Rabu, 01 Agustus 2007

Koruptor Indonesia..



(Cerise - Eropa)
(Untuk memahami latar belakang si penulis, baca dulu tulisannya, "Masa Laluku sebagai Perempuan Panggilan Anggota DPR", dalam KoKi edisi 11 Desember 2006, Gundik, Poligami, Ouh!! (Australia, Eropa, Amerika)
Hi Zev, apa kabar, masih kejebak banjir kah? Mudah2an udah gak ya? Aku pengin sedikit cerita pengalaman waktu aku pulang ke Indo beberapa waktu lalu. Sebenernya agak ragu2 juga mau sharing cerita ini. Disamping takut 'dibredel',juga nggak enak sama temanku yang nanti ada hubungan ceritanya berikut ini. Mudah2 an sih ada hikmah yang bermanfaat dengan sharing ku ini.

Setelah sekian lama nggak pernah berhubungan dengan 'kenalan' dan teman di Indo, pas aku pulang ke Jakarta tiba2 ada SMS dari no yang lama aku nggak pake tapi masih aku aktifin. Isi beritanya, salah satu kenalan baik aku yang mantan orang yang punya jabatan, sedang kesandung kasus korupsi ( yang jumlahnya bikin aku 'kelenger' saking banyak nya,hehehe.. ). Dan dia ini di tahan di rutan di daerah Jakarta .... tahu kan? (soriii ... disamarkan). Dia pengin ketemu aku ceritanya. Sebenarnya aku udah malas berhubungan lagi dengan orang-orang ini, tapi atas nama rasa kemanusiaan, aku putuskan buat besuk. Aku gak mau dianggap teman di kala senang aja, tapi juga teman di kala susah. Walaupun aku nggak terlalu dekat dan nggak mau tahu urusan dia sedetil mungkin, tapi aku janjikan mau besuk sekedar ketemu atau tanya kabar, mengingat sudah lama banget kami saling hilang kontak.

Tibalah hari yang aku janjikan aku bakal datang ke rutan itu. Ini benar pengalaman pertama mengunjungi rutan. Terus terang ada perasaan takut, serem, ngeri dsb. Bayangan aku, penjara itu tempatnya para penjahat, maling dsb. Tapi biar ragu2 aku tetapkan hati buat pergi juga. Dari rumah aku telepon dia dulu, mungkin ada yg dia butuhin yang bisa aku bawa. Aku bawa buah2 an sekedar buat buah tangan. Tiba di depan rutan, rasa ragu masih menyelimuti hatiku, aku telepon lagi. Dia udah siap2 untuk ketemu aku. Aku tengak tengok kiri kanan kayak orang kampung baru masuk kota. Hehehe..

Akhirnya dengan penuh keyakinan aku mulai melangkah masuk. Sebelumnya temanku aku suruh aku siapin sejumlah uang untuk penjaga di depan. Aku pikir ok lah, mungkin buat uang rokok ( tahu sendiri kan? Indonesia bo! ). Begitu aku masuk, penjaga sepertinya udah paham bakal ada tamu buat si 'bapak' yang mungkin sudah dikasih tahu sebelumnya. Setelah masuk aku digiring ke satu ruangan yang ada petugas lain yang terima uang ( tanpa malu2 lho! ). Aku masih punya bayangan kalau ini seperti penjara di film2 dan nggak nyangka banget kalau aku bakal diperlakukan seperti VIP disana.

Memasuki area penjara, aku disambut 7 orang berbadan tegap (entahlah, mereka petugas atau orang bayaran dari luar ),sopan2 tapi terkesan menjilat dan mereka berlomba-lomba membawakan plastik-plastik bawaan aku. Aku masih terbengong2 sampe akhirnya aku diantarkan mereka ke sebuah ruangan. Sebelum aku masuk, dalam bayangan aku ruangan ini bakal penuh pengunjung yang pada besuk, pokoknya persis kayak di film2 deh. Tapi nyatanya? Begitu pintu dibuka, yang terlihat sebuah ruangan mirip lobi hotel mungil dan luks. Ruangannya bersih, ber AC,TV channel komplit, kulkas plus isinya dan diatas meja ada seperangkat komputer komplit. Ternyata aku baru sadar, orang yang aku besuk merupakan 'orang khusus' dgn fasilitas khusus pula. Di luar ruangan puluhan pasang mata pengunjung lain menuju ke arah aku dan aku bisa merasakan tatapan iri dan ( mungkin ) kagum atas fasilitas yang didapat teman aku disini. Hampir semua orang di koridor yg aku lewatin minggir semua dan memberi jalan aku lewat dan area itu tertutup buat orang lain yang tidak berkepentingan. Weitz...hebat gak tuh?

Bayangan ketakutan aku bakal ada orang jahil atau bayangan penjahat hilang semua. Hampir semua mata yang kebetulan bertatapan mata langsung dengan aku, langsung menunduk dan semua orang yang aku lewati berbisik2 kagum. Nggak ada sedikitpun suara2 usil atau yang bermaksud godain aku. Padahal selain aku banyak pengunjung perempuan yang kebetulan melintas dan suara2 usil nggak berhenti mengganggu mereka. Tapi tidak dengan aku. Sampailah teman aku keluar dari ruangan lain ( kamar khusus tahanan) utk menemui aku di ruangan tadi. Setelah berbasa basi sebentar, seseorang masuk dan menawari aku minum/makan. Kebetulan aku datang pas jam makan siang. Akhirnya temanku mengajak aku makan siang di ruangan itu. Nggak berapa lama kemudian orang yang tadi masuk dengan membawa banyak sekali perangkat makanan beserta isinya, semua makanan enak2 dan sepertinya dari katering ternama. Selagi kami makan berdua, pintu ditutup dan dijaga 7 orang yang tadi menyambut aku di pagar.

Jam besuk habis dan para pengunjung berangsur pulang dan sudah agak sepi. Sedangkan utk aku nggak ada batasan waktu besuk. Aku mulai bertanya2 ttg keadaan dia. Aku sempat prihatin dan memikirkan terlalu jauh ttg keadaan penjara. Tapi dgn kenyataan yg aku lihat, dia segar bugar malah terkesan enjoy dan happy. Akhirnya setelah sedikit aku korek2, keluarlah cerita2 dia bagaimana dia bisa punya ruangan khusus buat pembesuk dan keluarganya. Ternyata ruangan yg disulap seperti lobi hotel itu semua biaya dia yg keluarin. Dari renovasi, cat, pemasangan AC dll beserta isinya dia biayain. Akhirnya krn sudah terlanjur penasaran, aku pengin tahu keadaan kamarnya. Tahu nggak Zev,itu kamar persis kamar hotel! Dan dia juga renovasi semua dgn biaya pribadi. Setahu aku ( walaupun cuma lihat di film ) yg namanya penjara tuh kamarnya kecil, sumpek dan membosankan. Tapi ini lain dari pada yang lain. Kamar dirancang sedemikian rupa sehingga bisa jadi 2 lantai, ber AC, TV, hi-fi, internet 24 jam dan ada ruang makan/ruang santainya lho! Aku cuma terbengong2 seakan2 nggak percaya kalau saat itu aku lagi di dalam penjara. Pikir aku, wah....kalau semua penjahat harus dikurung dalam penjara yang kayak gini mah semua org juga mau? Kalau perlu banyak penjahat menyerahkan diri deh...hehehe.....

Sampai akhirnya aku berkesimpulan, pantas saja Indonesia jadi sarang koruptor? Lah koruptor yang ketangkap aja masih bisa hidup enak di penjara kok? Ngapain juga harus takut lari keluar negeri? Sistem hukum dan mental2 aparat pemerintah kita juga mental koruptor semua. Teman aku tiap weekend bisa istirahat pulang ke rumahnya tapi dengan catatan... bayar 'sekian juta'! Hohoho....bisa dibayangin sendiri kan, berapa juta yang bisa dikantongi kepala rutan setiap minggunya selama masa tahanan dia sekian tahun? Itu baru satu org saja, karena secara kebetulan, aku juga ketemu sama salah satu mantan gubernur yang juga kesandung kasus korupsi, dan aku yakin di dalam sana masih banyak 'mantan2 pejabat2 lain' yang pastinya mendapatkan fasilitas yang istimewa pula.

Melihat kenyataan spt ini jujur aja aku pengin marah, tapi marah sama siapa? Teman aku? Kepala Penjara? Bapak menteri kehakiman? Pemerintah? Presiden? ABCD....ah bo...capek deh...apa pemerintah tahu kalau rutan itu ada oknum2 yg berbisnis dengan menyewakan tarif kamar 'hotel' mereka? Pantas saja wkt ada salah satu artis yg kena kasus narkoba, ngotot banget minta ditempatkan di Rutan itu? Mungkin dia tahu kalau di rutan itu bagi yang berduit bisa tawar menawar harga sewa kamar plus fasilitas VIP nya kali?dari temanku juga aku jadi tau berapa pengeluaran dia tiap bulan buat gaji 7 orang body guard, makanan enak dari luar ( buat dia dan petugas2 nya ),pembantu yg siapin minum/makan,tukang pijat khusus,tukang bersih2 kamar,pesuruh yg tugasnya beli sesuatu di luar dll. Belum lagi 'upeti' buat kepala2 nya plus 'uang rokok' buat penjaga2 nya mulai dari depan sampe belakang. Pokoknya hidup serasa seperti raja deh..siapa yang nggak mau dipenjara kayak gitu?

Entahlah...aku sendiri jadi pusing dan agak2 mangkel sama temen yang aku besuk. Dalam hatiku, cukup sekali ini aja besuk, besok2 gak janji deh...?! Mungkin bagi mereka2 uang nggak masalah, tapi uang itu kan uang kita? Rakyat, yang tiap hari mikir makan apa buat besok? Bayar tunggakan sekolah,bayar biaya kesehatan dan biaya hidup yg tiap hari semakin mencekik leher? Apalagi sekarang di saat banjir datang, para pejabat dan orang2 yg berduit berduyun2 'mengungsi' di hotel2 berbintang. Aduh....apa mereka nggak mikir perasaan orang2 yang kedinginan dan kelaparan di atap genteng rumah mereka yang kebanjiran? Sementara orang2 itu seolah2 menutup mata dengan sekeliling nya? Cuma segelintir pejabat yg keliatan sibuk dan membantu org2 yg kena musibah. Selebih nya mana? Semua ngumpet di selimut hangat di hotel2 dengan makan makanan yg enak. Mau kemana sih negeri Indonesia ku tercinta ini? walahualam...ABCD lagi....kalau ngomongin ini mah gak bakal habis. Bisa2 kolom ini gak muat ya Zev?

Udah deh Zev, kayaknya itu saja yang mau aku sharing di kolom ini. Mudah2 an ada 'pejabat2 putih' yang baca dan bisa sidak langsung sekalian bersihin departemen2 yang masih 'kotor2'. Buat KoKiers di Indonesia pesan aku pilih dengan baik pemimpin kita, pikir-pikir lagi buat memilih gubernur atau pemimpin lainnya. Akhir kata, GOD BLESS INDONESIA!(di copas-kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun