Jumat, 09 November 2007

Uang Membuat Kita Lebih Bahagia?

Apakah Anda meyakini uang dapat membuat kita lebih bahagia? Mungkin tak selalu. Tapi percayalah, banyak uang membuat kita lebih gampang tersenyum dan merasa jauh lebih bahagia.

Jadi mana yang datang dulu, uang atau kebahagiaan? Konon uang tak dapat membeli kebahagiaan, atau sebaliknya?



Orang-orang yang lebih kaya cenderung memiliki status sosial yang lebih tinggi serta pekerjaan bergengsi. Mereka cenderung lebih punya banyak kendali dalam hidup dan pekerjaan. Mereka juga mempunyai ekspektasi yang lebih tinggi dan akan membandingkan dirinya dengan orang-orang yang lebih kaya.

Sangat sulit menentukan apa yang menentukan kebahagiaan orang-orang ini: uang, status atau pengharapan.

Jadi bukan tak mungkin orang-orang lebih kaya akan merasa lebih bahagia karena kebahagiaan datang tak hanya dari kekayaan absolut namun juga kekayaan yang bersifat relatif, demikian pandangan H.L. Mencken yang menerjemahkan 'seseorang bisa disebut kaya jika berpenghasilan USD 100 per tahun lebih tinggi dari suami saudara perempuannya.'


Tidak ada resep rahasia
Tapi adakah resep rahasia untuk menjadi kaya dan bahagia?

Sebagian besar nasihat itu tidak tepat dan bahkan meleset. Uang bukan penentu kebahagiaan. Orang yang menikah lebih bahagia ketimbang yang lajang, jadi mungkin karena alasan itu kita menikah. Belum tentu karena uang kan?

Namun Anda akan terpesona oleh temuan ini: Orang yang berbahagia cenderung menemukan pasangannya, sementara mereka yang mengalami depresi tidak akan menemukan jodohnya dengan mudah. Tapi ada juga pernikahan yang tidak bahagia, bahkan orang-orang itu merasa lebih bahagia setelah bercerai dari pasangannya.

Orang yang bekerja mandiri (wiraswasta), punya otonomi sendiri, mandiri juga dihubungkan dengan rasa bahagia.


Apa lagi yang dapat membuat kita bahagia? "Memikirkan apa yang sudah Anda miliki, baik secara material atau non material serta hubungan dan kekuatan pribadi cukup sebagai senjata untuk membuat diri kita berbahagia,"


Mungkin Anda pernah dengar apa yang disebut J-curve, kurva yang menggambarkan kebahagiaan sepanjang waktu. Anda yang berusia akhir 30-an adalah masa paling tidak membahagiakan dalam hidup, tapi seiring perjalanan usia, makin bahagia Anda. Jadi pepatah hidup dimulai pada usia 40 benar adanya.

Uang memang membuat kita bahagia, ya kadang-kadang, tapi jangan lupakan aspek lain seperti pertemanan, mendekatkan pada kuasa serta melakukan hobi atau kesenangan. Hal-hal itu dapat menjadi sumber kebahagiaan, tanpa harus ditakar dengan uang.