"Kata adalah senjata"
(Subcomandante Marcos, pejuang Zapatista Brazil)
Pekan lalu, seorang wartawan sebuah tabloid bisnis mewawancarai saya
seputar perjalanan saya menjadi seorang penulis dan pembicara. Saya
menceritakan kebiasaan saya di masa kecil. Saya punya hobi
mengumpulkan kalimat serta kata-kata mutiara.
Pada masa itu, kalimat serta kata-kata mutiara itu sangat tidak
mudah diperoleh sehingga harus mencari di perpustakaan. Mencari di
koran maupun majalah yang penerbitannya tidak rutin. Tetapi, yang
jelas, sejak kelas empat SD, saya senang mengumpulkan kalimat serta
kata ajaib itu.
Saat duduk di kelas enam SD, penulis pujaan saya adalah Orison Swett
Marden serta Dale Carnegie. Tulisan-tulisan mereka begitu
menginspirasi. Salah satu kalimat dari Orison Swett Marden yang
masih saya ingat adalah "Think big if you want to be BIG!"
(Berpikirlah besar, jika kamu ingin menjadi orang besar!). Sampai-
sampai, saya masih ingat ketika di kelas enam SD saya pernah
mendapat nilai yang buruk di caturwulan II-nya.
Tapi, saya tahu itu karena kesalahan saya yang terlalu meremehkan
dan tidak berusaha. Maka, saya pun menuliskan sebuah kata mutiara
dalam hidup saya, "Orang yang tidak pernah berusaha, tidak boleh
meratapi kegagalannya. "
Kalimat mutiara adalah intisari kehidupan orang besar yang dirangkum
dalam pendek dan berbobot. Tetapi, di balik sebuah kalimat yang
pendek, ada pengalaman jatuh bangun kehidupan mereka yang luar
biasa. Kita ambil contoh kisah Charles Sherwood Noble (1873-1957),
seorang inovator pertanian terkemuka dari Alberta pada masanya.
Dia dibesarkan oleh tetangganya lantaran ibunya meninggal. Dia
pernah sukses dan memiliki ribuan hektar tanah pada 1920. Tapi,
akibat salah manajemen, dia jatuh pailit. Dia terpaksa bekerja pada
sebuah bank untuk memberinya kredit. Tapi, dalam setahun dia mampu
bangkit dari keterpurukannya.
Dia menulis, "You must have long term goals to keep you from being
frustrated by short term failures." (Kamu harus punya tujuan jangka
panjang, untuk menghindari dirimu dari frustrasi terhadap kegagalan
jangka pendek).
Siapa pun membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Kata-kata mutiara
bisa membantu orang membangkitkan motivasinya. Bisa tentang cinta,
persahabatan, kreativitas, orang tua, pendidikan, pemimpin,
marketer, pebisnis, dan sebagainya.
Tak heran jika sebagian orang doyan mengumpulkannya. Orang besar
macam Winston Churchill, mantan PM Inggris, juga menjadi kolektor
kata-kata ini. Kata-kata itu dia baca berulang-ulang saat kesepian
datang.
Memetik manfaat
Dari tokoh besar hingga orang kecil bisa memetik manfaat kata
mutiara itu. Di buku motivasi sampai kertas teka-teki silang yang
dibaca di warung-warung kopi pun terserak kata-kata ajaib itu.
Bahkan, ada yang membuat saya terkekeh renyah. Di balik badan truk,
ada ragam tulisan menarik. Misalnya, "Putus cinta, sudah biasa.
Putus Rokok, jadi merana. Putus rem, matilah kita." Ada juga yang
menulis, "Pergi karena tugas, pulang karena beras." Saya pikir
kalimat itu mencerminkan filosofi sederhana dari hidup mereka di
jalanan.
Melalui tulisan kali ini, saya ingin memberikan beberapa tips bagi
Anda untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari kata-kata
mutiara.
Pertama, kalau kata dan kalimat mutiara tersebut menggugah Anda,
segera ketik atau pun simpan kalimat tersebut. Biasanya otak kita
mudah melupakannya. Biasanya kita terinspirasi saat itu, tetapi pada
saat kita ingin mengingat kalimat persisnya, kita jadi lupa.
Jadi, ada baiknya dicatat, diketik, dan disimpan. Pensil yang tajam
masih lebih baik daripada pikiran yang tajam, kata pepatah.
Bagaimana pun, kalau disimpan, kapan pun bisa kita buka dan baca
kembali. Menariknya, kalimat-kalimat mutiara ini tidak akan pernah
bosan untuk dibaca berulang-ulang. Bahkan, semakin lama semakin
dalam maknanya.
Kedua, jika ingin dikoleksi, simpanlah sesuai dengan temanya.
Misalkan temanya adalah soal kegagalan, soal pertemanan atau soal
menjadi orang tua. Pada saat Anda mengalami suatu masalah, dengan
mudah kalimat mutiara ini bisa menjadi semacam motivator untuk Anda.
Lagipula, menariknya koleksi ini kadang bisa kita pakai dalam
pembicaraan, presentasi ataupun sambutan kita sehingga kalimat yang
kita ucapkan menjadi lebih berbobot.
Ketiga, supaya bisa belajar lebih dalam dari kata-kata mutiaranya,
adalah lebih menarik jika Anda kenal siapa yang mengatakannya.
Misalkan ada kata bijak dari Sir Edmund Hillary, "Hai gunungku. Kamu
sudah berhenti bertumbuh, sementara dalam diriku masih ada kemampuan
dan kemauanku yang terus bertumbuh. Aku akan mengalahkanmu" . Siapa
Sir Edmund Hillary? Dialah orang yang pertama kali menaklukkan
puncak Mount Everest bersama Tanzing Norgay. Dan kalimat itu
diucapkan waktu pertama kali dia gagal dalam ekspedisinya.
Keempat, sebenarnya Anda sendiri bisa menciptakan kalimat mutiara
Anda sendiri. Inilah yang juga saya lakukan dengan 'Diary Kehidupan'
saya. Setiap hari, Anda boleh merumuskan dalam satu kalimat, apakah
pelajaran penting yang Anda dapatkan dalam satu hari ini. Tidak
perlu kalimat panjang. Cukup suatu kalimat yang mengintisarikan
nilai pelajaran kehidupan yang baru saja Anda dapatkan hari ini,
dari Tuhan. Suatu ketika, saat Anda baca kembali Anda akan kaget
betapa banyak intisari hidup yang telah Anda kumpulkan.
Kelima, akhirnya, simpan dan bacalah secara periodik kalimat yang
Anda kumpulkan. Percayalah, dibaca sekali, Anda akan dapat hiburan.
Baca dua kali, Anda mendapat pemahaman dan bacalah tiga kali, dan
Anda akan mendapatkan pencerahan. Bahkan tulisan-tulisan dalam
rubrik motivasi ini pun bisa dikliping dan menjadi kekayaan hidup
yang berharga.
Sumber: Belajar dari Kata-kata Mutiara oleh Anthony Dio Martin,
Director HR Excellency