Yulia Dian - detikHot 1. Pertimbangkan lagi semua pilihan Anda sebelum resign atau mengundurkan diri. Apakah perusahaan bisa menawarkan sesuatu agar Anda bisa tinggal? Mungkin Anda harus mendiskusikan masalah ini dengan perusahaan. Jika ada hal yang membuat Anda tidak puas atau Anda bisa mendapat pilihan lain di samping mengundurkan diri.
2. Tuliskan surat pengunduran diri Anda dan cantumkan nama serta tanda tangan Anda. Jika Anda tak bahagia dengan pekerjaan, surat ini bisa mewakili rasa kecewa Anda. Sementara jika Anda merasa pekerjaan selama ini baik-baik saja, surat tersebut bisa mengekspresikan penyesalan meninggalkan kantor dan Anda pasti merindukan suasana kantor.
3. Coba jelaskan mengapa Anda memilih untuk resign, di mana Anda akan bekerja selanjutnya dan berapa penghasilan yang akan Anda peroleh. Tawarkan bantuan kepada kantor untuk meng-handle sementara pekerjaan Anda selama masa transisi.
4. Bicaralah 4 mata dengan atasan Anda, paling tepat adalah di hari terakhir kerja, jadi Anda bisa menyampaikan sendiri pengunduran diri. Pastikan pembicaraan ini hanya antara Anda dan atasan saja.
5. ingat, Anda boleh mengutarakan alasan pengunduran diri dengan spesifik atau tidak kepada supervisor. Sebaiknya jangan memperkeruh keadaan. Coba lihat situasi dan perhatikan sekitar Anda.
6. Sampaikan permasalah Anda lewat sudut pandang yang paling netral. Jangan memancing masalah dan menyalahkan orang lain.
7. Ingat, Anda harus dapat surat rekomendasi kerja dari supervisor, jadi sebaiknya Anda menjaga sikap jika memang Anda resign karena tak nyaman di kantor tersebut.
Seburuk-buruknya bekerja pasti ada nilai tambah yang Anda dapatkan dari sana. (yla/yla)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun