Rabu, 08 Agustus 2007

Waktu adalah NYAWA


Oleh
Daniel Kurniawan

Bulan Juli bagi yang mau menikah dianggap bulan yang penuh berkah. Tanggal 7 Juli 2007 pun dipilih menjadi momen istimewa. Bahkan ada satu peristiwa langka terjadi di China. Seorang anak lahir sebagai anak ke 7, pada tanggal 7 juli 2007, menggunakan taksi nomor lambung 777, dan dirawat di kamar 777. Semua mengandung unsur angka 7. Sehingga anak tersebut diberi nama sesuai angka tersebut. Apakah ini suatu kebenaran atau hanya kebetulan belaka? Ya, semuanya tergantung persepsi kita masing-masing. Pasti ada hal positif di balik itu semua.

Bagi saya secara pribadi bulan Juli menjadi sebuah bulan yang penuh dengan refleksi kehidupan. Pada bulan ini ada beberapa peristiwa yang mengingatkan saya betapa pentingnya kita menghargai kehidupan ini. Awal bulan Juli kemarin, saya harus berangkat ke Medan. Ada papa teman saya meninggal dunia. Bahkan dunia komedi Indonesia pun dikejutkan dengan meninggalnya komedian Taufik Savallas secara tiba-tiba. Dua hal tersebut diatas semakin menyadarkan dan mengingatkan saya bahwa betapa pentingnya sebuah waktu. Kita sebagai manusia tidak tahu sampai kapan diberi waktu oleh Tuhan. Setiap waktu menjadi sangat berharga. Bukan hanya setiap jam, menit , detikpun sekarang sangat berharga. Ingat ketika piala Asia, team Indonesia dikalahkan oleh Arab Saudi pada saat detik-detik terakhir menjelang berkhirnya pertandingan.

Saya pun mencoba kembali mengingat tentang arti sebuah WAKTU. Akhirnya dapat juga. Materi tentang waktu ini saya dapatkan dari guru saya, Bapak KG.LIM dalam sebuah seminar MPTG. Pengertian dasar dari waktu adalah dia terus berputar dan maju terus. Apakah anda orang miskin dan kaya? Apakah anda selalu kelebihan atau kekurangan waktu? Dia maju terus . Dia tidak mempedulikan anda.

Waktu sebenarnya bukanlah waktu. Coba angkat salah satu telapak tangan anda! Tempelkan di dada. Apa yang anda rasakan? Adakah denyut jantung anda masih berdetak? Bila masih bersyukurlah. Karena Waktu adalah NYAWA anda. Bila suatu hari anda melihat denyut jantung anda sudah tidak berdetak lagi. Waktu anda di dunia sudah habis. Games over. Sekarang siapkah anda menghadapi itu semua! Tidak peduli anda siap atau tidak. Bila hal itu terjadi maka anda harus siap.

Ada salah satu ilustrasi yang menarik buat anda merenungkan waktu adalah nyawa. Anda boleh ambil selember kertas dan sebuah pena atau pensil. Tuliskan umur anda! Kalikan dengan jumlah satu tahun yaitu 365 hari. Catat angka berapa yang anda hasilkan! Sebagai contoh, bila umur anda 35 tahun, kalikan dengan angka 365 hari. Angka yang didapat adalah 12775 hari. Ini adalah angka yang menunjukkan anda selama hidup di dunia ini. Mungkin selama ini anda lebih banyak malas, menyalahkan orang lain, menunda pekerjaan atau anda sudah mengisi waktu dengan hal-hal yang positif. Itu semua adalah PILIHAN Anda.

Misalkan selama hidup di dunia kita diberi waktu oleh Yang Maha Kuasa, sampai umur 70 tahun. Berarti waktunya 70 dikalikan 365 hari, menjadi 25550 hari. Sekarang coba dikurangi dengan waktu yang sudah anda laluiin. Sesuaikan dengan umur anda masing-masing. Seperti contoh diatas,waktu yang sudah dilalui sebesar 12775 hari. Sisa waktunya menjadi 12775 hari, setelah dikurangi 25550 hari. Ingat sisa waktu anda di dunia ini. Tidak banyak. Tanyakan lebih dalam ke dalam diri masing-masing. Sudahkah aku melakukan yang terbaik bagi diriku, keluarga, masyarakat maupun negaraku. Bila belum saat ini, yang paling tepat untuk melakukannya.

Ilustrasi di atas minimal menjadi suatu pengingat bagi kita semua. Supaya kita setiap hari selalu merenungkan apakah sudah memberikan yang terbaik bagi kehidupan ini? Kita bisa meninjau kembali tujuan hidup kita, kita bisa lebih memperhatikan keluarga, orang tua. Sesuai syair lagu Ebiet G. Ade, Mumpung masih diberi waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun