Seorang penjual roti menjelajahi blok-blok perumahan baru.
Semula hatinya cukup optimis untuk mendapatkan pelanggan di situ.
Setiap hari, sejak subuh sampai matahari setinggi tatapan, ia berkeliling sambil berteriak dan membunyikan klakson motornya.
Sudah tujuh hari ia berputar-putar, namun tak seorang pun mau membeli. Bahkan membuka pintu pun tidak. Penjual roti itu agak kecut.
"Mungkin penghuni perumahan ini tak membutuhkan roti untuk sarapan," begitu pikirnya.
Lalu ia memutuskan untuk berpindah ke lain tempat.
Keesokan hari, penjual roti yang lain memasuki perumahan itu.
Baru ia membunyikan satu dua klaksonnya, beberapa ibu keluar, memanggil dan membeli roti untuk makan pagi.
Ibu-ibu bercerita baru dua tiga hari ini mereka sadar bahwa sarapan roti ternyata bisa memudahkan pekerjaan pagi mereka.
Kini mereka memutuskan untuk membeli roti.
Ah, betapa tipisnya jarak antara keputusasaan dan keberhasilan. Seandainya kita cukup bersabar bahwa belajar adalah sebuah proses bersama waktu, kita akan memetik hasilnya di waktu yang tak kita duga-duga.
Djodi
"Dengan ILMU hidup menjadi MUDAH, dengan IMAN hidup menjadi TERARAH dengan SENI hidup menjadi INDAH" Dari berbagai sumber.... semoga bermanfaat
Selasa, 29 Januari 2008
Belajar dari Sang Surya
Di sebuah kota tinggallah dua orang bijak yang sudah hidup bersama selama30 tahun. Selama itu mereka belum pernah sekalipun bertengkar. Suatu hari seorang dari mereka berkata, ''Tidakkah kau berpikir bahwa inilah saatnya kita bertengkar, paling tidak sekali saja?''
Kawannya menyahut, ''Bagus kalau begitu! Mari kita mulai. Apa yang harus kita pertengkarkan?'' Orang bijak pertama menjawab, ''Bagaimana kalau sepotong roti ini?''
''Baiklah, marilah kita bertengkar karena roti ini. Tapi, bagaimana kita melakukannya?'' tanya orang bijak kedua. Orang bijak pertama lalu berkata,''Roti ini punyaku. Ini milikku semua.'' Orang bijak kedua menjawab,''Kalau begitu, ambil saja.''
Para pembaca yang budiman, alangkah damainya dunia ini kalau kita semua berperilaku seperti dua orang bijak tersebut. Coba Anda renungkan,bukankah pertengkaran, perselisihan, dan peperangan yang terjadi di dunia ini bersumber dari keinginan kita untuk meminta sesuatu dari orang lain?Kita suka meminta, tapi sayangnya kita tak suka memberi.
Di rumah kita meminta perhatian pasangan kita, meminta anak-anak memahami kita, meminta pembantu melayani kita. Di tempat kerja, kita meminta bantuan bawahan, meminta pengertian rekan sejawat, dan meminta gaji yang tinggi pada atasan. Di masyarakat, mereka yang mengaku sebagai pemimpin selalu meminta pengertian dan kesabaran masyarakat, meminta masyarakat hidup sederhana dan mengencangkan ikat pinggang.
Bahasa kita sehari-hari adalah ''bahasa'' meminta. Mengapa kita suka meminta tetapi sulit memberi?
Ada logika yang sepintas lalu masuk akal.Logika tersebut mengatakan, ''Dengan meminta milik Anda akan bertambah, sebaliknya dengan memberi milik Anda akan berkurang.''
Pikiran semacam ini menimbulkan ketamakan dan perasaan takut untuk berbagi.
Padahal hukum alam menyatakan yang sebaliknya. Justru dengan banyak memberi, kita akan banyak pula menerima. Coba perhatikan orang yang disenangi dalam pergaulan. Merekalah orang yang suka memberi. Sebaliknyaorang-orang yang dibenci adalah orang yang pelit dan tak pernah memberi.
Keinginan untuk memberi tak ada kaitannya dengan banyaknya harta yang kita miliki. Ada orang yang kaya raya tapi sulit sekali memberi. Mereka selalu mengatakan, ''Kalau banyak memberi, kapan saya bisa kaya seperti ini?''
Mereka tak mau memberi karena takut miskin. Seolah-olah dengan memberi mereka akan terkuras habis. Mereka sesungguhnya orang yang benar-benar miskin. Karena bukankah ketakutan akan kemiskinan merupakan kemiskinan itu sendiri ?
Sebaliknya ada orang yang sederhana tetapi senantiasa mau berbagi dengan orang lain. Mereka inilah orang-orang yang kaya. Yang menjadikan kita kayas ebenarnya bukanlah seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan kepada orang lain.
Sumber kekayaan yang sejati sebenarnya terletak di dalam diri kita sendiri. Sayangnya, banyak orang tak sadar. Mereka sibuk mengumpulkan permata dan berlian, lupa bahwa permata yang ''asli'' sebenarnya ada didalam diri kita sendiri.
Namun, hal itu tak terjadi begitu saja. Ibarat menggali permata yang ada di dalam bumi, Anda juga harus melakukan penggalian ke dalam diri kita.Nah, begitu Anda melakukan perjalanan ke dalam, Anda akan mulai merasakan efeknya.
Mula-mula, beberapa masalah fisik yang berlarut-larut akan terhapuskan,kemudian masalah-masalah emosi yang pelik akan terselesaikan. Teruskan menggali, Anda akan merasakan hidup yang bermanfaat, dan akhirnya akan timbul suatu kesadaran bahwa kita semua adalah satu dan tak bisa dipisah-pisahkan.
Untuk bisa menggali, Anda perlu menemukan kuncinya. Tanpa kunci ini perjalanan Anda akan sia-sia belaka. Anda ingin tahu kuncinya?
Jawabnya adalah: dengan memberi kepada orang lain!
Jangan salah, memberi tak selalu harus berkaitan dengan materi dan uang.Kahlil Gibran mengatakan, ''Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.
'' Ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk memberi. Anda bisa memberikan perhatian, pengertian, waktu, energi, pemikiran, pujian, dan ucapan terima kasih. Anda bisa memberikan jalan bagi pengendara mobil lain di jalan raya. Anda juga bisa sekedar memberikan senyuman. Hal-hal yang sederhana ini dapat berarti banyak bagi orang lain.
Orang yang enggan memberi adalah mereka yang tak pernah belajar dari kehidupan itu sendiri. Padahal esensi kehidupan adalah memberi.
Tuhan sebagai sumber kehidupan adalah Sang Maha Pemberi.
Lihatlah, betapa Tuhan telah memberikan segalanya tanpa pilih kasih, tak peduli kita baik ataupun jahat. Inilah unconditional love, sebuah cinta tanpa syarat.
Seorang ibu juga adalah pemberi yang tulus, yang telah memberikan seluruh hidupnya untuk anak-anak yang dicintainya.
Sebuah lagu menggambarkan hal ini dengan sangat indah, '
'Kasih ibu kepada beta/Tak terhingga sepanjang masa/Hanya memberi tak harap kembali/Bagai sang surya menyinari dunia.''
djodi
Kawannya menyahut, ''Bagus kalau begitu! Mari kita mulai. Apa yang harus kita pertengkarkan?'' Orang bijak pertama menjawab, ''Bagaimana kalau sepotong roti ini?''
''Baiklah, marilah kita bertengkar karena roti ini. Tapi, bagaimana kita melakukannya?'' tanya orang bijak kedua. Orang bijak pertama lalu berkata,''Roti ini punyaku. Ini milikku semua.'' Orang bijak kedua menjawab,''Kalau begitu, ambil saja.''
Para pembaca yang budiman, alangkah damainya dunia ini kalau kita semua berperilaku seperti dua orang bijak tersebut. Coba Anda renungkan,bukankah pertengkaran, perselisihan, dan peperangan yang terjadi di dunia ini bersumber dari keinginan kita untuk meminta sesuatu dari orang lain?Kita suka meminta, tapi sayangnya kita tak suka memberi.
Di rumah kita meminta perhatian pasangan kita, meminta anak-anak memahami kita, meminta pembantu melayani kita. Di tempat kerja, kita meminta bantuan bawahan, meminta pengertian rekan sejawat, dan meminta gaji yang tinggi pada atasan. Di masyarakat, mereka yang mengaku sebagai pemimpin selalu meminta pengertian dan kesabaran masyarakat, meminta masyarakat hidup sederhana dan mengencangkan ikat pinggang.
Bahasa kita sehari-hari adalah ''bahasa'' meminta. Mengapa kita suka meminta tetapi sulit memberi?
Ada logika yang sepintas lalu masuk akal.Logika tersebut mengatakan, ''Dengan meminta milik Anda akan bertambah, sebaliknya dengan memberi milik Anda akan berkurang.''
Pikiran semacam ini menimbulkan ketamakan dan perasaan takut untuk berbagi.
Padahal hukum alam menyatakan yang sebaliknya. Justru dengan banyak memberi, kita akan banyak pula menerima. Coba perhatikan orang yang disenangi dalam pergaulan. Merekalah orang yang suka memberi. Sebaliknyaorang-orang yang dibenci adalah orang yang pelit dan tak pernah memberi.
Keinginan untuk memberi tak ada kaitannya dengan banyaknya harta yang kita miliki. Ada orang yang kaya raya tapi sulit sekali memberi. Mereka selalu mengatakan, ''Kalau banyak memberi, kapan saya bisa kaya seperti ini?''
Mereka tak mau memberi karena takut miskin. Seolah-olah dengan memberi mereka akan terkuras habis. Mereka sesungguhnya orang yang benar-benar miskin. Karena bukankah ketakutan akan kemiskinan merupakan kemiskinan itu sendiri ?
Sebaliknya ada orang yang sederhana tetapi senantiasa mau berbagi dengan orang lain. Mereka inilah orang-orang yang kaya. Yang menjadikan kita kayas ebenarnya bukanlah seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan kepada orang lain.
Sumber kekayaan yang sejati sebenarnya terletak di dalam diri kita sendiri. Sayangnya, banyak orang tak sadar. Mereka sibuk mengumpulkan permata dan berlian, lupa bahwa permata yang ''asli'' sebenarnya ada didalam diri kita sendiri.
Namun, hal itu tak terjadi begitu saja. Ibarat menggali permata yang ada di dalam bumi, Anda juga harus melakukan penggalian ke dalam diri kita.Nah, begitu Anda melakukan perjalanan ke dalam, Anda akan mulai merasakan efeknya.
Mula-mula, beberapa masalah fisik yang berlarut-larut akan terhapuskan,kemudian masalah-masalah emosi yang pelik akan terselesaikan. Teruskan menggali, Anda akan merasakan hidup yang bermanfaat, dan akhirnya akan timbul suatu kesadaran bahwa kita semua adalah satu dan tak bisa dipisah-pisahkan.
Untuk bisa menggali, Anda perlu menemukan kuncinya. Tanpa kunci ini perjalanan Anda akan sia-sia belaka. Anda ingin tahu kuncinya?
Jawabnya adalah: dengan memberi kepada orang lain!
Jangan salah, memberi tak selalu harus berkaitan dengan materi dan uang.Kahlil Gibran mengatakan, ''Bila engkau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu. Bila engkau memberi dari dirimu itulah pemberian yang penuh arti.
'' Ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk memberi. Anda bisa memberikan perhatian, pengertian, waktu, energi, pemikiran, pujian, dan ucapan terima kasih. Anda bisa memberikan jalan bagi pengendara mobil lain di jalan raya. Anda juga bisa sekedar memberikan senyuman. Hal-hal yang sederhana ini dapat berarti banyak bagi orang lain.
Orang yang enggan memberi adalah mereka yang tak pernah belajar dari kehidupan itu sendiri. Padahal esensi kehidupan adalah memberi.
Tuhan sebagai sumber kehidupan adalah Sang Maha Pemberi.
Lihatlah, betapa Tuhan telah memberikan segalanya tanpa pilih kasih, tak peduli kita baik ataupun jahat. Inilah unconditional love, sebuah cinta tanpa syarat.
Seorang ibu juga adalah pemberi yang tulus, yang telah memberikan seluruh hidupnya untuk anak-anak yang dicintainya.
Sebuah lagu menggambarkan hal ini dengan sangat indah, '
'Kasih ibu kepada beta/Tak terhingga sepanjang masa/Hanya memberi tak harap kembali/Bagai sang surya menyinari dunia.''
djodi
"Saya Tidak Tahu"
"Awal dari pengetahuan adalah ketidaktahuan. "
-- Anonim
INI adalah sepenggal kisah yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ceritanya, seorang kawan hendak berkunjung ke kantor saya. Hanya
berbekal alamat yang saya kirimkan melalui pesan singkat di
ponselnya, dia pun berangkat menemui saya.
Ketika sudah berputar-putar beberapa kali dan tidak menemukan alamat
yang dicari. Dan, alamak, pulsa di ponselnya pun sudah tinggal
sedikit. Tak bisa menghubungi saya. Alhasil, jalan lain ditempuhnya.
Dia bertanya pada orang di jalan. Rupanya, teman saya ini penganut
peribahasa yang sudah lawas sekali: malu bertanya sesat di jalan?
Dia pun mencoba bertanya kepada orang sekitar. Seorang pria tua yang
menjadi sasarannya. Dia mungkin berpikir, si bapak adalah orang yang
tepercaya dan dengan usianya yang sudah lanjut, tiadalah mungkin dia
berdusta. Dengan santun, sang teman bertanya pada si bapak tentang
alamat yang dituju? Mau tahu jawabannya. Dengan lebih santun lagi,
bapak itu menjawab, "Maaf, saya baru di sini satu bulan."
Teman saya tadinya agak sedikit bingung dengan jawaban itu, ia pun
menanyakan maksud lebih jauh tentang jawaban si bapak tersebut.
Sekali lagi dia menjawab serupa dengan yang sebelumnya. Namun kali
ini ada anak kalimatnya, "saya baru di sini satu bulan, belum hafal
nama-nama jalan daerah di sini." Voila, rupanya itu yang di maksud
si bapak. Teman saya pun baru mengerti dan masuk kembali ke dalam
mobilnya setelah mengucapkan terima kasih.
Tak ada yang keliru dengan jawaban si bapak tersebut. Sang bapak
adalah penganut adat Timur yang masih kental. Jawaban seperti itu,
biasa kita dengarkan, apalagi di daerah. Walau sebenarnya, bapak
tersebut cukup mengatakan secara sederhana dengan permohonan
maaf, "saya tidak tahu." Tapi, lain ladang lain belalang, lain orang
lain pula isi kepalanya. Nah, si bapak itu sepertinya tengah menjaga
sopan santunnya.
Namun kalau kita telaah lagi, sebenarnya bukan hanya si bapak yang
berlaku seperti itu. Tanpa kita sadari, kadang kita diberi suatu
pertanyaan, baik oleh atasan, teman sekerja, bawahan, atau bahkan
kolega dan sejawat kita yang sebenarnya kita tidak tahu akan isi
jawaban pertanyaan tersebut. Kita sering lupa bahwa jawaban paling
cerdas dari suatu pertanyaan adalah "saya tidak tahu." Untuk menjadi
pandai, kita tidak harus mengetahui semua jawaban. Diperlukan
tingkat keberanian dan kepercayaan yang tinggi untuk mengakui
ketidaktahuan Anda.
Namun, yang perlu dicermati ialah jangan sampai secara tidak sadar
Anda mengaku tidak tahu padahal sebenarnya Anda tahu. Lebih celaka
lagi kalau Anda tidak tahu bahwa Anda sebenarnya tidak tahu. Kalau
Anda 'berpura-pura tahu' atau mengatakan tahu dari suatu pertanyaan,
tetapi sebenarnya Anda tidak tahu sama sekali, itu artinya Anda 'sok
tahu' alias 'sok keminter'.
Lantas bagaimana kalau Anda mengatakan 'tidak tahu', tetapi
sebenarnya Anda tahu? Nah ini lain lagi. Tergantung konteks dan
substansi dari pertanyaannya. Kalau hal itu menyangkut privasi
seseorang atau hal-hal yang tidak perlu diketahui orang lain, Anda
berhak diam atau mengatakan tidak tahu.
Ada hal yang perlu orang lain ketahui dan ada pula yang tidak. Namun
bila Anda diberi pertanyaan dan kemudian Anda mengatakan 'tidak
tahu', padahal sebenarnya jawaban yang Anda ketahui tersebut orang
lain berhak tahu, mohon maaf, Anda telah melakukan dua kesalahan.
Yang pertama, Anda telah berbohong. Yang kedua, Anda menyembunyikan
fakta yang seharusnya diketahui orang lain.
Kalau memang Anda tidak tahu akan suatu jawaban, segeralah cari tahu
jawaban tersebut. Karena secara tidak sadar Anda sedang dalam proses
belajar dalam mencari jawaban tersebut. Anda harus sadar, Anda
mempunyai keterbatasan dalam pengetahuan yang Anda miliki. Gunakan
selalu pengetahuan Anda untuk hal-hal yang positif. Dan, jangan
lupa, untuk selalu mencari tahu akan hal-hal yang memang Anda perlu
ketahui, khususnya dalam pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan
demikian, Anda terhindar dari hal-hal yang tidak Anda ketahui lalu
berpura-pura tahu. Sok tahu sepertinya bukanlah jalan yang terbaik.
Sumber: "Saya Tidak Tahu" oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta
-- Anonim
INI adalah sepenggal kisah yang terjadi beberapa waktu lalu.
Ceritanya, seorang kawan hendak berkunjung ke kantor saya. Hanya
berbekal alamat yang saya kirimkan melalui pesan singkat di
ponselnya, dia pun berangkat menemui saya.
Ketika sudah berputar-putar beberapa kali dan tidak menemukan alamat
yang dicari. Dan, alamak, pulsa di ponselnya pun sudah tinggal
sedikit. Tak bisa menghubungi saya. Alhasil, jalan lain ditempuhnya.
Dia bertanya pada orang di jalan. Rupanya, teman saya ini penganut
peribahasa yang sudah lawas sekali: malu bertanya sesat di jalan?
Dia pun mencoba bertanya kepada orang sekitar. Seorang pria tua yang
menjadi sasarannya. Dia mungkin berpikir, si bapak adalah orang yang
tepercaya dan dengan usianya yang sudah lanjut, tiadalah mungkin dia
berdusta. Dengan santun, sang teman bertanya pada si bapak tentang
alamat yang dituju? Mau tahu jawabannya. Dengan lebih santun lagi,
bapak itu menjawab, "Maaf, saya baru di sini satu bulan."
Teman saya tadinya agak sedikit bingung dengan jawaban itu, ia pun
menanyakan maksud lebih jauh tentang jawaban si bapak tersebut.
Sekali lagi dia menjawab serupa dengan yang sebelumnya. Namun kali
ini ada anak kalimatnya, "saya baru di sini satu bulan, belum hafal
nama-nama jalan daerah di sini." Voila, rupanya itu yang di maksud
si bapak. Teman saya pun baru mengerti dan masuk kembali ke dalam
mobilnya setelah mengucapkan terima kasih.
Tak ada yang keliru dengan jawaban si bapak tersebut. Sang bapak
adalah penganut adat Timur yang masih kental. Jawaban seperti itu,
biasa kita dengarkan, apalagi di daerah. Walau sebenarnya, bapak
tersebut cukup mengatakan secara sederhana dengan permohonan
maaf, "saya tidak tahu." Tapi, lain ladang lain belalang, lain orang
lain pula isi kepalanya. Nah, si bapak itu sepertinya tengah menjaga
sopan santunnya.
Namun kalau kita telaah lagi, sebenarnya bukan hanya si bapak yang
berlaku seperti itu. Tanpa kita sadari, kadang kita diberi suatu
pertanyaan, baik oleh atasan, teman sekerja, bawahan, atau bahkan
kolega dan sejawat kita yang sebenarnya kita tidak tahu akan isi
jawaban pertanyaan tersebut. Kita sering lupa bahwa jawaban paling
cerdas dari suatu pertanyaan adalah "saya tidak tahu." Untuk menjadi
pandai, kita tidak harus mengetahui semua jawaban. Diperlukan
tingkat keberanian dan kepercayaan yang tinggi untuk mengakui
ketidaktahuan Anda.
Namun, yang perlu dicermati ialah jangan sampai secara tidak sadar
Anda mengaku tidak tahu padahal sebenarnya Anda tahu. Lebih celaka
lagi kalau Anda tidak tahu bahwa Anda sebenarnya tidak tahu. Kalau
Anda 'berpura-pura tahu' atau mengatakan tahu dari suatu pertanyaan,
tetapi sebenarnya Anda tidak tahu sama sekali, itu artinya Anda 'sok
tahu' alias 'sok keminter'.
Lantas bagaimana kalau Anda mengatakan 'tidak tahu', tetapi
sebenarnya Anda tahu? Nah ini lain lagi. Tergantung konteks dan
substansi dari pertanyaannya. Kalau hal itu menyangkut privasi
seseorang atau hal-hal yang tidak perlu diketahui orang lain, Anda
berhak diam atau mengatakan tidak tahu.
Ada hal yang perlu orang lain ketahui dan ada pula yang tidak. Namun
bila Anda diberi pertanyaan dan kemudian Anda mengatakan 'tidak
tahu', padahal sebenarnya jawaban yang Anda ketahui tersebut orang
lain berhak tahu, mohon maaf, Anda telah melakukan dua kesalahan.
Yang pertama, Anda telah berbohong. Yang kedua, Anda menyembunyikan
fakta yang seharusnya diketahui orang lain.
Kalau memang Anda tidak tahu akan suatu jawaban, segeralah cari tahu
jawaban tersebut. Karena secara tidak sadar Anda sedang dalam proses
belajar dalam mencari jawaban tersebut. Anda harus sadar, Anda
mempunyai keterbatasan dalam pengetahuan yang Anda miliki. Gunakan
selalu pengetahuan Anda untuk hal-hal yang positif. Dan, jangan
lupa, untuk selalu mencari tahu akan hal-hal yang memang Anda perlu
ketahui, khususnya dalam pekerjaan yang Anda lakukan. Dengan
demikian, Anda terhindar dari hal-hal yang tidak Anda ketahui lalu
berpura-pura tahu. Sok tahu sepertinya bukanlah jalan yang terbaik.
Sumber: "Saya Tidak Tahu" oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta
YANG BERHARGA
DI RUANG TUNGGU SEBUAH BANDARA, SEORANG IBU MUDA TERLIHAT TENGAH MENUNGGU PESAWAT YANG AKAN MENERBANGKAN DIRINYA.
KARENA HARUS MENUNGGU CUKUP LAMA, IA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI BUKU UNTUK DIBACA.
IA JUGA MEMBELI SEBUNGKUS BISKUIT, SEKADAR UNTUK CAMILAN DIRINYA DISAAT MENUNGGU PESAWAT.
IA KEMUDIAN DUDUK DI SALAH SATU KURSI DI RUANG TUNGGU VIP.
SAMBIL BERSANDAR , IA MULAI MEMBUKA DAN MEMBACA BUKU YANG DIPEGANGNYA.
DI KURSI SEBELAH, YANG HANYA DIPISAHKAN OLEH SEBUAH MEJA KECIL YANG DIATASNYA TERSAJI SEBUNGKUS BISKUIT, DUDUKLAH SEORANG PRIA.
PRIA TSB TERLIHAT MULAI MEMBACA MAJALAH.
KETIKA IBU MUDA MENGAMBIL SEPOTONG BISKUIT DARI BUNGKUSAN YANG TERLETAK DI ATAS MEJA, PRIA TSB MENGAMBIL SEPOTONG JUGA.
SI IBU MUDA MERASA TERGANGGU DENGAN PERBUATAN PRIA TSB, NAMUN IA DIAM SAJA.
IA HANYA BERGUMAM:
? HUH ....MENYEBALKAN! INGIN RASANYA KUTAMPAR SAJA MUKANYA !?
SETIAP IBU MUDA TSB MENGAMBIL SEPOTONG BISKUIT, PRIA TSB JUGA MELAKUKAN HAL YANG SAMA, SAMBIL TERSENYUM KEPADA SI IBU MUDA.
PERBUATAN PRIA TSB BENAR-BENAR MENGUNDANG GERAM SI IBU MUDA ...!
NAMUN SI IBU MUDA TIDAK BEREAKSI APA-APA , IA HANYA MENYIMPAN KEDONGKOLAN DIDALAM DADA.
KETIKA BISKUIT TERSISA SATU POTONG, SI IBU MUDA BERGUMAM: ? COBA SAYA INGIN LIHAT APA YANG AKAN DILAKUKANNYA. ..!?
KEMUDIAN SI PRIA MEMBELAH BISKUIT TSB. IA MENGAMBIL SEPAROH DAN MEMPERSILAKAN SI IBU MUDA UNTUK MENIKMATI YANG SEPAROHNYA LAGI...
BENAR-BENAR KETERLALUAN .....!
KINI, KEKESALAN SI IBU MUDA BENAR-BENAR MEMUNCAK!
IA SEGERA MENGEMASI BARANG-BARANGNYA DAN MENINGGALKAN TEMPAT DUDUK TSB, PINDAH KE RUANG KEBERANGKATAN ( BOARDING ROOM ).
KETIKA IBU MUDA DUDUK DIDALAM PESAWAT , IA MEMBUKA TAS JINJINGNYA UNTUK MENGAMBIL KACAMATA.
BETAPA TERKEJUTNYA DIA ...... TERNYATA BUNGKUSAN BISKUIT MILIKNYA ADA DI DALAM TAS JINJING, MASIH UTUH ...!
IA KINI MENYESAL, ... DAN BENAR-BENAR MERASA MALU!
IA MERASA BERSALAH.
IA MENGIRA BAHWA BISKUIT YANG DIMAKAN TADI ADALAH MILIKNYA
.... TERNYATA BUKAN!
PRIA TADI MEMBAGI BISKUIT ANTARA DIRINYA DAN SI IBU MUDA TANPA MERASA MARAH, TENGANGGU ATAU PUN MERASA RUGI ...
.... SEMENTARA SI IBU MUDA MERASAKAN SEBALIKNYA.
IA MERASA BAHWA BISKUIT TSB ADALAH MILIKNYA YANG TELAH DISEROBOT OLEH PRIA TSB, DAN MENYANGKA BETAPA SI PRIA TSB TELAH BERBUAT KURANG AJAR KEPADA DIRINYA.
KAWAN,
ADA TIGA HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI ...
1. Kata-kata...
...setelah diucapkan!
2. Kesempatan.. .
... setelah berlalu!
3. Waktu...
...setelah beranjak pergi!
KARENA HARUS MENUNGGU CUKUP LAMA, IA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI BUKU UNTUK DIBACA.
IA JUGA MEMBELI SEBUNGKUS BISKUIT, SEKADAR UNTUK CAMILAN DIRINYA DISAAT MENUNGGU PESAWAT.
IA KEMUDIAN DUDUK DI SALAH SATU KURSI DI RUANG TUNGGU VIP.
SAMBIL BERSANDAR , IA MULAI MEMBUKA DAN MEMBACA BUKU YANG DIPEGANGNYA.
DI KURSI SEBELAH, YANG HANYA DIPISAHKAN OLEH SEBUAH MEJA KECIL YANG DIATASNYA TERSAJI SEBUNGKUS BISKUIT, DUDUKLAH SEORANG PRIA.
PRIA TSB TERLIHAT MULAI MEMBACA MAJALAH.
KETIKA IBU MUDA MENGAMBIL SEPOTONG BISKUIT DARI BUNGKUSAN YANG TERLETAK DI ATAS MEJA, PRIA TSB MENGAMBIL SEPOTONG JUGA.
SI IBU MUDA MERASA TERGANGGU DENGAN PERBUATAN PRIA TSB, NAMUN IA DIAM SAJA.
IA HANYA BERGUMAM:
? HUH ....MENYEBALKAN! INGIN RASANYA KUTAMPAR SAJA MUKANYA !?
SETIAP IBU MUDA TSB MENGAMBIL SEPOTONG BISKUIT, PRIA TSB JUGA MELAKUKAN HAL YANG SAMA, SAMBIL TERSENYUM KEPADA SI IBU MUDA.
PERBUATAN PRIA TSB BENAR-BENAR MENGUNDANG GERAM SI IBU MUDA ...!
NAMUN SI IBU MUDA TIDAK BEREAKSI APA-APA , IA HANYA MENYIMPAN KEDONGKOLAN DIDALAM DADA.
KETIKA BISKUIT TERSISA SATU POTONG, SI IBU MUDA BERGUMAM: ? COBA SAYA INGIN LIHAT APA YANG AKAN DILAKUKANNYA. ..!?
KEMUDIAN SI PRIA MEMBELAH BISKUIT TSB. IA MENGAMBIL SEPAROH DAN MEMPERSILAKAN SI IBU MUDA UNTUK MENIKMATI YANG SEPAROHNYA LAGI...
BENAR-BENAR KETERLALUAN .....!
KINI, KEKESALAN SI IBU MUDA BENAR-BENAR MEMUNCAK!
IA SEGERA MENGEMASI BARANG-BARANGNYA DAN MENINGGALKAN TEMPAT DUDUK TSB, PINDAH KE RUANG KEBERANGKATAN ( BOARDING ROOM ).
KETIKA IBU MUDA DUDUK DIDALAM PESAWAT , IA MEMBUKA TAS JINJINGNYA UNTUK MENGAMBIL KACAMATA.
BETAPA TERKEJUTNYA DIA ...... TERNYATA BUNGKUSAN BISKUIT MILIKNYA ADA DI DALAM TAS JINJING, MASIH UTUH ...!
IA KINI MENYESAL, ... DAN BENAR-BENAR MERASA MALU!
IA MERASA BERSALAH.
IA MENGIRA BAHWA BISKUIT YANG DIMAKAN TADI ADALAH MILIKNYA
.... TERNYATA BUKAN!
PRIA TADI MEMBAGI BISKUIT ANTARA DIRINYA DAN SI IBU MUDA TANPA MERASA MARAH, TENGANGGU ATAU PUN MERASA RUGI ...
.... SEMENTARA SI IBU MUDA MERASAKAN SEBALIKNYA.
IA MERASA BAHWA BISKUIT TSB ADALAH MILIKNYA YANG TELAH DISEROBOT OLEH PRIA TSB, DAN MENYANGKA BETAPA SI PRIA TSB TELAH BERBUAT KURANG AJAR KEPADA DIRINYA.
KAWAN,
ADA TIGA HAL YANG TIDAK DAPAT DIRAIH KEMBALI ...
1. Kata-kata...
...setelah diucapkan!
2. Kesempatan.. .
... setelah berlalu!
3. Waktu...
...setelah beranjak pergi!
Akibat Orangtua Berlidah Kejam
Mengajarkan Anak Meminta Maaf
Duh... Anak Durhaka?
Anak Berhak Belajar Secara Menyenangkan
Ada kalanya orangtua tidak menyadari bahwa kata-kata yang kejam memiliki kekuatan lebih hebat ketimbang palu godam sekalipun. Kendalikan ucapan Anda, bila tak ingin anak-anak mengalami luka batin hingga memengaruhi perkembangan mereka.
Dari penampilan fisiknya, Rudy adalah pria yang sangat menarik. Tubuhnya atletis, wajahnya tampan dengan rambut hitam lebat. Dengan profesinya sebagai dokter dan mapan secara ekonomi, sempurnalah pria 46 tahun ini sebagai sosok idaman.
Namun, di balik gambaran ideal itu, Rudy memiliki kekurangan yang sangat besar. Setiap kali berbicara, yang keluar hanya suara sangat lirih, sehingg pasien maupun lawan bicaranya sering kesulitan untuk mendengarkan ucapannya.
“Saya sangat sensitif terhadap kata-kata orang lain. Saya selalu berpikir bahwa setiap orang pasti menertawakan saya. Sepertinya istri saya selalu mengejek saya, begitu juga pasien-pasien saya. Pada tengah malam saya selalu terbangun, lalu merenungkan setiap kata yang diucapkan orang-orang hari itu kepada saya,” cerita Rudy, yang sempat mengira dirinya sakit jiwa.
Ketika ditelusuri, di masa kecilnya ia selalu menjadi bahan ledekan atau ejekan ayahnya. Tanpa disadari oleh sang ayah, Rudy kecil memendam rasa malu yang luar biasa. Tak lain karena ia merasakan bahwa ledekan atau ejekan-ejekan sang ayah merupakan suatu hinaan.
“Ayah sering menyebut saya ‘si cacing’ karena tubuh saya sangat kurus. Dia juga sering berkata bahwa saya bukan anaknya, melainkan anak yang dipungut dari tempat sampah,” kisah Rudy memelas.
Dalam hati kecil Rudy sangat membenci ayahnya, sekaligus membenci dirinya sendiri karena merasa begitu buruk dan tak berguna. “Cacing dan tempat sampah adalah dua hal yang sama-sama menjijikkan,” tambah Rudy yang sedang menjalani terapi ini.
Kekerasan Verbal
Boleh jadi orangtua yang menyebut anaknya “Si Goblok” atau “Si Biang Kerok” atau “Si Pengacau” atau “Si Lelet” dan sejenisnya menganggap semua itu sebagai hal biasa saja. Bahkan, julukan semacam itu mungkin diberikan dengan harapan anak yang bersangkutan menyadari kekurangannya.
Mungkin Anda tak pernah membayangan bahwa julukan buruk, sebutan negatif, komentar melecehkan, kritik yang bernada menghina, dan ungkapan yang merendahkan itu memberikan pesan yang luar biasa negatif kepada anak-anak tentang siapa diri mereka.
Banyak anak yang mengalami kekerasan secara verbal (menggunakan kata-kata) menyangkut penampilan fisik mereka, kecerdasan, kemampuan, hingga nilai mereka sebagai manusia.
Menurut DR. Susan Forward dalam bukunya Toxic Parents, kekerasan secara verbal disampaikan melalui dua gaya. Yang pertama menyerang anak secara langsung, terbuka, dan secara jahat merendahkan si anak.
Contohnya adalah memberikan julukan-julukan seperti yang disebutkan di atas, termasuk menyebut si anak “tak berguna” atau yang paling keras adalah menyatakan “menyesal telah melahirkannya.” Semua itu memiliki dampak jangka panjang terhadap perasaan anak, dan memengaruhi citra diri mereka.
Kekerasan verbal juga bisa disampaikan secara tidak langsung, tetapi sangat menghinakan dan melecehkan mereka. Seringkali orangtua membungkus kekejamannya itu dengan nada humor atau canda yang sarkastis.
Contohnya, “Lihat tuh kelakuan Si Jelek. Dia ‘kan dipungut dari rumah sakit. Kalau anak Mama Papa nggak kayak gitu deh....” Dan jika si anak atau anggota keluarga lain memprotesnya, orangtua akan membela diri dengan berkata, “Ah, ’kan cuma bercanda.”
Orangtua semacam ini lupa bahwa anak-anak sangat mempercayai apa yang diucapkan oleh orangtuanya. Jika orangtua bilang si anak jelek dan bodoh, ia percaya dirinya betul-betul jelek dan bodoh. Karena itu, tidak mudah bagi mereka jika diharapkan mampu membedakan apakah ucapan ayah/ibunya itu serius atau hanya bercanda.
Maksudnya Baik?
Semua orang maklum bahwa kadang-kadang kita sebagai orangtua merasakan jengkel, kecewa, bahkan marah terhadap anak. Kalau mengikuti lirik lagu grup band Serieus: orangtua juga manusia, ayah juga manusia, ibu juga manusia.
Kadang-kadang anak-anak memang sulit diatur, suka berbuat sesuka hati, mengotori rumah tanpa henti, prestasi di sekolah kurang bagus, maunya bermain melulu, kadang berantem, ada yang mulai belajar bohong, kamar tidurnya berantakan, dan sebagainya. Ditambah dengan beban pekerjaan dan urusan-urusan lain yang berat, semua perilaku anak itu kadang membuat orangtua tidak tahan.
Ada saja orangtua yang memilih kekerasan verbal terhadap anak-anak dengan tujuan mendidik, dilandasi oleh maksud yang baik. Mungkin mereka tidak tahu bahwa tak akan pernah ada hasil yang baik jika proses untuk mencapai tujuan itu tidak baik. Maksud dan tujuan baik hanya akan terwujud baik jika dilakukan dengan cara-cara yang baik pula.
Kekerasan fisik maupun verbal, bukanlah cara yang tepat dalam mendidik anak, kata DR. Forward. Ia bahkan menyebut “kejam”, jika ada orangtua yang tahu bahwa anak-anak sangat percaya pada ucapannya, tetapi tetap mengucapkan hal-hal yang dapat melukai perasaan anak.
Bagaimanapun, anak juga manusia, punya rasa punya hati. Ucapan-ucapan bernada menghina dan merendahkan itu akan direkam dalam pita memori anak, makin lama makin bertambah dan dirasa berat, sehingga akhirnya anak memiliki citra diri negatif.
Mengganggu Perkembangan
Citra diri yang negatif itu di kemudian hari menyebabkan anak tidak mampu tumbuh sebagai pribadi yang percaya diri. Anak akan memiliki rasa malu yang kuat, bersikap ragu-ragu, dan lebih suka menarik diri dari pergaulan.
Seperti yang terjadi pada Rudy di atas. Meskipun sudah bisa membuktikan dirinya sebagai dokter dan dapat menghidupi keluarganya secara baik, ia tetap tidak percaya diri dan menyimpan perasaan malu luar biasa.
Pada anak yang lain, citra diri negatif tersebut bahkan dapat membentuknya tumbuh sebagai pribadi pemberontak, kasar, bodoh, jorok, lamban, pengacau, dan sebagainya.
Pendek kata, anak akan menampilkan diri sesuai dengan julukan yang diberikan kepadanya oleh orangtua. Anak-anak itu sangat percaya pada ucapan yang berkali-kali keluar dari mulut ayah ibu mereka.
Dengan kata lain, jika kita sebagai orangtua mengharapkan anak-anak tumbuh sebagai pribadi yang baik, sehat, cerdas, berbudi luhur, tentu kata-kata, sikap, dan perilaku kita pun harus sesuai dengan harapan tersebut.
Jika orangtua menampilkan diri sebaliknya, perkembangan anak-anak pun akan terganggu, tidak sesuai dengan harapan. Tidak mungkin kambing beranak kuda, bukan?
Mari kita jaga lidah kita.
Daftar Ucapan Kejam
* Memberikan julukan negatif kepada anak, misalnya Si Dungu, Si Goblok, Si Lelet, Si Biang Kerok, Si Pemalas, Si Pengacau, Si Penipu, dan sebagainya.
* Mengecilkan arti si anak, misalnya orangtua menyebut anak sebagai “tak berguna”, atau “percuma dilahirkan”.
* Memberikan kesan bahwa si anak tidak diharapkan, misalnya dengan menyebutnya sebagai “anak pungut” atau “diambil dari rumah sakit” atau “diambil dari tempat sampah” atau menyatakan bahwa “nggak mungkin anak Papa Mama” dan sebagainya.
* Menganggap anak sebagai sumber kesialan, dengan berkata, “menyesal sudah melahirkan.”
* Melecehkan kemampuan anak, seperti, “Ah, mana mungkin dia bisa?” atau, “Sudahlah, kamu ngerti apa....” atau, “Aku jamin kamu pasti gagal...” Kadang juga lebih halus, “Pengen deh lihat kamu berhasil, tetapi itu mustahil....”
Sumber: Gaya Hidup Sehat/kompas
WID
Duh... Anak Durhaka?
Anak Berhak Belajar Secara Menyenangkan
Ada kalanya orangtua tidak menyadari bahwa kata-kata yang kejam memiliki kekuatan lebih hebat ketimbang palu godam sekalipun. Kendalikan ucapan Anda, bila tak ingin anak-anak mengalami luka batin hingga memengaruhi perkembangan mereka.
Dari penampilan fisiknya, Rudy adalah pria yang sangat menarik. Tubuhnya atletis, wajahnya tampan dengan rambut hitam lebat. Dengan profesinya sebagai dokter dan mapan secara ekonomi, sempurnalah pria 46 tahun ini sebagai sosok idaman.
Namun, di balik gambaran ideal itu, Rudy memiliki kekurangan yang sangat besar. Setiap kali berbicara, yang keluar hanya suara sangat lirih, sehingg pasien maupun lawan bicaranya sering kesulitan untuk mendengarkan ucapannya.
“Saya sangat sensitif terhadap kata-kata orang lain. Saya selalu berpikir bahwa setiap orang pasti menertawakan saya. Sepertinya istri saya selalu mengejek saya, begitu juga pasien-pasien saya. Pada tengah malam saya selalu terbangun, lalu merenungkan setiap kata yang diucapkan orang-orang hari itu kepada saya,” cerita Rudy, yang sempat mengira dirinya sakit jiwa.
Ketika ditelusuri, di masa kecilnya ia selalu menjadi bahan ledekan atau ejekan ayahnya. Tanpa disadari oleh sang ayah, Rudy kecil memendam rasa malu yang luar biasa. Tak lain karena ia merasakan bahwa ledekan atau ejekan-ejekan sang ayah merupakan suatu hinaan.
“Ayah sering menyebut saya ‘si cacing’ karena tubuh saya sangat kurus. Dia juga sering berkata bahwa saya bukan anaknya, melainkan anak yang dipungut dari tempat sampah,” kisah Rudy memelas.
Dalam hati kecil Rudy sangat membenci ayahnya, sekaligus membenci dirinya sendiri karena merasa begitu buruk dan tak berguna. “Cacing dan tempat sampah adalah dua hal yang sama-sama menjijikkan,” tambah Rudy yang sedang menjalani terapi ini.
Kekerasan Verbal
Boleh jadi orangtua yang menyebut anaknya “Si Goblok” atau “Si Biang Kerok” atau “Si Pengacau” atau “Si Lelet” dan sejenisnya menganggap semua itu sebagai hal biasa saja. Bahkan, julukan semacam itu mungkin diberikan dengan harapan anak yang bersangkutan menyadari kekurangannya.
Mungkin Anda tak pernah membayangan bahwa julukan buruk, sebutan negatif, komentar melecehkan, kritik yang bernada menghina, dan ungkapan yang merendahkan itu memberikan pesan yang luar biasa negatif kepada anak-anak tentang siapa diri mereka.
Banyak anak yang mengalami kekerasan secara verbal (menggunakan kata-kata) menyangkut penampilan fisik mereka, kecerdasan, kemampuan, hingga nilai mereka sebagai manusia.
Menurut DR. Susan Forward dalam bukunya Toxic Parents, kekerasan secara verbal disampaikan melalui dua gaya. Yang pertama menyerang anak secara langsung, terbuka, dan secara jahat merendahkan si anak.
Contohnya adalah memberikan julukan-julukan seperti yang disebutkan di atas, termasuk menyebut si anak “tak berguna” atau yang paling keras adalah menyatakan “menyesal telah melahirkannya.” Semua itu memiliki dampak jangka panjang terhadap perasaan anak, dan memengaruhi citra diri mereka.
Kekerasan verbal juga bisa disampaikan secara tidak langsung, tetapi sangat menghinakan dan melecehkan mereka. Seringkali orangtua membungkus kekejamannya itu dengan nada humor atau canda yang sarkastis.
Contohnya, “Lihat tuh kelakuan Si Jelek. Dia ‘kan dipungut dari rumah sakit. Kalau anak Mama Papa nggak kayak gitu deh....” Dan jika si anak atau anggota keluarga lain memprotesnya, orangtua akan membela diri dengan berkata, “Ah, ’kan cuma bercanda.”
Orangtua semacam ini lupa bahwa anak-anak sangat mempercayai apa yang diucapkan oleh orangtuanya. Jika orangtua bilang si anak jelek dan bodoh, ia percaya dirinya betul-betul jelek dan bodoh. Karena itu, tidak mudah bagi mereka jika diharapkan mampu membedakan apakah ucapan ayah/ibunya itu serius atau hanya bercanda.
Maksudnya Baik?
Semua orang maklum bahwa kadang-kadang kita sebagai orangtua merasakan jengkel, kecewa, bahkan marah terhadap anak. Kalau mengikuti lirik lagu grup band Serieus: orangtua juga manusia, ayah juga manusia, ibu juga manusia.
Kadang-kadang anak-anak memang sulit diatur, suka berbuat sesuka hati, mengotori rumah tanpa henti, prestasi di sekolah kurang bagus, maunya bermain melulu, kadang berantem, ada yang mulai belajar bohong, kamar tidurnya berantakan, dan sebagainya. Ditambah dengan beban pekerjaan dan urusan-urusan lain yang berat, semua perilaku anak itu kadang membuat orangtua tidak tahan.
Ada saja orangtua yang memilih kekerasan verbal terhadap anak-anak dengan tujuan mendidik, dilandasi oleh maksud yang baik. Mungkin mereka tidak tahu bahwa tak akan pernah ada hasil yang baik jika proses untuk mencapai tujuan itu tidak baik. Maksud dan tujuan baik hanya akan terwujud baik jika dilakukan dengan cara-cara yang baik pula.
Kekerasan fisik maupun verbal, bukanlah cara yang tepat dalam mendidik anak, kata DR. Forward. Ia bahkan menyebut “kejam”, jika ada orangtua yang tahu bahwa anak-anak sangat percaya pada ucapannya, tetapi tetap mengucapkan hal-hal yang dapat melukai perasaan anak.
Bagaimanapun, anak juga manusia, punya rasa punya hati. Ucapan-ucapan bernada menghina dan merendahkan itu akan direkam dalam pita memori anak, makin lama makin bertambah dan dirasa berat, sehingga akhirnya anak memiliki citra diri negatif.
Mengganggu Perkembangan
Citra diri yang negatif itu di kemudian hari menyebabkan anak tidak mampu tumbuh sebagai pribadi yang percaya diri. Anak akan memiliki rasa malu yang kuat, bersikap ragu-ragu, dan lebih suka menarik diri dari pergaulan.
Seperti yang terjadi pada Rudy di atas. Meskipun sudah bisa membuktikan dirinya sebagai dokter dan dapat menghidupi keluarganya secara baik, ia tetap tidak percaya diri dan menyimpan perasaan malu luar biasa.
Pada anak yang lain, citra diri negatif tersebut bahkan dapat membentuknya tumbuh sebagai pribadi pemberontak, kasar, bodoh, jorok, lamban, pengacau, dan sebagainya.
Pendek kata, anak akan menampilkan diri sesuai dengan julukan yang diberikan kepadanya oleh orangtua. Anak-anak itu sangat percaya pada ucapan yang berkali-kali keluar dari mulut ayah ibu mereka.
Dengan kata lain, jika kita sebagai orangtua mengharapkan anak-anak tumbuh sebagai pribadi yang baik, sehat, cerdas, berbudi luhur, tentu kata-kata, sikap, dan perilaku kita pun harus sesuai dengan harapan tersebut.
Jika orangtua menampilkan diri sebaliknya, perkembangan anak-anak pun akan terganggu, tidak sesuai dengan harapan. Tidak mungkin kambing beranak kuda, bukan?
Mari kita jaga lidah kita.
Daftar Ucapan Kejam
* Memberikan julukan negatif kepada anak, misalnya Si Dungu, Si Goblok, Si Lelet, Si Biang Kerok, Si Pemalas, Si Pengacau, Si Penipu, dan sebagainya.
* Mengecilkan arti si anak, misalnya orangtua menyebut anak sebagai “tak berguna”, atau “percuma dilahirkan”.
* Memberikan kesan bahwa si anak tidak diharapkan, misalnya dengan menyebutnya sebagai “anak pungut” atau “diambil dari rumah sakit” atau “diambil dari tempat sampah” atau menyatakan bahwa “nggak mungkin anak Papa Mama” dan sebagainya.
* Menganggap anak sebagai sumber kesialan, dengan berkata, “menyesal sudah melahirkan.”
* Melecehkan kemampuan anak, seperti, “Ah, mana mungkin dia bisa?” atau, “Sudahlah, kamu ngerti apa....” atau, “Aku jamin kamu pasti gagal...” Kadang juga lebih halus, “Pengen deh lihat kamu berhasil, tetapi itu mustahil....”
Sumber: Gaya Hidup Sehat/kompas
WID
Usai Pemakaman
Apa arti perpisahan setelah kebersamaan yang penuh selama berpuluh tahun? Berapa lama duka terlarutkan karena pasangan hidup berpulang dan menyadari bahwa hidup adalah karunia dan ”pulang” adalah kedamaian?
Sampai hari ini tamu masih mengalir. Memang tidak sebanyak ketika Prof Moh Sadli baru dimakamkan, tanggal 9 Januari 2008. ”Saat ini saya masih konsentrasi pada hal-hal yang berkaitan dengan Pak Sadli,” ujar Saparinah Sadli (80), ”Yang paling sederhana, STNK mobil kami habis dan mobil itu atas nama Pak Sadli.”
Mobil itu membawa kenangan indah bagi pasangan Sadli-Saparinah yang melewati kebersamaan selama 52 tahun dalam kehidupan perkawinan yang dinikmati penuh, berdua. Sampai beberapa bulan sebelum Mohammad Sadli dirawat di rumah sakit, pasangan itu masih bergantian mengemudikan mobil ke rumah peristirahatan di Puncak, kapan pun dirasa perlu.
Bu Sap, begitu Saparinah biasa disapa—yang masih sibuk dengan kegiatan intelektual dan aktivisme—langsung menghentikan seluruh kegiatan ketika suaminya dirawat di rumah sakit. Ia menginap di situ lebih dari satu bulan sekitar Agustus-September agar dapat segera memenuhi kebutuhan yang diminta dokter untuk perawatan Pak Sadli.
Ketika Pak Sadli kembali ke rumah, Bu Sap menyiapkan obatnya, merawatnya. Ia terus menemani suaminya saat Pak Sadli harus kembali ke rumah sakit beberapa hari setelah tahun baru, sampai akhirnya berpulang, Selasa malam, tanggal 8 Januari 2008.
”Sekarang ini masih ada saja yang harus segera diselesaikan,” Bu Sap melanjutkan. ”Masih seperti waktu Pak Sadli dirawat, saya yang harus melakukan semuanya.”
Ia bersyukur karena banyak orang datang menawarkan bantuan. ”Kemarin ada teman menanyakan apakah pensiun Pak Sadli sudah diurus. Ia menawari untuk menguruskannya. Saya merasa sangat beruntung dan berterima kasih atas semua ini.”
Masa Transisi
Perempuan yang kehilangan pasangan hidup, khususnya yang melalui masa hidup bersama yang panjang, penuh cinta, dan penghargaan, tampaknya harus melalui hari-hari yang tidak terlalu mudah, tetapi juga tak bisa dihindari, untuk menuju kehidupan yang akan dilalui sendiri.
Nani Suwondo (70-an), salah satu sahabat Bu Sap yang sudah lebih dulu mengalaminya, mengingatkan, ”Kalau seluruh kesibukan sudah selesai, akan ada masa-masa yang tidak terlalu mudah, tetapi harus dilewati. Saya yakin Bu Sap mampu karena Bu Sap sangat aktif.”
Masa transisi pula yang diingatkan Ny Sophie Sarwono (85). Ia harus melepas suaminya, ahli bedah Sarwono Prawiroatmodjo, pada usia 89 tahun tanggal 30 Juni tahun 2002, dalam 59 tahun kebersamaan. ”Tepatnya 59 tahun lewat tiga bulan,” tutur ibu tujuh anak, nenek 15 cucu, dan nenek buyut dari enam cicit itu.
”Setelah pemakaman saya masih belum merasa apa-apa karena banyak teman datang,” ujar Ny Sophie. ”Setelah itu mulai berkurang. Kemudian hanya telepon.”
Lalu kekosongan yang sulit diuraikan dalam kata-kata menyergap. Rasa itu menyusup dari hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan pasangan itu selama berpuluh tahun.
”Kursinya Mas di tempat kami biasa minum teh sore, kosong. Di meja makan tak ada piringnya lagi. Suaranya yang berat tidak terdengar lagi,” kenangnya, ”Di kamar tidur tidak terlalu terasa karena Mas dirawat di rumah sakit 1,5 bulan.”
Saat suami berpulang, hilang juga seluruh tugas yang biasa dilakukan, khususnya jika suami menderita sakit cukup lama. Seperti dikatakan Puri Hayanti (54), ”Saya mengontrol obatnya setiap hari dan menyiapkan semua yang dibutuhkan.”
Sang suami, Moh Ali, menderita diabetes selama enam tahun, lalu stroke selama dua tahun. ”Saya kehilangan tiga figur sekaligus, suami, guru, dan ayah,” tutur Puri tentang almarhum suaminya yang usianya cukup jauh di atasnya.
Setelah pemakaman, Puri disibukkan berbagai hal sampai ia lupa pada kesedihannya. Setelah itu, ada perasaan datang merambat, menguasai seluruh dirinya; sesuatu yang lebih dari kosong. Semua itu berimbas pada kesehatannya.
”Selama tiga-empat bulan berikutnya saya diserang kelupaan yang aneh,” ia menambahkan. ”Setiap bertemu teman saya selalu mengatakan, ’Suamiku kan sudah meninggal.’ Teman-teman saya malah mengingatkan, ’Kan kami ada di sana’. Iya, iya....”
Kebersamaan 32 tahun bukan waktu pendek. Hal-hal kecil selalu mengingatkan Puri pada almarhum. ”Bekas obat-obatnya, peralatan di kamar mandi, dan lemari pakaian yang masih berisi baju-bajunya di gantungan.”
Kepergian Tiba-tiba
Bagaimana kalau kepergian itu tiba-tiba? Itulah yang dialami Ny Ratna Sidharti (84) ketika suaminya berpulang pada tahun 1993. ”Dia tidak sakit, tak punya penyakit,” kenang ibu tiga anak, nenek empat cucu, yang ditinggalkan suaminya, Soemarso, pada usia perkawinan ke-43.
”Prosesnya cepat sekali,” ujarnya, ”Saya melihatnya pagi-pagi duduk di lantai dekat pintu dengan mata tertutup. Saya ajak tidur, tetapi ia duduk lagi. Dokter menganjurkan agar Bapak segera dibawa ke rumah sakit. Ia masih minta bubur ayam jam sembilan pagi, tetapi jam 11 berpulang. Saking kagetnya saya tak bisa menangis.”
Hal serupa dilalui Ny Lien Adiyono di Bandung. Usia pernikahannya menginjak usia ke-28 ketika suaminya tiba-tiba berpulang tahun 1999 pada usia 59 tahun. Adiyono meninggal di depan televisi menjelang makan malam. Lien langsung histeris dan mengalami keterpurukan panjang setelah itu.
Seusai pemakaman adalah perubahan. Kebersamaan yang pernah dilalui tak akan kembali. Akan tetapi, seperti dikemukakan Puri, ”Cinta yang kami miliki dan kehidupan bersama yang penuh, tak ikut dibawa pergi. Itu bekal yang menguatkan untuk melanjutkan perjalanan....” (Maria Hartiningsih dan Lusiana Indriasari/kompas)
Sampai hari ini tamu masih mengalir. Memang tidak sebanyak ketika Prof Moh Sadli baru dimakamkan, tanggal 9 Januari 2008. ”Saat ini saya masih konsentrasi pada hal-hal yang berkaitan dengan Pak Sadli,” ujar Saparinah Sadli (80), ”Yang paling sederhana, STNK mobil kami habis dan mobil itu atas nama Pak Sadli.”
Mobil itu membawa kenangan indah bagi pasangan Sadli-Saparinah yang melewati kebersamaan selama 52 tahun dalam kehidupan perkawinan yang dinikmati penuh, berdua. Sampai beberapa bulan sebelum Mohammad Sadli dirawat di rumah sakit, pasangan itu masih bergantian mengemudikan mobil ke rumah peristirahatan di Puncak, kapan pun dirasa perlu.
Bu Sap, begitu Saparinah biasa disapa—yang masih sibuk dengan kegiatan intelektual dan aktivisme—langsung menghentikan seluruh kegiatan ketika suaminya dirawat di rumah sakit. Ia menginap di situ lebih dari satu bulan sekitar Agustus-September agar dapat segera memenuhi kebutuhan yang diminta dokter untuk perawatan Pak Sadli.
Ketika Pak Sadli kembali ke rumah, Bu Sap menyiapkan obatnya, merawatnya. Ia terus menemani suaminya saat Pak Sadli harus kembali ke rumah sakit beberapa hari setelah tahun baru, sampai akhirnya berpulang, Selasa malam, tanggal 8 Januari 2008.
”Sekarang ini masih ada saja yang harus segera diselesaikan,” Bu Sap melanjutkan. ”Masih seperti waktu Pak Sadli dirawat, saya yang harus melakukan semuanya.”
Ia bersyukur karena banyak orang datang menawarkan bantuan. ”Kemarin ada teman menanyakan apakah pensiun Pak Sadli sudah diurus. Ia menawari untuk menguruskannya. Saya merasa sangat beruntung dan berterima kasih atas semua ini.”
Masa Transisi
Perempuan yang kehilangan pasangan hidup, khususnya yang melalui masa hidup bersama yang panjang, penuh cinta, dan penghargaan, tampaknya harus melalui hari-hari yang tidak terlalu mudah, tetapi juga tak bisa dihindari, untuk menuju kehidupan yang akan dilalui sendiri.
Nani Suwondo (70-an), salah satu sahabat Bu Sap yang sudah lebih dulu mengalaminya, mengingatkan, ”Kalau seluruh kesibukan sudah selesai, akan ada masa-masa yang tidak terlalu mudah, tetapi harus dilewati. Saya yakin Bu Sap mampu karena Bu Sap sangat aktif.”
Masa transisi pula yang diingatkan Ny Sophie Sarwono (85). Ia harus melepas suaminya, ahli bedah Sarwono Prawiroatmodjo, pada usia 89 tahun tanggal 30 Juni tahun 2002, dalam 59 tahun kebersamaan. ”Tepatnya 59 tahun lewat tiga bulan,” tutur ibu tujuh anak, nenek 15 cucu, dan nenek buyut dari enam cicit itu.
”Setelah pemakaman saya masih belum merasa apa-apa karena banyak teman datang,” ujar Ny Sophie. ”Setelah itu mulai berkurang. Kemudian hanya telepon.”
Lalu kekosongan yang sulit diuraikan dalam kata-kata menyergap. Rasa itu menyusup dari hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan pasangan itu selama berpuluh tahun.
”Kursinya Mas di tempat kami biasa minum teh sore, kosong. Di meja makan tak ada piringnya lagi. Suaranya yang berat tidak terdengar lagi,” kenangnya, ”Di kamar tidur tidak terlalu terasa karena Mas dirawat di rumah sakit 1,5 bulan.”
Saat suami berpulang, hilang juga seluruh tugas yang biasa dilakukan, khususnya jika suami menderita sakit cukup lama. Seperti dikatakan Puri Hayanti (54), ”Saya mengontrol obatnya setiap hari dan menyiapkan semua yang dibutuhkan.”
Sang suami, Moh Ali, menderita diabetes selama enam tahun, lalu stroke selama dua tahun. ”Saya kehilangan tiga figur sekaligus, suami, guru, dan ayah,” tutur Puri tentang almarhum suaminya yang usianya cukup jauh di atasnya.
Setelah pemakaman, Puri disibukkan berbagai hal sampai ia lupa pada kesedihannya. Setelah itu, ada perasaan datang merambat, menguasai seluruh dirinya; sesuatu yang lebih dari kosong. Semua itu berimbas pada kesehatannya.
”Selama tiga-empat bulan berikutnya saya diserang kelupaan yang aneh,” ia menambahkan. ”Setiap bertemu teman saya selalu mengatakan, ’Suamiku kan sudah meninggal.’ Teman-teman saya malah mengingatkan, ’Kan kami ada di sana’. Iya, iya....”
Kebersamaan 32 tahun bukan waktu pendek. Hal-hal kecil selalu mengingatkan Puri pada almarhum. ”Bekas obat-obatnya, peralatan di kamar mandi, dan lemari pakaian yang masih berisi baju-bajunya di gantungan.”
Kepergian Tiba-tiba
Bagaimana kalau kepergian itu tiba-tiba? Itulah yang dialami Ny Ratna Sidharti (84) ketika suaminya berpulang pada tahun 1993. ”Dia tidak sakit, tak punya penyakit,” kenang ibu tiga anak, nenek empat cucu, yang ditinggalkan suaminya, Soemarso, pada usia perkawinan ke-43.
”Prosesnya cepat sekali,” ujarnya, ”Saya melihatnya pagi-pagi duduk di lantai dekat pintu dengan mata tertutup. Saya ajak tidur, tetapi ia duduk lagi. Dokter menganjurkan agar Bapak segera dibawa ke rumah sakit. Ia masih minta bubur ayam jam sembilan pagi, tetapi jam 11 berpulang. Saking kagetnya saya tak bisa menangis.”
Hal serupa dilalui Ny Lien Adiyono di Bandung. Usia pernikahannya menginjak usia ke-28 ketika suaminya tiba-tiba berpulang tahun 1999 pada usia 59 tahun. Adiyono meninggal di depan televisi menjelang makan malam. Lien langsung histeris dan mengalami keterpurukan panjang setelah itu.
Seusai pemakaman adalah perubahan. Kebersamaan yang pernah dilalui tak akan kembali. Akan tetapi, seperti dikemukakan Puri, ”Cinta yang kami miliki dan kehidupan bersama yang penuh, tak ikut dibawa pergi. Itu bekal yang menguatkan untuk melanjutkan perjalanan....” (Maria Hartiningsih dan Lusiana Indriasari/kompas)
Saat Ditinggal yang Dicinta
Rasa kehilangan bersifat individual. Pun proses untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Kata seorang psikolog yang masih berduka setelah suaminya berpulang setahun lalu, buku atau teori adalah pengalaman kata yang kadang seperti tidak menyentuh realitas pengalaman.
Barangkali psikiater Judith Lewis Herman dalam Trauma and Recovery (1997) dapat memberi penjelasan. Ia menulis, dalam kedukaan yang pekat ada satu situasi kritis di mana seseorang seperti berada di tepi jurang. Ada tiga pilihan di situ: diam, mundur, atau melompatinya.
Banyak orang memilih melompat dan berhasil karena kesadaran yang kuat bahwa hidup harus dilanjutkan. Untuk sampai pada keputusan itu, prosesnya bergantung pada pergulatan yang sangat personal dalam diri setiap orang. Yang bisa dikenali hanya pola, meski dukungan sangat dibutuhkan.
”Setiap orang akan mengalami pengalaman yang unik dan khusus, tergantung caranya ditinggalkan,” ujar Bu Sap, profesor di bidang psikologi. ”Saya bahagia karena Pak Sadli pergi dalam damai, tidak tampak kesakitan, dan saya ada di situ.”
Namun diakui, teman dan anggota keluarga adalah faktor penting pada masa-masa seperti itu. ”Teman itu kan pelabuhan hati,” ujar Ny Sophie Sarwono.
Meski demikian, ketergantungan pada teman, sebagaimana pada anggota keluarga, ada batasnya. ”Semua orang sibuk, anak- anak kita juga sibuk. Hidup kita tidak boleh berhenti setelah pemakaman.”
Ia merasa ”beruntung” karena saat itu disibukkan acara reuni besar teman-teman sekolah di HBS (Hogere Burger School/sekolah setingkat SMP zaman Hindia Belanda) yang sudah disusun rencananya setahun sebelumnya. ”Saya punya kegiatan yang menyita tenaga dan perhatian,” kenangnya. Setelah itu ia pelan-pelan kembali aktif di berbagai kegiatan sosial.
Kuncinya Menerima
”Life must go on,” sambung Puri, yang selama enam bulan setelah kesibukan pasca-pemakaman selesai, tak tahu apa yang harus dilakukan. Sampai pada satu titik, ia dikenalkan seorang teman pada teman-teman (perempuan) yang menggandengnya menuju pencerahan spiritual-ilmiah. Dari pertemuan reguler ia menjadi lebih memahami hakikat kehidupan dan kematian.
Dalam bahasa lebih sederhana, Ny Ratna Sridharti mengatakan, ”Yang pulang tidak akan kembali. Saya ikhlas, karena kita semua memang harus pulang. Tinggal waktunya saja.”
Pergulatan batin menuju ikhlas itu berlangsung sekitar tiga bulan. Setelah itu ia melanjutkan kegemarannya, merajut, berkebun, dan membaca; yang semuanya bersifat meditatif. ”Sekarang sudah tidak bisa berkebun lagi karena jalan saja harus pakai tongkat,” ujarnya.
Pertemuan dengan teman-teman dan keluarga dalam arisan reguler juga sangat membantu, dan karenanya, selalu ditunggu. ”Tetapi teman-teman yang sudah sepuh lama-lama juga habis karena pulang duluan.”
Ny Lien menarik diri dari seluruh kegiatan sekitar satu tahun. Namun teman-teman dan anggota keluarga tak jera mendekatinya, sampai akhirnya Lien dapat menangis. Ajaib, tangisan itulah yang menyembuhkan.
”Akhirnya terpikir, untuk apa saya begitu terus. Kesedihan membuat saya meninggalkan orang-orang yang mencintai saya,” ujar Ny Lien yang kini aktif di organisasi sosial Ikatan Wanita Melur di Bandung.
Karena menyadari pentingnya peran teman dalam masa-masa transisi seusai pemakaman suami, Ny Sophie Sarwono mengajak Bu Sap untuk sering bertemu, nanti, kalau kesibukannya sudah berkurang. ”Ayo, kita ngobrol, yang ringan-ringan saja... talking nonsense....” (MH/IND/kompas)
Barangkali psikiater Judith Lewis Herman dalam Trauma and Recovery (1997) dapat memberi penjelasan. Ia menulis, dalam kedukaan yang pekat ada satu situasi kritis di mana seseorang seperti berada di tepi jurang. Ada tiga pilihan di situ: diam, mundur, atau melompatinya.
Banyak orang memilih melompat dan berhasil karena kesadaran yang kuat bahwa hidup harus dilanjutkan. Untuk sampai pada keputusan itu, prosesnya bergantung pada pergulatan yang sangat personal dalam diri setiap orang. Yang bisa dikenali hanya pola, meski dukungan sangat dibutuhkan.
”Setiap orang akan mengalami pengalaman yang unik dan khusus, tergantung caranya ditinggalkan,” ujar Bu Sap, profesor di bidang psikologi. ”Saya bahagia karena Pak Sadli pergi dalam damai, tidak tampak kesakitan, dan saya ada di situ.”
Namun diakui, teman dan anggota keluarga adalah faktor penting pada masa-masa seperti itu. ”Teman itu kan pelabuhan hati,” ujar Ny Sophie Sarwono.
Meski demikian, ketergantungan pada teman, sebagaimana pada anggota keluarga, ada batasnya. ”Semua orang sibuk, anak- anak kita juga sibuk. Hidup kita tidak boleh berhenti setelah pemakaman.”
Ia merasa ”beruntung” karena saat itu disibukkan acara reuni besar teman-teman sekolah di HBS (Hogere Burger School/sekolah setingkat SMP zaman Hindia Belanda) yang sudah disusun rencananya setahun sebelumnya. ”Saya punya kegiatan yang menyita tenaga dan perhatian,” kenangnya. Setelah itu ia pelan-pelan kembali aktif di berbagai kegiatan sosial.
Kuncinya Menerima
”Life must go on,” sambung Puri, yang selama enam bulan setelah kesibukan pasca-pemakaman selesai, tak tahu apa yang harus dilakukan. Sampai pada satu titik, ia dikenalkan seorang teman pada teman-teman (perempuan) yang menggandengnya menuju pencerahan spiritual-ilmiah. Dari pertemuan reguler ia menjadi lebih memahami hakikat kehidupan dan kematian.
Dalam bahasa lebih sederhana, Ny Ratna Sridharti mengatakan, ”Yang pulang tidak akan kembali. Saya ikhlas, karena kita semua memang harus pulang. Tinggal waktunya saja.”
Pergulatan batin menuju ikhlas itu berlangsung sekitar tiga bulan. Setelah itu ia melanjutkan kegemarannya, merajut, berkebun, dan membaca; yang semuanya bersifat meditatif. ”Sekarang sudah tidak bisa berkebun lagi karena jalan saja harus pakai tongkat,” ujarnya.
Pertemuan dengan teman-teman dan keluarga dalam arisan reguler juga sangat membantu, dan karenanya, selalu ditunggu. ”Tetapi teman-teman yang sudah sepuh lama-lama juga habis karena pulang duluan.”
Ny Lien menarik diri dari seluruh kegiatan sekitar satu tahun. Namun teman-teman dan anggota keluarga tak jera mendekatinya, sampai akhirnya Lien dapat menangis. Ajaib, tangisan itulah yang menyembuhkan.
”Akhirnya terpikir, untuk apa saya begitu terus. Kesedihan membuat saya meninggalkan orang-orang yang mencintai saya,” ujar Ny Lien yang kini aktif di organisasi sosial Ikatan Wanita Melur di Bandung.
Karena menyadari pentingnya peran teman dalam masa-masa transisi seusai pemakaman suami, Ny Sophie Sarwono mengajak Bu Sap untuk sering bertemu, nanti, kalau kesibukannya sudah berkurang. ”Ayo, kita ngobrol, yang ringan-ringan saja... talking nonsense....” (MH/IND/kompas)
Terbuka Luas, Peluang Karir di Dunia TI
Ketika bidang teknologi informasi (TI) berkembang demikian pesat, minat perempuan untuk menggeluti bidang ini masih tergolong minim. Padahal dari sisi kompetensi sebenarnya wanita tak kalah dengan laki-laki.
Secara umum, posisi wanita di dunia TI sering dianggap berada selangkah di belakang pria, hal ini tampaknya terkait dengan stigma yang terlanjur melekat, perempuan lebih gaptek dibanding pria. Padahal dengan sifat khas perempuan, antara lain lebih teliti dan mampu bekerja lebih keras, peluang wanita untuk sukses di dunia IT sebenarnya cukup besar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Indrajati Nugroho, Human Resource Director PT Microsoft Indonesia. "Dari sisi kemampuan saya melihat tidak ada masalah antara karyawan pria dan wanita, hanya saja keberanian wanita untuk terjun di bidang ini masih kurang," katanya.
Dari sisi jenjang karir pun Indrajati berpendapat tidak ada perbedaan, dalam artian setiap perempuan bisa menempati semua posisi dalam dunia TI. Walaupun jumlahnya masih sedikit, namun Indrajati menilai saat ini jumlah pelamar perempuan di dunia TI semakin tinggi. "Saat ini perempuan yang berminat pada TI makin meningkat, bahkan beberapa posisi di dunia TI lebih didominasi perempuan," katanya.
Bahkan Indrajati membocorkan peluang karir di bidang TI sebenarnya lebih terbuka untuk perempuan. "Kalau ada dua kandidat pria dan wanita yang setara kualitasnya, terus terang kami lebih memilih yang wanita," kata Indrajati. Sifat-sifat alami yang dimiliki perempuan, seperti lebih ulet, sabar, dan pandai berkomunikasi, merupakan hal yang menjadi nilai lebih.
Hal serupa juga diakui oleh Megawaty Khie, Country Manager Dell Indonesia. "Kami terus berusaha menyeimbangkan jumlah karyawan wanita dan pria. Saat ini di Dell Indonesia komposisi karyawan perempuan sudah mencapai 40 persen," katanya.
Peluang posisi yang sangat terbuka untuk perempuan antara lain program analis, bidang training dan pemasaran, atau project manager. Tak menutup kemungkinan pula wanita menjadi pemimpin, seperti jabatan Country Manager yang kini dipegang Megawaty Khie atau seperti Shinta W. Dhanuwardoyo yang menjabat sebagai Managing Director bubu internet.
Meskipun peluang terbuka luas, namun menurut Megawaty untuk mencapai posisi bergengsi di dunia TI dibutuhkan lebih dari sekedar kemampuan bekerja keras. "Keberanian wanita untuk mengeluarkan ide-ide masih kurang, tapi secara umum ini kelemahan yang dimiliki oleh orang Indonesia," katanya.
Untuk sukses di dunia TI, Megawaty menyarankan untuk meningkatkan keberanian dan terus mengasah kemampuan, salah satunya dengan mengikuti perkembangan teknologi.
Sudah siap terjun di bidang ini?
An/kompas
Secara umum, posisi wanita di dunia TI sering dianggap berada selangkah di belakang pria, hal ini tampaknya terkait dengan stigma yang terlanjur melekat, perempuan lebih gaptek dibanding pria. Padahal dengan sifat khas perempuan, antara lain lebih teliti dan mampu bekerja lebih keras, peluang wanita untuk sukses di dunia IT sebenarnya cukup besar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Indrajati Nugroho, Human Resource Director PT Microsoft Indonesia. "Dari sisi kemampuan saya melihat tidak ada masalah antara karyawan pria dan wanita, hanya saja keberanian wanita untuk terjun di bidang ini masih kurang," katanya.
Dari sisi jenjang karir pun Indrajati berpendapat tidak ada perbedaan, dalam artian setiap perempuan bisa menempati semua posisi dalam dunia TI. Walaupun jumlahnya masih sedikit, namun Indrajati menilai saat ini jumlah pelamar perempuan di dunia TI semakin tinggi. "Saat ini perempuan yang berminat pada TI makin meningkat, bahkan beberapa posisi di dunia TI lebih didominasi perempuan," katanya.
Bahkan Indrajati membocorkan peluang karir di bidang TI sebenarnya lebih terbuka untuk perempuan. "Kalau ada dua kandidat pria dan wanita yang setara kualitasnya, terus terang kami lebih memilih yang wanita," kata Indrajati. Sifat-sifat alami yang dimiliki perempuan, seperti lebih ulet, sabar, dan pandai berkomunikasi, merupakan hal yang menjadi nilai lebih.
Hal serupa juga diakui oleh Megawaty Khie, Country Manager Dell Indonesia. "Kami terus berusaha menyeimbangkan jumlah karyawan wanita dan pria. Saat ini di Dell Indonesia komposisi karyawan perempuan sudah mencapai 40 persen," katanya.
Peluang posisi yang sangat terbuka untuk perempuan antara lain program analis, bidang training dan pemasaran, atau project manager. Tak menutup kemungkinan pula wanita menjadi pemimpin, seperti jabatan Country Manager yang kini dipegang Megawaty Khie atau seperti Shinta W. Dhanuwardoyo yang menjabat sebagai Managing Director bubu internet.
Meskipun peluang terbuka luas, namun menurut Megawaty untuk mencapai posisi bergengsi di dunia TI dibutuhkan lebih dari sekedar kemampuan bekerja keras. "Keberanian wanita untuk mengeluarkan ide-ide masih kurang, tapi secara umum ini kelemahan yang dimiliki oleh orang Indonesia," katanya.
Untuk sukses di dunia TI, Megawaty menyarankan untuk meningkatkan keberanian dan terus mengasah kemampuan, salah satunya dengan mengikuti perkembangan teknologi.
Sudah siap terjun di bidang ini?
An/kompas
Perempuan Harus Atasi Kendala Internal Eksternal
KOMPAS - Dalam mengembangkan dirinya, perempuan Indonesia menghadapi kendala internal dan eksternal. Perempuan Indonesia harus memliki semangat tinggi untuk mengatasi dua kendala ini.
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menyampaikan pandangan itu dalam diskusi di Dewan Perwakilan Daerah, Selasa (18/12). Tema diskusi adalah Dengan Semangat Hari Ibu ke-79 Kita Tingkatkan Persatuan, Etos Kerja, dan Produktivitas Perempuan untuk Menanggulangi Kemiskinan dan Ketertinggalan Guna Mewujudkan Rakyat Indonesia yang Sejahtera.
"Perempuan tidak ada waktu lagi untuk ngerumpi dan sirik dengan yang lain," ucap Siti Zuhro.
Siti justru mengajak semua perempuan Indonesia untuk memiliki semangat merubah kemapanan dengan banyak menimba ilmu pengetahuan. Semula oleh ibunya, dia pun hanya dikatakan cukup berpendidikan Sarjana Muda. Tapi, dia terus berupaya lebih dan akhirnya berhasil meraih gelar doktor.
"Fighting spirit, semangat untuk mendobrak kemapanan harus ada," ucapnya. Kuota 30 persen perempuan dalam pencalonan legislatif, menurutnya, di satu sisi bagus tapi di sisi lain juga bisa menunjukkan kelemahan perempuan karena seolah-olah harus selalu memohon.
Namun demikian, menurut Ida Ayu Agung Mas, DPD Bali, aksi keberpihakan pada perempuan secara politik juga diperlukan karena pada kenyataannya partai politik masih banyak didominasi perempuan.
Ida Ayu mengingatkan perjuangan RA Kartini dalam mengatasi keterperangkapan keusangan sistem penjajahan dengan menuliskan "Habis Gelap Terbitlah Terang" atau Dewi Sartika dalam "Gerakan Perempuan Sedar".
Sekjen DPD Siti Nurbaya yang juga pernah menjadi Sekjen Depfdagri mengajak perempuan Indonesia untuk bekerja keras. Saat sekolah di Belanda ada pepatah mengatakan bahwa perempuan itu harus berbuat dua kali lipat untuk diakui setengahnya oleh laki-laki.
"Artinya kita itu harus bekerja 4 kali lipat. Peremuan itu dalam berpikir memang lain tapi tidak bodoh karena perempuan harus percaya diri," paparnya. (sut/kompas)
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menyampaikan pandangan itu dalam diskusi di Dewan Perwakilan Daerah, Selasa (18/12). Tema diskusi adalah Dengan Semangat Hari Ibu ke-79 Kita Tingkatkan Persatuan, Etos Kerja, dan Produktivitas Perempuan untuk Menanggulangi Kemiskinan dan Ketertinggalan Guna Mewujudkan Rakyat Indonesia yang Sejahtera.
"Perempuan tidak ada waktu lagi untuk ngerumpi dan sirik dengan yang lain," ucap Siti Zuhro.
Siti justru mengajak semua perempuan Indonesia untuk memiliki semangat merubah kemapanan dengan banyak menimba ilmu pengetahuan. Semula oleh ibunya, dia pun hanya dikatakan cukup berpendidikan Sarjana Muda. Tapi, dia terus berupaya lebih dan akhirnya berhasil meraih gelar doktor.
"Fighting spirit, semangat untuk mendobrak kemapanan harus ada," ucapnya. Kuota 30 persen perempuan dalam pencalonan legislatif, menurutnya, di satu sisi bagus tapi di sisi lain juga bisa menunjukkan kelemahan perempuan karena seolah-olah harus selalu memohon.
Namun demikian, menurut Ida Ayu Agung Mas, DPD Bali, aksi keberpihakan pada perempuan secara politik juga diperlukan karena pada kenyataannya partai politik masih banyak didominasi perempuan.
Ida Ayu mengingatkan perjuangan RA Kartini dalam mengatasi keterperangkapan keusangan sistem penjajahan dengan menuliskan "Habis Gelap Terbitlah Terang" atau Dewi Sartika dalam "Gerakan Perempuan Sedar".
Sekjen DPD Siti Nurbaya yang juga pernah menjadi Sekjen Depfdagri mengajak perempuan Indonesia untuk bekerja keras. Saat sekolah di Belanda ada pepatah mengatakan bahwa perempuan itu harus berbuat dua kali lipat untuk diakui setengahnya oleh laki-laki.
"Artinya kita itu harus bekerja 4 kali lipat. Peremuan itu dalam berpikir memang lain tapi tidak bodoh karena perempuan harus percaya diri," paparnya. (sut/kompas)
6 Cara Mengatasi Emosi di Kantor
Dalam urusan kerja, emosi bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, emosi dapat membantu kita mendapatkan pekerjaan yang kita impikan. Sebaliknya, emosi juga bisa menjadi penghalang dalam mencapai potensi maksimal. Kemampuan menguasi emosi sangat diperlukan jika kita ingin maju.
Setiap karyawan pasti pernah merasakan naik turunnya emosi di tempat kerja. Berhubungan dengan banyak orang, dengan banyak sifat dan kemauan dan kemampuan, membutuhkan tenggang rasa tinggi, serta kemampuan untuk menguasai emosi sebaik-baiknya. Berikut ini enam tips untuk membantu Anda menjaga emosi agar tetap berada pada “daerah aman”. Artinya, tidak terlihat terlalu ambisius mengejar karier, tetapi tidak juga pasif.
Tip 1: Tenangkan diri
Pasti ada saat-saat dimana emosi Anda meledak. Jangan bawa rasa marah ke ruangan atasan, dan menuangkan semua emosi Anda kepadanya. Atasan bukan tempat yang tepat untuk curhat hal-hal sepele yang seharusnya bisa Anda selesaikan sendiri. Sebaliknya, tarik diri Anda dari situasi yang tak mengenakkan, dan kenali masalah yang membuat Anda marah. Setelah itu, analisa permasalahan, dan cari solusi.
Sampaikan kepada atasan pada saat Anda sudah tenang. Berikan masukan yang positif dengan penuh semangat. Sampaikan situasi secara rasional beserta masalah dan solusi yang jelas agar atasan melihat Anda sebagai seorang yang profesional dan memandang situasi dengan jelas.
Tip 2: Membaca sinyal
Bila Anda termasuk orang yang bersemangat dan penuh dengan untuk melaksanakan tugas-tugas yang sulit, manfaatkan energi tadi untuk memaksimalkan kelebihan yang Anda miliki. Tetapi, tetaplah melakukannya dengan hati-hati.
Kemauan yang besar diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Pastikan bahwa semangat Anda tidak melampaui batas. Untuk mengetahuinya Anda dapat mengamati bahasa tubuh yang diperlihatkan orang lain kepada Anda. Bahasa tubuh merupakan indikator yang baik dalam menyadarkan apakah Anda terlalu emosional atau tidak.
Tip 3: Fakta pendukung
Bila sedang melakukan suatu tugas yang membuat Anda sangat bersemangat, jangan lupa untuk melengkapinya dengan fakta-fakta dan angka-angka. Tetapi jangan lupa, untuk mendapatkan kepekaan bisnis yang baik, selain data yang obyektif dan dasar pemikiran yang kuat, “investasi emosional” juga perlu Anda miliki.
Tip 4: Kerja sama dengan baik
Kemampuan bekerja dalam tim merupakan keterampilan yang penting. Di lingkungan profesional, keberhasilan tim sangat tergantung dari kemampuan memberi dan menerima (take and give) antara para anggota tim yang bekerja sama demi mencapai tujuan.
Sebagai pemimpin tim, kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan emosi anggota lainnya merupakan keahlian tersendiri. Salah satu cara terbaik dalam mengatur emosi orang lain adalah dengan mendengarkan apa yang mereka katakan dan memperlihatkan empati terhadap apa yang mereka rasakan.
Setiap orang ingin didengar, terutama di tempat kerja dimana mereka menghabiskan hampir sebagian besar waktunya. Untuk mengatur emosi Anda, pusatkan perhatian ke dalam usaha menangkan diri Anda. Jika Anda sudah bisa menguasai diri sendiri, anggota tim yang lain akan melihat Anda sebagai panduan emosional mereka. Bila emosi Anda meledak, yang lain akan memberikan reaksi yang sama.
Tip 5: Cari orang yang tepat
Kadang-kadang hanya dengan mengeluarkan uneg-uneg kepada seseorang yang mengerti dinamika kantor akan dapat menenangkan emosi Anda. Melepaskan kekesalan kepada seseorang yang tidak memiliki tingkat emosional yang sama dengan Anda merupakan cara terbaik. Pilihlah tempat curhat dengan bijaksana, dan pikirkan dua kali sebelum menentukan siapa orangnya agar Anda tidak dikhianati.
Tip 6: Menjaga keseimbangan hidup
Cara lain untuk mendapatkan keseimbangan emosional di tempat kerja adalah dengan memiliki keseimbangan hidup di luar tempat kerja Anda. Bila Anda memiliki kehidupan pribadi yang menyenangkan, rasa bahagia akan terpancar di wajah Anda dan terbawa ke kantor. Akibatnya, meskipun Anda bertemu dengan hal-hal yang potensial memancing emosi, Anda bisa mengatasinya dengan wajar. (Nova/kompas)
Setiap karyawan pasti pernah merasakan naik turunnya emosi di tempat kerja. Berhubungan dengan banyak orang, dengan banyak sifat dan kemauan dan kemampuan, membutuhkan tenggang rasa tinggi, serta kemampuan untuk menguasai emosi sebaik-baiknya. Berikut ini enam tips untuk membantu Anda menjaga emosi agar tetap berada pada “daerah aman”. Artinya, tidak terlihat terlalu ambisius mengejar karier, tetapi tidak juga pasif.
Tip 1: Tenangkan diri
Pasti ada saat-saat dimana emosi Anda meledak. Jangan bawa rasa marah ke ruangan atasan, dan menuangkan semua emosi Anda kepadanya. Atasan bukan tempat yang tepat untuk curhat hal-hal sepele yang seharusnya bisa Anda selesaikan sendiri. Sebaliknya, tarik diri Anda dari situasi yang tak mengenakkan, dan kenali masalah yang membuat Anda marah. Setelah itu, analisa permasalahan, dan cari solusi.
Sampaikan kepada atasan pada saat Anda sudah tenang. Berikan masukan yang positif dengan penuh semangat. Sampaikan situasi secara rasional beserta masalah dan solusi yang jelas agar atasan melihat Anda sebagai seorang yang profesional dan memandang situasi dengan jelas.
Tip 2: Membaca sinyal
Bila Anda termasuk orang yang bersemangat dan penuh dengan untuk melaksanakan tugas-tugas yang sulit, manfaatkan energi tadi untuk memaksimalkan kelebihan yang Anda miliki. Tetapi, tetaplah melakukannya dengan hati-hati.
Kemauan yang besar diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik. Pastikan bahwa semangat Anda tidak melampaui batas. Untuk mengetahuinya Anda dapat mengamati bahasa tubuh yang diperlihatkan orang lain kepada Anda. Bahasa tubuh merupakan indikator yang baik dalam menyadarkan apakah Anda terlalu emosional atau tidak.
Tip 3: Fakta pendukung
Bila sedang melakukan suatu tugas yang membuat Anda sangat bersemangat, jangan lupa untuk melengkapinya dengan fakta-fakta dan angka-angka. Tetapi jangan lupa, untuk mendapatkan kepekaan bisnis yang baik, selain data yang obyektif dan dasar pemikiran yang kuat, “investasi emosional” juga perlu Anda miliki.
Tip 4: Kerja sama dengan baik
Kemampuan bekerja dalam tim merupakan keterampilan yang penting. Di lingkungan profesional, keberhasilan tim sangat tergantung dari kemampuan memberi dan menerima (take and give) antara para anggota tim yang bekerja sama demi mencapai tujuan.
Sebagai pemimpin tim, kemampuan mengelola emosi diri sendiri dan emosi anggota lainnya merupakan keahlian tersendiri. Salah satu cara terbaik dalam mengatur emosi orang lain adalah dengan mendengarkan apa yang mereka katakan dan memperlihatkan empati terhadap apa yang mereka rasakan.
Setiap orang ingin didengar, terutama di tempat kerja dimana mereka menghabiskan hampir sebagian besar waktunya. Untuk mengatur emosi Anda, pusatkan perhatian ke dalam usaha menangkan diri Anda. Jika Anda sudah bisa menguasai diri sendiri, anggota tim yang lain akan melihat Anda sebagai panduan emosional mereka. Bila emosi Anda meledak, yang lain akan memberikan reaksi yang sama.
Tip 5: Cari orang yang tepat
Kadang-kadang hanya dengan mengeluarkan uneg-uneg kepada seseorang yang mengerti dinamika kantor akan dapat menenangkan emosi Anda. Melepaskan kekesalan kepada seseorang yang tidak memiliki tingkat emosional yang sama dengan Anda merupakan cara terbaik. Pilihlah tempat curhat dengan bijaksana, dan pikirkan dua kali sebelum menentukan siapa orangnya agar Anda tidak dikhianati.
Tip 6: Menjaga keseimbangan hidup
Cara lain untuk mendapatkan keseimbangan emosional di tempat kerja adalah dengan memiliki keseimbangan hidup di luar tempat kerja Anda. Bila Anda memiliki kehidupan pribadi yang menyenangkan, rasa bahagia akan terpancar di wajah Anda dan terbawa ke kantor. Akibatnya, meskipun Anda bertemu dengan hal-hal yang potensial memancing emosi, Anda bisa mengatasinya dengan wajar. (Nova/kompas)
CV Anti Tolak
JAKARTA, SELASA - Win your CV to win your competition. Beberapa hal ini perlu diperhatikan agar CV Andalah yang menjadi pemenang.
TEPAT SASARAN
Banyak kesalahan terjadi, si pelamar tidak mengetahui persis posisi yang akan dilamar. Sehingga model CV yang dikirim pun sangat standar, hanya berisi sejumlah informasi. Padahal, setiap posisi dan perusahaan membutuhkan treatment CV tersendiri.
Misal, jika posisi yang Anda tuju marketing, tunjukkan kemampuan Anda dalam menjual. Jangan sampai posisi yang Anda lamar marketing, eh Anda malah banyak menyebut soal menangani keuangan :)
WAJAH CV
Siapa sih yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik. Perumpamaan itu pun berlaku ketika Anda membuat CV.
Sekalipun Anda pintar, pengalaman segudang dan profesional, CV Anda tidak akan dilirik jika kemasannya tidak menarik. Penampilan CV bisa terlihat dari pemakaian kertas yang tepat. Jangan mengunakan kertas bergaris apalagi kertas koran. Tampilan CV akan terlihat tidak profesional dan hanya menjadi penghuni keranjang sampah.
Ketik CV dengan menggunakan komputer. Gunakan jenis huruf yang mudah terbaca, misal Arial atau Times New Roman. Jangan memilih huruf yang keriting karena yang membacanya juga pasti akan keriting alias pusing.
Perlu juga diingat jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena Anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang Anda lamar.
IN ENGLISH PLEASE
Membuat CV dengan menggunakan bahasa Indonesia memang tidak salah, namun akan bernilai plus jika Anda dapat membuatnya dalam bahasa Inggris. Karena CV berbahasa Inggris meningkatkan persepsi kualitas dua kali lebih baik dari CV berbahasa Indonesia. Selain itu, penyeleksi juga dapat menilai kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris.
DATA STANDAR
Tampilan CV sudah menarik, tapi jika data yang Anda berikan tidak lengkap, peluang bisa lewat begitu saja. Data apa saja yang mesti dicantumkan dalam CV?
Data pribadi: nama, usia,jenis kelamin, status, alamat lengkap, nomor telepon yang bisa dihubungi (rumah, handphone atau nomor telepon lain jika ada) clan e-mail.
Riwayat pendidikan. Cantumkan pendidikan formal beserta nilai akhirnya.
Riwayat pengalaman kerja. Diawali dengan pekerjaan terakhir, lalu diikuti dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Keahlian/kemampuan. Cantumkan kursus-kursus yang pernah diikuti, yang tentu saja relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Sebutkan juga seminar-seminar, workshop yang pernah diikuti atau aktivitas yang menggambarkan dua hal tersebut.
Pencapaian (achievement). Anda bisa mencantumkan penghargaan yang pernah Anda peroleh dan proyek-proyek sulit yang pernah Anda selesaikan dengan baik.
Aktivitas. Kegiatan-kegiatan di waktu luang yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Keanggotaan profesional. Sebutkan keterlibatan Anda dalam keanggotaan profesional, karena akan menambah nilai jual Anda.
FOTO CANTIK
Lengkapi CV dengan menyertakan foto diri. Buatlah foto semenarik mungkin dan jangan terlalu standar, misal, wajah menghadap ke depan kamera tanpa senyum. Pasalnya, jika foto yang ditampilkan tidak menarik,
mereka mungkin enggan membaca CV Anda. Buatlah yang sedikit beda, misal berpakaian lebih modis dan menampilkan senyum indah Anda. Gunakan foto berwarna dengan ukuran 46.
SISTEMATIKA CV
Ada beberapa pendekatan dalam membuat CV. Pendekatan yang umum biasanya dimulai dari data diri kemudian masuk ke pendidikan, skill, dan knowledge, sampai pengalaman kerja.
Namun, Anda juga bisa sedikit tampil beda, misal CV dibuka dengan menuliskan nama, alamat, telepon, dan alamat e-mail. Setelah itu masuk ke informasi skill, dan pengalaman kerja. Cara ini memudahkan penyeleksi dalam melihat gambaran diri Anda, apakah sesuai dengan posisi yang dibutuhkan atau tidak.
AS SOON AS POSSIBLE (ASAP)
Jika Anda mengirimkan lewat pos, kirimkan berkas lamaran pada hari iklan dimuat. Amplop yang datang pertama kali pasti akan langsung dibuka oleh perekrut. Sebaliknya, amplop ke-1000 yang datang, kemungkinan besar tak akan pernah sempat dibuka. Apalagi jika mereka menganggap telah menemukan kandidat yang tepat.
Ok, sekarang saatnya memperbaiki CV Anda.
PLEASE DON'T• CV terlalu tebal. Anda mau kirim novel atau lamaran? CV yang ideal berjumlah 3 sampai 5 halaman.
• Salah tata bahasa. Gunakan bahasa Indonesia atau Inggris dengan benar.
• Jika CV dalam bentuk e-mail, ukuran soft copy dari CV cukup besar sehingga orang susah men-download-nya. Akhirnya si perekrut batal men-download dan kemudian di-delete. Idealnya ukuran CV tidak melebihi 200 KB.
• Salah tulis. Terutama salah menuliskan nama perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
• Telat kirim.
(CHIC/Ika Nurul Syifaa/kompas)
TEPAT SASARAN
Banyak kesalahan terjadi, si pelamar tidak mengetahui persis posisi yang akan dilamar. Sehingga model CV yang dikirim pun sangat standar, hanya berisi sejumlah informasi. Padahal, setiap posisi dan perusahaan membutuhkan treatment CV tersendiri.
Misal, jika posisi yang Anda tuju marketing, tunjukkan kemampuan Anda dalam menjual. Jangan sampai posisi yang Anda lamar marketing, eh Anda malah banyak menyebut soal menangani keuangan :)
WAJAH CV
Siapa sih yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik. Perumpamaan itu pun berlaku ketika Anda membuat CV.
Sekalipun Anda pintar, pengalaman segudang dan profesional, CV Anda tidak akan dilirik jika kemasannya tidak menarik. Penampilan CV bisa terlihat dari pemakaian kertas yang tepat. Jangan mengunakan kertas bergaris apalagi kertas koran. Tampilan CV akan terlihat tidak profesional dan hanya menjadi penghuni keranjang sampah.
Ketik CV dengan menggunakan komputer. Gunakan jenis huruf yang mudah terbaca, misal Arial atau Times New Roman. Jangan memilih huruf yang keriting karena yang membacanya juga pasti akan keriting alias pusing.
Perlu juga diingat jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena Anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang Anda lamar.
IN ENGLISH PLEASE
Membuat CV dengan menggunakan bahasa Indonesia memang tidak salah, namun akan bernilai plus jika Anda dapat membuatnya dalam bahasa Inggris. Karena CV berbahasa Inggris meningkatkan persepsi kualitas dua kali lebih baik dari CV berbahasa Indonesia. Selain itu, penyeleksi juga dapat menilai kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris.
DATA STANDAR
Tampilan CV sudah menarik, tapi jika data yang Anda berikan tidak lengkap, peluang bisa lewat begitu saja. Data apa saja yang mesti dicantumkan dalam CV?
Data pribadi: nama, usia,jenis kelamin, status, alamat lengkap, nomor telepon yang bisa dihubungi (rumah, handphone atau nomor telepon lain jika ada) clan e-mail.
Riwayat pendidikan. Cantumkan pendidikan formal beserta nilai akhirnya.
Riwayat pengalaman kerja. Diawali dengan pekerjaan terakhir, lalu diikuti dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Keahlian/kemampuan. Cantumkan kursus-kursus yang pernah diikuti, yang tentu saja relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Sebutkan juga seminar-seminar, workshop yang pernah diikuti atau aktivitas yang menggambarkan dua hal tersebut.
Pencapaian (achievement). Anda bisa mencantumkan penghargaan yang pernah Anda peroleh dan proyek-proyek sulit yang pernah Anda selesaikan dengan baik.
Aktivitas. Kegiatan-kegiatan di waktu luang yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Keanggotaan profesional. Sebutkan keterlibatan Anda dalam keanggotaan profesional, karena akan menambah nilai jual Anda.
FOTO CANTIK
Lengkapi CV dengan menyertakan foto diri. Buatlah foto semenarik mungkin dan jangan terlalu standar, misal, wajah menghadap ke depan kamera tanpa senyum. Pasalnya, jika foto yang ditampilkan tidak menarik,
mereka mungkin enggan membaca CV Anda. Buatlah yang sedikit beda, misal berpakaian lebih modis dan menampilkan senyum indah Anda. Gunakan foto berwarna dengan ukuran 46.
SISTEMATIKA CV
Ada beberapa pendekatan dalam membuat CV. Pendekatan yang umum biasanya dimulai dari data diri kemudian masuk ke pendidikan, skill, dan knowledge, sampai pengalaman kerja.
Namun, Anda juga bisa sedikit tampil beda, misal CV dibuka dengan menuliskan nama, alamat, telepon, dan alamat e-mail. Setelah itu masuk ke informasi skill, dan pengalaman kerja. Cara ini memudahkan penyeleksi dalam melihat gambaran diri Anda, apakah sesuai dengan posisi yang dibutuhkan atau tidak.
AS SOON AS POSSIBLE (ASAP)
Jika Anda mengirimkan lewat pos, kirimkan berkas lamaran pada hari iklan dimuat. Amplop yang datang pertama kali pasti akan langsung dibuka oleh perekrut. Sebaliknya, amplop ke-1000 yang datang, kemungkinan besar tak akan pernah sempat dibuka. Apalagi jika mereka menganggap telah menemukan kandidat yang tepat.
Ok, sekarang saatnya memperbaiki CV Anda.
PLEASE DON'T• CV terlalu tebal. Anda mau kirim novel atau lamaran? CV yang ideal berjumlah 3 sampai 5 halaman.
• Salah tata bahasa. Gunakan bahasa Indonesia atau Inggris dengan benar.
• Jika CV dalam bentuk e-mail, ukuran soft copy dari CV cukup besar sehingga orang susah men-download-nya. Akhirnya si perekrut batal men-download dan kemudian di-delete. Idealnya ukuran CV tidak melebihi 200 KB.
• Salah tulis. Terutama salah menuliskan nama perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
• Telat kirim.
(CHIC/Ika Nurul Syifaa/kompas)
Modal Jadi Warga Dunia
JAKARTA, RABU - Anda tak ingin stuck, kan? Jadilah warga dunia. Kalau sudah begini, faktor bahasa menjadi semakin penting. Empat bahasa berikut, menarik untuk dipelajari.
BAHASA MANDARIN
Bahasa Mandarin, salah satu bahasa di negeri China, diyakini akan menjadi bahasa internasional kedua setelah Inggris. Banyak negara di Asia, yang mengunakan bahasa ini. Dalam bisnis, menguasai bahasa yang satu ini akan mempermudah menjalin kerja sama.
Karena itu kursus bahasa Mandarin sangat banyak. Salah satunya adalah Wen Hua-Mandarin Institute. Pengajarnya banyak yang native. Wen Hua berafiliasi dengan beberapa universitas di China. Dan didukung oleh profesor dari Universitas Nanjing dalam membuat kurikulum.
Ada tiga tingkatan dalam belajar bahasa Mandarin di Wen Hua. Tingkat basic, terdiri dari kelas 1-3. Intermediate juga terdiri dari kelas 1-3, dan advance 1-3. Setiap tingkat, waktu belajarnya 60 jam (setiap kelas 20 jam), dengan lama belajarsetiap hari 1,5 jam.
Biaya kursus untuk guru lokal Rp800.000, campuran guru lokal dan native Rp1.000.000, dan guru native saja Rp1,2juta. Biaya materi buku-buku untuk basic Rp50.000, intermediate Rp60.000, dan advance Rp80.000. Ditambah biaya registrasi untuk setiap tingkat Rp50.000. Untuk privat, biayanya Rp4juta (guru lokal), dan Rp6juta (guru native). Juga menerima kursus ke kantor-kantor.
Wen Hua Mandarin Institute
Jl Prof Dr Satrio No 296
Karet-Kuningan, Jakarta Selatan
Telp 021 526 0388
BAHASA ITALIA
Seorang teman pernah mengatakan, ada 10 alasan mempelajari bahasa Italia. Misal, bisa menyebutkan makanan dengan tepat di restoran Italia, tahu sejarah pizza, spaghetti, dan gelatto. Ampuh merayu pasangan dengan bahasa ini. Memilih dengan tepat ukuran busana di butik Armani.
Kalau berminat, salah satu tempat kursusnya ada di Instituto Italiano di Cultura Jakarta, atau Pusat Kebudayaan Italia Jakarta. Pengajarnya orang Italia asli. Tapi jangan khawatir, beberapa di antaranya bisa berbahasa Inggris bahkan fasih berbahasa Indonesia.
Tahapannya terdiri dari tingkat beginner (1-2), elementary (1-2), dan intermediate. Masing-masing tingkat berlangsung selama 60jam dalam 30 kali pertemuan, dua kali seminggu. Biayanya, beginner 1 Rp750.000, beginner 2 Rp850.000, elementary 1-2 Rp900.000, intermediate Rp950.000. Waktu kursusnya bisa pilih sendiri diantara 9 alternatif waktu, mulai jam 9 pagi sampai 9 malam, masing-masing selama 2 jam sehari. Cukup kooperatif buat orang kantoran. Peserta mendapat membership selama 1 tahun, dan ada program beasiswa buat orang Indonesia untuk belajar di Italia.
Pusat Kebudayaan Italia
Jl HOS Cokroaminoto No 117
Jakarta Pusat
Telp 021 392 7531
BAHASA ARAB
Ada sejumlah alasan mengapa makin banyak orang mempelajari bahasa Arab. Pertama untuk mendalami ilmu agama. ltu sebabnya, menurut Denny, staf Pusat Pengambangan Bahasa dan Budaya Universitas AI Azhar Indonesia (PPBB UAI), peminatnya banyak.
Kedua, banyak perusahaan menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah, sehingga karyawannya merasa harus menambah perbendaharaan bahasa ini. Peserta kursus 'orang kantoran' di sini mencapai 80%.
PPBB UAI punya paket kursus bahasa Arab selama 40jam, lengkap mulai dari menyimak, berbicara, dan menulis. Ruang belajarnya, di ruang kuliah UAI, dan laboratorium bahasa UAI yang punya perlengkapan audio visual.
Biaya untuk kursus reguler, Senin-Jumat, Rp450.000. Untuk kursus khusus, Sabtu, Rp550.000. Lalu kursus privat dan privat intensif dengan biaya Rp1.750.000 clan Rp2.500.000. Untuk privat, masih ditambah lagi dengan ongkos transport pengajar (untuk in house course training). Sebelumnya, dikenakan biaya pendaftaran Rp25.000.
Paket ini untuk 40jam, dengan pembagian waktu dua jam per hari. Pengajarnya orang Indonesia, dan mengundang pula pengajar bangsa Arab sebagai guru tamu.
PPBB UAI
Kompleks Masjid Agung Al-Azhar
Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp 021 724 4456, 727 92753
BAHASA KOREA
Sejak masuknya tayangan film Korea, banyak orang dilanda demam belajar bahasa dari negeri Ginseng ini. Diakui salah satu pengajar bahasa ini, booming-nya dimulai ketika film televisi Korea Winter Sonata diputardi Indonesia. Apalagi kemudian, banyak restoran Korea dibuka di kawasan Jakarta. Mendorong pula berdirinya pusat kursus bahasa Korea.
Corner Language di kawasan Radio Dalam, salah satu yang kemudian membuka kelas bahasa Korea. Awalnya, tempat kursus ini hanya membuka kelas bahasa Mandarin, Jepang, Spanyol, Italia, Jerman, Belanda, dan Inggris. Namun sejak tahun 2005 membuka juga kelas bahasa Korea. Karena banyak peminatnya yang angin-anginan, kelas ini hanya dibuka untuk kelas paket dan kelas spesial. Artinya tergantung jumlah peserta, akan dibuka jika jumlah pesertanya minimal 10-15 orang.
Biayanya, untuk kelas paket Rp875.000 (dasar) dan Rp975.000 (menengah). Lama belajar 8 minggu, seminggu tiga kali. Untuk kelas spesial, biayanya Rp650.000 (dasar) clan Rp600.000 (menengah) untuk 15 kali pertemuan, masing-masing selama 2 jam. Biaya pendaftaran Rp50.000, sekali bayar di awal kursus.
Corner Language
Jl Radio Dalam Raya No 48
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
021 723 3456
(CHIC/Erika Paula/kompas)
BAHASA MANDARIN
Bahasa Mandarin, salah satu bahasa di negeri China, diyakini akan menjadi bahasa internasional kedua setelah Inggris. Banyak negara di Asia, yang mengunakan bahasa ini. Dalam bisnis, menguasai bahasa yang satu ini akan mempermudah menjalin kerja sama.
Karena itu kursus bahasa Mandarin sangat banyak. Salah satunya adalah Wen Hua-Mandarin Institute. Pengajarnya banyak yang native. Wen Hua berafiliasi dengan beberapa universitas di China. Dan didukung oleh profesor dari Universitas Nanjing dalam membuat kurikulum.
Ada tiga tingkatan dalam belajar bahasa Mandarin di Wen Hua. Tingkat basic, terdiri dari kelas 1-3. Intermediate juga terdiri dari kelas 1-3, dan advance 1-3. Setiap tingkat, waktu belajarnya 60 jam (setiap kelas 20 jam), dengan lama belajarsetiap hari 1,5 jam.
Biaya kursus untuk guru lokal Rp800.000, campuran guru lokal dan native Rp1.000.000, dan guru native saja Rp1,2juta. Biaya materi buku-buku untuk basic Rp50.000, intermediate Rp60.000, dan advance Rp80.000. Ditambah biaya registrasi untuk setiap tingkat Rp50.000. Untuk privat, biayanya Rp4juta (guru lokal), dan Rp6juta (guru native). Juga menerima kursus ke kantor-kantor.
Wen Hua Mandarin Institute
Jl Prof Dr Satrio No 296
Karet-Kuningan, Jakarta Selatan
Telp 021 526 0388
BAHASA ITALIA
Seorang teman pernah mengatakan, ada 10 alasan mempelajari bahasa Italia. Misal, bisa menyebutkan makanan dengan tepat di restoran Italia, tahu sejarah pizza, spaghetti, dan gelatto. Ampuh merayu pasangan dengan bahasa ini. Memilih dengan tepat ukuran busana di butik Armani.
Kalau berminat, salah satu tempat kursusnya ada di Instituto Italiano di Cultura Jakarta, atau Pusat Kebudayaan Italia Jakarta. Pengajarnya orang Italia asli. Tapi jangan khawatir, beberapa di antaranya bisa berbahasa Inggris bahkan fasih berbahasa Indonesia.
Tahapannya terdiri dari tingkat beginner (1-2), elementary (1-2), dan intermediate. Masing-masing tingkat berlangsung selama 60jam dalam 30 kali pertemuan, dua kali seminggu. Biayanya, beginner 1 Rp750.000, beginner 2 Rp850.000, elementary 1-2 Rp900.000, intermediate Rp950.000. Waktu kursusnya bisa pilih sendiri diantara 9 alternatif waktu, mulai jam 9 pagi sampai 9 malam, masing-masing selama 2 jam sehari. Cukup kooperatif buat orang kantoran. Peserta mendapat membership selama 1 tahun, dan ada program beasiswa buat orang Indonesia untuk belajar di Italia.
Pusat Kebudayaan Italia
Jl HOS Cokroaminoto No 117
Jakarta Pusat
Telp 021 392 7531
BAHASA ARAB
Ada sejumlah alasan mengapa makin banyak orang mempelajari bahasa Arab. Pertama untuk mendalami ilmu agama. ltu sebabnya, menurut Denny, staf Pusat Pengambangan Bahasa dan Budaya Universitas AI Azhar Indonesia (PPBB UAI), peminatnya banyak.
Kedua, banyak perusahaan menjalin kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah, sehingga karyawannya merasa harus menambah perbendaharaan bahasa ini. Peserta kursus 'orang kantoran' di sini mencapai 80%.
PPBB UAI punya paket kursus bahasa Arab selama 40jam, lengkap mulai dari menyimak, berbicara, dan menulis. Ruang belajarnya, di ruang kuliah UAI, dan laboratorium bahasa UAI yang punya perlengkapan audio visual.
Biaya untuk kursus reguler, Senin-Jumat, Rp450.000. Untuk kursus khusus, Sabtu, Rp550.000. Lalu kursus privat dan privat intensif dengan biaya Rp1.750.000 clan Rp2.500.000. Untuk privat, masih ditambah lagi dengan ongkos transport pengajar (untuk in house course training). Sebelumnya, dikenakan biaya pendaftaran Rp25.000.
Paket ini untuk 40jam, dengan pembagian waktu dua jam per hari. Pengajarnya orang Indonesia, dan mengundang pula pengajar bangsa Arab sebagai guru tamu.
PPBB UAI
Kompleks Masjid Agung Al-Azhar
Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp 021 724 4456, 727 92753
BAHASA KOREA
Sejak masuknya tayangan film Korea, banyak orang dilanda demam belajar bahasa dari negeri Ginseng ini. Diakui salah satu pengajar bahasa ini, booming-nya dimulai ketika film televisi Korea Winter Sonata diputardi Indonesia. Apalagi kemudian, banyak restoran Korea dibuka di kawasan Jakarta. Mendorong pula berdirinya pusat kursus bahasa Korea.
Corner Language di kawasan Radio Dalam, salah satu yang kemudian membuka kelas bahasa Korea. Awalnya, tempat kursus ini hanya membuka kelas bahasa Mandarin, Jepang, Spanyol, Italia, Jerman, Belanda, dan Inggris. Namun sejak tahun 2005 membuka juga kelas bahasa Korea. Karena banyak peminatnya yang angin-anginan, kelas ini hanya dibuka untuk kelas paket dan kelas spesial. Artinya tergantung jumlah peserta, akan dibuka jika jumlah pesertanya minimal 10-15 orang.
Biayanya, untuk kelas paket Rp875.000 (dasar) dan Rp975.000 (menengah). Lama belajar 8 minggu, seminggu tiga kali. Untuk kelas spesial, biayanya Rp650.000 (dasar) clan Rp600.000 (menengah) untuk 15 kali pertemuan, masing-masing selama 2 jam. Biaya pendaftaran Rp50.000, sekali bayar di awal kursus.
Corner Language
Jl Radio Dalam Raya No 48
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
021 723 3456
(CHIC/Erika Paula/kompas)
PDKT dengan Pria Tipe Ini? Pikir-Pikir Dulu Deh..
Sebelum menaikkan status si dia sebagai kekasih, tentu ada masa pendekatan dan penjajakan yang perlu dilewati. Ini dia sifat pria yang sebaiknya dijauhi.
* Tukang Pamer
Mungkin si dia merasa kita adalah anggota KPK sehingga ia perlu melaporkan daftar kekayaannya. Baru penjajakan saja ia sudah pamer tentang besarnya gaji yang didapat atau warisan yang ditinggalkan oleh kakeknya. Ini menunjukkan si dia adalah tipe yang merasa dirinya seperti barang bernilai tinggi yang layak diperebutkan hanya karena materi yang dimilikinya.
* Narsis
Pria yang termasuk tipe pemuja diri sendiri alias narsis sering mendominasi pembicaraan dengan topik seputar kepribadiannya. Ia suka mengaku sebagai orang yang humoris, pintar, atau religius. Come on guys, kualitas kepribadian tidak dikatakan tapi ditunjukkan lewat sikap dan perbuatan.
* Rajin menjamah
Baru satu kali kencan tapi dia sudah berani menjamah bagian-bagian tubuh yang sensitif. Selain sikapnya tidak mencerminkan sikap menghargai perempuan, itu juga menandakan ia tidak memiliki niat serius untuk mengenal lebih dekat kepribadian kita.
* Ringan tangan
Mengenali pria yang kasar memang gampang-gampang susah, tapi ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai, misalnya ia gemar memaki, tidak bisa mengontrol emosi, atau cemburuan. Setampan apa pun penampilan pria tapi kalau ia punya kecenderungan ringan tangan, mending cari yang lain aja deh. Dunia tak selebar daun kelor kok.
* Pelit
Biasanya pria yang sedang dalam masa pendekatan royal menghadiahi Anda dengan hadiah dan perhatian. Tapi boro-boro mengeluarkan uang untuk kesenangan Anda, untuk acara kencan pun ia terbilang irit. Berhati-hatilah, bisa jadi ia termasuk pria yang pelit dan sangat terikat pada harta yang dimilikinya.
Boleh jadi si dia punya cita-cita untuk cepat kaya dengan cara tidak menghambur-hamburkan uang, tapi jika Anda punya perbedaan pandangan dalam pengelolaan uang maka hal ini bisa menjadi sumber perselisihan dalam rumah tangga kelak. (An)
kompas
* Tukang Pamer
Mungkin si dia merasa kita adalah anggota KPK sehingga ia perlu melaporkan daftar kekayaannya. Baru penjajakan saja ia sudah pamer tentang besarnya gaji yang didapat atau warisan yang ditinggalkan oleh kakeknya. Ini menunjukkan si dia adalah tipe yang merasa dirinya seperti barang bernilai tinggi yang layak diperebutkan hanya karena materi yang dimilikinya.
* Narsis
Pria yang termasuk tipe pemuja diri sendiri alias narsis sering mendominasi pembicaraan dengan topik seputar kepribadiannya. Ia suka mengaku sebagai orang yang humoris, pintar, atau religius. Come on guys, kualitas kepribadian tidak dikatakan tapi ditunjukkan lewat sikap dan perbuatan.
* Rajin menjamah
Baru satu kali kencan tapi dia sudah berani menjamah bagian-bagian tubuh yang sensitif. Selain sikapnya tidak mencerminkan sikap menghargai perempuan, itu juga menandakan ia tidak memiliki niat serius untuk mengenal lebih dekat kepribadian kita.
* Ringan tangan
Mengenali pria yang kasar memang gampang-gampang susah, tapi ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai, misalnya ia gemar memaki, tidak bisa mengontrol emosi, atau cemburuan. Setampan apa pun penampilan pria tapi kalau ia punya kecenderungan ringan tangan, mending cari yang lain aja deh. Dunia tak selebar daun kelor kok.
* Pelit
Biasanya pria yang sedang dalam masa pendekatan royal menghadiahi Anda dengan hadiah dan perhatian. Tapi boro-boro mengeluarkan uang untuk kesenangan Anda, untuk acara kencan pun ia terbilang irit. Berhati-hatilah, bisa jadi ia termasuk pria yang pelit dan sangat terikat pada harta yang dimilikinya.
Boleh jadi si dia punya cita-cita untuk cepat kaya dengan cara tidak menghambur-hamburkan uang, tapi jika Anda punya perbedaan pandangan dalam pengelolaan uang maka hal ini bisa menjadi sumber perselisihan dalam rumah tangga kelak. (An)
kompas
Cara Dia Menguji Cinta
Pria memiliki banyak cara untuk menguji cinta anda.
JAKARTA, RABU - Boleh jadi dia terpesona pada Anda. Tapi, bagi sebagian laki-laki, itu belum cukup untuk membuatnya mantap memilih Anda. Materi apa saja yang mereka uji, dan apa sih yang menentukan lulus dan gagal Anda di matanya.
MATRE ATAU TIDAK
Untuk mengetahui Anda materialistis atau tidak, mereka akan menguji dengan ini:
Memberi Anda hadiah murah.
Reaksi Anda: Bertanya-tanya soal harga dan tidak mau menyimpan barang tersebut. Anda gagal.
Reaksi Anda: Gembira dan hadiah itu langsung dipakai. Anda lulus.
Mengajak Anda ke tempat makan murah.
Reaksi Anda: Menolak, tidak mau makan dan pasang wajah cemberut. Anda gagal.
Reaksi Anda; Tidak keberatan dan lahap menyantap makanan. Anda lulus.
JEALOUSY TEST
Laki-laki selalu ingin tahu apakah pasangannya pencemburu berat atau tidak. Ia akan mengetes dengan cara ini:
Mengenalkan Anda pada teman perempuannya.
Reaksi Anda: Pasang wajah tidak senang dan bertanya-tanya soal perempuan itu setelah pertemuan. Anda gagal.
Reaksi Anda: Comfort saja, bahkan memuji perempuan itu di depan dia. Anda lulus.
Menelopon perempuan lain di depan Anda.
Reaksi Anda: Bersikap tenang seolah-olah hal itu bukan masalah besar. Anda lulus.
Reaksi Anda: Marah dan mengatakan bahwa Anda tidak suka dia menelepon perempuan lain. Anda gagal.
HUBUNGAN ANDA DENGAN MANTAN
Keingintahuan dia cukup besar untuk tahu adakah rasa yang tersisa di hati Anda untuk mantan. Ia akan menguji dengan cara ini:
Bertanya soal kabar terakhir mantan Anda.
Reaksi Anda: "Oh baik-baik saja, kemarin kita baru saja ketemuan." Anda gagal.
eaksi Anda: "memang penting aku tahu kabar dia? Kan sudah ada kamu." Anda lulus.
Bertanya bagaimana hubungan Anda dengan mantan.
Reaksi Anda: "Kami masih berteman, tapi hanya sebatas itu, karena kami punya banyak ketidakcocokan." Anda lulus.
Reaksi Anda: "Anda marah-marah sambil mengumpat dan menghujat mantan. Anda gagal.
MENGUKUR KADAR KESETIAAN
Ia ingin mendapatkan kekasih yang setia. Ia akan mengetes kesetiaan Anda dengan cara berikut:
Pergi ke luar kota.
Reaksi Anda: Tidak pernah menghubungi dia dan memilih jalan dengan laki-laki lain. Anda gagal.
Reaksi Anda: Rutin menghubungi dia dan tidak jalan dengan laki-laki lain selama dia berada di luar kota. Anda lulus.
Meminta bantuan temannya untuk menggoda Anda.
Reaksi Anda: Menanggapi godaan temannya, bahkan Anda meninggalkan dia di tengah acara. Anda gagal.
Reaksi Anda: Menolak godaan temannya dan mengatakan Anda tidak tertarik padanya. Anda lulus.
TINGKAT KEEGOISAN
Mereka menghindar berhubungan dengan perempuan egois yang maunya menang sendiri. Bagaimana laki-laki menguji tingkat keegoisan Anda?
Mengajak ke tempat yang Anda tidak suka.
Reaksi Anda: Keukeh menolak menemani dia dan tetap memaksanya pergi ke tempat yang Anda suka. Anda gagal.
Reaksi Anda: Tidak keberatan menemani, bahkan mencoba untuk menikmati. Anda lulus.
Menolak ajakan Anda dengan alasan ada janji dengan temannya.
Reaksi Anda: Memintanya memilih antara teman atau Anda. Anda gagal.
Reaksi Anda: Memaklumi dan mengatakan kalau Anda bisa pergi dengannya di lain waktu. Anda lulus.
ALASAN ANDA MENYUKAINYA
Ia juga ingin tahu apa sebenarnya motivasi Anda menjalin hubungan dengan dia, karena uangkah, tampang atau kebaikannya? Ia akan menguji dengan ini:
Suatu hari dia mengatakan kalau dia tidak punya uang.
Reaksi Anda: Mentraktir dia makan dan nonton. Anda lulus.
Reaksi Anda: "Kalau gitu lain kali saja ya kita ketemuannya, kalau kamu sudah punya uang." Anda gagal.
Mengajak Anda naik motor atau kendaraan umum.
Reaksi Anda: Menolak dan memilih tidak jadi pergi. Anda gagal.
Reaksi Anda: Tidak keberatan dan enjoy selama perjalanan. Anda lulus.
(CHIC/Ika Nurul Syifaa/kompas)
JAKARTA, RABU - Boleh jadi dia terpesona pada Anda. Tapi, bagi sebagian laki-laki, itu belum cukup untuk membuatnya mantap memilih Anda. Materi apa saja yang mereka uji, dan apa sih yang menentukan lulus dan gagal Anda di matanya.
MATRE ATAU TIDAK
Untuk mengetahui Anda materialistis atau tidak, mereka akan menguji dengan ini:
Memberi Anda hadiah murah.
Reaksi Anda: Bertanya-tanya soal harga dan tidak mau menyimpan barang tersebut. Anda gagal.
Reaksi Anda: Gembira dan hadiah itu langsung dipakai. Anda lulus.
Mengajak Anda ke tempat makan murah.
Reaksi Anda: Menolak, tidak mau makan dan pasang wajah cemberut. Anda gagal.
Reaksi Anda; Tidak keberatan dan lahap menyantap makanan. Anda lulus.
JEALOUSY TEST
Laki-laki selalu ingin tahu apakah pasangannya pencemburu berat atau tidak. Ia akan mengetes dengan cara ini:
Mengenalkan Anda pada teman perempuannya.
Reaksi Anda: Pasang wajah tidak senang dan bertanya-tanya soal perempuan itu setelah pertemuan. Anda gagal.
Reaksi Anda: Comfort saja, bahkan memuji perempuan itu di depan dia. Anda lulus.
Menelopon perempuan lain di depan Anda.
Reaksi Anda: Bersikap tenang seolah-olah hal itu bukan masalah besar. Anda lulus.
Reaksi Anda: Marah dan mengatakan bahwa Anda tidak suka dia menelepon perempuan lain. Anda gagal.
HUBUNGAN ANDA DENGAN MANTAN
Keingintahuan dia cukup besar untuk tahu adakah rasa yang tersisa di hati Anda untuk mantan. Ia akan menguji dengan cara ini:
Bertanya soal kabar terakhir mantan Anda.
Reaksi Anda: "Oh baik-baik saja, kemarin kita baru saja ketemuan." Anda gagal.
eaksi Anda: "memang penting aku tahu kabar dia? Kan sudah ada kamu." Anda lulus.
Bertanya bagaimana hubungan Anda dengan mantan.
Reaksi Anda: "Kami masih berteman, tapi hanya sebatas itu, karena kami punya banyak ketidakcocokan." Anda lulus.
Reaksi Anda: "Anda marah-marah sambil mengumpat dan menghujat mantan. Anda gagal.
MENGUKUR KADAR KESETIAAN
Ia ingin mendapatkan kekasih yang setia. Ia akan mengetes kesetiaan Anda dengan cara berikut:
Pergi ke luar kota.
Reaksi Anda: Tidak pernah menghubungi dia dan memilih jalan dengan laki-laki lain. Anda gagal.
Reaksi Anda: Rutin menghubungi dia dan tidak jalan dengan laki-laki lain selama dia berada di luar kota. Anda lulus.
Meminta bantuan temannya untuk menggoda Anda.
Reaksi Anda: Menanggapi godaan temannya, bahkan Anda meninggalkan dia di tengah acara. Anda gagal.
Reaksi Anda: Menolak godaan temannya dan mengatakan Anda tidak tertarik padanya. Anda lulus.
TINGKAT KEEGOISAN
Mereka menghindar berhubungan dengan perempuan egois yang maunya menang sendiri. Bagaimana laki-laki menguji tingkat keegoisan Anda?
Mengajak ke tempat yang Anda tidak suka.
Reaksi Anda: Keukeh menolak menemani dia dan tetap memaksanya pergi ke tempat yang Anda suka. Anda gagal.
Reaksi Anda: Tidak keberatan menemani, bahkan mencoba untuk menikmati. Anda lulus.
Menolak ajakan Anda dengan alasan ada janji dengan temannya.
Reaksi Anda: Memintanya memilih antara teman atau Anda. Anda gagal.
Reaksi Anda: Memaklumi dan mengatakan kalau Anda bisa pergi dengannya di lain waktu. Anda lulus.
ALASAN ANDA MENYUKAINYA
Ia juga ingin tahu apa sebenarnya motivasi Anda menjalin hubungan dengan dia, karena uangkah, tampang atau kebaikannya? Ia akan menguji dengan ini:
Suatu hari dia mengatakan kalau dia tidak punya uang.
Reaksi Anda: Mentraktir dia makan dan nonton. Anda lulus.
Reaksi Anda: "Kalau gitu lain kali saja ya kita ketemuannya, kalau kamu sudah punya uang." Anda gagal.
Mengajak Anda naik motor atau kendaraan umum.
Reaksi Anda: Menolak dan memilih tidak jadi pergi. Anda gagal.
Reaksi Anda: Tidak keberatan dan enjoy selama perjalanan. Anda lulus.
(CHIC/Ika Nurul Syifaa/kompas)
10 Tanda Dia Bokek
JAKARTA, SENIN - Biasanya si dia terbilang royal. Tapi hari-hari belakangan sepertinya kok beda ya? Ah, jangan-jangan si dia lagi bokek, tapi enggak ngaku. Anda perlu maklum kalau dia memperlihatkan tanda-tanda berikut ini.
1. Stay at home
Tiba-tiba dia betah di rumah. Daripada mereka harus keluar rumah saat tak berduit, lebih baik dia menghabiskan waktu untuk tidur dan bersantai di rumah. Bebas biaya.
2. Kencan hemat
Menonton DVD di rumah bissa menjadi pilihannya untuk kencan. Hanya perlu menyiapkan beberapa keping DVD dan makanan kecil. Simpel dan praktis.
3. Makan murmer
Kalau biasanya dia sering memanjakan Anda dengan mengajak makan di resto-resto mewah, kali ini ke resto murah meriah. Kalau mau, Anda bisa gantian mentraktirnya. Wah, bisa membuat si dia tambah sayang nih ;)
4. Langsung pulang
Habis menjemput Anda dari kantor langsung mengajak pulang. Padahal biasanya ia selalu cari-cari judul untuk berduaan. "Sebenarnya sih aku masih pengin sama-sama. Tapi badan rasanya agak capek nih. Enggak papa kan ya kalau kita langsung pulang aja." Hmmm...
5. No kado
Biasanya ia tak pernah absen memberi hadiah di hari ulang tahun Anda atau hari-hari istimewa lainnya. Tapi kali ini ia hanya memberikan ucapan selamat tanpa hadiah. Alasannya, "Aku belum nemu hadiah yang pas buat kamu. Sabar ya...."
6. Menghindari mal
Si dia kelihatan tidak tenang atau menghindari ajakan ke mal. Ia mungkin takut bila nda menodongnya untuk membelikan sesuatu ;-).
7. Kencan tak biasa
Tak seperti biasanya, ia mengajak Anda mengunjungi tempat-tempat wisata seperti museum atau kebun binatang asebagai pilihan tempat kencan. kantong aman, pacaran lancar ;)
8. Hanya menemani
"Maaf, aku sudah makan, aku temani kamu saja ya?" Itulah jawabannya ketika Anda mengajaknya makan di luar. Dengan kata "menemani: berarti tak ada keharusan baginya untuk membayari Anda.
9. SMS only
Kalau biasanya si dia rajin menelepon Anda, kali ini yang akan dilakukannya adalah menyapa Anda melalui SMS. Lebih murah pastinya.
10. Mobil ngadat
Tanpa Anda tanya, dia bercerita soal mobilnya yang "bermasalah". "Bisa jalan sih, tapi kok ada bunyi-bunyi enggak jelas di mesinnya. Takutnya kenapa-napa nih," begitulah alasannya. Masalah sebenarnya mungkin ia cuma sedang berhemat bensin lantaran bokek. Rpot kan, kalau Anda meminta diantar ke sana ke mari. Masak nagih yang bensin (seperti taksi) ;-). (CHIC/BesTari Kulama Dewi)
1. Stay at home
Tiba-tiba dia betah di rumah. Daripada mereka harus keluar rumah saat tak berduit, lebih baik dia menghabiskan waktu untuk tidur dan bersantai di rumah. Bebas biaya.
2. Kencan hemat
Menonton DVD di rumah bissa menjadi pilihannya untuk kencan. Hanya perlu menyiapkan beberapa keping DVD dan makanan kecil. Simpel dan praktis.
3. Makan murmer
Kalau biasanya dia sering memanjakan Anda dengan mengajak makan di resto-resto mewah, kali ini ke resto murah meriah. Kalau mau, Anda bisa gantian mentraktirnya. Wah, bisa membuat si dia tambah sayang nih ;)
4. Langsung pulang
Habis menjemput Anda dari kantor langsung mengajak pulang. Padahal biasanya ia selalu cari-cari judul untuk berduaan. "Sebenarnya sih aku masih pengin sama-sama. Tapi badan rasanya agak capek nih. Enggak papa kan ya kalau kita langsung pulang aja." Hmmm...
5. No kado
Biasanya ia tak pernah absen memberi hadiah di hari ulang tahun Anda atau hari-hari istimewa lainnya. Tapi kali ini ia hanya memberikan ucapan selamat tanpa hadiah. Alasannya, "Aku belum nemu hadiah yang pas buat kamu. Sabar ya...."
6. Menghindari mal
Si dia kelihatan tidak tenang atau menghindari ajakan ke mal. Ia mungkin takut bila nda menodongnya untuk membelikan sesuatu ;-).
7. Kencan tak biasa
Tak seperti biasanya, ia mengajak Anda mengunjungi tempat-tempat wisata seperti museum atau kebun binatang asebagai pilihan tempat kencan. kantong aman, pacaran lancar ;)
8. Hanya menemani
"Maaf, aku sudah makan, aku temani kamu saja ya?" Itulah jawabannya ketika Anda mengajaknya makan di luar. Dengan kata "menemani: berarti tak ada keharusan baginya untuk membayari Anda.
9. SMS only
Kalau biasanya si dia rajin menelepon Anda, kali ini yang akan dilakukannya adalah menyapa Anda melalui SMS. Lebih murah pastinya.
10. Mobil ngadat
Tanpa Anda tanya, dia bercerita soal mobilnya yang "bermasalah". "Bisa jalan sih, tapi kok ada bunyi-bunyi enggak jelas di mesinnya. Takutnya kenapa-napa nih," begitulah alasannya. Masalah sebenarnya mungkin ia cuma sedang berhemat bensin lantaran bokek. Rpot kan, kalau Anda meminta diantar ke sana ke mari. Masak nagih yang bensin (seperti taksi) ;-). (CHIC/BesTari Kulama Dewi)
Senin, 28 Januari 2008
Bapak, Selamat Jalan Bapak ...
KARANG ANYAR, SENIN - "Bapak, selamat jalan Bapak. Doa kami selalu menyertai Bapak." Sambil terus terisak, putri sulung mantan Presiden Soeharto Siti Hardiyanti mengungkapkan kalimat terakhir itu di depan makam ayahnya di Astana Giribangun, Karang Anyar.
Dalam kesempatan itu, Tutut demikian ia biasa disapa, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintahan, dan seluruh pihak yang telah memberikan perhatian sejak ayahnya dirawat pada awal Januari lalu, hingga pemakaman siang ini.
"Seusai dengan pesan dan keinginan Beliau, jenazah almarhum dikebumikan di tempat ini, di Astana Giribangun, berdampingan dengan istri tercinta," kata Tutut. "Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ampunannya kepada Almarhum dan diterima amal ibadahnya," sambungnya.
"Bagi kami, keluarga besar Haji Muhammad Soeharto, Beliau adalah Ayah, Eyang, Uyut dan Orang Tua yang bijak, yang sangat kami kagumi, dan kami sayangi. Beliau adalah contoh dan teladan kami yang amat kami hormati. Salah seorang yang terlibat langsung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dan mengisi kemerdekaan melalai pembangunan," katanya.
Dalam kesempatan ini pula, Tutut menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan ayahnya selama hidup, dan memimpin bangsa Indonesia. "Kami sadar bahwa bagaimanapun Almarhum adalah manusia biasa, yang memiliki kelebihan dan kekurangan dan tidak luput dari kesalahan. Oleh kerena itu, harapan kami, jika Almarhum telah melakukan kebaikan kiranya Allah menambahkan kebaikannya. Dan, apabila berbuat salah dan dosa diampuni. Kami mohon Bapak dan Ibu berkenan memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan Almarhum," ujar Tutut.
Soeharto berpulang pada hari Ahad, 27 Januari 2008, bertepatan dengan tanggal 18 Muharam 1428 hijriyah, pada pukul 13.10 wib, setelah menjalani perawatan intensif selama 24 hari di RS Pusat Pertamina.
"Akhirnya perkenankan kami atas nama keluarga besar Almarhum menghaturkan terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Semua pihak sejak masa perawatan, hingga pemakaman pada hari ini. Semoga Allah akan membalas kebaikan," ujar Tutut. (GLO)
Dalam kesempatan itu, Tutut demikian ia biasa disapa, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Pemerintahan, dan seluruh pihak yang telah memberikan perhatian sejak ayahnya dirawat pada awal Januari lalu, hingga pemakaman siang ini.
"Seusai dengan pesan dan keinginan Beliau, jenazah almarhum dikebumikan di tempat ini, di Astana Giribangun, berdampingan dengan istri tercinta," kata Tutut. "Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ampunannya kepada Almarhum dan diterima amal ibadahnya," sambungnya.
"Bagi kami, keluarga besar Haji Muhammad Soeharto, Beliau adalah Ayah, Eyang, Uyut dan Orang Tua yang bijak, yang sangat kami kagumi, dan kami sayangi. Beliau adalah contoh dan teladan kami yang amat kami hormati. Salah seorang yang terlibat langsung dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dan mengisi kemerdekaan melalai pembangunan," katanya.
Dalam kesempatan ini pula, Tutut menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang dilakukan ayahnya selama hidup, dan memimpin bangsa Indonesia. "Kami sadar bahwa bagaimanapun Almarhum adalah manusia biasa, yang memiliki kelebihan dan kekurangan dan tidak luput dari kesalahan. Oleh kerena itu, harapan kami, jika Almarhum telah melakukan kebaikan kiranya Allah menambahkan kebaikannya. Dan, apabila berbuat salah dan dosa diampuni. Kami mohon Bapak dan Ibu berkenan memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan Almarhum," ujar Tutut.
Soeharto berpulang pada hari Ahad, 27 Januari 2008, bertepatan dengan tanggal 18 Muharam 1428 hijriyah, pada pukul 13.10 wib, setelah menjalani perawatan intensif selama 24 hari di RS Pusat Pertamina.
"Akhirnya perkenankan kami atas nama keluarga besar Almarhum menghaturkan terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Semua pihak sejak masa perawatan, hingga pemakaman pada hari ini. Semoga Allah akan membalas kebaikan," ujar Tutut. (GLO)
Selamat Jalan Eyang.....
4 Tips Kerja Tanpa Stres
1. Meja kerja bersih
Meja kerja yang bersih dari kertas kerja akan sangat membantu anda
untuk lebih fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan akan
cepat selesai karena pandangan tidak terganggu dengan tumpukan kertas
di atas meja.
2.Bekerja dengan prioritas
Yup, SEMUA pekerjaan memang penting untuk diselesaikan secepatnya.
Tapi, kita harus bisa membedakan mana yang mendesak untuk
diselesaikan, mana yang bisa sedikit ditunda. Bekerjalah dengan
prioritas! Dan beban pikiran pun akan jauh berkurang.
3. Segera ambil keputusan
Semakin cepat anda mengambil keputusan dalam menghadapi masalah,
semakin cepat pula masalah anda akan terselesaikan. And, guess what?
Anda tidak perlu lagi berlama-lama stress memikirkan masalah itu.
Bukan pekerjaan yang gampang, tapi harus dilakukan secepatnya supaya
tidak berlarut-larut. SEMANGAT!!
4. Delegasikan pekerjaan
Tidak ada orang di dunia ini yang bisa melakukan segala pekerjaan
tanpa bantuan orang lain. So, biasakan untuk mulai membagi beban kerja
dengan orang lain di tim kerja anda. Stress berkurang dan anda pun
akan punya lebih banyak waktu luang untuk aktivitas lainnya.
Masih juga stress? Mungkinkah karena anda tak punya pilihan lain dan
merasa dipaksa untuk mengerjakan sesuatu yang sama sekali bukan minat
anda? Atau, lebih parah lagi... Anda merasa diperlakukan seperti sapi
perah yang hanya menghasilkan keuntungan buat boss anda?
Kalau begitu, sudah saatnya anda bergerak maju dan bebaskan diri anda
dari stress! Caranya? Cari peluang bisnis sampingan yang bisa
mendatangkan penghasilan tambahan. Dengan bertambahnya penghasilan,
anda akan punya lebih banyak pilihan dan otomatis stress pun jauh dari
pikiran anda...
*hope it's useful - Salam Action*
Rosa S. Rustam
Meja kerja yang bersih dari kertas kerja akan sangat membantu anda
untuk lebih fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan akan
cepat selesai karena pandangan tidak terganggu dengan tumpukan kertas
di atas meja.
2.Bekerja dengan prioritas
Yup, SEMUA pekerjaan memang penting untuk diselesaikan secepatnya.
Tapi, kita harus bisa membedakan mana yang mendesak untuk
diselesaikan, mana yang bisa sedikit ditunda. Bekerjalah dengan
prioritas! Dan beban pikiran pun akan jauh berkurang.
3. Segera ambil keputusan
Semakin cepat anda mengambil keputusan dalam menghadapi masalah,
semakin cepat pula masalah anda akan terselesaikan. And, guess what?
Anda tidak perlu lagi berlama-lama stress memikirkan masalah itu.
Bukan pekerjaan yang gampang, tapi harus dilakukan secepatnya supaya
tidak berlarut-larut. SEMANGAT!!
4. Delegasikan pekerjaan
Tidak ada orang di dunia ini yang bisa melakukan segala pekerjaan
tanpa bantuan orang lain. So, biasakan untuk mulai membagi beban kerja
dengan orang lain di tim kerja anda. Stress berkurang dan anda pun
akan punya lebih banyak waktu luang untuk aktivitas lainnya.
Masih juga stress? Mungkinkah karena anda tak punya pilihan lain dan
merasa dipaksa untuk mengerjakan sesuatu yang sama sekali bukan minat
anda? Atau, lebih parah lagi... Anda merasa diperlakukan seperti sapi
perah yang hanya menghasilkan keuntungan buat boss anda?
Kalau begitu, sudah saatnya anda bergerak maju dan bebaskan diri anda
dari stress! Caranya? Cari peluang bisnis sampingan yang bisa
mendatangkan penghasilan tambahan. Dengan bertambahnya penghasilan,
anda akan punya lebih banyak pilihan dan otomatis stress pun jauh dari
pikiran anda...
*hope it's useful - Salam Action*
Rosa S. Rustam
Kurus Dengan Cepat Dan Sehat
KapanLagi.com - Di zaman modern ini banyak sekali orang yang begitu mengkhawatirkan masalah berat badan mereka. Mengurangi berat badan dan berupaya nampak lebih muda sepertinya sudah jadi bagian kehidupan banyak orang saat ini. Banyak sekali produk diet yang ditawarkan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masa kini, sangking banyaknya pilihan malah bikin bingung produk mana yang paling baik dan cocok.
Sebenarnya, ada cara lain untuk melakukan diet dan mengurangi berat badan dengan mudah tanpa bantuan pil diet. Dan dengan cara ini Anda dapat mengurangi berat badan dengan cara sehat sekaligus cepat. Simak tips berikut:
Kontrol Porsi
Tetapkan porsi Anda, lebih baik buat Anda untuk makan sesuai dengan porsi Anda dari pada menyantap makanan secara berlebihan. Saat Anda makan dengan porsi lebih sedikit, Anda dapat makan secara teratur sepanjang hari. Contohnya, untuk membuat metabolisme lebih tinggi Anda dapat menyantap 5 ukuran kecil makanan dalam sehari dengan jarak waktu 2-3 jam. Cara ini dapat membantu metabolisme Anda dan juga membuat tetap kenyang sepanjang hari.
Hidari Makanan Manis
Gula adalah musuh besar saat diet dimulai. Untuk beberapa alasan saat Anda mulai menyantap makanan sehat dan menjalani diet, biasanya kerap ingin menyantap makanan manis. Cara terbaik untuk menghindari masalah ini adalah makan buah favorit Anda atau agar-agar, saat keinginan itu muncul.
Air
Untuk mengurangi kelebihan air di tubuh, Anda malah harus minum banyak air untuk melepaskan air yang disimpan oleh tubuh. Tubuh kita menahan air untuk memastikan agar tidak mengalami dehidrasi. Saat Anda minum lebih banyak air sepanjang hari dan setiap harinya, justru akan membantu melepas air berlebih di tubuh.
Aktif
Usahakan untuk tetap aktif dengan kegiatan menyanangkan, aktivitas yang membuat rileks untuk hari bebas kerja Anda. Bersenang-senanglah dengan anak Anda, lakukan yoga, jalan-jalan atau lakukan permainan yang bersifat olahraga.
Menjalani diet memang tak mudah, tapi kunci untuk kesuksesan menurunkan berat badan adalah komitmen. Keteguhan difikiran kitalah yang akan mendorong untuk melakukan usaha yang lebih keras. (kpl/erl)
Sebenarnya, ada cara lain untuk melakukan diet dan mengurangi berat badan dengan mudah tanpa bantuan pil diet. Dan dengan cara ini Anda dapat mengurangi berat badan dengan cara sehat sekaligus cepat. Simak tips berikut:
Kontrol Porsi
Tetapkan porsi Anda, lebih baik buat Anda untuk makan sesuai dengan porsi Anda dari pada menyantap makanan secara berlebihan. Saat Anda makan dengan porsi lebih sedikit, Anda dapat makan secara teratur sepanjang hari. Contohnya, untuk membuat metabolisme lebih tinggi Anda dapat menyantap 5 ukuran kecil makanan dalam sehari dengan jarak waktu 2-3 jam. Cara ini dapat membantu metabolisme Anda dan juga membuat tetap kenyang sepanjang hari.
Hidari Makanan Manis
Gula adalah musuh besar saat diet dimulai. Untuk beberapa alasan saat Anda mulai menyantap makanan sehat dan menjalani diet, biasanya kerap ingin menyantap makanan manis. Cara terbaik untuk menghindari masalah ini adalah makan buah favorit Anda atau agar-agar, saat keinginan itu muncul.
Air
Untuk mengurangi kelebihan air di tubuh, Anda malah harus minum banyak air untuk melepaskan air yang disimpan oleh tubuh. Tubuh kita menahan air untuk memastikan agar tidak mengalami dehidrasi. Saat Anda minum lebih banyak air sepanjang hari dan setiap harinya, justru akan membantu melepas air berlebih di tubuh.
Aktif
Usahakan untuk tetap aktif dengan kegiatan menyanangkan, aktivitas yang membuat rileks untuk hari bebas kerja Anda. Bersenang-senanglah dengan anak Anda, lakukan yoga, jalan-jalan atau lakukan permainan yang bersifat olahraga.
Menjalani diet memang tak mudah, tapi kunci untuk kesuksesan menurunkan berat badan adalah komitmen. Keteguhan difikiran kitalah yang akan mendorong untuk melakukan usaha yang lebih keras. (kpl/erl)
Sabtu, 26 Januari 2008
Sedang Ingin
Intro : Bm Em A D F#
*
Bm Em
Setiap ada kamu mengapa jantungku ini
A D F#
Berdetak lebih kencang seperti genderang mau pecah
Bm Em A
Setiap ada kamu mengapa darahku mengalir lebih cepat
D F#
Dari ujung kaki ke ujung kepala
Bm Em
Setiap ada kamu otakku berfikir
A D F#
Bagaimana caranya untuk berdua sama kamu
Reff :
Bm Em
Aku sedang ingin bercinta
A D Bm Em
Karena mungkin ada kamu disini
A D A D
Aku ingin?Aku ingin?
Back To : *, Reff
Intro : Bm Em A D (4x)
Back To : Reff
Popularity: 1% [?]
Sumber: LirikLaguIndonesia.Net
Kedamaian
Ada seorang raja yang akan memberikan hadiah pada seniman yang dapat membuat suatu lukisan terbaik tentang kedamaian.
Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya.
Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi disekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya akan berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian.
Lukisan yang satu lagi menggambarkan gunung-gunung juga, tetapi tampak tegak, angkuh dan kasar. Langit hitam berawan gelap, ada halilintar di situ. Di bawah ada air terjun yang airnya bergejolak. Tampak tak ada kedamaian sama sekali.
Tetapi raja melihat di belakang air terjun ada sarang burung. Di antara riak gejolak air,duduk seekor induk burung yang sedang memberi makan pada anaknya dengan penuh kedamaian.
Lukisan yang mana yang Anda kira akan menang?
Raja ternyata memilih lukisan yang kedua.
Karena, kata raja, "damai bukan berarti tempat yang tidak ada kegaduhan,permasalahan dan kerja keras. Kedamaian berarti bila di tengah-tengah semuanya itu tetap ada ketenangan di hati Anda.
Itulah makna sejati kedamaian."
Djodi
Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya.
Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi disekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya akan berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian.
Lukisan yang satu lagi menggambarkan gunung-gunung juga, tetapi tampak tegak, angkuh dan kasar. Langit hitam berawan gelap, ada halilintar di situ. Di bawah ada air terjun yang airnya bergejolak. Tampak tak ada kedamaian sama sekali.
Tetapi raja melihat di belakang air terjun ada sarang burung. Di antara riak gejolak air,duduk seekor induk burung yang sedang memberi makan pada anaknya dengan penuh kedamaian.
Lukisan yang mana yang Anda kira akan menang?
Raja ternyata memilih lukisan yang kedua.
Karena, kata raja, "damai bukan berarti tempat yang tidak ada kegaduhan,permasalahan dan kerja keras. Kedamaian berarti bila di tengah-tengah semuanya itu tetap ada ketenangan di hati Anda.
Itulah makna sejati kedamaian."
Djodi
Nelpon Semalaman Bikin Susah Tidur
KapanLagi.com - Pasti asyik sekali ngobrol menjelang tidur, terlebih bisa ngobrol gratis atau memanfaatkan freetalk yang lagi booming 'dijual' operator. Sayang hobi baru Anda ini berakibat buruk pada kesehatan. Terlebih bisa membuat Anda ga bisa tidur!
Riset baru menyebutkan radiasi dari ponsel bisa menyebabkan insomnia dan sakit kepala dan tentu saja memangkas jam tidur Anda.
Padahal kita tahu sendiri, kurang tidur bisa memperburuk kondisi kesehatan kita. Meski pada beberapa orang tak terlalu berpengaruh pada penampilan mereka, namun pada yang lainnya kurang tidur bisa memicu depresi, kurang konsentrasi, dan bahkan membuat mood amburadul. Sementara pada anak-anak, kurang tidur bisa menurunkan prestasi akademik mereka.
Riset yang dilakukan pabrik handset ini menyatakan ngobrol terlalu lama sebelum tidur ini memperburuk kesehatan, terlebih banyak orang menggunakan handset saat ngobrol dengan ponsel. Dan keasyikan ngobrol ini akan memicu rendahnya kualitas tidur seseorang, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (22/01/08).
Tidur nyenyak dan berkualitas sangat dibutuhkan tubuh, karena saat tidur kita memberikan kesempatan pada sel saraf tubuh kita untuk beristirahat dan memperbaiki kondisi tubuh setelah beraktivitas di siang hari.
Dr Chris Idzikowski, kepala Edinburgh Sleep Centre, menyatakan dalam keterangan persnya: "Tak ada bukti yang lebih dari cukup seperti yang dikemukakan sejumlah peneliti, bahwa penggunaan ponsel sebelum tidur berakibat buruk pada kualitas tidur kita. Sementara radiasi dari ponsel memperpanjang waktu dari kita terjaga sampai kita tertidur."
Studi ini menguji pola tidur pada 36 wanita dan 35 pria pada kisaran usia 18-45 tahun. Beberapa partisipan mengalami paparan radiasi sinyal nirkabel 884 MHz akibat penggunaan ponsel sebelum tidur.
Selain itu partisipan juga butuh waktu yang lebih lama untuk bisa sampai tahap tertidur nyenyak karena pengaruh radiasi dan aktivitas mereka dengan ponsel. Ini lah yang menyebabkan tidur jadi terganggu.
Penelitian yang dilakukan gabungan ilmuwan Wayne State University, AS dan Karolinska Institute, Swedia ini mengejutkan banyak orang tua yang sebagian besar anak-anaknya selalu menggunakan ponsel sebelum tidur, entah bermain game, berkirim pesan, atau bahkan ngobrol dengan teman mereka.
Sementara itu Professor Bengt Arnetz, yang memimpin studi menyatakan: "Kita menemukan akibat radiasi ponsel saat menjelang tidur yang mempengaruhi kerja otak."
Arnetz yakin, radiasi mengaktifkan kembali sistem pengatur stress di otak, dan membuat orang terjaga dan sulit tertidur.
Hasil riset ini dipublikasikan di Massachusetts Institute of Technology dan didanai Mobile Manufacturers Forum yang terdiri dari pelaku industri ponsel raksasa seperti Nokia dan Motorola. Namun hasil penelitian tak serta merta menyalahkan handset sebagai penyebab gangguan tidur. (dailymail/rit)
Riset baru menyebutkan radiasi dari ponsel bisa menyebabkan insomnia dan sakit kepala dan tentu saja memangkas jam tidur Anda.
Padahal kita tahu sendiri, kurang tidur bisa memperburuk kondisi kesehatan kita. Meski pada beberapa orang tak terlalu berpengaruh pada penampilan mereka, namun pada yang lainnya kurang tidur bisa memicu depresi, kurang konsentrasi, dan bahkan membuat mood amburadul. Sementara pada anak-anak, kurang tidur bisa menurunkan prestasi akademik mereka.
Riset yang dilakukan pabrik handset ini menyatakan ngobrol terlalu lama sebelum tidur ini memperburuk kesehatan, terlebih banyak orang menggunakan handset saat ngobrol dengan ponsel. Dan keasyikan ngobrol ini akan memicu rendahnya kualitas tidur seseorang, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (22/01/08).
Tidur nyenyak dan berkualitas sangat dibutuhkan tubuh, karena saat tidur kita memberikan kesempatan pada sel saraf tubuh kita untuk beristirahat dan memperbaiki kondisi tubuh setelah beraktivitas di siang hari.
Dr Chris Idzikowski, kepala Edinburgh Sleep Centre, menyatakan dalam keterangan persnya: "Tak ada bukti yang lebih dari cukup seperti yang dikemukakan sejumlah peneliti, bahwa penggunaan ponsel sebelum tidur berakibat buruk pada kualitas tidur kita. Sementara radiasi dari ponsel memperpanjang waktu dari kita terjaga sampai kita tertidur."
Studi ini menguji pola tidur pada 36 wanita dan 35 pria pada kisaran usia 18-45 tahun. Beberapa partisipan mengalami paparan radiasi sinyal nirkabel 884 MHz akibat penggunaan ponsel sebelum tidur.
Selain itu partisipan juga butuh waktu yang lebih lama untuk bisa sampai tahap tertidur nyenyak karena pengaruh radiasi dan aktivitas mereka dengan ponsel. Ini lah yang menyebabkan tidur jadi terganggu.
