KapanLagi.com - Ketahui Kenapa Anda Sulit Tidur
Mungkin Anda termasuk dalam 40 persen orang dewasa yang mengalami insomnia, gangguan tidur yang sangat umum terjadi seperti yang ada di Amerika. Gangguan ini mencangkup kesulitan untuk tertidur, terbangun dan sulit sekali untuk tidur kembali atau selalu terbangun lebih awal.
Jika ini hanya berlangsung beberapa hari disebut dengan insomnia sementara, jika beberapa minggu disebut dengan insomnia jangka pendek. Masalah ini akan menjadi kronis jika terjadi pada setiap malam dalam seminggu dan baru berakhir setelah sebulan atau bahkan lebih.
Bentuk yang paling umum dari insomnia yaitu insomnia yang terus bertambah, di mana beberapa kali kejadian sulit tidur akan menimbulkan kegelisahan dan jika terjadi terus menerus akan memperparah rasa sulit untuk bisa tidur.
Insomnia itu sendiri bukanlah suatu penyakit tetapi lebih tepatnya adalah suatu gejala dari masalah lain atau beberapa masalah lain entah itu fisik, emosi atau tingkah laku.
Temukan apa yang menyebabkan Anda harus menghabiskan malam tanpa bisa memejamkan mata dan pelajari bagaimana agar Anda bisa tertidur kembali. Biang dari insomnia ini antara lain:
* Stres
Banyak ahli yang menganggap ini sebagai penyebab utama gangguan tidur jangka pendek. Pemicu stres ini antara lain tekanan pekerjaan, masalah pernikahan, penyakit kronis atau adanya kematian dalam keluarga. Biasanya insomnia akan hilang ketika situasi yang membuat stres ini berakhir.
Jika hormon stres tetap diproduksi pada waktu Anda akan tidur, mereka akan menghambat produksi melatonin, suatu hormon yang mengatur ritme circadian (semacam arloji 24 jam di tubuh Anda). Stres tingkat tinggi bisa juga menghambat efek pemulihan dari hormon pertumbuhan yang membantu pembuatan sel-sel baru.
* Alkohol dan kafien
Kebanyakan kafein atau alkohol, terutama jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur, akan merusak tidur malam yang nyenyak. Kafien, suatu zat perangsang yang membuat susah untuk tertidur. Efeknya akan terus bertahan selama 10 jam setelah Anda mengkonsumsinya, terutama pada orang tua dimana metabolismenya lebih lambat. Dan meski alkohol adalah zat penenang dan mampu membantu Anda jatuh tertidur dengan cepat, alkohol akan mengacaukan tidur nantinya ketika efek dari alkohol sudah hilang.
* Sakit dan kondisi medis kronis
Beberapa orang tidak bisa tidur nyenyak karena suatu kondisi medis yang membuat mereka tidak nyaman. Rasa sakit akibat radang sendi, rasa panas dalam perut, luka di punggung dan sakit kepala dapat membuat Anda terbangun dan sulit untuk tidur kembali. Pada penelitian secara acak pada orang dewasa di Amerika, dilaporkan seperempatnya menderita sakit yang mengganggu tidur mereka dalam 10 malam atau lebih per bulannya. Kondisi kronis seperti parkinson dan diabetes membuat Anda sulit untuk tertidur karena akan terjaga semalaman.
* Naik dan turunnya produksi hormon wanita
Di awal dan akhir dari siklus menstruasi, kadar hormon progesteron yang rendah dapat menyebabkan sulit untuk tidur. Jika Anda menganggap hormonlah yang menyebabkan gangguan tidur, buatlah semacam catatan harian tidur Anda dalam satu bulan. Hal ini dapat membantu Anda menentukan pada periode mana, Anda harus menghindari konsumsi kafein, alkohol dan lainnya yang dapat memperparah gangguan tidur ini. Selama menopause, fluktuasi kadar estrogen dapat menyebabkan kesulitan tidur. Terapi penggantian estrogen seringkali dapat membantu.
* Obat-obatan
Obat tertentu seperti corticosteroid dan beberapa obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, asma dan depresi dapat mengganggu tidur. Begitu juga obat untuk kelenjar gondok jika dosisnya terlalu tinggi. Banyak obat-obatan umum termasuk obat untuk mengatasi hidung mampat dan obat untuk menurunkan berat badan, mengandung zat perangsang seperti pseudoephedrine dan beberapa formula dari aspirin juga mengandung kafein. Jika Anda mengalami gangguan tidur, cek kembali obat-obat Anda dengan bantuan dokter.
* Depresi
Peneliti di laboratorium yang khusus mengamati tentang tidur menemukan adanya ketidaknormalan tidur pada orang yang mengalami depresi, termasuk berkurangnya periode tidur slow-brain-wave dan sebuah gangguan awal pada bagian pertama dari tidur REM. Peneliti menunjukkan sebanyak 90% dari orang yang menderita depresi menderita gangguan tidur. Hal ini dapat mencangkup dari masalah terbangun lebih awal sampai kelebihan tidur. Obat anti depresi dapat membantu masalah ini. (reader/cax)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun