Rabu, 18 Juli 2007

Renungan



RENUNGAN BUAT KITA KITA YANG MASIH MUDA!!!!

Suatu hari seorang sahabat pergi ke rumahorang jompo atau lebih dikenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang2 yangkesepian dalam hidupnya. Ketika dia sedang berbicara dengan beberapa ibu2 tua, tiba2 mata sang sahabat tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong. Lalu sang sahabat mencoba mendekati opa itu dan mencoba menagajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mengobrol dengannya sampai akhirnya opa menceritakan kisah hidupnya.



Si opa mulai cerita tentang kisah hidupnya sambil menghela nafas panjang, sejak masa muda saya menghabiskan waktu untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak2 yang sangat saya cintai.sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus. demikian pula dengan anak2 saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negri dengan biaya yang tdk pernah saya batasi. Apapun keinginan anak saya, saya usahakan agar terpenuhi. Ahirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.



Tibalah dimana kami sebagai orang tua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya darisejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yg sangat mendadak. lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan pembantu kami karena anak2 kami semua tidak ada yg menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yg juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yg mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya.



Tidak sebulan sekali anak2 mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba2 anak sulung saya datang dan mengatakan dia akan menjual rumah karena selain tdk efisien juga toh saya dpt ikut tinggal dengannya. dengan hati yg berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tdk memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang2 yg saya kasihi di dalamnya. setelah itu saya ikut dengan anak saya yg sulung.



Tapi apa yang saya dapatkan??? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada dirumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yg memberi. Untunglah saya slalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit2an.



Lalu saya tinggal dirumah anak saya yg lain. saya berharap kalau saya mendapatkan suka cita di dalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat2 untuk sya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat2 mereka yg mahal2 itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat kayu atau plastikyg sama dengan yg mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?



Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yg terkecil, anak yg dulu sangat saya sayangi melebihi yg lain karena dia dulu adalah seorang anak yg memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yg saya dapatkan?? setelah beberapa lamasaya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya dan mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dgn alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.



Sekarang udah 2 tahun saya disini tapi tdk sekalipun dari mereka yg datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak anak yg saya besarkan dgn segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yg menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.



Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak2 yg demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman2 dan juga sahabat yg mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak2 saya. Sejak itu sang sahabat selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apa lagi kalau sekali kali sang sahabat membawa serta anak anaknya untuk berkunjung.



Sampai hatikah kita membiarkan para orang tua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan kita, bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian? Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini. Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yg merindukan kasih sayang orang tua.



Jadi: " Kita jangan hanya mengatakan ' I Love U Mom and dad', tapi mari kita sisihkan waktu kita juga untuk memperhatikan mereka sebagaimana mereka dulu memperhatikan kita. Memang kasih sayang orang tua tidak dpat kita balas sesuai dengan yang mereka beri, tapi mari kita mengasihi semampu kita dengan tindakan dan perbuatan. Tanda KASIH dan CINTA dapat diwuhjudkan nelalu hal hal yang kecil.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun