Oleh: Andrie Wongso
Dalam sejarah ahli perang Sun Tzu, tertoreh catatan tentang adu strategi dalam perang demi memenangkan peperangan, yaitu penyatuan kerajaan-kerajaan di Tiongkok pada masa itu. Memang, tantangan kerajaan-kerajaan di Tiongkok waktu itu adalah ekspansi wilayah. Tujuannya tak lain supaya kerajaan mendapatkan penguasaan tanah yang lebih luas, memperbesar kekuasaan atau pengaruh politik, sekaligus mencegah munculnya agresor.
Dalam dunia bisnis, tantangannya kurang lebih sama. Perusahaan harus selalu mencari kesempatan supaya terus tumbuh dan meningkat kinerja maupun keuntungannya. Nah, tantangannya adalah:
(1) Menambah pangsa pasar dari produk sekarang dalam pasar yang ada,
(2) Mencari pasar baru untuk produk tersebut,
(3) Mengembangkan produk baru untuk pasar yang ada sekarang, dan
(4) Mengembangkan bisnis baru dengan produk baru dan pasar yang baru pula.
Dalam perang kemiliteran, jumlah kekuatan mempunyai keunggulan pasti, terutama bila kekuatan yang saling bertempur memiliki teknologi yang hampir sama. Sebab itu, dalam 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu ditegaskan tentang fundamentalnya peran jumlah kekuatan untuk memastikan kemenangan.
Menurut Sun Tzu, “Tentara yang tidak memiliki peralatan berat akan kalah dalam pertempuran. Tentara yang tidak mempunyai bahan makanan tidak dapat bertahan hidup. Tentara yang tidak mempunyai persediaan tak mungkin melanjutkan pertempuran.”
Sama halnya dalam dunia bisnis. Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi atau mempertahankan posisinya sebagai market leader harus memiliki competitive advantage dibanding kompetitornya. Misalnya, keunggulan kompetitif dalam hal manajemen, manpower, peralatan dan sistem produksi, permodalan, pasokan bahan baku, teknologi, dan penguasaan pasar. Sebelum memutuskan melawan kompetitor atau melakukan ekspansi pasar, seorang pemimpin perusahaan harus sungguh-sungguh menganalisis secara seksama kelemahan maupun kekuatan perusahaannya.
Contoh: industri perbankan. Bank besar umumnya punya keunggulan dalam penyediaan jasa yang beragam, luas cakupannya, luas jaringannya, dan biaya lebih rendah. Dengan keunggulan tersebut bank-bank besar relatif lebih mudah menjangkau pasar internasional, meninggalkan jauh di belakang bank-bank kecil.
Namun ingat, sesuatu yang besar bisa dirintis melalui sesuatu yang kecil. Barangkali sebuah perusahaan diawali dengan manajemen, manpower, peralatan dan sistem produksi, permodalan, pasokan bahan baku, teknologi, dan penguasaan pasar yang standar atau bahkan minim. Tetapi jika modal dasar tersebut dipoles oleh pemimpin yang hebat, dengan strategi yang tepat, serta teknologi yang canggih, bukan mustahil, pada saatnya nanti perusahaan itu akan segera mencapai puncak kejayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri Komentar sehat dan membangun