Selasa, 08 Januari 2008

View Full Version : Buat cewe : lelaki verboden

sumber : KOSMOPOLITAN


Siapakah dia dan apa pun jabatannya, perempuan sejati yang sehat dan normal pasti butuh laki-laki dalam hidupnya. Supaya nggak salah pilih, pelajari deh tipe laki-laki yang patut dihindari.

Commitment Phobe
(Menikah? Wah, belum terpikir tuh!)

Laki-laki tipe ini ibaratnya seorang 'bayi tua'. Sosoknya bongsor, tapi pikirannya belum cukup dewasa. Tidak percaya? Periksa saja rumahnya. Dia pasti punya koleksi mainan berupa video games, mobil-mobilan dengan remote control, atau punya ceki alias cewek lain. Serius, laki-laki seperti dia memang belum punya ketetapan hati. Pikiran untuk berumah tangga, buat dia, masih jauh.

Tipe Meragukan
(Sama jenis, oke saja. Yang penting sayang)

Di masa sekarang, laki-laki tipe ini makin gampang dikenali. Pokoknya, kalau dia lebih repot memilih lip balm untuk bibirnya daripada Anda, ya tidak salah lagi! Seberapa pun ganteng dan menyenangkan bergaul dengan lelaki seperti ini, lebih baik dihindari. Cintanya bukan buat Anda semata. Dia juga melirik seseorang yang bukan saingan Anda. Mengerti'kan, maksudnya?

Tapi kalau Anda bersikeras juga, siap-siap deh makan hati. Boleh jadi Anda berhasil mengajaknya ke pelaminan, tapi tidak mendapatkannya secara utuh. Batinnya tetap menerawanag ke kaumnya sendiri. Memang sih, asyik bergaul dengan lelaki seperti ini: kocak, enak diajak bicara, tahu banyak tentang dunia perempuan dan sangat peka. Perasaannya juga halus. Tapi, ada juga yang penampilannya macho. Nah, tinggal, Anda yang perlu ekstra hati-hati.

Lelaki Beristri
Jangan pernah berpikir untuk 'main api' dengan lelaki beristri, apalagi sudah berbuntut! Asal tahu saja, lelaki model ini hanya bisa menjelekkan dan merendahkan istrinya untuk mencuri perhatian Anda. Padahal, dia sendiri yang serba nggak beres. "Tapi, dia janji akan menceraikan istrinya kok," ujar Anda, tetap nekat. Silakan menunggu tapi coba pikirkan siapa yang diajaknya ke pesta tahun baru, ke undangan perkawinan atau mendapatkan pengakuan dari keluarganya. Anda? Jangan mimpi. Yang pasti ya istrinya sendiri. Nah, praktis, Anda hanya akan mendapatkan janji-janji surganya. Anda rela jadi bulan-bulanannya? Pilihan sepenuhnya di tangan Anda. Risikonya pun Anda tahu. Ingat, kebahagiaan sejati dibangun di atas hubungan yang sehat, tanpa perlu meminta korban. Makanya, cepat lupakan si pembawa 'penyakit' itu.

Anak Mama
Semua anak pasti mencintai ibunya, Tapi, kalau setiap pulang dinas dari luar kota atau luar negeri dia selalu mencari ibunya, dan bukan Anda, segera introspeksi diri. Anda mampu tidak menghadapi saingan terberat, yakni ibunya sendiri? Coba pikirkan seandainya Anda menjadi istrinya sementara bayang-bayang si ibu demikian kuat pada dirinya. Katakan padanya, Anda adalah Anda, dan mustahil menjadi duplikat ibunya.

Si Pecandu
(Anda bukan nomor 1 dalam hidupnya)
Yang ini sudah pasti kartu mati. Anda harus siap menjadi rival dari sesuatu yang dicanduinya. Misalnya, dia mencandu bola, Anda kelak dituntut untuk rela bergadang menonton liga bola adu kelihaian di teve. Padahal, itu malam minggu acara ngapel. Hobi bola tidak masalah sih, tapi kalau sudah mencandu, jadi repot. Soalnya, tidak ada hal lain di luar dunia itu. Tidak juga Anda. Ngeri, kan ? Apalagi kalau dia mencandu hal-hal terlarang, berjudi, minuman keras dan obat-obat tertentu. Hidup bersama dia? Pasti gelap.

Sok Kuasa
Menjadi pendamping seperti tipe ini, hidup laiknya sebuah mimpi buruk. Setiap saat harus rapi, cantik, modis, tepat waktu dan menyenangkan. Padahal manusia bukan robot, yang setiap waktu bisa saja mood-nya berubah-ubah . Umumnya lelaki semacam ini bergelimang harta, sehingga dia merasa berhak sepenuhnya mengatur hidup Anda. Terserah dia kapan memberi kebebasan atau mengekang. Dia senang Anda tampil seksi dan digilai lelaki lain. Toh Anda sudah menjadi miliknya. Yang benar saja memang Anda bonekanya? Tentunya Anda ingin dan berhak mengajukan inisiatif dalam hidup ini.

Playboy Amatiran
Canggih! Anda memang merasa terlambung dibuatnya. Tapi, sekaligus juga dipermainkan oleh bakat genitnya yang suka lirik sana goda sini. Bahkan, sahabat Anda sendiri tak luput dirayunya. Memang, selama ini Anda pernah mendengar selentingan miring tentang dia dalam hal cewek. Tapi, namanya sudah cinta, Anda jadi gelap mata. Baru setelah memergoki belangnya, Anda meleleh, lalu patah. Ciri lelaki jenis ini, sampai keseleo menyebut nama perempuan lain waktu memanggil Anda atau keukeuh memanggil Anda dengan sebutan"Yang" yang sudah kodian itu. Selain itu, kalau Anda sering menemukan benda-benda aneh berbau perempuan di mobilnya yang jelas bukan milik Anda atau adiknya, curiga deh. Dia juga pakar bicara, merayu dan meredakan amarah Anda. Daripada sibuk jadi detektif, lebih baik cepat putuskan dia.


Cowok Matre
Anda tidak percaya kalau laki-laki ada yang matrealistis alias matre? Asal Anda tahu, sekarang ada laki-laki yang merasa emansipasi dalam soal uang. Mereka merasa perempuan juga punya hak menanggung biaya kencan dan tak risih kalau ceweknya yang selalu membuka dompet lebih dulu. Bahkan , dia tak segan menunjuk ke arah Anda tatkala waitress datang membawa bill. Cara mengenalinya, mudah. Salah satunya dia pelit memberi hadiah, atau enteng meminta oleh-oleh setiap Anda pergi dinas ke luar negeri. Menurut Anda, apakah laki-laki seperti ini pantas disebut seorang gentleman yang patut pula dicintai?

Perfeksionis
Lelaki yang masuk kategori ini hampir nyerempet sifat rekannya 'yang sok kuasa' seperti dijelaskan di atas. Suka memaksakan gaya hidupnya yang serba sempurna. Tak urung untuk itu Anda sering dibuat 'sakit jantung' olehnya. Habis, bagaimana tidak, kalau misalnya dia menelepon Anda di kantor bak orang kebakaran jenggot. Tahu-tahu, dia hanya kebingungan lantaran dasi yang dikenakannya hari itu sama persis dengan yang dipakai yuniornya. Untuk dirinya sendiri, dia bisa memaksakan kesempurnaan itu, dan tentunya, dia pun akan meminta Anda untuk bersikap sama. Dia ingin Anda, kekasihnya juga sempurna. Ngawur kan ? Mana ada orang yang seratus persen oke? Coba ukur ketahanan Anda kira-kira mampu tidak hidup berdampingan dengan laki-laki pencinta kesempurnaan. Kalau tidak, sudahi saja