Senin, 10 Maret 2008

Penderitaan Adalah Awal dari Pencerahan I

Suatu hari, seorang lelaki tengah memecah tanah dengan cangkul.

Seorang lelaki lain yang bodoh datang kepadanya dan berteriak,

“Hei, mengapa kau merusak tanah itu?”
“Tolol!” jawab si pencangkul, “Pergilah kau dan jangan ganggu aku! Mengertilah perbedaan antara penghancuran dan pertumbuhan.

Bagaimana mungkin tanah ini berubah menjadi kebun mawar atau ladang gandum, bila sebelumnya tak kau pecah-pecah dan kau rusak?
Bagaimana mungkin tanah ini menjadi pertamanan yang penuh dengan dedaunan dan buah-buahan, bila sebelumnya tak kau hancurkan dan kau remukkan?



“Sebelum kau pecahkan bisulmu dengan pisau, bagaimana mungkin penyakitmu itu dapat sembuh?
Sebelum tabib memulihkan kesehatanmu dengan obatnya yang pahit, bagaimana mungkin penyakitmu dapat hilang?



“Ketika seorang penjahit menggunting sepotong kain, sedikit demi sedikit, apakah ada orang yang mendatanginya dan berteriak: Mengapa kau rusak satin indah ini?
Apa gunanya serpihan-serpihan kain satin?


Ketika para tukang datang untuk memperbaiki bangunan tua, bukankah mereka memulai pekerjaan mereka dengan menghancurkan bangunan itu terlebih dahulu?

“Lihatlah para tukang kayu, pandai besi, atau tukang daging.
Kau akan temukan bahwa penghancuran adalah awal dari pembaharuan.


Penderitaan adalah awal dari pencerahan. Bila kau tak membiarkan biji-biji gandum itu untuk digiling, dari mana dapat kau peroleh roti untuk makananmu?”

Posted by DJODI ISMANTO