Selasa, 19 Februari 2008

Based on True Story..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka
menikah
sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah
istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah
tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan
mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia
letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak
suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap
berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar
dia
merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka,
sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal
dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka Dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin
sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak
ada
sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan bapak tidak ijinkan
kami
menjaga ibu" .

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg keempat
kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi ,kami rasa ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban
seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan
merawat ibu bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."
Anak2ku
Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin bapak akan menikah,
tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari
cukup, dia telah Melahirkan kalian".. sejenak kerongkongannya tersekat,
kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak
satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah
dia
menginginkan keadaanya seperti Ini. kalian menginginkan bapak bahagia,
apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya
sekarang". kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan
dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak
meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil
jatuh
dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat
dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta
untuk menjadi nara sumber diacara islami Selepas shubuh dan merekapun
mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu bertahan selama 25
tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak
tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun
tidak sanggup menahan haru disitulah pak suyatno bercerita".

Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak
mencintai
karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya menjadi
pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat
saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia
memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu merupakan
ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi
dia
sakit,,,setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya dapat bercerita
kepada Allah

Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk
menyimpan dan mendengar rahasia saya..

Dari Email