Senin, 20 Agustus 2007

"Recharge" Energi Anda..dengan Skala Prioritas...


Kita tahu bahwa "baterai" atau "accu" mobil pasti bisa diisi ulang kembali, jika setelah dipakai, dan sudah hampir habis. Sebab kalau sampai tidak diisi ulang kembali, maka bisa dipastikan mobil tersebut akan "ngadat", tidak mau jalan. Demikian halnya dengan energi diri kita. Energi dalam diri kitapun bisa terkuras habis, tetapi masih memungkinkan untuk bisa diisi ulang kembali.

Anda mungkin pernah mengalami suatu kondisi diri Anda menjadi loyo, tidak bersemangat, merasa tertekan batin, stress, hilang harapan atau malas sekali untuk melakukan sesuatu; bahkan untuk berpikirpun terasa malas. Jika Anda pernah mengalami hal seperti tersebut, itu menunjukkan energi diri Anda sudah terkuras habis; kondisi seperti tadi bisa bertindak sebagai "indikator" berkurangnya banyak energi dari dalam diri kita. Oleh sebab itu, Anda harus berusaha untuk mengisinya kembali sampai penuh; sehingga Anda bisa merasakan kesegaran diri Anda pulih kembali.

Untuk mengisi energi dalam diri Anda yang sudah terkuras, bisa dengan banyak cara. Anda bisa saja dengan melakukan meditasi relaksasi pernafasan atau lewat visualisasi pikiran positif (seperti saya ajarkan di buku The Touch of Super Mind). Atau Anda bisa melakukan refreshing mental, dengan melakukan kegiatan yang paling Anda senangi. Anda juga bisa mengisi energi dengan melihat dan mengagumi taman indah di rumah Anda, atau Anda lakukan rekreasi bersama keluarga; bisa juga dengan membaca buku-buku motivasi dan inspirasi seperti buku-buku tulisan saya. Anda lihat, sebenarnya ada banyak jalan untuk mengisi lagi energi dalam yang sudah terkuras dari diri Anda.

Banyak orang beralasan, bahwa mereka tidak punya waktu untuk mengisi energinya kembali. Beberapa orang datang ke saya untuk sharing, berkata bahwa jadwalnya sangat padat, sangat sibuk sekali; sehingga mereka menganggap jumlah waktu dalam sehari 24 jam ini, masih terasa kurang di mata mereka. Mereka inilah yang sering disebut sebagai penderita workaholic, orang yang sangat "gila kerja". Mereka ini menganggap, pekerjaan adalah segalanya. Mereka cenderung melupakan kegiatan lainnya selain pekerjaan atau bisnisnya. Mereka melupakan keluarganya, anak-anak dan istrinya, lupa pada kerabat dekatnya, tidak mau tahu tentang hal-hal yang tidak terkait dengan bisnis atau pekerjaannya. Pada gilirannya nanti, mereka akan lupa pada dirinya sendiri, mereka lupa siapa jati diri mereka sebenarnya; mereka kehilangan identitas dirinya.

Bekerja dengan semangat ketekunan memang sangat dianjurkan, tetapi jangan sampai semangat bekerja Anda menjadikan Anda melupakan segalanya selain dari bekerja. Jangan sampai motivasi dan antusiasme Anda menjadi boomerang bagi diri Anda sendiri. Jika ini terjadi, maka seseorang itu sudah terjangkit sebuah penyakit kronis "gila kerja"... ini harus segera dicarikan solusinya. Mereka ini harus diingatkan dan diluruskan lagi tentang sikap motivasi positif yang sebenarnya, yaitu motivasi yang dilandasi oleh skala prioritas.

Orang-orang yang "gila kerja" ini, perlu saya ingatkan tentang pentingnya membuat skala prioritas di dalam jadwal kegiatannya setiap hari. Skala prioritas menjadi sangat penting sebagai kontrol terhadap aktivitasnya sendiri. Skala prioritas menunjukkan, bagian mana yang lebih penting dan lebih bermanfaat bagi seseorang, serta mana kegiatannya yang harus didahulukan lebih awal. Tentu saja dalam membuat skala prioritas ini, mereka tidak boleh hanya memperhatikan bagian bisnis dan pekerjaannya; tetapi juga harus memperhatikan aspek kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya.

Skala prioritas kegiatan ini harus mencakup semua aspek kehidupan; yang pada prinsipnya demi mendapatkan keseimbangan dan kebahagiaan hidup nantinya. Tanpa memperhatikan skala prioritas ini, mereka akan terus menerus menguras energinya sampai tidak tersisa. Dan jika mereka tidak mau membuat skala prioritas, maka sampai kapanpun mereka tidak akan punya waktu untuk mengisi energinya kembali; ini akan sangat memprihatinkan.

Dengan jalan selalu mengisi kembali energi yang sudah Anda keluarkan, maka diri Anda tidak akan sampai kehilangan semangat hidup atau antusiasme untuk meraih keinginan dan cita-cita sukses Anda. Anda dapat merasakan keharmonisan diri Anda dengan lingkungan dimana Anda berada. Dengan selalu berenergi, Anda bisa mencapai keseimbangan hidup dan merasakan kedamaian batin. Oleh sebab itu gunakanlah selalu energi Anda dengan efisien dan efektif, kemudian jangan lupa untuk selalu mengisinya kembali; agar diri Anda selalu merasakan kesegaran dan gairah hidup; itu sangat penting untuk bekal dalam meraih sasaran sukses Anda.

Salam Luar Biasa Prima!

by WURYANANO