Senin, 16 Juli 2007

Bola Dan Kantung Kertas


Seorang pemain profesional bertanding dalam sebuah turnamen golf. Ia
baru saja membuat pukulan yang bagus sekali yang jatuh di dekat lapangan
hijau. Ketika ia berjalan di fairway, ia mendapati bolanya masuk
ke dalam sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang mungkin dibuang
sembarangan oleh salah seorang penonton.

Bagaimana ia bisa memukul bola itu dengan baik? Sesuai dengan
peraturan turnamen, jika ia mengeluarkan bola dari kantong kertas
itu, ia terkena pukulan hukuman.

Tetapi kalau ia memukul bola bersama-sama dengan kantong kertas itu, ia
tidak akan bisa memukul dengan baik. Salah-salah, ia mendapatkan skor
yang lebih buruk lagi. Apa yang harus dilakukannya? Banyak pemain
mengalami hal serupa. Hampir seluruhnya memilih untuk mengeluarkan bola
dari kantong kertas itu dan menerima hukuman. Setelah itu mereka bekerja
keras sampai ke akhir turnamen untuk menutup hukuman tadi.

Hanya sedikit, bahkan mungkin hampir tidak ada, pemain yang memukul bola
bersama kantong kertas itu. Resikonya terlalu besar. Namun, pemain
profesional kita kali ini tidak memilih satu di antara dua kemungkinan
itu. Tiba-tiba ia merogoh sesuatu dari saku celananya dan mengeluarkan
sekotak korek api. Lalu ia menyalakan satu batang
korek api dan membakar kantong kertas itu. Ketika kantong kertas itu
habis terbakar, ia memilih tongkat yang tepat, membidik sejenak,
mengayunkan tongkat, wus, bola terpukul dan jatuh persis di dekat lobang
di lapangan hijau. Bravo! Dia tidak terkena hukuman dan tetap bisa
mempertahankan posisinya.

Ada orang yang menganggap kesulitan sebagai hukuman, dan memilih untuk
menerima hukuman itu. Ada yang mengambil resiko untuk melakukan
kesalahan bersama kesulitan itu. Namun, sedikit sekali yang bisa
berpikir kreatif untuk menghilangkan kesulitan itu dan menggapai
kemenangan.(Inspirasi: Paul W. Cummings)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun