
Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya "kantor" yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya.
Kita lihat burung tetap optimis akan rejeki yang dijanjikan Allah.
Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup , suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah.
Suatu waktu kelebihan dan dilain waktu kekurangan.
Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.

Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini sering kali kalah dari burung atau cacing ?
Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi ? padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa.
From Djodi
http://www.djodiismanto.blogspot.com/