Kamis, 09 Agustus 2007

LUKISAN YANG SEMPURNA


Oleh : Junus Judianto

Karena jasanya kepada negara, seorang bangsawan menerima hadiah dari raja berupa seekor burung dewata yang sangat indah dan langka. Ia sangat bangga dengan hadiah itu dan mengharapkan agar hadiah tersebut dapat menjadi kebanggaan bagi keturunannya. Untuk mengabadikan burung dewata ini tanpa harus menggunakan air keras, ia meminta seorang pelukis ternama untuk membuat lukisan yang sempurna dari si burung dewata kesayangannya.

Si pelukis mengamati burung dewata tersebut dengan seksama, dan mengatakan bahwa ia butuh waktu yang cukup lama untuk dapat menghasilkan sebuah lukisan yang sempurna. Dengan berat hati, bangsawan itu menitipkan burung dewata kesayangannya pada si pelukis.
Satu bulan kemudian, si bangsawan mendatangi si pelukis. Tetapi, si pelukis mengatakan bahwa lukisannya belum selesai dan meminta agar si bangsawan memberi lebih banyak waktu kepadanya.

Ketika si bangsawan kembali datang pada bulan berikutnya, ia sudah tidak sabar membawa pulang lukisan dan si burung dewata untuk dipamerkan kepada semua keluarga dan kerabatnya. Tetapi si pelukis lagi-lagi mengatakan bahwa lukisannya belum selesai dan meminta agar si bangsawan datang kembali satu bulan kemudian.

Bulan berikutnya, saat si pelukis mengatakan ia masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan lukisannya, si bangsawan kehilangan kesabaran dan mulai mengeluarkan kata-kata yang keras bahwa ia sudah tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Si pelukis dengan tenang meminta agar si bangsawan dapat bersabar sebentar. Ia mengeluarkan kanvas serta alat lukisnya, dan dengan gerakan tangan yang sangat cepat si pelukis menggoreskan kuasnya di atas kanvas. Dalam waktu yang singkat, sebuah maha karya lukisan burung dewata yang sempurna sudah selesai.
Sekalipun ia terkagum-kagum oleh keahlian si pelukis, si bangsawan tetap marah karena merasa bahwa ia telah dipermainkan: "Jika engkau dapat membuat lukisan ini dalam waktu yang sedemikian singkat, mengapa engkau membuat aku menunggu sampai berbulan-bulan?"

Si pelukis meminta maaf kepada si bangsawan dan meminta kesediaan si bangsawan untuk membawa lukisan tersebut ke ruang belakang rumahnya. Ternyata dinding di ruang tersebut dipenuhi oleh berpuluh-puluh lukisan si burung dewata. Si pelukis menunjuk kepada lukisan-lukisan yang ada di dinding, dan berkata:"Coba Tuan perhatikan semua lukisan ini. Tak ada satu pun yang seindah lukisan yang sedang Tuan pegang. Selama berbulan-bulan ini aku harus melatih tanganku agar dapat menggerakkan kuas dengan sempurna untuk menghasilkan lukisan yang indah ini."

Pembaca sekalian.
Di balik setiap maha karya atau kesuksesan yang sejati pada bidang apa pun, selalu ada seseorang atau sekelompok orang yang memiliki percaya diri yang tinggi, berkomitmen, rela mencurahkan waktu, tenaga, pikiran, uang, serta tekun melatih diri untuk mencapai hasil yang terbaik.

Tidak ada jalan pintas yang mudah dan cepat untuk mencapai suatu hasil yang luar biasa. Semua maha karya dan kesuksesan yang sejati didapat melalui proses yang membutuhkan ketekunan dalam belajar dan bekerja. Jadikan kegagalan-kegagalan yang kita alami sebagai latihan untuk mencapai sukses di masa depan.

Selamat mencapai sukses yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun