Oleh : Herman Kwok -
"Kenapa nggak ada yang menjual buku tentang kegagalan ya? Kebanyakan toko buku menjual buku tentang kisah sukses orang atau perusahaan." Nyeletuk pak Tirto sambil mencomot makanan kecil di atas meja.
Saya balik bertanya, "Apa bagusnya buku tentang kegagalan? Orang kan lebih suka melihat dan mendengar tentang hal-hal yang bagus saja." Malam itu kebetulan kami sedang mengobrol ringan ngalor ngidul setelah makan seafood.
Kemudian pak Tirto menjelaskan lebih jauh kenapa buku tentang kegagalan bisa bermanfaat, misalnya tentang: ‘Rahasia Bangkrutnya Usaha Restoran‘. Di dalam buku tersebut orang lain akan mengetahui mengapa restoran tersebut bisa bangkrut, apakah salah lokasi, salah management, mutu makanannya atau SDMnya. Kalau tidak salah memang belum ada buku spesifik tentang pengalaman gagalnya seseorang. Setahu saya dulu pernah ada buku tentang ‘Berani-Gagal', bukan tentang penyebab kegagalan.
Menurutnya belajar tentang bagaimana menjadi sukses sudah lumrah dan dapat ditemukan dengan mudah. Tapi belajar tentang pengalaman gagal juga sama pentingnya. Orang yang membaca tentang ‘buku-gagal' tadi dapat terhindar dari halangan atau jebakan yang telah dilalui penulisnya. Setiap kegagalan menyebabkan timbulnya pengorbanan biaya yang tidak terduga. Jika seseorang dapat menghindar dari penyebab kegagalan otomatis ia dapat menghemat biaya dan energy yang tidak perlu.
Umpamanya seorang petualang yang akan memulai perjalanan menyeberangi hutan memiliki petunjuk dari peta, kompas dan GPS (Global Positioning System). Di dalam peta terdapat informasi tentang jalur setapak menyusuri sungai yang sering dilewati orang lain, Kompas dan GPS untuk menentukan arah dan posisi supaya tidak tersesat. Jika petualang tersebut menguasai perlengkapannya tadi, kemungkinan besar ia dapat sampai ke tujuannya. Kecuali,.... ada hal-hal tak terduga yang tidak tercantum dalam peta. Misalnya pernah ada petualang lain yang tewas tersengat kalajengking beracun, atau kadang-kadang muncul banjir bandang dari arah hulu, bahkan pernah ada yang dirampok di tengah hutan tersebut. Jika petualang tersebut sempat mengetahui berita seperti itu dari masyarakat sekitarnya, ia akan mempersiapkan antisipasi yang lebih baik. Intinya, semakin banyak informasi yang didapat akan semakin sempurna persiapannya.
Untuk memulai suatu usaha, biasanya kita mencari informasi sebanyak-banyaknya. Selain info positif, akan bermanfaat jika kita dapat memperoleh info negatif dari sumber yang tepat. Karena info positif bisa membuat kita terlena sedangkan info negatif akan membuat kita waspada.
Barangkali ada yang berminat membuat buku tentang kegagalan?