Sabtu, 10 November 2007

R A N T A I

Franciscus “Frangky” Welirang, adalah menantu Soedono Salim (Lim Sioe Liong). Frangky, begitu dia biasa disapa, menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur pada PT Bogasari Flour Milss, industri tepung terigu terbesar di dunia. Di perusahaannya, dia dikenal dengan terobosan ide-idenya yang brilian.


Salah satu idenya untuk meningkatkan omset bisnisnya, Frangky membuka kursus-kursus membuat kue hingga ke berbagai pelosok tanah air. Sebagai pimpinan tertinggi Bogasari, dia tidak sungkan terjun ke kehidupan masyarakat bawah. Terutama yang berhubungan dengan bisnisnya, seperti penjual mie rebus, pembuat/penjual roti dll.


Penyelaman rantai bisnis tepung terigu sampai ke level terbawah akan menciptakan cetak biru bagi bisnis Bogasari. Begitu juga dengan Indofood, rantai distribusinya termasuk jasa para pengusaha kecil termasuk pedagang kue dan mie instan kaki lima.
Frangky bahkan mengakui bahwa pengusaha kecil merupakan bagian dari jaringan bisnis Bogasari dan Indofood yang membuat mereka besar.




Jika mereka berkembang, tentu saja bisnis yang digaungi Frangky ikut berkembang. Puluhan ribu pengusaha kecil berada dalam naungannya. Mereka semua memperoleh bantuan dan binaan. Misalnya berupa dana, penyuluhan, latihan dan konsultasi. Bahkan, pembinaan tersebut sudah dilakukan sejak pertama bogasari berdiri.

Itulah hubungan timbal balik antara jaringan bisnis antara yang besar dengan yang kecil. Secara alamiah mereka menjadi bagian terpenting dalam bisnis Bogasari.

Franciscus Welirang mencatat beberapa keunggulan Bogasari dibanding pesaingnya. Misalnya, strategi pembentukan dan penguatan jaringan pemasaran serta penjualan, kekuatan modal, serta kualitas produk dan strategi promosi yang membuat produk bogasari laku di pasaran.


Begitulah riil taipan-taipan bisnis bekerja. Mereka memperkuat jaringan yang pas dengan balutan intregritas. Itulah yang dilakukan Tommy Winata, Liem Sioe Liong, Ciputra, dan taipan lainnya.

Kita dapat belajar betapa pentingnya membina hubungan lingkungan yang merupakan jaringan bisnis kita. Kitapun tidak dapat meremehkan rantai terendah distribusi, karena mereka adalah garda depan penjualan.


Ruang lingkup yang lebih kecil dari lingkungan adalah komunitas. Jika kita adalah pebisnis, rangkul komunitas bisnis. Jika kita orang spiritual dan sosial, rangkul komunitas tersebut. Dan jika kita berada di ketiganya, rangkul pebisnis spiritual yang berjiwa sosial.

Wali songo pun mengingatkan kita dalam lagunya 5 tombo ati, salah satunya adalah berkumpulah dengan orang soleh. Arti luasnya, kita disuruh mencari lingkungan yang pas untuk mengembangkan diri kita.

Lingkungan - komunitas - jaringan. Kira-kira begitulah runtutan rantainya.



source : www.logika-hati.com