Selasa, 17 Juli 2007

Wanita Subur Lebih Doyan Selingkuh

Yulia Dian - detikHot
Ternyata memudarnya cinta bukanlah satu-satunya alasan bagi wanita untuk berselingkuh. Dalam puncak masa subur, dorongan berselingkuh bagi para wanita juga ikut memuncak.

Masa subur wanita bisa menjadi faktor penyebab perselingkuhan. Wanita subur ternyata suka sekali melirik pria lain dan mencari kasih sayang dari belaian pria lain.

Namun tak serta merta wanita tersebut melirik pria manapun yang berada di dekatnya. Dilansir women, Rabu (1/2/2006), ketika masa ovulasi secara alamiah wanita merasa siap dibuahi. Pada saat wanita tersebut siap dibuahi, secara naluriah ia mencari pria yang bisa memberinya keturunan terbaik.

Nah, jika ia tak sepenuhnya puas dengan pasangannya, dorongan untuk mencari yang lebih baik pun timbul. Wanita tergerak untuk mencari bibit yang terbaik.

Hal ini juga terjadi sejak zaman purba. Para wanita cenderung mencari investasi jangka panjang untuk mendapat keturunan yang lebih baik.

Tapi diam-diam para pria juga bisa merasakan perilaku wanita yang sedang berovulasi. Pria yang merasa dirinya kurang tampan dan tak terlalu menarik cenderung menjadi posesif dan memberi perhatian lebih pada pasangannya.

Namun para pria jangan dulu khawatir, tak semua wanita akan melakukan hal ini. Menurut Steven W Gangstead, psikolog yang melakukan penelitian ini, hanya wanita yang benar-benar kurang puas dengan pasangannya akan terpikir untuk mencari bibit dari sumber lain.

Selain karena naluri, ternyata perubahan hormon para wanita juga mendukung terjadinya perilaku ini. Menurut Dr. Irwin Goldstein, dari Boston University School of Medicine, wanita yang tengah berovulasi memiliki tingkat hormon testoterone yang cukup tinggi. Meningkatnya hormon ini membuat gairah yang semakin meningkat. Secara tak sadar wanita merasa siap dibuahi dan berusaha mencari bibit yang terbaik.

Ketika libido sedang tinggi, wanita biasanya mencari pasangan yang dianggap bisa berfungsi seksual dengan baik. Jika masalah seksual sering mewarnai rumah tangga, maka para wanita mulai terpikir untuk berselingkuh.

"Kami tidak mengatakan wanita secara genetik diprogram untuk selingkuh. Wanita bukan robot yang selalu mengikuti gejala genetik. Selain genetik juga ada aspek psikologis dan biologis. Hubungan asmara juga diwarnai oleh rasa cinta dan konflik, ini adalah bagian dari konflik. Perselingkuhan adalah pilihan pribadi," jelas Gangstead.(fta/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun