Selasa, 04 Maret 2008

Sahabat Sejati

"Seorang sahabat adalah seseorang yang mendekat ketika kawan lain
menjauh."
-- Walter Winchell, kolumnis Amerika Serikat, 1897?972

KISAH nyata ini terjadi di tahun 2005. Meidi dan Ina adalah sahabat
kental. Mereka berdua dibesarkan di sebuah desa di Jawa Tengah.
Ketika memasuki jenjang perguruan tinggi selepas SMA, mereka memilih
untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Meidi dan Ina, seperti
perangko dalam amplop. Mereka ada di hampir saat yang bersamaan.
Sesekali mereka bertengkar, tapi lebih sering mereka bersatu,
menggalang persahabatan di kala sedih dan suka.

Persahabatan mereka pun kemudian teruji. Saat menjelang ujian akhir
di kampus, untuk sebuah mata kuliah, Ina dihadapkan sebuah pilihan
sulit. Orang tuanya, yang petani mengalami gagal panen karena
bencana banjir. Pun demikian dengan Meidi sebenarnya, yang
orangtuanya hanyalah pengusaha kelas menengah industri kerajinan
tangan di desa di Jawa Tengah. Industri kerajinan terkena imbasnya
pula ketika harga BBM merangkak naik.

Nah, Ina kehabisan uang. Sedangkan untuk mengikuti ujian, dia
membutuhkan uang untuk melunasi cicilan uang semester yang tertunda.
Lirik sana, lirik sini, tak ada yang dapat membantu. Meidi agak
sedikit tenang. Walau kiriman dari orang tuanya juga tak kunjung
tiba, namun dia memiliki sedikit tabungan. Hingga suatu ketika, Ina
benar-benar kelimpungan, batas waktu pembayaran uang kuliah sudah
mepet, dia belum juga mendapatkan kiriman dari orang tuanya.
Pinjaman dari teman, tak juga bisa diharapkan. Alhasil? Dia hanya
termangu di depan jendela kosnya.

Tanpa diketahuinya, Meidi melengos pergi. Empat jam berlalu, dia
pulang dengan membawa segumpal harapan buat Ina. "Kayaknya
kekuranganmu bisa terpenuhi. Kamu bisa ikut ujian sama-sama."
katanya. Eh, dari mana Meidi bisa mendapatkan uang itu? Tak ada
jawaban yang pasti. Kecuali Ina tak melihat laptop milik Meidi yang
biasa teronggok di sudut kamar kosnya.

"Sudahlah, pakai dulu uang itu," ujar Meidi. Ina hampir saja
menitikkan air matanya. Tanpa perlu ada penjelasan lagi, dan ia tahu
persis Meidi telah menggadaikan laptopnya. Singkat cerita, Ina dan
Meidi lulus dari perguruan tinggi itu. Kini mereka pun tetap
bersahabat. Hubungan Ina dan Meidi, meski dibatasi hirarki
pekerjaan, mereka tetap merupakan sahabat yang kental.

Sebuah cerita persahabatan yang manis tentu saja. Cerita itu sering
terjadi tanpa kita sadari. Seorang teman, dengan sifat pengasih yang
luar biasa, merelakan sesuatu yang berharga untuk menolong kawannya,
tanpa sedikit pamrih apa pun, kecuali untuk menolong sahabatnya
lepas dari kesulitan. Persahabatan itu ternyata di luar segalanya.
Teman memang bisa berarti lebih dari segalanya. Tanpa terucap, kita
paham, itulah artinya seorang teman.

Ini contoh yang lebih dramatis. Artis Roy Harold Scherer, Jr atau
lebih dikenal sebagai Rock Hudson diketahui mengidap penyakit AIDS.
Oktober 1985, Hudson menghembuskan nafas terakhirnya. . Kawan dekat
Hudson, Elizabeth Taylor bersama aktor dan artis lainnya, antara
lain Stevie Wonder, Elton John, Dionne Warwick dan lainnya
mempelopori gerakan penggalangan dana untuk penelitian terhadap
penyakit tersebut. Para penyanyi ini kemudian mempopulerkan lagu
lama yang juga pernah dinyanyikan Rod Stewart, yang dikemas secara
baru. Lagu itu sangat sederhana, tetapi maknanya sangat
dalam, "that's what friends are for". Itulah gunanya sahabat.

Nah, dalam pergaulan sehari-hari, Anda tentu mempunyai banyak
sahabat atau teman. Rasanya Anda bisa lebih sering bergaul dengan
mereka ketimbang dengan saudara atau bahkan ayah dan ibu. Alhasil,
ketika suatu saat Anda pindah rumah, rasa kehilangan begitu
membekas. Ingat film Petualangan Sherina ketika dia harus berpisah
dengan teman-temannya karena sang ayah pindah kerja ke daerah
Pangalengan, Jawa Barat? Sebuah keniscayaan, pada suatu masa Anda
pasti mengalami hal yang sama.

Hal yang sama pun terjadi ketika Anda memulai karir baru, masuk
sekolah atau kuliah baru, Anda tentu akan mendapatkan teman baru.
Anda tentu saja dengan berat hati meninggalkan teman-teman lama Anda
yang sudah Anda kenal, bahkan bertahun-tahun lamanya. Teman adalah
segalanya.

Namun, dengan makin bertambahnya usia Anda, urusan pun makin
bertumpuk. Masalah keluarga, masalah pribadi, dan masalah lainnya
kerap kali menjauhkan Anda dengan teman-teman yang dulu begitu
rekat. Anda pun seolah lupa dengan semua persahabatan yang manis.

Bagaimanakah hal itu bisa dihindari? Tentu saja, hal pertama yang
harus dilakukan adalah berusahalah untuk tetap menjaga komunikasi
dan bertemulah secara rutin. Bisa sekali dalam seminggu. Sekali
dalam sebulan, dua bulan, atau bahkan setahun. Dengan demikian,
hubungan yang Anda bina akan terus berkembang dan memperkaya hidup
Anda.

Dengan komunikasi yang dilakukan secara berkala, persahabatan akan
terus terpupuk. Arti persahabatan ditunjukkan manakala kita berada
dalam keadaan sulit. Seorang yang akan datang kepada Anda, dikala
Anda mendapat kesulitan. Sebuah kutipan yang diyakini kebenarannya,
A friend is one who walks in when others walk out. Seorang sahabat
adalah seseorang yang mendekat ketika kawan lain menjauh.

Nah, sudahkah Anda menghubungi kembali teman-teman lama Anda? Bila
belum, mulailah segera untuk merekatkan kembali tali silaturahmi.
Siapa tahu, saat ini, dia, teman Anda yang begitu akrab di masa
lalu, tengah membutuhkan kehadiran dan bantuan Anda. Sedikit kata
sapa, menjadi pengobat rindu. Dan, ah, siapa tahu, membesarkan hatinya yang tengah berduka.

Sumber: Sahabat Sejati oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta