Kamis, 07 Februari 2008

3 Fase Karier

Kesuksesan di dunia kerja tidaklah datang seketika. Butuh waktu untuk mencapainya. Lazimnya, melewati tiga tahapan berikut.

Setiap orang pasti akan menghadapi berbagai fase dalam kehidupan dengan berbagai tantangan tersendiri. Tak terkecuali dalam menjalani kehidupan karier profesional.

Andrew Mayo, pakar karier dari Inggris, membagi perjalanan karier ini ke dalam tiga tahapan yaitu discovery phase, consolidation phase, dan maturity phase. Jika Anda mampu melalui ketiga fase ini dengan baik, maka keberhasilan akan Anda raih. Jika tidak, kegagalanlah yang akan Anda rasakan.

Pssst, pada fase manapun Anda kini berada, jangan pernah berhenti untuk menuju fase selanjutnya. Karena sebenarnya tidak pernah ada kata selesai untuk menggapai kesuksesan.

Discovery Phase
Fase ini dialami Anda yang berusia 20 tahunan. Berlangsung sekitar sepuluh tahun pertama dalam dunia kerja. Di tahap ini, Anda adalah angkatan kerja baru karena kemungkinan besar Anda baru lulus dari bangku perguruan tinggi.

Yang terjadi: Anda sedang giat mencari dan mengejar pekerjaan impian. Sebagai orang yang baru terjun ke dunia kerja, Anda akan belajar beradaptasi dengan dunia baru tersebut. Anda akan belajar tentang dunia kerja dari berbagai pihak. Di tahap ini, Anda berupaya mengenali kemampuan diri. Dan, ketika fase "pencarian jati diri" ini sudah Anda lalui, Anda akan mulai menentukan arah dan masa depan karier.

Dampaknya: Sebagai "orang baru" Anda memiliki semangat menggebu-gebu, harapan besar, dan cita-cita tinggi. Namun, Anda akan menjumpai berbagai kendala, terutama berkaitan dengan adaptasi lingkungan kerja. Bagi Anda yang baru lulus akan sering mengalami konflik, karena apa yang diperoleh di bangku sekolah berbeda dengan kenyataan di Iapangan. Situasi ini akan memengaruhi pilihan karier Anda dalam memilih bidang yang sesuai dengan minat, keinginan, dan bahkan idealisme.

Consolidation Phase
Fase ini biasanya berlangsung pada usia 30-40 tahunan. Ada yang memulai fase ini lebih awal dan ada pula yang terlambat. Demikian pula dengan akhir fase ini, ada yang mengakhirinya lebih awal, dan ada pula yang terlambat.

Yang terjadi: Di tahap ini Anda akan mulai bersikap realistis. Orientasi karier mulai terarah. Kesadaran bahwa jenjang karier harus diclaki untuk meraih sebuah tujuan, mendorong Anda untuk membayangkan sebuah jalur karier yang harus dilalui untuk mencapai tujuan itu.

Di fase ini juga, perjalanan karier Anda akan sampai pada tahap pematangan yang bertumpu pada pengalaman sebagai andalan dalam pengembangan diri. Pengalaman dalam bidang tertentu ini yang layak untuk "dijual" sebagai kompetensi Anda.

Dampaknya: Anda akan menghadapi pilihan-pilihan karier, mau jalan terus atau "belok" ke arah lain. Untuk itu, Anda harus melakukan evaluasi ulang mengenai pilihan karier di tahap awal, apa harus terus berada pada track yang telah dijalani, atau pindah jalur untuk memenuhi cita-cita Anda.

Jika Anda berhasil melalui fase ini, maka karier Anda akan terus melaju. Sebaliknya jika gagal maka Anda harus bersiap untuk mengalami kemandegan bahkan penurunan karier.

Maturity Phase
Inilah fase terakhir dari sebuah perjalanan karier. Fase ini banyak diisi oleh mereka yang memasuki usia 50an ke atas.

Yang terjadi: Bagi sebagian orang fase ini adalah persiapan memasuki masa pensiun tanpa harus kehilangan produktivitas. Sementara bagi sebagian kecil di antaranya adalah persiapan menduduki posisi yang lebih tinggi seperti komisaris, konsultan, atau pemimpin organisasi nirlaba.

Dampaknya: Mereka yang berhasil melewati fase pertama dan kedua dengan baik akan memiliki akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang sangat substansial di fase ini. lni akan sangat bermanfaat untuk tempat kerja mereka. Dan, bagi mereka yang dapat menduduki kepemimpinan senior, ini akan membuat mereka merasa masih berguna dan tidak terpinggirkan dalam lingkungan masyarakat.

Sebaliknya, jika mereka gagal melewati fase pertama dan kedua, pada fase ini biasanya akan kehilangan fleksibilitas, gagal memahami nilai-nilai yang dinamis, tidak mampu mengikuti perubahan lingkungan, dan pastinya akan tertinggal.

Semoga karier Anda terus menjulang!

Karyawan berprestasi senang pindah kerja
Menurut survei Global Strategic Rewards 2007/2008, yang dilakukan Watson Wyatt, karyawan berprestasi tinggi gampang berpindah perusahaan. Hasil survei pada 2007 menunjukkan tingkat turnover alias masuk-keluar karyawan untuk posisi-posisi penting (level manajerial dan di atasnya) di industri perbankan antara 6,3-7,5%. Sementara, pada industri umumnya berkisar antara 0,1-0,74%. (CHIC/Erma Dwikusumastuti)