Seperti pria dari Timur Tengah, Negro, atau Amerika Latin. Mereka konon memiliki kemampuan seksual lebih dari rata-rata. Baik dalam hal frekuensi hubungan seks, daya tahan maupun ukuran organ intim. Sesungguhnya sejauh mana kebenaran mengenai mitos pria berkulit gelap ini?
Fisik Lebih Unggul
Tak bisa dipungkiri mitos yang beredar di masyarakat selama ini tentang pria-pria Timur Tengah adalah mengenai kemampuan seks mereka yang konon berlebih. Mitos ini diperkuat dengan kisah-kisah para sultan di Timur Tengah yang memiliki banyak harem. Anekdot atau humor tentang seks pun selalu dikaitkan dengan 'keistimewaan' ukuran organ intim pria Arab.
Menanggapi mitos ini, Dr. Moeslan Saradhawarni, Sp OG MARS mengatakan, tidak benar bahwa pria Arab itu hiperseks. Karena belum ada penelitian tentang ini. Kalau soal ukuran mungkin benar, karena secara fisik orang-orang Arab atau Timur Tengah itu punya kelebihan dan biasanya tubuh mereka tinggi besar. Jadi tak heran kalau organ intim pria Arab atau Timur Tengah itu ukurannya lebih besar dan panjang dari ukuran normal.
Nah, karena 'besar' dianggap pula memiliki nafsu besar serta potensi seks yang juga besar. Pokoknya hiper dalam soal seks. "Padahal belum tentu, kan? Kalau soal ukuran, mungkin ya. Karena itu tadi, secara fisik orang-orang Timur Tengah punya kelebihan," tutur Dr Moeslan.
Selain itu besarnya alat vital pria tak menjamin bisa memberi kepuasan pada wanita, malah justru bisa menjadi malapetaka. Kepuasan hubungan seks tergantung pada proses sebelum melakukan hubungan seks, dan teknik saat melakukannya.
Superioritas Prilaku Seksual Kulit Hitam
Hampir sama dengan stereotip pria Arab adalah pria-pria kulit hitam Amerika atau Negro. Mitos superioritas prilaku seksual pria Negro ini diperkuat dengan banyaknya film biru yang dibintangi oleh aktor-aktor Negro.
Juga fakta kehebatan ras ini di dunia olahraga khususnya basket, tinju dan atletik. Siapa yang tidak kenal dengan nama Michael Jordan, Mike Tyson, Ben Johnson, Maurice Greene atau Leroy Burrell? Mereka adalah para olahragawan dan atlet kelas dunia. Kehebatan mereka di lapangan olahraga, bagai memberi gambaran pula bagaimana primanya stamina pria kulit hitam ini di atas ranjang.
Tapi bukan cuma di kalangan olahragawan, aktor dan penyanyi pria kulit hitam pun kerap dipuja banyak wanita sebagai pria seksi. Aktor Denzel Washington, misalnya, dijuluki sebagai 'Pria Paling Seksi Sepanjang Masa' oleh majalah People.
Sebenarnya sejauh mana superioritas prilaku seksual pria-pria kulit hitam atau Latin itu? Menanggapi hal ini, Dr Naek L Tobing, seorang seksolog mengatakan, meski belum ada penelitian tentang masalah ini, ia menduga bisa jadi pria Negro memang unggul dalam urusan yang satu itu.
Tapi itu berlaku untuk Negro Amerika, bukan Negro secara umum. Kesimpulan itu ia ambil berdasarkan pada pengalaman sejarah bagaimana kaum kulit hitam itu bisa sampai ke Amerika. Mereka adalah Negro-negro yang telah terseleksi dan teruji kekuatannya. Ini terkait dengan sejarah sistem perbudakan di Amerika.
Para tuan-tuan tanah jelas mencari pria-pria Negro yang tangguh. Dan kerasnya sistem kerja para budak dengan sendirinya membuat seleksi alamiah. Siapa yang kuat, dia yang bisa bertahan hidup. Wajar jika kini mereka merajai dunia olah raga yang mengandalkan fisik. Dan antara kekuatan fisik dengan kemampuan seks ada hubungan erat.
Selain dipengaruhi bakat, menurut Naek, kemampuan seks juga bisa terbentuk dari sikap seseorang. Pikiran tenang, dan perasaan mencintai seks akan membuat seorang pria bisa memaksimalkan kemampuannya. Kalau seseorang mencintai seks tentunya ia akan mencurahkan usaha untuk seksnya.
"Cintai seks, maka bisa perkasa!" tegas Naek. Itu pula yang dilakukan pria-pria Negro Amerika. Mereka memulai aktivitas seksual lebih dini dari pemuda pemuda kulit putih, sehingga kecintaan mereka kepada seks tertanam lebih awal dari ras lainnya. (srtk/rit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun