Kamis, 12 Juli 2007

Obrolan Ringan yang Tidak Ringan

Sebagai mahluk sosial, anda tentu tak bisa menghindari interaksi dengan sesama. Entah itu di lingkungan rumah, sekolah, apalagi lingkungan kerja. Dalam proses interaksi tersebut perlu adanya komunikasi untuk memperlancar suatu hubungan. Dan awal dari sebuah komunikasi dimulai dari obrolan ringan.

Karena itu jangan heran, jika dua orang atau lebih terlihat bercakap-cakap santai, entah itu di rest room, kantin, atau di ruang mesin foto kopi. Sekedar say hai atau mengomentari busana yang dikenakan lawan bicara akan mengantarkan anda pada obrolan ringan. Misalnya anda jadi membicarakan trend busana masa kini, dsb. Meskipun sifatnya ringan, jangan pernah menyepelekannya. Karena justru dari hal-hal yang ringan ini bisa memberi dampak yang lebih luas.

Dalam dunia kerja, obrolan ringan merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam menjalin hubungan dan kepercayaan dengan rekan sekerja, staf, bos, klien, pelanggan, termasuk mitra usaha. Bahkan, bermula dari obrolan ringan tak jarang dapat membuka peluang bisnis baru yang cukup menguntungkan. Hal ini juga berpeluang pada kemajuan karir seseorang. Tetapi tentu saja tidak semua obrolan ringan berdampak menguntungkan. Jika obrolan ringan bersifat gosip atau fitnah justru bisa membahayakan anda. Salah-salah anda malah dituduh penyebarnya.

Agar obrolan ringan anda efektif dan menghasilkan dampak yang anda harapkan, anda perlu sedikit strategi. Pertama kali, anda harus memperhatikan individu si lawan bicara. Ingat, tidak semua orang bisa terlibat obrolan ringan. Pribadi yang serius dan tidak suka basa-basi biasanya tidak suka ngobrol ringan.

Untuk mengetahui apakah seseorang bisa terlibat obrolan ringan atau tidak, perhatikan gerakan atau bahasa tubuhnya. Jika ia mengisyaratkan keengganan, jangan memaksakan diri mengajaknya ngobrol. Kecuali kalau anda bersedia dicuekin. Anda juga perlu memperhatikan waktu dan kondisi yang pas. Saat deadline, menjelang meeting, atau saat orang konsentrasi kerja tentu bukan saat yang tepat untuk obrolan ringan.

Saat yang santai dan rileks merupakan waktu yang pas. Misalnya saat istirahat, pulang kantor, atau saat acara-acara kantor informal seperti pesta ulang tahun perusahaan, company outing, atau acara syukuran kenaikan jabatan rekan.

Tentu saja, obrolan ringan akan berdampak efektif jika dilakukan secara langsung. Dalam arti tidak melalui media seperti email, telepon, atau sms. Karena obrolan secara langsung dan personal menjadi sangat dinamis dan dapat segera diketahui dampaknya saat itu juga. Baik dengan mendengar langsung pendapat lawan bicara maupun melihat ekspresi wajah maupun bahasa tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun