Selasa, 31 Juli 2007

Jangan Coba-Coba Nyalakan Kembali Cinta Pertamamu!


KapanLagi.com - Kenangan cinta pertama teryata membuat orang mengalami ketagihan yang lebih kuat dibanding narkoba jenis apapun dan banyak orang dewasa menjadi tidak berdaya menahan jatuh cintanya lagi kepada dambaan hatinya semasa kecil.

Cinta pertama sudah tertanam dan tak bisa dihapuskan dari ingatan, kata para ilmuwan. Karena itu mereka mengingatkan jika gelora masa lalu itu dibangkitkan kembali, bisa terjadi akibat yang tidak habis-habisnya dan tidak dapat diperbaiki kembali, selain hancurnya pernikahan dan timbulnya jalan menuju kehampaan.

"Ini bukan perselingkuhan biasa, dimulai dengan telepon lalu berlanjut ke hotel, sebegitu cepatnya," kata Nancy Kalish, psikolog dari Universitas Sacramento yang selama 14 tahun mempelajari hal tersebut.

Salah seorang yang mengalami hal itu adalah Jeannie T. "Saat kami saling pandang, rasanya seperti disambar petir," kata Jeannie.

Hatinya tertambat kembali pada Ben, saat reuni ke-40 sekolah mereka di Joplin, Missouri, beberapa bulan lalu. Dia terakhir kali melihat Ben melambaikan tangan dari kereta api pada 1965. Saat itu Ben akan berdinas militer ke Vietnam. Tapi, begitu mereka bertemu kembali, cinta pun bersemi lagi.

"Dia berlutut di samping saya dan mengatakan bahwa hal yang paling sulit dia lakukan adalah ketika meninggalkan saya," kata Jeannie, yang kini seorang makelar rumah di Florida.

Jeannie pun deg-degan, dan perempuan berusia 60 tahun itu bertekad "Aku harus mengatakan dia sangat berarti untukku."

Tetapi, dia kehilangan kesempatan mengatakan hal itu di reuni karena istri Ben datang ke acara tersebut. Hubungan mereka pun berlanjut lewat Internet. Suami Jeannie, Mike T., mengatakan istrinya langsung gila Internet semenjak pulang dari reuni. Jeannie dan Ben juga mulai saling kirim email dan SMS.

Para peneliti mengatakan bahwa apa yang terjadi pada pasangan itu adalah ciri-ciri khas dari kekasih remaja yang saling jatuh cinta kembali setelah beberapa dasawarsa kemudian.

"Hormon masa remaja telah menggoreskan cinta pertama ke dalam otak," kata seorang antropolog, Helen Fisher, dari Rutgers University, yang telah menulis buku Why We Love (Kenapa Kita Mencintai).

Suara maupun sentuhan dari cinta pertama yang hilang telah memicu keinginan, kebutuhan dan pendambaan pada otak, tepat di titik yang sama dengan mereka yang kecanduan kokain.

"Itu lebih kuat daripada ketagihan," kata Fisher.

Donna Hanover tahu bagaimana rasanya hal itu. Setelah diceraikan oleh Rudolph Giuliani, bakal calon presiden AS, dia menemukan cinta lain setelah menggelorakan kembali cintanya semasa remaja, 30 tahun lalu.

"Langsung ada rasa di antara kami, sama seperti dulu ketika kami masih muda," katanya.

Hanover, bersama 49 orang lain seperti perancang busana, Nicole Miller, aktris Carol Channing dan Suzanne Pleshette, menceritakan pengalaman mereka dalam buku My Boyfriend`s Back (kembalinya pacar saya).

Namun, romantika di reuni sekolah segera jadi basi jika keduanya sudah punya pendamping. Kalish mengingatkan, seringkali si pendampinglah yang paling menderita.

Kehadiran Internet menambah peliknya masalah.

Penelitian berjudul Lost & Found Lovers yang dilakukan Kalish pada 1997, mengungkapkan bahwa janda yang ditinggal mati maupun yang bercerai, biasanya bersatu kembali dengan pangeran pujaan mereka lewat berbagai kesempatan.

"Banjir perselingkuhan" didukung tiket pesawat yang kini murah dan diperparah adanya mesin pencari Internet mengakibatkan banyak bencana dalam perkawinan.

Cukup dengan mengklik, iseng maupun serius, Anda bisa menemukan kekasih hati lewat classmates.com, reunion.com atau situs web lain.

"Yang laki-laki menulis surat, yang perempuan menulis balasan, masalahpun datang," kata Kalish.

Dalam studi yang dia lakukan pada 2004-2005 terhadap 1.600 pasangan yang menemukan kembali cinta pertama mereka, 62% di antaranya menikah dengan orang lain, jumlah ini meningkat dari masa sebelum ada internet yaitu hanya 30%.

Suami Jeannie, Mike, tahu dari internet mengenai perselingkuhan istrinya, dan dia tersadar bahwa dia tidak sendiri.

"Orang yang kehilangan cinta sepertinya merasa punya hak yang luar biasa untuk melakukan apapun yang mereka mau termasuk mengacaukan orang lain," kata Mike, (58), seorang profesional media.

Mike dan Jeannie yang sudah 13 tahun menikah, sepakat bahwa sampai satu tahun lalu, mereka punya perkawinan yang baik.

Keduanya saat ini ikut bimbingan untuk menyelamatkan perkawinan mereka, namun Jeannie mengaku hatinya masih terbelah untuk dua lelaki.

Satu-satunya jaminan Anda tidak akan terlibat masalah itu adalah dengan menolak email pertama, kata Kalish.

Jika ada reuni sekolah, Jeannie memberi nasehat kepada para pendamping: "Dampingi pasangan Anda". (*/cax)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun