Oleh: Andrias Harefa *
Jangan menilai isi sebuah buku dari kavernya saja. Begitu nasihat orang-orang yang melek buku. Sebab kaver sebuah buku bisa menipu. Ini setara dengan pesan kaum bijak, jangan menilai orang dari penampilan fisiknya semata. Penampilan fisik sering digunakan untuk menipu.
Nasihat itu sendiri lahir dari kenyataan bahwa kaver sebuah buku sangat besar pengaruhnya bagi peminat. Sama besar pengaruhnya dengan penampilan seseorang. Entah kita cenderung suka atau tidak suka, perasaan awal bisa muncul seketika, saat melihat penampilan seseorang atau kala melihat kaver buku. Respons itu spontan dan terkait dengan program bawah sadar, yang memiliki semacam program dasar mengenai apa yang kita sukai atau tidak sukai berdasarkan arsip mental masa silam.
Menjadi jelas bahwa kaver buku merupakan sesuatu yang sangat penting. Kaver buku bisa mengundang atau "mengusir" seseorang yang melihatnya. Ia bisa membuat buku diambil dari rak toko buku, atau dicuekin begitu saja alias tak dianggap ada.
Jujur saja, pada masa-masa awal menulis buku, saya tidak cerewet dalam soal kaver. Apa yang ditawarkan penerbit, saya terima dengan senang hati. Namun, setelah belasan dan puluhan buku saya beredar di masyarakat, saya makin menghargai pentingnya nilai sebuah kaver.
Wandi S. Brata, Direktur Gramedia Pustaka Utama yang pintar itu, pernah mengaku bahwa ada sebuah buku yang mereka terbitkan beberapa tahun silam, yang melonjak penjualannya secara luar biasa hanya karena kavernya diganti. Isinya masih sama persis titik komanya.
Jadi, kalau gagasan yang Anda tawarkan dalam sebuah buku sangat bagus, jangan lupa memastikan bahwa kavernya juga mencerminkan hal itu. Sebab jika isi ibarat otak manusia, maka kaver ibarat wajahnya. Anda bisa mengira-ira, manakah yang akan dipilih calon pembaca: otak cerdas dengan rupa buruk; otak bodoh dengan rupa menawan; otak bodoh dengan rupa buruk; atau otak cerdas dan wajah menawan.
Ayo pilih yang mana?
*) Andrias Harefa; Mindset Therapist, Penulis Lebih dari 35 Buku Best-Seller; Trainer Coach Berpengalaman Lebih dari 20 Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun