Selasa, 10 Juli 2007

Kembangkan Sikap Asertif di Kantor
Dalam bidang apapun Anda bekerja, ada satu kunci sukses yang tidak bisa diabaikan, yaitu komunikasi. Dan komunikasi merupakan hal krusial bagi terciptanya manajemen yang efektif. Lalu tahukah Anda bahwa faktor penting dalam komunikasi adalah kemampuan untuk bersikap asertif? Apa sih yang dimaksud sikap asertif?

Sikap asertif adalah kemampuan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, perasaan, dan kepentingan secara langsung kepada siapapun. Namun sikap asertif ini jangan disamakan dengan sikap agresif. Sikap asertif bersifat jujur, obyektif, tidak dipengaruhi oleh judgement, atau hal-hal yang bersifat emosionil.

Sikap asertif ini terbukti bermanfaat ketika Anda berada dalam situasi yang tidak menyenangkan. Misalnya saat bos sedang bad mood atau marah, ataupun saat Anda sedang suntuk berat karena pekerjaan menumpuk. Meski Anda sedang dilanda rasa gelisah, Anda tetap bisa berpikir dengan jernih tanpa terpengaruh oleh emosi Anda.
Misalnya saja, meskipun hati Anda sudah panas karena kemarahan bos, Anda tidak terpancing untuk bersikap destruktif.

Anda tetap bisa berpikir dengan jernih dan obyektif. Begitu juga saat Anda suntuk berat. Dengan sikap asertif Anda tidak akan terganggu untuk melakukan tindakan yang merugikan. Seemosionil apapun Anda, sikap asertif dapat meminimalisasi komunikasi yang defensif, baik kepada atasan, bawahan ataupun rekan-rekan.

Astrid French, pakar perilaku terkenal di Amrik dalam bukunya yang berjudul ‘Interpersonal Skills’, mengungkapkan bahwa perilaku asertif akan membantu Anda mendapatkan apa yang menjadi hak Anda maupun apa yang bukan hak Anda tetapi Anda menginginkannya. Namun tanpa menanggalkan tanggung jawab dalam melakukannya. Lalu bagaimana cara bersikap asertif? Di bawah ini merupakan petunjuk untuk bersikap asertif:

- Bedakan dengan jelas apa saja yang menjadi hak Anda dan apa yang bukan hak Anda tetapi Anda menginginkannya. Ingat loh, orang yang asertif bukanlah orang yang suka merampas hak orang lain. Orang yang asertif bisa memenuhi keinginannya walaupun sebetulnya itu bukan haknya tanpa pemaksaan dan tindakan destruktif.

- Berani mengungkapkan sesuatu yang mengganjal perasaan Anda. Misalnya tentang ketidakpuasan Anda. Dengan sikap asertif Anda bisa mengungkapkan ketidakpuasan itu dengan nada yang lebih bersahabat, bukan dengan nada penuh emosi.

- Tunjukkan image yang positif, misalnya dengan bertutur kata dan bertingkah laku sopan. Dengan image positif ini Anda akan lebih mudah diterima dalam bersikap asertif.

- Pandai membaca keadaan. Perilaku asertif dapat dinilai agresif jika ditunjukkan dalam kondisi yang salah. Maka jika ingin mengungkapkan sesuatu pastikan suasana dan kondisinya dalam keadaan tenang dan tidak dalam keadaan yang penuh emosi.

- Dalam keadaan emosi jangan sekalipun mengungkapkan keinginan Anda, karena dikhawatirkan hasilnya tidak objektif karena dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat subyektif dan emosionil.

Pada intinya dengan sikap asertif akan mempermudah Anda dalam membangun hubungan kerja yang lebih komunikatif sekaligus kondusif. Karena sikap asertif akan meningkatkan moral kerja, kinerja, dan produktivitas Anda. Pada akhirnya sikap asertif ini akan membentuk tim kerjasama yang solid dalam organisasi. Nah mulai sekarang, coba deh bersikap asertif….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun