"Dengan ILMU hidup menjadi MUDAH, dengan IMAN hidup menjadi TERARAH dengan SENI hidup menjadi INDAH" Dari berbagai sumber.... semoga bermanfaat
Sabtu, 16 Agustus 2008
Siapa yang KAYA, Siapa yang MISKIN
Satu hari, seorang ayah yang berasal dari keluarga kaya membawa
> anaknya dalam satu perjalanan keliling negeri dengan tujuan
> memperlihatkan pada si anak bagaimana miskinnya kehidupan orang-orang
> disekitarnya. Mereka lalu menghabiskan beberapa hari di sebuah rumah
> pertanian yang dianggap si ayah dimiliki keluarga yang amat miskin.
>
> Setelah kembali dari perjalanan mereka, si ayah menanyai anaknya :
>
> "Bagaimana perjalanannya nak?".
>
> "Perjalanan yang hebat, yah".
>
> "Sudahkah kamu melihat betapa miskinnya orang-orang hidup?," Si bapak
> bertanya.
>
> "O tentu saja," jawab si anak.
>
> "Sekarang ceritakan, apa yang kamu pelajari dari perjalanan itu," kata
> si bapak.
>
> Si anak menjawab :
>
> Saya melihat bahwa kita punya satu anjing, tapi mereka punya empat
> anjing.
>
> Kita punya kolam renang yang panjangnya sampai pertengahan taman kita,
> tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada ujungnya.
>
> Kita mendatangkan lampu-lampu untuk taman kita, tapi mereka memiliki
> cahaya bintang di malam hari.
>
> Teras tempat kita duduk-duduk membentang hingga halaman depan, sedang
> teras mereka adalah horizon yang luas.
>
> Kita punya tanah sempit untuk tinggal, tapi mereka punya ladang sejauh
> mata memandang.
>
> Kita punya pembantu yang melayani kita, tapi mereka melayani satu sama
> lain.
>
> Kita beli makanan kita, tapi mereka menumbuhkan makanan sendiri.
>
> Kita punya tembok disekeliling rumah untuk melindungi kita, sedangkan
> mereka punya teman-teman untuk melindungi mereka.
>
> Ayah si anak hanya bisa bungkam.
>
> Lalu si anak menambahkan kata-katanya : "Ayah, terima kasih sudah
> menunjukkan betapa MISKIN-nya kita".
>
> Bukankah itu adalah perspektif yang sangat indah?.
>
> Membuat anda bertanya-tanya apa yang akan terjadi bila kita semua
> mengucap syukur untuk semua yang kita miliki, daripada kuatir tentang
> apa yang tidak kita miliki.
>
> Hargailah setiap hal yang anda miliki. Hargai setiap teman anda dan
> tolong mereka dengan memberi kesegaran baru pada cara pandang dan
> paradigma mereka.
>
> Hidup ini terlalu singkat dan teman-teman (sebanyak apapun) terlalu
> sedikit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun