Senin, 16 Juli 2007

Mengapa Spiderman Bertopeng ?


Anda pernah menonton Spiderman 3? Ada kesamaan diantara ketiga film Spiderman, yaitu Spiderman selalu tampil dengan mengenakan topeng. Yang menjadi pertanyaan ialah mengapa? Mungkin bagi Anda yang pernah menonton bisa menyimpulkan, jika Spiderman membuka identitasnya, maka keselamatan diri dan keluarganya akan terancam.


Dalam film itu digambarkan bagaimana kepahlawan seorang wartawan dibalik topengnya, menolong sesama dan melawan penjahat, padahal seringkali kepentingan dirinya terabaikan, seperti mendekati teman wanitanya. Setiap perjuangan memang selalu ada yang harus dikorbankan, baik waktu, tenaga, dan harta. Itu juga yang terjadi pada Spiderman.


Topeng yang dia kenakan, menyelamatkan kehidupan pribadinya dari ancaman orang-orang yang tidak suka kepadanya, padahal dia sudah berbuat baik kepada orang lain. Tentu yang tidak suka kepada Spiderman ialah para penjahat karena usaha jahatnya selalu dihalangi oleh Spiderman. Tetapi bukan hanya penjahat, banyak juga masyarakat biasa ikut membenci Spiderman akibat pemberitaan media masa yang seringkali menyudutkan Spiderman demi popularitas medianya, tidak peduli apakah Spiderman itu berbuat baik kepada masyarakat, yang penting medianya laku.


Apakah episode Spiderman ada pada kehidupan nyata saat ini? Sangat mungkin! Mungkin sekarang ada yang namanya “pahlawan” yang jauh lebih baik dari sepak terjang Spiderman. Mungkin ada orang-orang yang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan harta mereka demi umat. Sangat mungkin, ada orang-orang yang rela menderita, dicemooh orang, difitnah, dan mendapatkan berbagai perlakukan buruk lainnya dari para “penjahat”. Itu semua sangat mungkin ada dalam kehidupan kita, karena jiwa kepahlawan atau jihad selalu tertanam pada jiwa yang suci dan fitrah.


Hanya saja, mungkin kita tidak tahu mereka, mungkin saja mereka bertopeng? Atau mungkin saja tidak bertopeng tetapi kehadiran mereka ditutupi oleh media demi kepentingannya sendiri? Mungkin kita tahu, tetapi gara-gara mereka belum bertindak sempurna, kita malah memaki-makinya. Atau mungkin karena daerah kita belum mendapatkan sumbangsih dari mereka, kita malah memakinya menganggap mereka tidak berbuat apa-apa, padahal di daerah lain mereka sudah sangat kerja keras, kebetulan saja daerah kita belum tersentuh akibat keterbatasan yang ada.


Terlepas apakah kita mengetahui mereka atau tidak. Terlepas apakah kita menyadari kehadiran mereka atau tidak, ada tiga hal yang bisa kita lakukan:

  • Jangan cepat memvonis seseorang yang sudah berbuat baik, sebab bisa saja vonis kita karena pengaruh media atau pengaruh dari orang-orang yang tidak suka terhadap para pahlwan tersebut.
  • Do’akan mereka, berdo’alah mereka agar mendapatkan kekuatan dalam perjuangannya, tabah menghadapi segala cobaan, dan mampu menghadapi rintangan.
  • Jadilah bagian dari mereka. Jika mereka belum sempurna berjuang, mungkin karena keterbatasan mereka, oleh karena itu, dari pada kita memakinya, akan lebih baik kita menjadi bagian mereka untuk ikut berjuang demi umat.


Mudah-mudahan bisa menjadi renungan kita semua.( source : Rachmat )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun