Kamis, 15 November 2007

Sisi Positif Self Service

Astaga!HidupGaya - Merasa aneh melihat pasangan melakukan "self service"? Jangan berpikiran buruk dulu karena sebenarnya ada lho sisi positif dan menguntungkan yang dapat kita ambil dari kebiasaan "tak lazim" pasangan.

Self service atau masturbasi, jika dilakukan dengan tepat bisa membantu pria mengatasi beberapa masalah seksualnya, terutama ejakulasi dini. Mau tahu caranya?

Sebagian besar pria pernah melakukan atau paling tidak mencoba masturbasi. Menurut beberapa penelitian, frekuensi dan jumlah pria yang melakukan masturbasi memang lebih besar daripada wanita. Sebagian ahli mengalamatkan penyebab fenomena ini pada fantasi seksual pria yang memang lebih intens daripada wanita, sebagian lagi berteori penyebabnya adalah struktur fisiologis organ sex pria, dan sebagainya.

Pandangan Negatif Terhadap Masturbasi
Dulu, kegiatan seksual "mandiri" ini pernah mendapat cap jelek dari para pakar seksologi, karena dipercaya memiliki dampak mempercepat waktu ejakulasi. Tapi itu karena biasanya pria bermasturbasi untuk mendapat pemenuhan hasrat seksual seketika itu juga, sementara kondisi tak memungkinkan. Misalnya, karena ketiadaan partner. Jadi, makin cepat selesai makin baik.

Masturbasi juga bisa menjadi berbahaya jika digunakan sebagai pengganti kegiatan seksual sesungguhnya. Masalah bisa terdeteksi ketika pria lebih memilih melakukan masturbasi ditemani majalah atau film porno daripada berhubungan intim dengan pasangannya. Dan masalah tersebut sering muncul pada pasangan yang kehidupan seksnya hambar.

Mendayagunakan Masturbasi
Lalu, bagaimana "mendayagunakan" kegiatan yang "tidak produktif" ini menjadi sesuatu yang berguna? Berdasarkan kesimpulan beberapa penelitian, dengan pendekatan dan cara yang tepat, masturbasi dapat dijadikan sarana mengatasi masalah "kuku" atau "kurang kuat" alias ejakulasi dini dengan jitu.

Pada dasarnya, ejakulasi dini terjadi karena terlalu sensitifnya alat kelamin pria terhadap sentuhan. Kabar buruknya, 9 dari 10 pria memiliki "properti" yang sangat sensitif, yang menyebabkan mereka mengalami ejakulasi lebih cepat daripada yang mereka (dan pasangannya) harapkan. Kabar baiknya, sensitivitas Mr P dapat tersebut dapat dikurangi kadarnya dengan metode desensitisasi melalui masturbasi.

Inti dari metode ini adalah mempelajari tanda-tanda tubuh ketika saat ejakulasi akan tiba, dan kemudian menahannya. Lalu ketika sudah surut perangsangan dilanjutkan dan dihentikan lagi ketika tanda-tanda tersebut muncul lagi. Begitu terus berulang-ulang sampai saat yang diinginkan, dan ejakulasi "dibiarkan" terjadi.

Berlatih Bersama
Walau istilah masturbasi mengimplikasikan "kesendirian", beberapa pakar seksologi telah melakukan modifikasi sehingga latihan desensitisasi bisa dilakukan berdua dengan Anda, pasangannya. Latihan bersama ini memiliki beberapa keuntungan, misalnya tak diperlukan lagi video atau majalah porno sebagai media perangsang, sehingga timbulnya masalah masturbasi sebagai substitusi kegiatan sex yang nyata bisa diminimalkan.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Sepakati dulu tanda "stop" yang akan digunakan apabila suami merasa akan mencapai ejakulasi, misalnya, sentuhan di tangan Anda. Dan, sepakati juga tanda "start" ketika suami merasa dorongan tersebut sudah mengendur, misalnya, dengan elusan di tangan Anda.

2. Ambil posisi yang paling nyaman untuk Anda berdua. Tempat yang ideal adalah tempat tidur atau sofa. Manfaatkan waktu mengatur posisi ini untuk bermesraan menciptakan mood bercinta.

3. Ketika posisi dan mood sudah tercapai, mulailah dengan menggosok-gosokkan tangan Anda pada "properti" pasangan untuk melakukan perangsangan awal. Lakukan gerakan dengan lembut dan perlahan.

4. Langkah keempat, dengan tangan Anda, bantu suami bermasturbasi. Anda bisa menggunakan baby oil atau krim pelicin lainnya yang tersedia dan aman digunakan.

5. Ketika suami merasa hampir "sampai", berilah tanda dan pelankan atau hentikan gerakan tangan Anda. Lakukan perangsangan di daerah lain, misalnya dengan berciuman mesra.

6. Ketika dorongan sudah mengendur, beri tanda lagi sesuai kesepakatan, dan Anda bisa mulai memulai lagi kegiatan yang tadi dihentikan. Ulangi beberapa kali sampai saat yang diinginkan dan biarkan ejakulasi terjadi.

7. Kalau Anda berdua melakukannya dengan benar, maka interval waktu antara start dan stop akan makin panjang. Latihan bisa dikatakan sukses ketika interval tersebut mencapai 10-15 menit, cukup lama untuk membuat wanita orgasme sebelum pria mencapai klimaks.

Sisi Positif Lain
Dengan pendekatan yang tepat, masturbasi bisa dikatakan sebagai kegiatan sex tanpa efek samping. Beberapa buku tentang seksualitas bahkan menganjurkan pria dalam kondisi-kondisi tertentu bermasturbasi. Berikut ini beberapa "manfaat" lain dari kegiatan "terbang solo", tersebut:

* Mengurangi Hasrat "Jajan". Pria lajang atau yang tinggal jauh dari pasangannya bisa mengatasi hasratnya untuk sementara dengan masturbasi sebagai alternatif terakhirnya. Cara ini lebih menguntungkan dan tidak berisiko dibanding mencari partner sex sementara, atau "jajan", terutama jika mehgingat risiko AIDS atau penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual.

* Mengenali Dirinya Secara Seksual. Dengan masturbasi, pria bisa belajar mengenali organ seksualnya secara mendetail. Misalnya, mana bagian-bagian paling peka pada alat kelaminnya, fantasi apa yang bisa membuatnya benar-benar terangsang, dan lain-lain. Pengenalan tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan seksual rumah tangganya.

* Desensitisasi Kilat. Bagi pria yang masih muda dan bisa mencapai ejakulasi berulang-ulang, melakukan masturbasi sesaat sebelum berhubungan intim juga bisa memperlambat datangnya ejakulasi. Namun, cara ini tidak dianjurkan bagi pria yang sudah berumur atau dalam kondisi yang tidak prima, karena bisa menghabiskan energinya sebelum "bertanding".