Oleh: Agung Praptapa *
Semua orang pasti ingin sukses. Meskipun bentuk dan ukuran sukses berbeda antara satu orang dengan orang lain, namun dapat dipastikan ada keinginan dalam diri setiap orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sayang, tidak banyak orang yang memahami bagaimana mengelola "keinginan" ini menjadi suatu kekuatan dahsyat untuk mendapatkan sukses yang kita mau.
Untuk sukses ada beberapa elemen yang terlibat. Yang pertama adalah seberapa jelas kesuksesan yang diinginkan. Kedua, seberapa besar kita menginginkan kesuksesan tersebut. Ketiga, bagaimana kita mengolah keinginan tersebut menjadi kenyataan. Nampak di sini bahwa kesuksesan selalu berkaitan dengan keinginan. Untuk mengendalikan sukses bisa kita lakukan dengan mengendalikan keinginan. Dengan kata lain, keinginan yang terkendali akan cenderung mendekatkan kita pada sukses yang kita inginkan. Mari kita bahas satu persatu tentang bagaimana keinginan akan mendorong sukses kita.
Memahami apa yang kita inginkan merupakan modal utama agar kita dapat mewujudkan apa yang kita inginkan. Untuk menjelaskan hal ini, saya sering menggunakan ilustrasi sebagai berikut. Kalau Anda harus melempar bola ke dalam suatu keranjang tetapi Anda tidak mengetahui dimana letak keranjang tersebut, tentunya akan sangat kecil kemungkinannya Anda dapat memasukkan bola tersebut ke dalam keranjang. Kemungkinan untuk memasukkan bola tersebut ke dalam keranjang akan lebih besar apabila Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas dimana keranjang tersebut berada dan seberapa besar keranjang yang akan kita tuju tersebut. Dalam hal menuju sukses juga demikian. Semakin jelas Anda mengetahui kesuksesan yang Anda inginkan akan semakin besar kemungkinan kita mendapatkan sukses tersebut. Untuk itulah maka agar kita lebih mudah dan lebih tepat dalam menuju sukses yang kita inginkan, kita harus memiliki gambaran yang jelas tentang sukses yang kita maksud. Harus jelas apa yang sebenarnya kita inginkan.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang kita inginkan, kita dapat menggunakan teknisk visualisasi. Dalam visualisasi, kita mencoba menggambarkan dengan jelas di dalam pikiran dan hati kita apa sebenarnya yang kita inginkan. Kalau sukses yang kita inginkan adalah menjadi pengusaha yang kaya raya maka kita dapat menciptakan `film' atau `potret' dalam pikiran kita tentang penampilan kita saat apa yang kita inginkan tersebut tercapai. Misalnya, menggambarkan kita berdasi dengan mengendarai mobil mercedes yang termahal. Kalau kita ingin menjadi penulis terkenal kita bisa menggambarkan buku-buku kita terpajang di toko buku dan diserbu oleh para pembeli. Visualisasi akan memperjelas apa sebenarnya yang kita inginkan.
Setelah kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang sukses yang kita inginkan, berikutnya adalah kita harus menjaga agar kita cukup energi atau cukup kuat keinginan kita untuk mendapatkan yang kita inginkan. Energi atau kekuatan untuk mendapatkan yang kita inginkan sering disebut dengan istilah passion. Dalam pengertian umum, passion adalah very strong feeling about something, perasaan yang menggebu akan sesuatu. Kita disebut memiliki passion apabila kita memiliki perasaan yang kuat tentang sesuatu, yang kalau perlu kita mengatakan "I'm dying for it" atau "sumpah mati aku inginkan itu!". Kata-kata lain yang dapat menggambarkan passion sebagai contoh adalah: "saya rela mati untuk mendapatkan itu", "saya akan lakukan apapun untuk itu", "saya tergila-gila pada hal tersebut".
Orang yang memiliki passion akan mengumpulkan segala energi yang mereka miliki untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Semakin besar passion kita akan semakin besar energi yang dapat kita himpun. passion yang dikelola dengan benar tidak akan menghabiskan energi yang kita miliki, tetapi justru akan melipat gandakan energi yang kita miliki. Dengan demikian, kalau kita memiliki keahlian untuk mengelola passion kita, maka kita akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk sukses. Bagaimana mengelola passion agar efektif?
Terdapat beberapa strategi untuk mengelola passion. Pertama, berikan misi mulia pada apa yang kita inginkan tersebut. Misi mulia ini bisa kita kaitkan dengan agama, dengan misi kemanusiaan, dengan misi perdamaian, dan apapun yang penting kita dapat memberikan kandungan misi mulia atas apa yang kita inginkan. Agar hal ini efektif, kita harus jujur pada diri sendiri tentang misi mulia yang kita yakini. Kalau kita seorang yang agamis, mengkaitkan apa yang kita inginkan dengan ibadah akan sangat efektif. Tetapi kalau kita kurang agamis (ini pun perlu kejujuran pada diri sendiri untuk menyatakan kita agamis, kurang agamis, atau tidak agamis), pendekatan melalui agama tentunya akan kurang efektif. Kita bisa menciptakan misi mulia lainnya dari aspek kemanusiaan misalnya. Pernyataan-pernyata an berikut ini mungkin dapat membantu memahami misi mulia atas passion kita: "saya mati-matian menginginkan hal tersebut karena saya yakin ini sebagai bagian dari ibadah saya", "tidak banyak orang yang mau melakukan ini, tetapi kalau tidak mulai dari diri sendiri, bagaimana nasib masa depan negeri ini?", "saya harus berjuang melawan kemiskinan, maka tidak ada pilihan lain bahwa aku harus lakukan ini". Tentunya Anda dapat mengembangkan sendiri contoh-contoh lainnya untuk memberikan kandungan misi mulia pada passion kita.
Strategi berikutnya adalah dengan cara bergaul dengan orang yang memiliki passion yang sejenis. Kalau kita tergila-gila pada musik jazz, maka kita akan semakin gila kalau kita bergaul dengan orang yang gila musik jazz. Kalau kita ingin sekali menjadi penulis terkenal maka kita akan lebih ingin lagi kalau kita bergaul dengan para para penulis. Pembicaraan kita dengan teman-teman bergaul kita tidak akan lepas dari apa yang menjadi obsesi masing-masing. Hal ini merupakan pupuk yang sangat baik untuk menyuburkan passion kita.
Ada pula strategi pengelolaan passion yang sifatnya self-motivation, yaitu menciptakan getaran-getaran dari dalam diri kita sendiri untuk menjaga dan memperkuat passion kita. Cara ini benar-benar mengandalkan diri sendiri untuk terus mengobarkan passion yang kita miliki. Kobaran passion ini akan dirangsang oleh terangkatnya kembali memori positif maupun memori negatif yang kita miliki. Kalau kita tiba-tiba teringat masa kecil kita yang serba kekurangan maka passion kita akan berkobar untuk melawan perasaan masa lalu yang pernah kita alami. "Saya harus bekerja keras agar kemiskinan masa lalu tidak terulang kembali", "saya dendam terhadap kemiskinan, saya sekarang mau kaya!", dan getaran-getaran lain akan muncul saat kita teringat masa-masa miskin kita. Marah kita dan dendam kita terhadap kemiskinan akan membuat passion kita berkobar. Ini yang disebut marah positif dan dendam postif.
Ada lagi strategi yang sangat efektif untuk menjaga passion kita, yaitu melalui do'a. Dengan berdo'a kita memohon kepada Tuhan agar apa yang kita inginkan tersebut terkabul. Pada saat berdoa kita harus me"restate", menyatakan ulang apa sebenarnya yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan gambaran yang jelas, atau memperjelas gambaran yang hampir kabur, yang akhirnya adalah mengingatkan kepada kita apa sebenarnya yang kita inginkan. Do'a akan memberikan kekuatan. Do'a akan memberikan kita energi.
Hampir sama dengan strategi melalui do'a, kita bisa juga menjaga passion kita dengan cara afirmasi, yaitu menyatakan berulang-ulang pada diri sendiri apa yang kita inginkan. Seorang penulis yang menginginkan bukunya segera terbit dapat melakukan afirmasi dengan mengatakan pada diri sendiri "bukuku harus segera terbit". Kata-kata yang dikatakan berulang-ulang dengan penuh keyakinan tersebut akan memberikan energi luar biasa pada diri kita untuk mewujudkannya. Cara ini banyak digunakan oleh team-team pemasaran yang ingin mencapai target dengan mengucapkan bersama-sama anggota teamnya setiap pagi bahwa "hari ini kita mencapai target!". Olahragawan juga sering menggunakan teknik afirmasi ini untuk meningkatkan prestasinya, misalnya, atlit pelari cepat mengatakan pada diri sendiri "aku bisa lari lebih cepat" berulang kali untuk memberikan energi agar mereka benar-benar bisa berlari lebih cepat.
Passion harus dijaga agar terus berkobar. Passion akan mendorong kita mewujudkan apa yang kita inginkan. Passion akan memberikan tenaga. Passion is powerful. Dengan terus mengendalikan passion kita, sukses akan lebih mudah kita dapatkan. Passion membuat apa yang nampaknya berat menjadi lebih ringan. Jangan sia-siakan hidup kita. Berikan sukses untuk diri kita. Salam hangat. Sukses untuk kita semua.
*) Agung Praptapa adalah penulis buku "The Art of Controlling People", Gramedia, 2009. Ia seorang dosen, konsultan bisnis, dan trainer di bidang personal and organizational development.
__._,_.___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun