Seorang perdana menteri Cina yang cakap, Gonsong Yee, gemar sekali makan ikan. Setiap pagi, banyak orang mengantri di pintu depannya,ingin memberikan hadiah berupa ikan-ikan yang mahal dan lezat kepadanya.
Melihat hal ini, sambil merasa salah tingkah, Yee dengan tenang berterima kasih kepada mereka atas kebaikannya tetapi dengan tegas menolak untuk menerima satu pun dari ikan-ikan . itu.
Kurangnya rasa sopan-santun sosial ini sangat mengejutkan dan menjengkelkan adiknya, yang tinggal bersamanya. Suatu malam, sesudah makan, dia dengan rasa ingin tahu bertanya tentang alasan di balik semua itu kepada kakaknya.
Sangat sederhana," ungkap si perdana menteri.
"Untuk menghindari masalah yang mungkin timbul, seorang pria yang bijaksana sebaiknya tidak pernah membiarkan kesenangannya atau hobinya diketahui oleh umum. Aku memang sangat ceroboh dalam hal ini karena kegemaranku makan ikan diketahui oleh umum.
Mengetahui kesukaanku, para pemberi bingkisan itu akan berusaha memuaskannya. Jika aku merierima pemberian mereka, aku berhutang kepada mereka.
Ketika membuat keputusan, secara sengaja maupun tidak sengaja aku akan memikirkan keinginan mereka.
Aku mungkin membelokkan hukum untuk membalas kebaikan mereka. Jika ini berlanjut, aku memiliki resiko tertangkap dan kehilangan kedudukan serta reputasiku.
Lalu siapa yang akan peduli untuk memberi hadiah kepada seorang tawanan yang tidak dihargai dan tidak berkuasa?
Oleh karena itu, aku dengar dan hormati kedermawanan mereka.Tanpa memiliki hutang budi kepada mereka mereka, aku bebas mengatur diriku sendiri. Dengan membuat keputusan yang tepat dan tidak berat sebelah, aku dapat mempertahankan posisiku tetap membeli ikanku sendiri."
Sang Adik mohon maaf atas pemikirannya yang sempit.
Renungan :
Penghargaan itu diraih, bukan diberikan.
Demikian juga kesuksesan.Tidak ada makanan yang gratis di dunia ini. Seseorang harus selalu bergantung kepada dirinya sendiri, bukan orang lain, karena orang lain mempunyai kepentingan mereka masing-masing.
Posted by DJODI ISMANTO