Senin, 11 Oktober 2010

Toko Penjual Anak

Oleh: Ayah Edy *

Sebuah toko satu-satunya di dunia yang menjual "Anak" baru saja dibuka di kota Jakarta. Dimana pasangan muda yang baru saja menikah dapat memilih anak-anak yang mereka inginkan di toko ini.. Toko ini terdiri dari 6 lantai dan berada di jantung kota Jakarta.

Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk toko ANAK ini, terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut. "Kamu hanya dapat mengunjungi TOKO INI SATU KALI SAJA seumur hidupmu dan juga hanya dapat mengunjungi tiap LANTAI SATU KALI saja.

Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan calon anak yang bisa dipilih. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai anak tersebut. Tapi ingat dan hati-hati karena di dalamnya ada JEBAKAN.

Kamu dapat memilih anak di lantai tertentu atau mungkin lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan satu syarat bahwa setelah kamu tinggalkan lantai tersebut maka kamu tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk turun keluar dari toko melalui tangga darurat yang ada di samping gedung.

Untuk membeli satu atau beberapa anak di sini tidak perlu membayar dengan Uang, cukup kamu bayar dengan Rasa Syukur dan Ucapan Terimakasih. Maka anak yang kamu pilih bisa langsung kamu bawa pulang.

Setelah 3 tahun berselang, datanglah sepasang orang tua yang belum juga memiliki anak pergi ke "TOKO ANAK" tersebut untuk mencari calon anak yang didambakannya.

Setelah memahami semua aturan mainnya, maka segeralah pasangan orang tua ini menaiki lantai Pertama.

Di lantai Pertama terdapat tulisan seperti ini :
Ini Lantai Pertama : Anak-anak di lantai ini semuanya sehat dan sempurna tanpa cacad sedikitpun.
Pasangan Orang tua tersebut tersenyum sambil sedikit melirik, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai Kedua terdapat tulisan seperti ini :
Ini Lantai Dua : Anak-anak di lantai ini semuanya sehat, sempurna dan penurut.
Kembali Pasangan Muda itu melirik kearah anak-anak tersebut, berhenti sejenak dan tersenyum lalu segera naik ke lantai selanjutnya dengan penuh harap.

Di lantai Ketiga terdapat tulisan seperti ini :
Ini Lantai Tiga : Anak-anak di lantai ini semuanya sehat, sempurna penurut dan cerdas.

Wow..inilah yang aku cari pikirnya dalam bathin, tetapi hatinya masih penasaran dan ingin mendapatkan yang lebih baik lagi. Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan

Ini Lantai empat : Anak-anak di lantai ini semuanya sehat, sempurna, penurut, cerdas, rajin membantu orang tua dan cakep-cakep.

Ya ampun ! Mereka berseru, Kami hampir tak percaya ! Tapi hati mereka berkata, mengapa aku tidak cari yang lebih baik lagi dari mereka semua..? Hingga akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan naik ke lantai 5 dan di lantai lima terdapat tulisan seperti ini :

Ini Lantai Lima : Anak-anak di lantai ini semuanya sehat, sempurna, penurut, cerdas, rajin membantu orang tua, cakep-cakep, menyenangkan, prilakunya ramah dan santun tapi semuanya perempuan.

Pasangan ini berhenti sejenak tertegun memandangi anak-anak tersebut, tapi hati mereka tergoda untuk berpikir, "mengapa aku tidak cari yang PALING SEMPURNA dari mereka semua dan mestinya ada anak laki-lakinya dong ?" Bisik sang suami pada istrinya.

Kemudian dengan penuh harap pasangan muda ini melangkah kembali menuju lantai 6 dan disini terdapat tulisan seperti ini :

Ini Lantai Enam : Anda adalah pengunjung yang ke 7.363.713. Tidak ada satupun anak laki-laki atau perempuan di lantai ini.Lantai ini hanya semata-mata bukti bahwa manusia tidak pernah bersyukur dan berterima kasih akan apa yang telah diterimanya.

Kami ucapakan Terima kasih telah berbelanja di toko kami. Hati-hati ketika keluar dari toko ini melalui tangga darurat dan semoga anda tetap bisa bersyukur meskipun anda tidak berhasil mendapatkan seorang anakpun untuk menghiasi kebahagiaan hidup anda berdua.
TTD
PIMPINAN TOKO

*) Ayah Edy, penulis buku 'Mengapa Anak Saya Suka Melawan dan Susah Diatur, 37 Kebiasaan Orang Tua yang Menghasilkan Perilaku Buruk pada Anak'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri Komentar sehat dan membangun