Kamis, 17 Januari 2008

Hierarki Kebutuhan Cinta

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Cinta adalah samudera kehidupan menuju pulau kebahagiaan. Untuk
mencapainya dibutuhkan alat berupa ilmu pengetahuan tentang cinta.
Cinta
adalah pengetahuan tentang hati dan perasaan,...tapi cinta juga
sekaligus
seni penuh keindahan,...yang selalu terlukis dalam kanvas penuh
anugerah.

Agar cinta tetap hadir memberi keharuman, maka kita harus memahami Tata
Kelola Cinta yang baik ( Good Love Governance ). Di sinilah saya kan
coba
sampaikan, semoga bermanfaat.

Saya menyebutkan "Hierarki Kebutuhan Cinta", yaitu :

1. Cinta sebagai Sentuhan Rasa.
Pada tahap ini perasaan cinta bisa datang tiba- tiba, menyentuh dinding
asa tanpa bisa mengelak. Tahapan ini biasanya masuk melalui pandangan
mata. Di sini cinta bicara soal aspek fisiologis
(kecantikan/ketampanan).
Cinta ditafsirkan sebagai sarana penyaluran kebutuhan biologis.

2. Cinta sebagai Sentuhan Asa.
Pada tahap ini cinta ditafsirkan sebagai hal yang sulit dimengerti.,
karena pada tahap ini cinta bisa tumbuh sebelum berjumpa. Mungkin
karena
membaca sebuah tulisan atau mungkin hanya karena mendengar kemerduan
suaranya. Di sini cinta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan emosi.

3. Cinta sebagai Sentuhan Fikir
Setelah tahap satu dan tahap dua dicapai, maka tuntutan meningkat pada
kesejalanan pola fikir. Bisa diajak diskusi, tukar pendapat, dan enak
diajak bicara. Karena cinta tidak semata - mata pemenuhan kebutuhan
biologis. Dalam sehari kita memiliki hak hidup 24 jam, dan dialokasikan
untuk pemenuhan kebutuhan biologis sekita 4%. Lalu 96% untuk apa ? di
sinilah setiap partner membutuhkan partner untuk diskusi....Kalau
seseorang menemukan partner diskusinya di luar rumah..., maka jangan
salahkan jika satu waktu rasa itu akan tumbuh di luar pagar
rumahnya....

4. Cinta sebagai Sentuhan Toleran
Di sini cinta mulai membutuhkan pengertian dan perhatian yang lebih
dalam,
meskipun di awal perjalanan, hal inipun sudah harus ditunjukkan.
Bagaimana
kita bisa mengerti lebih toleran...., bagaimana kita bisa menerjemahkan
bahasa perhatian lebih toleran. di sinilah toleransi sejati harus bisa
dibuktikan. Tentunya dari keduabelah pihak.

5. Cinta sebagai Sentuhan Penyatuan Jiwa
Di sinilah cinta akan bicara soal kesetiaan dan pengorbanan. Cinta akan
menyatu tidak hanya dari sisi fisik dan perasaan, tapi juga sudah
menyatu
dari sisi jiwa. setiap melihat dan merasakan ketidaksukaan dari
pasangan,
ia akan merasa bahwa itu bagian dari dirinya. Pasangan tidak lagi
dilihat
sebagai jatidiri orang lain, tapi ia akan melihat pasangannya sebagai
bagian integral yang tak bisa dipisahkan. Inilah sebuah pentas
toleransi
dari jiwa yang suci. Pengorbanan adalah bagian yang kan selalu
menghiasi
setiap perjalanannya. Manis dan pahit dirasakan bersama. Setiap
perbedaan
tidak mengarah pada perpisahan. Tapi perbedaan selalu diterjemahkan
sebagai sarana untuk saling menyempurnakan. Tidak pernah ada dalam niat
dan fikirannya untuk berpisah. Apapun yang terjadi..,setiap hari akan
diisi oleh kisah hidup berdua. Tidak adalagi istilah "Aku" atau "Kamu",
karena dalam kamus hidupnya hanya mengenal satu kata tentang "Kita".

Demikian pandangan saya tentang hakekat dan makna dari usaha pemenuhan
Hierarki Kebutuhan Cinta, menurut Dede Farhan Aulawi ini.