Jumat, 28 September 2007

Jadilah Magnet Atas Suksesmu

"What you see in your mind, you're going to hold it in your hand"
(Bob Proctor)


Sekarang ini, di mana-mana begitu ramai dibicarakan The Secret, buku yang ditulis oleh penulis kelahiran Australia Rhonda Byrne. Buku yang menggemparkan ini telah memopulerkan nama Rhonda Byrne dan menobatkan
dirinya menjadi salah satu perempuan berpengaruh di dunia saat ini.
Apakah yang menarik dari buku The Secret ini?


Intisari The Secret adalah The Law of Attraction atau hukum daya
tarik. Inti dari hukum daya tarik ini adalah like attract like.
Artinya, sesuatu akan menarik sesuatu yang mirip dengannya. Jadi,
saat kita memikirkan sesuatu, dikatakan bahwa kita sedang menarik
sesuatu itu ke arah diri kita.

Bayangkanlah seorang ibu yang seringkali mengalami kecopetan.
Masalahnya, setiap kali ke pasar, ia selalu membayangkan dan dihantui
bayangan para pencopet. Setiap kali mengalami kecopetan, ia semakin
ketakutan dan semakin membayangkan hal itu terjadi lagi berulang
kali. Pikiran si ibu itu menjadi magnet bagi para pencopet untuk
mendekatinya.


Di sisi lain, ada seorang mahasiswa teologi yang mengatakan saat
dirinya melancong ke luar negeri, ia tidak memiliki tabungan cukup
dan tidak kenal siapa pun. Modalnya hanya berdoa dan membayangkan
jalan mulus membentang di hadapannya. Anehnya, banyak kemudahan dan
jalan 'bantuan' datang menghampirinya saat ia membutuhkan.


Dalam hukum daya tarik ini, pikiran kita bereksistensi ibarat magnet.
Pikiran kita memiliki getaran frekuensi yang kita pancarkan ke
sekeliling kita. Akibatnya, getaran ini mulai memengaruhi lingkungan
sekitar kita dan mulai menarik alam semesta (universe) terkait
berbagai hal kembali kepada diri kita.

Jadi, kalau getaran frekuensi yang kita pancarkan merupakan getaran
kesuksesan dan kebahagiaan, alam semesta akan mengatur kesuksesan dan
kebahagiaan itu sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Sebaliknya,
bila yang kita pikirkan adalah marabahaya, maka kemungkinan besar hal-
hal yang tidak kita inginkan itulah yang bakalan menghampiri kita.


Mendukung mimpi

Seperti dikatakan DR.Joe Vitale, salah seorang pembicara dan penulis
yang turut memberikan kontribusi dalam buku The Secret, "Alam semesta
akan mulai mengatur dirinya, untuk membuat apa pun yang terpikirkan
olehmu, mulai termanifestasikan bagi dirimu".

Persis seperti pesan Sang Alkemis, novel spiritual Paulo Coelho. Di
sana, dikisahkan tentang Santiago, seorang bocah penggembala domba
dari Padang Andalusia, yang mengelana mewujudkan mimpi-mimpinya.
Pesan utamanya, "Orang yang meyakini seluruh mimpi-mimpinya, maka
seluruh alam semesta akan membantunya dalam mewujudkan mimpi-mimpi
itu menjadi kenyataan."

Bayangkan dengan mereka yang phobia dengan cecak dan takut kalau-
kalau ada cecak. Akibatnya, jutsru mereka 'menarik' cecak di mana-
mana. Demikian pula yang takut kegagalan, justru mereka menarik
energi kegagalan dalam diri mereka. Sebaliknya, kalau kita menarik
kekayaan, kesuksesan, uluran tangan, dan kebahagiaan, maka itulah
yang akan tertarik ke arah dirimu.

James Ray, salah satu pemikir terkenal dan kontributor buku ini
memakai metafora menarik. Bayangkanlah dunia ini seperti kisah lampu
Aladin dalam dongeng 1001 Malam. Bayangkan, saat dirimu membutuhkan
sesuatu dirimu tinggal menggosok lampunya, maka akan muncul jin ajaib
dan berkata pada Anda,
"Your wish is my command" (harapan Anda adalah perintah untuk saya). Bayangkanlah alam semesta mengatakan hal
tersebut kepada diri Anda.


3 Langkah

Ada tiga langkah dalam proses the Law of Attraction ini. Ketiga
langkah tersebut mencakup keberanian meminta (ask),
Keyakinan akan menerima (believe),
dan Kemampuan dan perasaan telah menerima (receive).
Kalau dicermati prosesnya kembali, maka dikatakan, segala
sesuatu dimulai dari keinginan dan kemauan kita untuk meminta dan
mengharapkan hal yang positif terjadi dalam hidup kita.

Seperti dikatakan Jack Canfield dalam bukunya The Aladdin
Factor, "Jika kamu tidak pernah meminta, maka kamu tidak akan pernah
menerimanya" . Setelah meminta, maka dibutuhkan keyakinan bahwa kita
bisa menerimanya.

Banyak orang meminta sesuatu, tetapi kemudian menjadi ragu-ragu
sehingga apa yang ada tidak betul-betul termanifestasikan. Tanpa
sadar terjadi energi 'penolakan' akibat keragu-raguannya.

Langkah terakhir adalah kemampuan kita untuk menerima atau, kalaupun
belum terasakan sekarang, tetapi merasa telah mulai dalam proses
menerima apa yang diharapkan. Masalahnya, banyak orang tidak sabar
dan berhenti saat apa yang diharapkan tidak langsung terjadi. Otak
membutuhkan penyesuaian dan alam semesta membutuhkan waktu
mewujudkannya, tetapi kita sendiri harus meyakininya.

Lagi pula, penting pula kita untuk mendoakan dan mengharapkan bantuan
tangan dan izin Tuhan sehingga apa yang kita pikirkan terwujud.
Sebab, bagaimanapun hukum ini kita imani berjalan sesuai dengan
kehendak-Nya. Karena itu, doa dan keyakinan atas berlakunya the law
of attraction ini tetaplah menjadi hal penting.

Akhirnya, the law of attraction ini mengingatkan kita satu hal
penting. Marilah kita selalu sadar dengan apa yang kita pikirkan. Hal
ini akan menjadi sebuah medan magnet yang luar biasa.


Bayangkan, melalui pikiran itulah kita sedang membuat lukisan
kehidupan kita sendiri. Kesimpulannya, kita, adalah apa yang kita
bayangkan setiap hari.


Sumber: Jadilah Magnet Atas Suksesmu oleh Anthony Dio Martin,
Director HR Excellency