor Logam dan Tanah ini bergeliat cukup mengejutkan, mendongkrak angka pertumbuhannya.

Sektor Tanah ini meliputi; dunia pertanian, hasil bumi, batu alam, batu akik,onix, barang antik, batu kapur, marmer, granit, barang keramik, batu bata/konblok, pasir, semen, perabotan dapur, toko kelontong/langsam, pertanahan, pertamanan, property, tas-tas besar/koper, kerajinan tanah liat, home industri, permadani, babysiter, pembantu rumah tangga, pelayanan kematian/ pemakaman, rumah duka, panti/ lembaga sosial, pelayanan keagamaan, pergudangan dan perkoperasian.

Sedangkan yang masuk dalam kategori bisnis sektor Logam meliputi antara lain, dunia perbankan, bursa saham, valas, industri berat, alat berat, otomotif, logam perhiasan emas/perak, persenjataan, alat musik modern, pemusik, timah, gamelan, alat pertukangan besi, komputer (hardware) serta perdukunan/paranormalisasi. Sektor Logam lainnya seperti notaris, balai lelang, profesi pengacara/konsultan hukum, perbengkelan, sparepart, besi bahan bangunan, konstruksi baja, perhotelan, bisnis perjudian, industri plastik(padat), perkreditan barang, pengrajin besi, konsultan spiritual/hongsui/ba-zi, arsitek, bisnis perlengkapan militer/polisi dan bisnis lainnya yang berhubungan dengan metal.

Namun, sukses atau tidaknya dunia usaha di tahun 2008 tak hanya terletak pada kategori elemen dari sektor usaha tersebut tapi ditentukan juga oleh faktor kemampuan / skill dan perpaduan elemen dari masing-masing Shio atau elemen pribadi pengelolanya.

Satu hal yang menjadi kunci dan juga harus diperhatikan adalah masalah kecocokan antara elemen sektor usaha yang digeluti dengan perpaduan elemen pribadi (bazi kelahiran) dari orang yang menggelutinya. Bila ada kecocokan maka peluang kemajuannya akan tetap bisa terbuka walau sektor bisnisnya termasuk yang berat untuk di jalani, terlepas dari apa jenis usahanya. Sebaliknya yang sedang baguspun seperti Tanah Logam bisa saja jadi stag tak berkembang sebagai mestinya jika dikelola oleh orang yang elemen Shio atau bazi kelahirannnya tidak sesuai dengan bidang tersebut.

Demikian sekedar tips dan pemerediksian secara umum keadaan dunia usaha di Tahun 2008ini. Semoga bermanfaat(kompas)


by Suhu Tan

Mencapai Sukses Dengan Mengalahkan Kebiasaan Buruk

KapanLagi.com - Ada yang bilang sukses itu adalah pilihan. Dan pilihan Anda dalam hal ini adalah menjamin diri Anda mendapatkan kesuksesan dengan mengatasi segala kebiasaan buruk dan membangun karakter bagus, atau menolak melakukan itu dan mendapatkan kegagalan. Mengatasi semua kebiasaan buruk yang menghambat meraih tujuan dan kesuksesan dalam hidup memang bukan perkara mudah. Rasanya hampir tak mungkin menghilangkan begitu saja apa-apa yang sudah melekat pada kita hampir sepanjang hidup kita. Tetapi, menjadikan kebiasaan baik sebagai bagian dari kehidupan kita juga bukan hal yang mustahil. Berikut beberapa panduan sukses yang mungkin dapat membantu Anda menyingkirkan kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan baik yang membawa kesuksesan.

- Untuk menemukan cara menghindari kebiasaan buruk dan karakter lemah, ada sebuah kekuatan yang sangat kita butuhkan, yaitu kekuatan pikiran. Melakukan perubahan tentu membutuhkan tindakan nyata, dan tindakan dapat terjadi karena dorongan dari pemikiran, Sebagai manusia, kita semua selalu dikuasai oleh keinginan primitif dan dorongan mendasar, namun inilah yang justru mengarahkan pikiran dan perhatian kita pada tujuan yang lebih tinggi dan lebih baik. Pemikiran menghasilkan ambisi dan pengejaran.

- Rasanya tak mungkin bagi kita untuk mengatasi kebiasaan buruk dengan melawannya. Karena, semakin kita melawan, kebiasaan itu semakin kuat menguasai kita. Satu-satunya cara menghindarinya bukan dengan melawan, tak peduli apa pun kebiasaan buruk itu, hanya dengan berkonsentrasi membangun kebiasaan baik yang Anda harapkan jadi cara jitu memotong kebiasaan buruk langsung dari akarnya.

- Saat kita memusatkan perhatian pada apa yang ingin kita lakukan, atau apa pun yang ingin kita wujudkan, pikiran bawah sadar kita akan berusaha mewujudkan dan membuat itu jadi nyata. Dengan melawan kebiasaan buruk, kita malah mendorong perhatian akan hal itu di bawah sadar kita. Dan itu akan jadi sebuah kesalahan fatal - yang tentu saja akan diikuti dengan kegagalan. Tapi, jika kita mengubah seluruh perhatian kita pada sesuatu yang lebih tinggi dan lebih baik, maka seluruh kekuatan bawah sadar kita akan mengarah pada tindakan. Dan dengan cara inilah kita dapat memulai proses mencapai kesuksesan.

- Mungkin kita pernah berusaha mati-matian untuk melakukan sebuah perubahan dalam kebiasaan buruk kita, tapi hanya berakhir dengan kegagalan. Yang sebenarnya, keinginan kita akan berakhir tanpa harapan jika tidak diikuti dengan dukungan dari kekuatan pikiran bawah sadar kita.

Pemikiran bawah sadar ini dapat dapat berasal dari imajinasi, tapi imajinasi juga tak dapat dipaksakan dalam pikiran bawah sadar. Keinginan kita seharusnya tak digunakan untuk melawan kebiasaan buruk yang ingin kita ubah. Tapi dengan keinginan kita ini kita dapat membangkitkan dan menarik pemikiran bawah sadar kita pada sesuatu yang lebih tinggi dan lebih baik. Yang sebenarnya, pikiran bawah sadar kita tak peduli pada kebiasaan yang kita lakukan.

Ini hanya soal kesanggupan kita untuk melakukan kebiasaan baik sama halnya dengan kebiasaan buruk yang telah melekat dalam diri kita. Kita lah yang menentukan nasib kita sendiri, yakni dengan mengontrol imajinasi dan pemikiran kita. Arahkan seluruh pikiran, dan fokus pada hal-hal baik yang ingin Anda lakukan untuk mengubah kehidupan Anda. Biarkan pikiran bawah sadar Anda membantu Anda membangun semua kebiasaan baik diharapkan dapat mendorong kesuksesan.

- Membangun kekuatan pikiran bawah sadar dengan imajinasi memang jadi alat penting untuk membuat perubahan ini. Tapi satu hal lagi yang juga penting adalah melakukan tindakan. Banyak orang yang menggunakan keinginan dan harapan mereka untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan baik. Tapi semua itu tak berguna jika tak disertai tindakan yang benar. Yang harus Anda lakukan dalam hal ini adalah melakukan tindakan secara terus-menerus hingga menjadikan itu sebuah kebiasaan.

- Saat kita merancang untuk menggantikan pikiran negatif jadi pemikiran positif, mengganti kebiasaan buruk jadi kebiasaan baik. Pada awalnya, mungkin Anda akan merasa tak nyaman dengan perubahan ini. seperti misalnya seseorang yang tak terbiasa membersihkan gigi pada malam hari, akan terasa tak nyaman saat harus mengubah kebiasaan ini. Tapi akan berbeda saat Anda sudah terbiasa melakukannya. Seperti seseorang yang dulu biasa jorok, saat sudah membiasakan diri hidup bersih dan rapi, akan merasa tak nyaman jika harus berkotor-kotor. Aturan yang sama berlaku dalam segala hal penting dan kebiasaan dalam kehidupan ini.

- Mengalahkan kebiasaan yang sudah melekat pada kita hampir sepanjang hidup memang bukan perkara mudah. Dan cepat atau lambat berbagai godaan akan menghalangi Anda untuk melakukan sebuah perubahan, sesekali Anda mungkin mengalami kekalahan. Jika itu terjadi, yang terpenting adalah jangan memberi perhatian pada kekalahan itu. Sebaliknya, segeralah memulai kembali, dan buat catatan tentang kegagalan Anda kali ini, yang tentu bisa dijadikan sebagai pengalaman. Dorong diri Anda kembali untuk mencapai apa yang Anda ingin raih. Jika Anda bersedia untuk terus gigih dan kegigihan itu akan jadi sebuah kebiasaan. (kpl/art/erl)

My Word is My Bond

"My word is my bond"
-- The Motto of The London Stock Exchange

My Word is My Bond. Ucapan saya adalah jaminan saya. Atau dengan kata
lain, seia sekata antara ucapan dan tindakan. Suatu aturan tidak
tertulis dan telah menjadi pedoman baku dalam transaksi perdagangan
di pasar uang dan pasar modal manapun di dunia. Setiap janji yang
diucapkan dalam transaksi jual ataupun beli, baik untuk surat utang
atapun surat berharga lainnya di lantai bursa, akan menjadi kewajiban
yang bersangkutan untuk dipenuhi. Kalimat ini diperkenalkan para
pedagang Inggris sekitar abad 19-an. Begitu populer dan sangat
bertuahnya kalimat itu, di awal berdirinya pada tahun 1801, London
Stock Exchange menggunakan kalimat itu sebagai motto. Aturan mainnya
memang begitu. Anda bisa bayangkan bila saja setiap transaksi harus
dibuat perjanjian tertulis dan mendapatkan konfirmasi terlebih
dahulu, perdagangan bursa menjadi tidak efektif dan berjalan lamban.

Dalam soal janji, bukan hanya para pedagang saja yang biasa melakukan
umbar janji. Anda pasti pernah membuat janji dengan seseorang. Kepada
atasan, bawahan, atau dengan orang tua maupun anak Anda. Atau bisa
juga dengan kolega atau teman sejawat, atau bahkan dengan pasangan
Anda. Tapi cobalah ingat-ingat lagi, berapa banyak janji itu
terpenuhi.

Janji sepertinya sepele. Hanya sebuah kata yang terdiri dari lima
huruf. Tapi mau tidak mau, janji bisa menentukan siapa diri Anda
sebenarnya. Salah satu upaya untuk menjadi orang yang disegani dan
dihormati ialah bahwa ucapannya harus dapat dipegang. Bukan dari
gayanya berbicara. Bukan juga dari caranya berpakaian.

Nah, janji memang mudah diucapkan, tetapi sering kali sulit untuk
ditepati. Oleh karena itu, jangan terlalu gampang mengumbar janji.
Anda boleh saja berjanji bila sekiranya Anda merasa bahwa Anda dapat
menepati janji.

Memberikan janji adalah cara yang paling cepat dan mudah. Ada janji
yang dilakukan dengan tujuan baik. Ada juga sebaliknya, janji
dilakukan untuk tujuan tidak baik, misalnya menyenangkan atasan atau
asal bapak senang.

Sebuah perusahaan multi nasional di Jakarta pada awal tahun 2005
menjanjikan kepada karyawannya kenaikan gaji ditambah bonus bila
perusahaan meraih laba di akhir tahun. Tak dinyana, Pemerintah
menaikkan harga BBM sebesar 125% lebih. Di akhir tahun tutup buku,
perusahaan memang meraih laba walau meleset dari target yang telah
diperkirakan.

Dengan alasan kenaikan harga BMM ditambah inflasi naik hingga 10%,
pimpinan perusahaan dengan sangat menyesal membatalkan janji yang
pernah diucapkannya di awal tahun. Hal ini tentu saja mengecewakan
para karyawannya. Beberapa karyawan mengaku mereka telah bekerja
keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan dengan
diiming-imingi kenaikan gaji dan bonus.

Kekecewaan berat tentu saja melanda karyawan dan merambat ke rumah.
Kabar bonus sempat disemburkan sang istri pada anak-anaknya, yang
menjanjikan akan berlibur di akhir tahun. Namun, apa daya semua
meleset. Sang ibu harus silat lidah, untuk menenteramkan hati anak-
anak. Syukur bila mereka bisa mengerti. Bila tidak, terpaksa, tak ada
jalan lain, membobok tabungan. Itu kalau ada, kalau tidak mengutang
adalah cara mendiamkan mereka menagih janji.

Perusahaan dituding telah ingkar janji. Beberapa karyawan ada yang
memilih hengkang dari perusahaan tersebut. Suatu hal yang tentu saja
merugikan pihak perusahaan karena mereka kehilangan orang-orang
terbaiknya. Ada pula yang mengajukannya ke meja pengadilan, walau
sampai sekarang belum diketahui benar hasil keputusan pengadilannya.

Saat ini, membuat janji akan lebih berat lagi. Kemajuan teknologi,
bisa jadi bumerang. Janji yang dikirim melalui pesan pendek atau
email, tidak hanya akan membekas di hati orang lain tapi juga
berbuntut di jalur hukum. Karena saat ini, janji harus
ditepati adalah prinsip perjanjian dalam hukum perdata Anda bisa
dituntut karenanya bila Anda tidak menepati janji, misalnya saja Anda
telah mengirimkan sms yang isinya berupa janji untuk mengembalikan
utang, tetapi kemudian Anda tidak menepatinya dengan alasan apapun.
Bukti sahih sms yang telah Anda kirimkan kepada seseorang dapat
menjerat Anda ke dalam persoalan hukum.

Oleh karena itu, bila Anda hendak berjanji, pikirkanlah dengan
seksama. Tidak ada yang salah dengan pemberian janji, asalkan dengan
itikad yang baik Anda akan menepatinya. Segera setelah Anda berjanji,
penuhilah!

Sumber: My Word is My Bond oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta

Senin, 25 Februari 2008

Apa Itu Jatuh Cinta?

Ada seorang berkata, elo udah lima kali jatuh cinta, kasih hati elo sama orang lain, dan hancur? Gue? Sekalipun belum,? Teman lain tertawa kecil, jadi elo belum pernah jatuh cinta?,? Dia menggeleng. gue pikir, gue hanya menyukai banyak orang. Terlalu kah?jika disebut cinta,?

Well, apakah jatuh cinta sebuah kemewahan? Apakah rasa suka memang tidak sepadan?dengan cinta? Hmmm, pertanyaan itu hanya bisa dijawab secara personal. Namun, ini ada 50 tanda-tanda jatuh cinta. Jika kamu merasakan lebih dari 25 point ini, well, mungkin kamu benar sedang jatuh cinta.

1. Kamu melihat ada sesuatu yang berbeda dalam diri dia yang menarik untuk ditelusuri
2. Merasa ada sesuatu yang menggelitik dari dalam diri kita
3. Suka senyum-senyum atau ketawa-ketawa sendiri nggak jelas
4. Suka curi-curi pandang ke arah target
5. Kalo dia lagi ngeliat ke arah kita, jantung rasanya kayak mau copot
6. Salah tingkah di depan dia
7. Nggak sadar suka mempermalukan diri sendiri
8. Berkeliaran di dekat dia terusss
9. Suka ngelamun
10. Mengkhayal yang indah-indah tentang kamu dan dia
11. Nggak nafsu makan
12. Mendadak jadi insomnia alias susah tidur
13. Isi diarymu seputar dia, dia, dia, diaaaaa terusss
14. Sering dengerin lagu mellow yang liriknya about love melulu
15. Jadi care sama penampilan dan berusaha tampil keren terus di depan dia
16. Seneng banget ngira-ngira lewat ramalan bintang
17. Bentar-bentar ngaca
18. Nyari tahu segalanya tentang dia, termasuk no telpon neneknya
19. Deketin sobatnya, buka akses langsung ke dia
20. Diam-2 motret dia pake HP terus kamu jadiin wallpaper
21. Hobi nulis-2 namanya di setiap lahan kosong yang bisa kamu coretin
22. Pelototin foto dia terusss
23. Jadi jaim berat kalo di deket dia
24. Badan semerbak mewangi sana sini tralala trilili
25. Kalo dia negur, rasanya kayak kesetrum
26. Bela-belain bangun pagi buat bikin bekal untuk dikasih ke dia
27. Nyimpenin sms dari dia
28. Setia nunggu dia nelpon meskipun dia nggak janji mau nelpon
29. Sok jual mahal kalo dideketin, tapi kalo dia nggak ada kelabakan sendiri
30. Meng-iya kan apapun maunya dia, biarpun kamunya nggak suka
31. Bilangnya Cuma nganggep temen, padahal mau kesengsem berat
32. Pusing mikirin cara gimana ngajak dia nonton setelah sengaja beli tiket dua
33. Rela nyisihin uang jajan untuk beli hadiah ulang tahun dia
34. Nyari kartu valentine paling romantis buat dia
35. Selalu memuji segala hal tentang dia
36. Beli buku-buku psikologi tentang cinta dan dipraktekin satu-satu
37. Satu senyuman dari dia bikin kamu mengira-ngira seribu maknanya
38. Rajin sms-in kabar dia
39. Pura-pura minjem buku padahal kita nggak perlu buku itu
40. Minjemin CD terbaru supaya kamu ada alasan buat ke rumah dia ngambil CD
41. Pas ketemu mata sama dia, muka serasa jadi kayak kepiting rebus
42. Mati-matian nyari topik supaya obrolanmu nggak bisa basi kalo lagi sama dia
43. Mencatat semua tanggal ketemuan, isi obrolan, dan resume-nya di diary
44. Menyukai hal-hal yang dia sukai
45. Jadi teman yang baik dan penuh perhatian saat dia lagi punya masalah
46. Nggak mempedulikan apapun kekurangan dia
47. Nggak bisa ngelupain dia sekalipun dia udah ngecewain berat
48. Bener-bener sedih kalo dia lagi nggak ada
49. Jadi anak paling rajin yang pernah dia temui
50. Saat baca artikel ini, kamu jadi teringat pada seseorang. Pertanda kamu bener-bener lagi jatuh cinta!!!
(source: Majalah Gadis)

Jatuh cinta atau sekedar suka, bukan perkara. Mumpung masih suasana dan semangat tahun baru. Ayolah, lakukan sesuatu untuk cinta!!! Wujudkan cintamu, sekarang!

A2C


'AYAT-AYAT CINTA', Cinta Berbalut Keimanan

KapanLagi.com - Pemain: Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, Melanie Putria

Film ini diangkat dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy atau biasa disapa Kang Abik, novelis lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Novel tersebut berkisah tentang cinta dan telah banyak menginspirasi banyak remaja muslim. Bukan sekedar kisah cinta biasa tapi mengenai upaya menghadapi berbagai problema cinta secara Islami. Setelah mengalami penundaan tayang yang sebelumnya direncanakan pada Idul Adha 2007, akhirnya AYAT-AYAT CINTA (AAC) tayang mulai 28 Februari 2008.

Film yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, dan Melanie Putria ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Tokoh utamanya, Fahri bin Abdillah diamanahkan pada Fedi Nuril. Pemilihan Fedi sebagai tokoh utama melalui proses tarik-ulur karena sosok Fedi yang tidak 'sesuci' Fahri mengundang kesangsian di kalangan pembaca fanatik AAC.

Fahri diceritakan sebagai pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Hidup Fahri dikejar oleh target karena keluarganya telah mengorbankan segalanya, termasuk sawah warisan kakeknya, agar dia bisa sekolah di Mesir. Fahri berusaha memenuhi target yang digambarkan dalam peta hidupnya, berjuang melawan panas-debu Mesir dan keterbatasan dana. Fahri bertekad menyelesaikan masternya dalam dua tahun, program doktor dalam empat tahun, dan empat tahun kemudian menjadi guru besar.

Fahri juga memiliki target untuk menikah dengan perempuan yang shalehah untuk menyempurnakan setengah agamanya saat dia menyelesaikan tesis magisternya. Dan waktunya semakin dekat. Sayang Fahri yang hidup 'lurus' sulit dekat dengan wanita, meski ada beberapa wanita yang ada di sekitar kisah hidupnya.

Ada Maria Girgis (Carissa Putri), tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Islam dan senang membaca Al Quran, bahkan hafal surat Maryam dan Al-Maidah. Tak hanya Islam, Maria juga mengagumi Fahri yang kemudian berubah menjadi cinta. Sayang rasa cinta itu hanya tertumpah di buku hariannya.

Ada pula rekan senegara Fahri, Nurul (Melanie Putria) anak tunggal seorang kyai Jawa Timur yang juga menuntut ilmu di Al Azhar. Nurul yang pintar dan cantik, juga ketua Wihdah, sebenarnya mencintai Fahri, namun tak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan atau memberi sinyal cintanya. Demikian pula dengan Fahri yang menaruh hati pada Nurul tapi merasa minder karena dirinya hanya anak petani miskin.

Kemudian ada Noura (Zaskia Adya Mecca), tetangga depan flat Fahri, perempuan cantik yang selalu disiksa oleh ayahnya, Bahadur. Fahri yang berempati dengan Noura akhirnya menolong Noura lepas dari siksaan ayahnya dengan bantuan Maria dan Nurul. Noura yang awalnya digambarkan sebagai perempuan baik-baik, akhirnya menjadi tokoh antagonis di film ini, setelah Noura menuduh Fahri memperkosanya. Tuduhan itu membawa Fahri mengalami 'petualangan' dengan aparat penegak hukum di Mesir.

Satu lagi, gadis yang paling istimewa. Fahri mengenalnya di metro. Saat itu Fahri membela Islam atas tuduhan tuduhan kolot dan kaku. Aisha (Rianti Cartwright), gadis Turki-Jerman berdarah Palestina, pun jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.

Pada siapa Fahri akan melabuhkan hatinya? Dapatkah dia menjalani segala rasa cinta dan problema yang mengiringinya dengan tetap berpegang teguh pada Islam yang diyakininya?

Sejak awal rencana pembuatan film ini para penggemar fanatik novel AAC tidak yakin Hanung dapat membuat film ini sebagus novelnya. Bahkan Kang Abik tak berharap banyak atas hasil akhir film adaptasi dari novelnya, karena imajinasi tulisan jauh lebih luas daripada imajinasi visual. Banyak juga yang beranggapan Zaskia tidak cocok berperan sebagai Noura, tapi lebih sesuai sebagai Nurul.

Yang namanya film adaptasi pasti tak luput dari pembandingan dengan novel yang diadaptasi. Bagi penggemar Fahri siap-siap kecewa, karena Fahri di film tak sesempurna Fahri di novel. Fahri di film tidak menguasai beberapa keahlian seperti halnya di novel. Karena itulah, Fahri di film terlihat jauh lebih manusiawi dibandingkan novelnya.

Sayangnya lagi, banyak detail di novel yang dilewatkan oleh Hanung, sehingga rasanya ada yang kurang saat menontonnya. Begitu juga pesan moral yang disampaikan sedikit meleset. Banyak penonton yang lebih menyoroti perilaku 'poligami' Fahri. Padahal novel Kang Abik berkisah lebih (jauh lebih dalam) dari hanya persoalan 'poligami'.

Meski demikian, secara umum film chicklit 'akhwat' ini mampu memberi pandangan berbeda tentang arti cinta yang dibalut dengan keimanan. (kpl/lin)

Mandi Kembang, Segarkan Jiwa Raga

Mandi kembang yang identik dengan hal sakral dan berbau mistis, ternyata juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Eleman air dan bunga sebagai media utamanya, mampu memberikan kesegaran dan kasih sayang pada jiwa serta raga.

Penelitian terakhir di Eropa mengungkapkan, mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stres, tetapi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan. Hasil studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan, penderita diabetes yang menghabiskan hanya 30 menit berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Sementara itu, penelitian di Jepang mengungkapkan kebiasaan berendam selama 10 menit dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung pada pria dan wanita, membantu melakukan tes olahraga lebih baik, dan mengurangi rasa sakit.

Bagaimana dengan mandi kembang? Pada hakikatnya air dan kembang merupakan dua elemen yang mampu dijadikan sarana rileksasi. Dalam falsafah pengobatan tradisional Cina, air adalah elemen yang sangat kuat dalam praktik penyembuhan energi.

Air juga diposisikan sebagai pusat ritual spiritual. Tak heran, banyak budaya di dunia menganggap air sebagai elemen penting bagi pembersihan secara fisik maupun spiritual. Hingga kini, berjuta-juta orang masih mendatangi sungai atau mata air yang dianggap suci demi mendapat khasiat penyembuhannya. Ketertarikan akan air adalah hal yang sangat naluriah karena sebagian besar komposisi otak, darah, dan otot kita terdiri atas air.

Rayakan Hubungan
Seperti dijelaskan Debra Bokur dalam Alternative Medicine, ketika Anda menyelami diri sendiri, Anda akan kembali pada inti hubungan, yakni Anda dengan dunia sekeliling. Melalui aktivitas sederhana, yaitu mandi, Anda merayakan hubungan masa lalu antara air dan kehidupan.

Dengan sedikit usaha, mandi yang dilakukan sehari-hari dapat menjadi pengalaman bermeditasi dan bernuansa mistis. Pengalaman itu membantu Anda berhubungan dengan kebijaksanaan yang ada di dalam diri Anda.

“Manusia telah menggunakan air untuk memulihkan tubuh secara fisik, mental, dan emosional sejak dahulu,” kata Barbara Close, pendiri Naturopathica Holistic Health, Australia, dan penulis buku Pure Skin: Organic Beauty Basics. Dijelaskan, air sebagai agen penyembuhan telah lama digunakan untuk keperluan pengobatan gangguan fisik maupun psikis.

Kata Debra, jauh sebelum sebuah mata air dianggap suci dan menarik minat peziarah, muncul kebiasaan “mengambil air” di ruang-ruang pemandian oleh masyarakat Eropa. Penduduk Asia seperti di Indonesia atau Mesoamerika memiliki ritual mandi. Masyarakat Indonesia kadang menggabungkan penggunaan uap dan bunyi-bunyian sebagai seremonial.

Tak hanya itu, wanita Indonesia biasa menambahkan bunga dalam ritual mandi. Harapannya, agar aktivitas mandi dapat disertai dengan energi spiritual yang kuat lantaran berhubungan dengan tanaman-tanaman asli di sekitarnya.

Tom Suhalim, praktisi terapi energi bunga, menjelaskan bahwa bunga mampu memberikan energi positif bagi tubuh melalui aroma dan bentuknya. Wajar jika dalam prosesi mandi orang sering menambahkan bunga sebagai elemen untuk saling melengkapi sekaligus memaksimalkan energinya.

Stabilkan Energi
Selain memberikan kesegaran, mandi bunga atau kembang dipercaya mampu menurunkan stres dan menstabilkan medan energi. Pemanfaatan energi bunga dalam ritual mandi juga memberikan perubahan yang lebih positif, dari sisi mental, emosional, maupun spiritual, cakra lebih aktif, aura pun lebih terang dan kuat.

Karena itu, kemudian muncul ritual mandi kembang bagi calon pengantin atau siapa pun yang ingin mendapatkan sesuatu yang ”lebih”. Sayang, banyak orang memanfaatkan ini untuk kepentingan mistis atau klenik, yang tak ada hubungannya dengan nilai atau manfaat bagi kesehatan.

Guna meraih manfaat bunga dalam ritual mandi, biasanya dipilih jenis bunga yang memiliki aroma wangi dan menyegarkan. Dalam khasanah budaya Jawa dikenal sebutan kembang setaman, seperti mawar, melati, kenanga, pandan, dll.

Meski terkesan agak merepotkan, menikmati kesegaran air dan bunga secara bersamaan menjanjikan hal yang istimewa. Ibaratnya memberikan kasih pada jiwa dan menyayangi raga yang tentu saja klop untuk menyambut hari kasih sayang atau Valentine.Menarik, kan?

Segar dan Wangi
Untuk mendapatkan manfaat kesegaran air dan wanginya bunga, ada beberapa hal yang perlu diketahui, terutama menyangkut pemilihan bunga dan cara membuat rendaman. Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan:

- Tak perlu terpaku pada aturan tradisional bahwa mandi bunga harus dilakukan tepat tengah malam. Jika ingin rileksasi, misalnya mengendurkan ketegangan pikiran atau stres, mandi bunga bisa dilakukan kapan saja.

- Untuk keperluan terapi, bukan waktu mandi yang terpenting --meski secara spiritual ini sangat baik-- tetapi seberapa besar energi bunga yang ada dalam air mandi. Tidak cukup jika bunga hanya direndam semalam. Bunga dalam air harus mendapat sinar matahari langsung selama beberapa jam sampai bunga layu. Sinar matahari mampu melepaskan energi bunga ke dalam air.

- Pilih bunga yang telah mekar sempurna. Bunga lokal yang lazim dipakai untuk sesaji, seperti mawar, melati, kenangan, cempaka, umumnya memiliki energi positif. Boleh ditambah bunga yang berdasarkan penelitian diketahui memiliki energi positif yang besar, seperti anggrek ungu, mawar putih, lili, krisan, lotus. Masukkan bunga-bunga itu ke dalam ember atau bak rendam (bath tub) berisi air.

- Jangan lupa, jemur di bawah sinar matahari hingga bunga-bunga layu (3-4 jam), yang menandakan energinya telah larut sempurna ke dalam air. Lokasi terbaik bak rendam adalah langsung tertimpa sinar matahari. Jika tidak, taruh bebungaan dalam wadah (sebaiknya dari kristal) berisi air, lalu jemur. Menjelang mandi, campurkan air bunga dengan air dalam bak rendam.

- Agar lebih maksimal, manfaatkan air bunga untuk mandi baik ketika masih hangat (tak lama setelah terkena sinar matahari) maupun setelah dingin.

- Menyiapkan air bunga sebaiknya dilakukan sendiri. Campur tangan orang lain, terutama jika orang lain ikut menyentuh air bunga, dikhawatirkan dapat mengurangi energi bunga akibat perpindahan energi.

- Kini Anda dapat membasuh diri dengan air bunga. Nikmati kesegarannya, serap energinya. Saat mandi, Anda boleh menyugesti diri untuk mendapatkan gairah yang lebih kuat dan positif.

Source: Gaya Hidup Sehat (kompas)

MENCURI TANPA KETAHUAN


Pada zaman dahulu kala, seorang raja ingin menikahkan putrinya dengan seorang pria yang layak. Sang raja lalu mengadakan sayembara bagi para pria yang mampu mencuri sesuatu dari dalam istananya yang dijaga ketat, tanpa ketahuan oleh siapa pun.

Pemenangnya berhak untuk menikahi putrinya. Dalam kurun waktu yang ditentukan, banyak pemuda mengikuti sayembara ini dan menunjukkan kebolehannya. Mereka mengerahkan berbagai kelihaian dan kesaktian untuk menerobos penjagaan ketat di istana.

Pada hari penentuan, para peserta dikumpulkan. Pemuda pertama dipanggil menghadap raja dan ditanya hasilnya, ia menjawab, "Saya mencuri batu rubi ini dan tak seorang pun di istana yang mengetahuinya." Raja menjawab, "Bukan kamu pemenangnya."

Pemuda kedua maju, "Semalam saya mengambil kereta kencana dan membawanya keluar gerbang, para penjaga saya buat terlelap semua, tak ada yang melihat saya." Raja mempersilakan peserta itu duduk kembali.

Dengan percaya diri, peserta berikutnya menghadap, "Ampun Paduka, sayalah yang mengambil mahkota Paduka dari kamar Paduka, dan seluruh barisan pertahanan istana tak ada yang menyadarinya." Raja menggeleng.

Semua orang jadi bingung, karena masih saja belum ada yang dinyatakan sebagai pemenang. Akhirnya, seorang pemuda menghadap dengan tangan kosong dan berkata,

"Saya tidak mendapatkan apa pun."
Raja menjawab, "Mengapa?"
Pemuda tersebut menjawab, "Sungguh tidak mungkin kita bisa mencuri tanpa ketahuan oleh siapa pun, karena setidaknya selalu ada satu orang yang mengetahuinya, yaitu diri kita sendiri."
Raja pun tertawa lebar dan menyambut sang menantu barunya.

Betapa damai dan membahagiakannya dunia kita ini, jika setiap orang mengindahkan suara hatinya. Pada dasarnya nurani setiap orang adalah bersih adanya.

Di dalam hati kita, setidaknya selalu ada rasa "malu" untuk berbuat buruk dan rasa "takut" akan akibat berbuat buruk.
Suara hati yang bersih adalah penjaga dunia sejati. Masalahnya, apakah kita memelihara dan mengindahkan suara hati kita atau tidak?

Jadi, mencuri itu boleh-boleh saja kok, asal "tidak ada" yang tahu ! Termasuk oleh diri kita sendiri


Be happy!

Belilah Ikanmu Sendiri...

Seorang perdana menteri Cina yang cakap, Gonsong Yee, gemar sekali makan ikan. Setiap pagi, banyak orang mengantri di pintu depannya,ingin memberikan hadiah berupa ikan-ikan yang mahal dan lezat kepadanya.

Melihat hal ini, sambil merasa salah tingkah, Yee dengan tenang berterima kasih kepada mereka atas kebaikannya tetapi dengan tegas menolak untuk menerima satu pun dari ikan-ikan . itu.

Kurangnya rasa sopan-santun sosial ini sangat mengejutkan dan menjengkelkan adiknya, yang tinggal bersamanya. Suatu malam, sesudah makan, dia dengan rasa ingin tahu bertanya tentang alasan di balik semua itu kepada kakaknya.

Sangat sederhana," ungkap si perdana menteri.

"Untuk menghindari masalah yang mungkin timbul, seorang pria yang bijaksana sebaiknya tidak pernah membiarkan kesenangannya atau hobinya diketahui oleh umum. Aku memang sangat ceroboh dalam hal ini karena kegemaranku makan ikan diketahui oleh umum.

Mengetahui kesukaanku, para pemberi bingkisan itu akan berusaha memuaskannya. Jika aku merierima pemberian mereka, aku berhutang kepada mereka.

Ketika membuat keputusan, secara sengaja maupun tidak sengaja aku akan memikirkan keinginan mereka.

Aku mungkin membelokkan hukum untuk membalas kebaikan mereka. Jika ini berlanjut, aku memiliki resiko tertangkap dan kehilangan kedudukan serta reputasiku.

Lalu siapa yang akan peduli untuk memberi hadiah kepada seorang tawanan yang tidak dihargai dan tidak berkuasa?

Oleh karena itu, aku dengar dan hormati kedermawanan mereka.Tanpa memiliki hutang budi kepada mereka mereka, aku bebas mengatur diriku sendiri. Dengan membuat keputusan yang tepat dan tidak berat sebelah, aku dapat mempertahankan posisiku tetap membeli ikanku sendiri."

Sang Adik mohon maaf atas pemikirannya yang sempit.

Renungan :
Penghargaan itu diraih, bukan diberikan.
Demikian juga kesuksesan.Tidak ada makanan yang gratis di dunia ini. Seseorang harus selalu bergantung kepada dirinya sendiri, bukan orang lain, karena orang lain mempunyai kepentingan mereka masing-masing.



Posted by DJODI ISMANTO

Suara Yang Paling Indah

Seorang tua yang tidak berpendidikan berniat mengunjungi suatu kotabesar untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia dibesarkan disebuah dusun terpencil, bekerja keras membesarkan anak-anaknya dan sekarang menikmati kunjungan pertamanya ke rumah anaknya yang modern.Suatu hari, sewaktu berjalan-jalan seputar kota, si orang tua mendengar suara yang menyakitkan telinga.


Belum pernah dia mendengarsuara yang begitu tidak enak didengar di dusunnya yang sepi dan dia bersikeras mencari sumber bunyi tersebut. Mengikuti arah suara yang menggangu itu ke sumbernya, dia melihat sebuah ruangan di dalam sebuah rumah, di mana terdapat seorang anak kecil sedang belajar bermain biola.


"Ngiiiik! Ngoook!" berasal dari nada sumbang biola tersebut.


Saat dia mengetahui dari putranya bahwa itulah yang dinamakan "biola",dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah mau lagi mendengar suara yangmengerikan tersebut.


Hari berikutnya, di bagian lain kota tersebut, si orang tua ini kembali mendengar sebuah suara yang mendayu-dayu membelai-belai telinga tuanya. Dia tidak pernah mendengar melodi yang begitu indah didusunnya, diapun mencoba mencari sumber suara tersebut. Sampai kesumbernya, dia melihat sebuah ruangan depan sebuah rumah, di mana seorang wanita tua, seorang maestro, sedang memainkan sonata dengan biolanya.


Seketika, si orang tua ini menyadari kesalahannya. Suara tidak mengenakkan telinga yang didengarnya dulu bukanlah merupakan kesalahan dari sang biola, bukan pula salah sang anak.


Itu hanyalah proses belajar seorang anak untuk bisa memainkan biolanya dengan baik.Dari pemikirannya yang sederhana muncullah sebuah kebijaksanaan, siorang tua mulai berpikir demikian pula halnya dengan agama. Sewaktu menemukan seseorang religius yang "bersemangat" (baca: fanatik) terhadap kepercayaannya, tidaklah benar untuk menyalahkan agamanya.


Itu hanyalah proses belajar sang pemula untuk bisa "memainkan" agamanya dengan baik.


Sewaktu kita bertemu dengan seorang suci, seorang maestro agamanya,merupakan sebuah penemuan indah yang memberi inspirasi kepada kita untuk bertahun-tahun, apapun agama mereka.


Namun ini bukanlah akhir dari cerita.


Hari ketiga, di bagian lain dari kota tersebut, si orang tua mendengar sebuah suara lain yang bahkan melebihi keindahan dan kejernihan suara sang maestro biola. Menurut anda, suara apakah itu?


Melebihi indahnya suara aliran air pegunungan, melebihi indahnya suara angin di musim gugur di sebuah hutan, melebihi suara burung-burung pegunungan yang bernyanyi setelah hujan lebat.


Bahkan melebihi keindahan keheningan pegunungan yang damai di musim salju pada malam hari. Suara apakah yang telah menggerakkan hati si orang tua melebihi apapun itu?


Itulah suara sebuah orkestra besar yang memainkan sebuah simfoni.Bagi si orang tua, alasan mengapa itulah suara terindah di dunia adalah,


Pertama, seluruh anggota orkestra merupakan maestro alat musiknya masing-masing; dan Kedua, mereka telah belajar lebih jauh lagi untuk bisa bermain bersama-sama dalam harmoni.


"Mungkin ini sama dengan agama," si orang tua berpikir.


"Marilah kita semua belajar dari pelajaran-pelajaran kehidupan dalam inti kesejukkan kepercayaan kita masing-masing.


Marilah kita semua menjadi maestro dalam cinta kasih di dalam agama masing-masing. Lalu,setelah mempelajari agama kita dengan baik, lebih jauh lagi, mari kita belajar untuk bermain seperti halnya anggota sebuah orkestra,bersama-sama hidup berdampingan dengan agama lain, dalam sebuah harmoni kehidupan !"


Itulah suara yang paling indah.

Posted by DJODI ISMANTO

Persamaan dan Perbedaan

Saya amat terkesan dengan apa yang diajarkan guru sekolah dasar ketika pertama kali masuk sekolah. Ibu Guru menggambar dua buah lingkaran di papan tulis. Ia menamai lingkarang yang satu Laki-laki,sedangkan lingkaran yang lain Perempuan.

Kedua lingkaran itu saling menabrak sehingga terbentuk sebuah bidang kecil yang menjadi bagian yang sama dari kedua lingkaran tersebut. Sambil menunjuk bidang tersebut, Ibu Guru berkata, "Bidang ini milik bersama kedua lingkaran.

Tujuannya, untuk mewadahi hal-hal yang punya kemiripan baik yang dimiliki anak laki-laki maupun anak perempuan. Nah, marikita isi bersama-sama, apa saja yang bisa kita masukkan di tempat ini!"


Murid-murid kemudian saling menyebutkan apa saja kesamaan antara anak lelaki dan perempuan semisal, "menangis, tertawa, makan,minum," Mereka melanjutkan, "Kita semua bisa berantem, bisa bermain,dan kita semua suka es krim, dan masih banyak lagi."

Setelah itu Ibu Guru menggambar tiga buah lingkaran di papan tulis.Masing-masing lingkaran diberi nama Hitam, Putih, dan Kuning.
Sekali lagi ia menjelaskan, ketiga lingkaran itu saling menabrak satu sama lain sehingga tercipta sebuah bidang yang menjadi milik bersama. Bidang itu dipakai untuk menampung segala sesuatu yang dari kelompok yang memiliki kesamaan. Nah, apa yang harus kita masukkan dalam ruangan itu?

Kembali usulan murid membanjir. Akhirnya ada seorang anak yang maju ke depan. Sambil menujuk bidang dalam ketiga lingkaran itu ia berkata,

"Bidang di mana ketiga lingkaran itu saling menempel terlalu kecil , Kita perlu memperbesar agar semua kesamaan-kesamaan yang kita punyai bisa tertampung di dalamnya."


Renungan :
Apa yang dikatakan murid cerdas itu memang benar. Insan manusia itu pada kenyataannya memang memiliki lebih banyak kesamaan antara yang satu dengan yang lain daripada perbedaan- perbedaannya.
Kalau ternyata punya banyak persamaan , kenapa kita selalu " rusuh " dalam perbedaan ?


Djodi