Penelitian yang dilakukan gabungan ilmuwan Wayne State University, AS dan Karolinska Institute, Swedia ini mengejutkan banyak orang tua yang sebagian besar anak-anaknya selalu menggunakan ponsel sebelum tidur, entah bermain game, berkirim pesan, atau bahkan ngobrol dengan teman mereka.
Sementara itu Professor Bengt Arnetz, yang memimpin studi menyatakan: "Kita menemukan akibat radiasi ponsel saat menjelang tidur yang mempengaruhi kerja otak."
Arnetz yakin, radiasi mengaktifkan kembali sistem pengatur stress di otak, dan membuat orang terjaga dan sulit tertidur.
Hasil riset ini dipublikasikan di Massachusetts Institute of Technology dan didanai Mobile Manufacturers Forum yang terdiri dari pelaku industri ponsel raksasa seperti Nokia dan Motorola. Namun hasil penelitian tak serta merta menyalahkan handset sebagai penyebab gangguan tidur. (dailymail/rit)
Stres Kerja Dapat Membunuh
KapanLagi.com - Pekerjaan benar-benar dapat membunuh anda! Demikian hasil suatu studi yang memberi bukti paling kuat mengenai bagaimana stres di tempat kerja meningkatkan resiko serangan jantung dengan mengganggu sistem di dalam tubuh manusia.
Studi itu yang berlangsung lama dan melibatkan lebih dari 10 ribu pegawai pemerintah Inggris, juga menyatakan perubahan biologi yang berhubungan dengan stres mungkin memainkan peran lebih langsung dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, kata Tarani Chandola, ahli epidemiologi di University College London.
"Ini adalah studi kemasyarakatan pertama yang berskala luas dan meneliti dampak stres yang diukur dari kehidupan pekerjaan setiap hari atas penyakit jantung," kata Chandola yang memimpin studi tersebut.
"Salah satu masalahnya ialah orang telah ragu apakah stres akibat pekerjaan benar-benar mempengaruhi seseorang secara biologi."
Sakit jantung adalah penyebab utama kematian di dunia. Penyakit tersebut disebabkan oleh penimbunan lemak yang membuatnya menjadi keras dan menghalangi urat nadi, tekanan darah tinggi yang merusak saluran darah dan beberapa faktor lain.
Para peneliti itu mengukur tingkat stres di kalangan pegawai negeri dengan mengajukan pertanyaan mengenai tuntutan kerja mereka seperti seberapa besar mereka dapat mengendalikan pekerjaan mereka, seberapa sering mereka beristirahat dan seberapa kuat tekanan waktu yang mereka hadapi selama sepanjang hari.
Tim tersebut melakukan tujuh jajak pendapat selama masa 12 tahun dan mendapati pekerja yang menghadapi stres kronis (orang yang menghadapi tekanan kuat dalam dua survei pertama) menghadapi resiko 68% lebih tinggi untuk terserang sakit jantung. Hubungannya paling kuat di kalangan orang yang berusia di bawah 50 tahun, kata Chandola.
"Studi ini menambahkan bukti bahwa hubungan sakit jantung koroner akibat stres dalam pekerjaan bersifat sebab-akibat," tulis para peneliti itu di European Heart Journal.
Perubahan biologi dan perilaku kelihatannya dapat menjelaskan mengapa stres di tempat kerja berhubungan dengan sakit jantung, kata Chandola. Salah satunya ialah pekerja yang stres tak memakan makanan yang sehat, merokok, minum dan melewati olahraga. Semua perbuatan itu berhubungan dengan sakit jantung.
Dalam studi tersebut, pekerja yang stres juga telah membuat rendah keragaman denyut jantung (tanda mengenai jantung lemah yang berfungsi tidak baik) dan tingkat cortisol yang lebih rendah, hormon stres yang memberi dorongan energi bagi reaksi berjuang atau menyerah.
Terlalu banyak cortisol yang beredar di dalam aliran darah dapat merusak pembuluh darah dan jantung, kata Chandola.
"Jika terus-menerus didera stres, sistem tekanan biologi dalam tubuh menjadi tidak normal," kata Chandola. (*/cax)
Studi itu yang berlangsung lama dan melibatkan lebih dari 10 ribu pegawai pemerintah Inggris, juga menyatakan perubahan biologi yang berhubungan dengan stres mungkin memainkan peran lebih langsung dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, kata Tarani Chandola, ahli epidemiologi di University College London.
"Ini adalah studi kemasyarakatan pertama yang berskala luas dan meneliti dampak stres yang diukur dari kehidupan pekerjaan setiap hari atas penyakit jantung," kata Chandola yang memimpin studi tersebut.
"Salah satu masalahnya ialah orang telah ragu apakah stres akibat pekerjaan benar-benar mempengaruhi seseorang secara biologi."
Sakit jantung adalah penyebab utama kematian di dunia. Penyakit tersebut disebabkan oleh penimbunan lemak yang membuatnya menjadi keras dan menghalangi urat nadi, tekanan darah tinggi yang merusak saluran darah dan beberapa faktor lain.
Para peneliti itu mengukur tingkat stres di kalangan pegawai negeri dengan mengajukan pertanyaan mengenai tuntutan kerja mereka seperti seberapa besar mereka dapat mengendalikan pekerjaan mereka, seberapa sering mereka beristirahat dan seberapa kuat tekanan waktu yang mereka hadapi selama sepanjang hari.
Tim tersebut melakukan tujuh jajak pendapat selama masa 12 tahun dan mendapati pekerja yang menghadapi stres kronis (orang yang menghadapi tekanan kuat dalam dua survei pertama) menghadapi resiko 68% lebih tinggi untuk terserang sakit jantung. Hubungannya paling kuat di kalangan orang yang berusia di bawah 50 tahun, kata Chandola.
"Studi ini menambahkan bukti bahwa hubungan sakit jantung koroner akibat stres dalam pekerjaan bersifat sebab-akibat," tulis para peneliti itu di European Heart Journal.
Perubahan biologi dan perilaku kelihatannya dapat menjelaskan mengapa stres di tempat kerja berhubungan dengan sakit jantung, kata Chandola. Salah satunya ialah pekerja yang stres tak memakan makanan yang sehat, merokok, minum dan melewati olahraga. Semua perbuatan itu berhubungan dengan sakit jantung.
Dalam studi tersebut, pekerja yang stres juga telah membuat rendah keragaman denyut jantung (tanda mengenai jantung lemah yang berfungsi tidak baik) dan tingkat cortisol yang lebih rendah, hormon stres yang memberi dorongan energi bagi reaksi berjuang atau menyerah.
Terlalu banyak cortisol yang beredar di dalam aliran darah dapat merusak pembuluh darah dan jantung, kata Chandola.
"Jika terus-menerus didera stres, sistem tekanan biologi dalam tubuh menjadi tidak normal," kata Chandola. (*/cax)
Kentut Saat Bercinta? Upss..Ga Lagi-Lagi
KapanLagi.com - Pernah ga, saat asyik-asyiknya bercinta Anda kentut? Wah bisa jadi ga hanya rasa malu saja yang Anda alami, tapi hasrat bercinta pun langsung nge-drop. Banyak pasangan yang mengaku tak nyaman dengan tingkah pasangan mereka saat bercinta, seperti bersendawa, kentut, nafas bau, keseringan menggaruk, dll. Meski bisa jadi tindakan itu bukan sebuah kesengajaan namun tetap tak bisa dianggap enteng. Nah, agar aktivitas di ranjang Anda bisa bebas 'musibah', ada baiknya Anda perhatikan tips sebelum bercinta seperti yang dikutip dari jurnal commomsensediva berikut ini:
- Kentut? Perhatian makanan Anda
Seperti kita tahu kentut adalah proses keluarnya udara dari perut yang bisa disebabkan oleh terdesaknya udara dari perut oleh makanan dan minuman yang Anda konsumsi dan tidak dikunyah dengan baik sehingga bahan makanan tertentu sulit dihancurkan oleh tubuh Anda. Udara juga bisa jadi pemicu kentut, karena banyaknya udara yang ada di dalam perut terutama saat udara dingin atau posisi perut tertekan.
Untuk menghindari kentut sebelum bercinta ini cobalah berbaring santai untuk menguras keluar cadangan gas di dalam perut Anda, dan perbanyak konsumsi makanan yang mudah dikunyah dan dicerna, seperti rebusan sayur, dan jus buah. Dan hindari minum soft drink, makan telur dan daging. Kacang-kacangan juga mengandung zat gula (raffinose, stachiose, erbascose) yang membuat bakteri di usus akan memproduksi banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga menjadi penyebab kentut meski baunya tak sedasyat telur.
- Sendawa
Bukan hal yang seksi saat Anda tengah memeluk si Dia, mendadak Anda bersendawa. Ga ingin moment indah ini jadi musibah, berarti ada yang salah dengan lambung atau perut Anda. Selain karena banyaknya angin di perut Anda, makanan yang Anda konsumsi juga turut ambil peranan. Hindari makanan yang menghasilkan gas seperti ubi-ubian termasuk kentang, makanan pedas dan softdrink.
- Mulut bau
Jangan sampai saat Anda mau mencium pasangan atau pun mengeluarkan nafas, si dia langsung mual. Sebelum bercinta, coba cek makanan yang Anda konsumsi, rajin-rajin berkumur dengan mouthwash, dan mengetahui produksi air liur dalam mulut Anda. Menurut penelitian, produksi air liur dalam mulut berhenti saat Anda tidur, sehingga bakteri mengendap dan menimbulkan bau tak sedap. Cobalah minum air putih bercampur air lemon, sebelum menggosok gigi di pagi hari. Dan singkirkan sisa air liur plus bakteri di lidah dengan alat pembersih lidah serta dental floss. Dan tentu saja hindari makan atau minuman yang bisa menyebabkan bau mulut seperti petai, jengkol dan bawang.
- Bau Kaki
Maksud hati Anda ingin mencumbu pasangan mulai dari ujung kaki, tapi aroma kakinya membuat Anda ilfil. Nah, untuk menyiasati hal ini, rajin-rajin merendam kaki dengan air dingin dan panas secara bergantian agar pori-pori kulit di kaki menjadi bersih dan bau berkurang. Mengganti kaos kaki setiap hari, menghindari sepatu berbahan sintetis yang tak memiliki pori-pori sebagai tempat bernafas bagi kaki.
- garuk sana sini
Inginnya sih tampil seksi di mata pasangan, namun justru bertingkah layaknya monyet berkutu yang garuk sana garuk sini. Ih, sungguh memalukan! Jika hal ini Anda alami, coba cek lingeri yang Anda kenakan, bisa jadi Anda alergi dengan bahan-bahan tertentu, misalnya menimbulkan gatal bahkan kemerahan dan iritasi kulit. Satu lagi, Anda tak perlu memaksa diri bergaya bak bintang film porno yang terlihat seksi dengan lingerie model G-string, karena bisa saja Anda justru tak nyaman dan terasa kaku. Nah jika belum siap memakai model yang macam-macam, kenakan pakaian dalam dari bahan katun yang bebas iritasi. Baju yang membuat Anda nyaman justru membuat Anda seksi, meski sekali-sekali Anda juga harus belajar membiasakan diri ber-lingeri seksi, asal jangan dipaksa!
Jika Anda bisa menyiapkan diri dan mematuhi lima tips bercinta di atas, hal-hal sepele yang membuat hasrat nge-drop tak akan lagi Anda alami. Bukan hal yang sulit untuk dilakukan, asal Anda bisa jaga kebersihan, urusan bercinta pun akan berjalan mulus tanpa hambatan. (kpl/rit)
- Kentut? Perhatian makanan Anda
Seperti kita tahu kentut adalah proses keluarnya udara dari perut yang bisa disebabkan oleh terdesaknya udara dari perut oleh makanan dan minuman yang Anda konsumsi dan tidak dikunyah dengan baik sehingga bahan makanan tertentu sulit dihancurkan oleh tubuh Anda. Udara juga bisa jadi pemicu kentut, karena banyaknya udara yang ada di dalam perut terutama saat udara dingin atau posisi perut tertekan.
Untuk menghindari kentut sebelum bercinta ini cobalah berbaring santai untuk menguras keluar cadangan gas di dalam perut Anda, dan perbanyak konsumsi makanan yang mudah dikunyah dan dicerna, seperti rebusan sayur, dan jus buah. Dan hindari minum soft drink, makan telur dan daging. Kacang-kacangan juga mengandung zat gula (raffinose, stachiose, erbascose) yang membuat bakteri di usus akan memproduksi banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga menjadi penyebab kentut meski baunya tak sedasyat telur.
- Sendawa
Bukan hal yang seksi saat Anda tengah memeluk si Dia, mendadak Anda bersendawa. Ga ingin moment indah ini jadi musibah, berarti ada yang salah dengan lambung atau perut Anda. Selain karena banyaknya angin di perut Anda, makanan yang Anda konsumsi juga turut ambil peranan. Hindari makanan yang menghasilkan gas seperti ubi-ubian termasuk kentang, makanan pedas dan softdrink.
- Mulut bau
Jangan sampai saat Anda mau mencium pasangan atau pun mengeluarkan nafas, si dia langsung mual. Sebelum bercinta, coba cek makanan yang Anda konsumsi, rajin-rajin berkumur dengan mouthwash, dan mengetahui produksi air liur dalam mulut Anda. Menurut penelitian, produksi air liur dalam mulut berhenti saat Anda tidur, sehingga bakteri mengendap dan menimbulkan bau tak sedap. Cobalah minum air putih bercampur air lemon, sebelum menggosok gigi di pagi hari. Dan singkirkan sisa air liur plus bakteri di lidah dengan alat pembersih lidah serta dental floss. Dan tentu saja hindari makan atau minuman yang bisa menyebabkan bau mulut seperti petai, jengkol dan bawang.
- Bau Kaki
Maksud hati Anda ingin mencumbu pasangan mulai dari ujung kaki, tapi aroma kakinya membuat Anda ilfil. Nah, untuk menyiasati hal ini, rajin-rajin merendam kaki dengan air dingin dan panas secara bergantian agar pori-pori kulit di kaki menjadi bersih dan bau berkurang. Mengganti kaos kaki setiap hari, menghindari sepatu berbahan sintetis yang tak memiliki pori-pori sebagai tempat bernafas bagi kaki.
- garuk sana sini
Inginnya sih tampil seksi di mata pasangan, namun justru bertingkah layaknya monyet berkutu yang garuk sana garuk sini. Ih, sungguh memalukan! Jika hal ini Anda alami, coba cek lingeri yang Anda kenakan, bisa jadi Anda alergi dengan bahan-bahan tertentu, misalnya menimbulkan gatal bahkan kemerahan dan iritasi kulit. Satu lagi, Anda tak perlu memaksa diri bergaya bak bintang film porno yang terlihat seksi dengan lingerie model G-string, karena bisa saja Anda justru tak nyaman dan terasa kaku. Nah jika belum siap memakai model yang macam-macam, kenakan pakaian dalam dari bahan katun yang bebas iritasi. Baju yang membuat Anda nyaman justru membuat Anda seksi, meski sekali-sekali Anda juga harus belajar membiasakan diri ber-lingeri seksi, asal jangan dipaksa!
Jika Anda bisa menyiapkan diri dan mematuhi lima tips bercinta di atas, hal-hal sepele yang membuat hasrat nge-drop tak akan lagi Anda alami. Bukan hal yang sulit untuk dilakukan, asal Anda bisa jaga kebersihan, urusan bercinta pun akan berjalan mulus tanpa hambatan. (kpl/rit)
Jumat, 25 Januari 2008
Dua Pemancing Yang Hebat
Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing
yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu
mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi
oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti
biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan
10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan
menghampiri kail mereka.
Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing
kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak
direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing
berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu
oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.
Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia
bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10
pemancing lainnya, dengan syarat masing-masing diantara mereka harus
memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing
diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan
tangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka
tidak perlu memberikan apapun.
Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar
tentang tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing
diantara pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis
si B mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus'
ikan dari masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan
10 orang teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu,
tidak mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh
si B.
Pesan:
Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih
bermanfaat bila diamalkan. "Hanya dengan cara kita mengembangkan
orang lain yang membuat kita berhasil selamanya," kata Harvey S. Fire
Stone. Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih
menguasai ilmu pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari
segi finansial, pengembangan hubungan sosial, dan lain
sebagainya. "Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai
impiannya, impian Anda akan tercapai," imbuh Zig Ziglar, seorang
motivator ternama di Amerika Serikat.
Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain
sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian,
loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat
kita berikan. "Make yourself necessary to somebody. ?Jadikan dirimu
berarti bagi orang lain," kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi
seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan
sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita
lebih berarti.[aho]
Sumber: Dua Pemancing Yang Hebat oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku
best seller.
yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu
mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi
oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti
biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan
10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan
menghampiri kail mereka.
Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing
kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak
direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing
berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu
oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.
Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia
bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10
pemancing lainnya, dengan syarat masing-masing diantara mereka harus
memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing
diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan
tangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka
tidak perlu memberikan apapun.
Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar
tentang tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing
diantara pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis
si B mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus'
ikan dari masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan
10 orang teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu,
tidak mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh
si B.
Pesan:
Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih
bermanfaat bila diamalkan. "Hanya dengan cara kita mengembangkan
orang lain yang membuat kita berhasil selamanya," kata Harvey S. Fire
Stone. Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih
menguasai ilmu pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari
segi finansial, pengembangan hubungan sosial, dan lain
sebagainya. "Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai
impiannya, impian Anda akan tercapai," imbuh Zig Ziglar, seorang
motivator ternama di Amerika Serikat.
Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain
sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian,
loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat
kita berikan. "Make yourself necessary to somebody. ?Jadikan dirimu
berarti bagi orang lain," kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi
seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan
sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita
lebih berarti.[aho]
Sumber: Dua Pemancing Yang Hebat oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku
best seller.
Kamis, 24 Januari 2008
Kehidupan Itu Bagaikan Lapisan Bawang
Menjelang istirahat suatu kursus pelatihan, sang pengajar mengajak para peserta untuk melakukan suatu permainan.
'Siapakah orang yang paling penting dalam hidup Anda?'
Pengajar meminta bantuan seorang peserta maju ke depan kelas.
"Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat ini!"
Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada nama tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih dan lainnya.
Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan mencoret satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret satu nama, tetangganya. Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret satu nama yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret nama teman sekantornya. Begitu seterusnya. Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama.
Nama orang tuanya, nama anak serta nama suaminya.
Di dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengalihkan pandangan ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus di pilih.
Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata : "Coret satu lagi!" Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan mencoret satu nama. Nama orang tuanya.
"Silakan coret satu lagi!" Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas dia tulis sebelumnya. Nama anaknya.
Seketika itu pun pecah isak tangis di kelas. Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya : "Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda ?".
" Orang tua yang melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih sosok suami sebagai orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?"
Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan kelas. Menunggu apa yang hendak dikatakannya.
"Waktu akan berlalu, orang tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya."
Renungan :
Kehidupan itu bagaikan lapisan bawang . Ketika di kupas selapis demi selapis, akan habis. Dan adakalanya kita akan mengalaminya juga. Main dikupas makin menyedihkan.
Djodi
'Siapakah orang yang paling penting dalam hidup Anda?'
Pengajar meminta bantuan seorang peserta maju ke depan kelas.
"Silakan tulis 20 nama yang paling dekat dengan kehidupan Anda saat ini!"
Peserta perempuan itu pun menuliskan 20 nama di papan tulis. Ada nama tetangga, teman sekantor, saudara, orang-orang terkasih dan lainnya.
Kemudian pengajar itu menyilakan memilih, dengan mencoret satu nama yang dianggap tidak penting. Lalu siswi itu mencoret satu nama, tetangganya. Selanjutnya pengajar itu menyilakan lagi siswinya mencoret satu nama yang tersisa, dan siswi itu pun melakukannya, sekarang ia mencoret nama teman sekantornya. Begitu seterusnya. Sampai pada akhirnya di papan tulis hanya tersisa 3 nama.
Nama orang tuanya, nama anak serta nama suaminya.
Di dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi. Semua peserta pelatihan mengalihkan pandangan ke pengajar. Menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dikatakan oleh pengajar itu. Ataukah, selesai sudah tak ada lagi yang harus di pilih.
Namun dikeheningan kelas sang pengajar berkata : "Coret satu lagi!" Dengan perlahan dan agak ragu siswi itu mengambil spidol dan mencoret satu nama. Nama orang tuanya.
"Silakan coret satu lagi!" Tampak siswi itu larut dalam permainan ini. Ia gelisah. Ia mengangkat spidolnya tinggi-tinggi dan mencoret nama yang teratas dia tulis sebelumnya. Nama anaknya.
Seketika itu pun pecah isak tangis di kelas. Setelah suasana sedikit tenang, pengajar itu lalu bertanya : "Orang terkasih Anda bukan orang tua dan anak Anda ?".
" Orang tua yang melahirkan dan membesarkan Anda. Anda yang melahirkan anak. Sedang suami bisa dicari lagi. Mengapa Anda memilih sosok suami sebagai orang yang paling penting dan sulit dipisahkan?"
Semua mata tertuju pada siswi yang masih berada di depan kelas. Menunggu apa yang hendak dikatakannya.
"Waktu akan berlalu, orang tua akan pergi meninggalkan saya. Anak pun demikian. Jika ia telah dewasa dan menikah, ia akan meninggalkan saya juga. Yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya."
Renungan :
Kehidupan itu bagaikan lapisan bawang . Ketika di kupas selapis demi selapis, akan habis. Dan adakalanya kita akan mengalaminya juga. Main dikupas makin menyedihkan.
Djodi
Langganan:
Postingan (Atom)