Jumat, 13 Juli 2007

Bulan Terbelah Jadi Dua















Assalaamu'alaykum wr wb

Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan
pun telah terbelah." (Q.S. Al-Qamar: 1)

Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur'an ini yang
menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di
bawah ini adalah kisahnya.

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim,
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris
mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat
Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah.
Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di
University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang
hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan
muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar
mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an.

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan
bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang
berbunyi Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah
terbelah mengandung mukjizat secara ilmiah?

Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah
diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak
bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa
menjangkaunya. Dan tentang
terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi
pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi
wassalam, sebagai
pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2
sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan
dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu
tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah,
maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan
mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar
termaktub di dalam Al-Qur'an dan hadits2 Rasulullah
shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar2
maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah
Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah
dari Mekah Mukarramah ke
Madinah Munawarah. Orang2 musyrik
berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul,
coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa
membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek
dan meng-olok2)? "

Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan?" Mereka
menjawab, "
Coba belah bulan..." Rasulullah pun berdiri dan
terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah
memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke
bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan
terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta
orang2 musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar2 telah
menyihir kami!"

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar
bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi
tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu
mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.

Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah
menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika
datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju
Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat
sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya,
benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan
terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian
bersatu kembali..."

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi
tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan
ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah
terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami,
merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah
sihir yang terus-menerus" , dan mereka mendustakannya, bahkan
mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar
telah tetap... (sampai akhir surat Al-Qamar).

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul
Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul
menyampaikan hadits nabi
tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan
memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok,
ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku
menambahkan? "

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan
senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah
meneliti agama2
(sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa
muslim
menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur'an yang mulia.
Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa
terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2
terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama
aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun
membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah
terbelah..."

Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin
bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar,
kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku
pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan
diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah
maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran.

Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada
sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang
pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut
bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka
melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama
dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit
dan perselisihan.

Presenter berkata, "Andaikan dana itu digunakan untuk
memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya." Ketiga
pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan
berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang
sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik
pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi
pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal
itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."

Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot
hingga
menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa
ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari
100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah
kaget dan berkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana yang
begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di
bulan?"

Mereka pun menjawab, "Tidak! Tujuannya tidak semata
menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami
mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri,
maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang
jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk
kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu
kepada siapapun."

Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa
yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?"
Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan
di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!
Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan
hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari
batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan
bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar
geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini
tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah
terbelah lalu bersatu
kembali!"

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris
mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata,
Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad
shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah
benar2 telah meng-olok2 AS untuk
mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar,
hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam
ini tidak
mungkin salah... Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf
Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah
awal aku menerima dan masuk Islam."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun