Minggu, 24 Agustus 2008

Harap di rahasiakan


> Sebuah dokumen yang berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET!!!), Bocor ke
> tangan wartawan. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang
> sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih.
> Menurut dokumen tersebut, Sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi
> sasaran berikutnya. Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke
> Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan
> sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.
> Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah
> diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:
> Kepada Yth,
> Kepala Staf Gabungan
> Jenderal Richard Myers
> Tembusan: Direktur CIA (intelnya mungkin lupa nama bos sendiri)
> Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak
> Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat
> izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai".
> Coba hitung berapa besarnya jika bawaanya sedemikian banyak.
> Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar
> base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD
> bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para
> pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.
> Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang di
> parkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari
> dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama
> perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang
> harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama
> sebulan atau setahun lebih seperti di Irak.
> Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta
> Sutiyoso untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah
> satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas
> tentara. Nah, Sutiyoso ini juga tentara.
> Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi
> para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi
> kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita
> siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti
> Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap
> saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.
> Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi,
> karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen,
> pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan
> lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti
> kena semprit kerena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang
> harus dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.
> Itu baru polantas Pak Myers, belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat
> sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum
> dikir.
> Nah, itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa duit yang harus kita
> keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita
> mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN
> TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.
> Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena
> nyamuknya busettt, gede- gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan
> penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.
> Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di
> lalui "Rudal Kuning" yang di tembakkan penduduk setempat dari "Flying
> helicopter" alias wc terapung di atas sungai.
> Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari pelaratan perangnya, karena di
> sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap
> mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meleng sedikit saja,
> tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.
> Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan
> merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual
> mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng
> (dekat Kedutaan Besar kita).
> Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak
> bisa berganti pakaian. Soalnyak, kalau nekat menjemur pakaian dan meleng
> sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di
> lapak-lapak pakaian bekas.
> Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit
> kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar
> sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada **** Husin, **** Mamat,
> dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.
> Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus
> izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita
> lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.
> Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak
> usah menyerang Indonesia.
> Salam
> Intel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun