Jumat, 04 April 2008

Decide or Defeat!

"Whenever you see a successful business, someone once made a
courageous decision" Peter Drucker


Pembaca, mudah-mudahan Anda melewati masa liburan akhir tahun yang
menyenangkan. Itu yang saya rasakan. Setidak-tidak, setelah melewati
setahun yang meletihkan dengan jadwal training, seminar coaching dan
personal konseling yang padat, saya berkesempatan lagi berlibur
bersama keluarga ke Kuta, Bali.

Dan sewaktu menunggui anak saya bermain di kolam anak-anak, saya
berendam di Jacuzzi sambil rileks dan membuka-buka beberapa buku yang
dipinjamkan dari perpustakaan hotel. Saat itu, pikiran saya justru
tertuju pada sebuah buku anak-anak bergambar. Dan, tak disangka,
inilah yang menjadi bahan artikel motivasi untuk saya share-kan pada
Anda di awal tahun ini.

Diceritakan dalam buku dongeng bergambar itu kisah tentang kelelawar
yang tidak bisa memutuskan, apakah mau bergabung dengan kelompok
burung ataukah bergabung dengan kelompok binatang.

Awalnya dikisahkan bahwa kedua kelompok ini sedang berseteru,
bersaing dan berkelahi. Karena tidak ingin kalah dan tanggung risiko,
maka kelelawar memutuskan menunggu siapa yang menang. Nantinya,
kepada kelompok yang menang itulah, kelelawar akan bergabung.

Awalnya burung menang, maka kelelawar pun bergabung dengan burung.
Tetapi tatkala burung akhirnya kalah, kelelawar pun berbalik arah
bergabung dengan binatang. Namun, akhirnya karena tahu kelakuan
kelalawar yang buruk, maka tidak ada satu kelompok pun yang
menginginkan kelelawar.

Karena takut dan malu, kelelawar hidup menyendiri di gua yang gelap
dan hanya berani keluar di waktu malam. Itulah nasib kelelawar yang
tidak mau membuat keputusan yang pasti tentang nasib mereka.

Pembaca, cobalah kita renungkan soal pengambilan keputusan yang
pernah Anda lakukan dalam hidup Anda. Ada satu hal yang pasti,
bagaimana dan seperti apa kehidupan Anda sekarang, pasti tergantung
dari keputusan yang telah Anda buat sebelumnya.

Namun, jangan hanya pikirkan keputusan yang sudah Anda buat,
keputusan yang tidak Anda buat pun menjadikan diri Anda seperti
sekarang. Dalam realita kehidupan, memutuskan suatu pilihan ataupun
tidak mengambil pilihan, itupun suatu keputusan besar.

Cobalah lihat keputusan Anda. Misalnya keputusan di mana Anda
bersekolah, di mana Anda bekerja, keputusan siapa yang akhirnya jadi
pasangan Anda. Itulah keputusan-keputusan besar Anda. Maka nasib Anda
hingga di awal 2008 pasti ditentukan oleh segala keputusan yang
bersinergi membentuk kehidupan Anda saat ini.

Jadi, salah satu rumusan sukses yang kita ingin tegaskan dalam
kesempatan ini adalah, buatlah keputusan! Kadang kita tidak pernah
tahu apakah keputusan kita benar atau salah, tetapi kita harus berani
membuat keputusan. Saya pun teringat dengan suatu puisi tentang
seorang yang kebingungan di bahwa pohon apel yang rindang. Ia bingung
soal apel manakah yang harus ia petik duluan. Semua tampak lezat. Di
akhir kisahnya, sangat tragis. Orang itu tidak bisa memutuskan dan
akhirnya ia mati kelaparan!

Tiga pelajaran

Kisah kelelawar maupun kisah orang yang mati kelaparan ini
mengajarkan kepada kita tiga hal. Pertama, your decision will shape
your destiny. Keputusan Andalah yang menentukan nasib Anda sekarang.
Sukses atau gagal, mari lihat kembali semua keputusan yang pernah
Anda ambil.

Jadi, pikirkanlah bahwa di tahun depan, ada banyak lagi keputusan
yang harus Anda ambil, jika Anda menginginkan kehidupan yang lebih
baik. Intinya, no decision, no change, no progress. Tanpa keputusan
maka tak ada kemajuan berarti yang bakal terjadi. Camkan baik-baik!

Kedua, tidak ada keputusan tanpa risiko. Karena itu, keputusan harus
tetap diambil. Tidak mengambil keputusan pun berisiko. Sama seperti
yang dikatakan Warren Buffet dalam biografinya, mengutip dari buku
yang pernah dibacanya. Ia pun berkata bahwa ia belajar dari keputusan-
keputusan yang dibuatnya, termasuk belajar dari keputusan salah yang
pernah dibuatnya.

Jika sudah demikian, dapat kita simpulkan bahwa keputusan itu tidak
pernah salah. Yang ada hanyalah keputusan yang baik atau kurang baik.
Semua keputusan pasti benar, dalam arti selalu mengandung hikmah
pembelajaran di dalamnya.

Ketiga, jika sudah membuat keputusan berjuanglah sampai keputusan itu
memberikan hasil. Kita baru tahu apakah keputusan itu baik atau
tidak, setelah proses perjalanan waktu.

Para guru kebijaksanaan kita sebelumnya selalu mengajarkan pelajaran
yang sederhana kepada kita. Ingat. Saat Ciputra memutuskan mengurusi
proyek Senen ataupun menyulap pantai Ancol, banyak yang menganggapnya
keputusan buruk. Namun, perjuangannya untuk menyukseskan keputusan
itu membuahkan hasil yang spektakuler.

Karena itu, pembaca, bagaimana nasib Anda pada tahun ini bisa
diramalkan dari keputusan yang segera akan Anda buat ataupun yang
tidak Anda buat! Keputusan di mana Anda akan berinvestasi, keputusan
dengan siapa Anda akan bermitra. Keputusan siapa yang akan menjadi
pendamping Anda. Keputusan strategi apa yang Anda akan jalankan.
Itulah yang akan membentuk nasib Anda pada 2008.

Dan jangan lupa, keputusan yang tidak Anda buatpun akan membentuk
nasib Anda. Hanya saja, ketika Anda tidak membuat keputusan berarti
Anda harus bermain dengan aturan yang diciptakan dari keputusan orang
lain.

Akhirnya, mari kita renungkan apa yang diucapkan oleh psikolog
terkenal Wiilaim James, "When you have to make a choice and you don't
make it, that itself is a choice." (ketika Anda harus membuat
keputusan, tetapi Anda tidak melakukannya. Itu sendiri sudah
merupakan keputusan). Tergantung Anda mau memutuskan untuk hidup Anda
atau membiarkan orang lain yang memutuskan nasib Anda. Selamat Tahun
Baru 2008!

Sumber: Decide or Defeat! oleh Anthony Dio Martin, Director HR Excellency