Senin, 30 Juli 2007

PENCIL SEORANG ASTRONOT


Seorang pemenang selalu memilih solusi yang paling mudah dan efektif dengan sekecil mungkin biaya dan hasil sebesar-besarnya. Kali ini saya akan bercerita tentang dua tim astronot yang dikirim ke planet lain yaitu bulan. Tim astronot Amerika dan tim astronot Rusia, sebut saja demikian untuk kedua tim tersebut.

Tim astronot Amerika dan Rusia, pada suatu ketika sedang dikirimkan ke bulan untuk sebuah penyelidikan. Dalam kunjungan ke bulan tersebut, mereka diwajibkan untuk membuat laporan berupa data-data yang akan diisikan kedalam check sheet yang telah disiapkan maupun catatan tertentu.

Data tersebut akan diolah menjadi bahan diskusi ilmiah. Karena laporan bukan hanya mengisi check sheet saja, mereka harus menyiapkan alat tulis yang memadai.
Ketika pesawat luar angkasa sudah berangkat dan sampai kebulan, mereka mulai mengadakan pengamatan dengan tempat yang berbeda satu sama lain. Mereka mulai mengamati debu, pasir, kerikil dan beberapa bebatuan. Dari mulai bentuk, warna dan lain-lainnya.

Namun mereka mengalami hal yang tidak diduga sebelumnya. Ballpoint yang telah disiapkan, yang sangat baik berfungsi ketika di bumi, ternyata tidak bisa berfungsi sama sekali di bulan. Entah karena faktor vakum udara ataupun apa, namun dua tim tersebut tidak bisa mencatat sama sekali.

Mereka kembali hanya mengandalkan kemampuan daya ingat saja. Sedang data berupa angka, tidak terekam sama sekali. Mereka putuskan untuk kembali ke bumi, dan mangadukan masalah ini.

Sekembali mereka ke bumi, para ahli dari Tim astronot Amerika mengadakan penelitian tentang tinta yang bisa digunakan di bulan. Penelitian melibatkan banyak ahli dan berbagai percobaan serta pengujian dilakukan. Akhirnya penelitian itu berhasil, walau dengan biaya yang sanga tinggi. Hasil nyata di bulan, pada expedisi luar angkasa berikutnya akan segera terlihat. Karena tim dari Amerika ini memiliki modal yang besar, sehingga tidak masalah untuk pembuatan tinta dengan harga yang sangat mahal.

Lain cerita untuk Tim Rusia. Modal tim ini sudah mulai banyak penurunan, sehingga mereka berfikir lebih berat karena tidak mungkin melakukan aplikasi penelitian seperti halnya tim Amerika. Berbagai pertemuan para ahli juga digelar. Namun belum menghasilkan alat yang optimal. Pada suatu ketika, digelar kembali forum diskusi akbar mengenai tinta untuk di bulan.

Pada pertemuan kali ini sangat lain. Pertemuan sebelumnya selalu berisi para ahli dari berbagai penjuru propinsi, namun saat ini hanya orang di tim dan melibatkan sampai cleaning servicepun diikutsertakan. Persoalan kembali terjadi. Rapat terjadi "mati" tidak ada pergerakan sampai beberapa jam. Setelah berhenti lama, seorang cleaning service membuka suasana dengan usulan yang aneh. Yah.. dia mengusulkan mengganti tinta ballpoint dengan pencil saja. Mula-mula semua anggota sidang tertawa.

Tapi para ahli yang belum menemukan ide apapun jadi berfikir, mungkin benar. Setelah dengan pengkajian secara ilmiah oleh para ahli yang ada, maka disepakati expedisi luar angkasa berikutnya dengan pencil. Pencil dengan biaya yang jauh lebih murah dari ballpoint sebelumnya.

Pada expedisi berikutnya, luar biasa, dua tim tersebut sama-sama bisa menuliskan laporan dengan baik. Walau dengan alat yang berbeda sekali. Baik dari sisi harga maupun proses penemuannya. Penemuan dan penelitian banyak ahli yang hasilnya sama dengan ide seorang cleaning service. Bahkan luar biasanya, ide cleaning service tersebut, sangat murah dalam hal biaya.

Inilah sahabat... bagaimana ketika terjadi suatu masalah. Kadang kita masih selalu saja berorientasi dengan hal besar dan biaya tinggi dalam penyelesainnya. Kadang kita lupa ada sisi sederhana yang murah, dan hasil tak kalah efektif. Kreatifitas cukup andil bicara disini.....

1 komentar:

  1. setau saya, serbuk pensil membahayakan astronot.
    dapat masuk ke mata hidung dll.
    bahkan mengganggu mesin mesin penting.

    BalasHapus

silahkan beri Komentar sehat dan membangun