alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5184920835203034114" />
Berulang kali saat saya menonton film God Father.
Dan saya selalu menyukai nasehat dari Don Carleone, “Jangan benci musuhmu, itu membuatmu tidak mampu berpikir jernih”.
Seorang leader memang dituntut untuk mempuyai pikiran jernih. Dan ini bukanlah sesuatu yang gampang terutama jika seseorang sedang menyerangmu. Entah itu lawan ataupun kawan.
Orang dengan hati & pikiran benci akan melihat orang lain dari arah kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah, semuanya sama…yaitu keburukan.
Orang seperti ini tidak akan mampu memilah mana baik dan mana buruk. Semua auditiva dan visualisasi yang ada pada inderanya sama, yaitu hitam.
Seandainya ada visualisasi putih, merah ataupun hijau…dalam waktu sekejap akan berganti menjadi hitam.
Inilah bahaya dari kebencian yang terpelihara dengan subur, membuat kita minim sudut pandang. Apalagi kebencian yang berlandaskan ego semata, kebencian yang tidak jelas juntrungannya. Bukan hanya minim sudut pandang jadinya. Namun yang seperti ini membuat kita menjadi buta.
Boro-boro memandang, melihat saja kita tidak bisa.Kita memang sering terjebak lalu terperosok pada kebencian karena memang kita memberikan tempat pada kebencian di hati dan pikiran kita.
Ruang untuk kebencian akan selalu terisi karena kebencian datang tanpa mengetuk pintu. Kapan saja kebencian dapat muncul dan tenggelam. Namun kebencian lebih mudah muncul dibanding tenggelam.
Tinggal bagaimana kita membangun sebuah firewall untuk membendung kebencian tersebut. Kalau tidak salah, firewall itu bernama maaf. Dan maaf kalau saya salah.
Wassalam,
Posted by DJODI ISMANTO