Selasa, 22 Januari 2008

Tips untuk si Mommy Berbisnis

Indro Bagus SU - detikfinance

Siapa manajer keuangan terbaik di dunia? Tak lain dan tak bukan adalah Ibu. Tapi, bagi si manajer keuangan rumah tangga, ada tips-tips untuk mengelola keuangan tersendiri.

"Seorang perempuan, sudah menjadi tugasnya sebagai manajer keuangan dalam rumah tangga. Mulai dari mengelola finasial bagi konsumsi keluarga, pendidikan anak, sampai investasi masa depan seperti asuransi dan lain sebagainya," papar ahli perencana keuangan Ahmad Gozali.

Gozali menilai urusan keluarga, terutama keuangan, memang identik dengan perempuan. Sehingga perempuan menyimpan potensi besar dalam mengelola keuangan keluarga.

Namun, Gozali melanjutkan, terkadang finansial yang diberikan suami tidak selalu mencukupi. Sementara disatu sisi, sang istri sebagai pengelola keuangan harus memutar otaknya agar semua kebutuhan keluarga dapat tercukupi.

"Solusinya adalah membina kerjasama antara suami dan istri dalam memenuhi kebutuhan finansial keluarga, yaitu istri turut mencari nafkah membantu suami," saran Gozali.

Melalui bukunya "Cashflow for Woman: Bunda Luar Biasa. Sukses Berbisnis dan Berkeluarga", Ahmad mencoba memberikan sejumlah tips bagi pada ibu yang ingin berbisnis. Dalam bukunya, Gozali Sulistyawati N. Bunda Sulis, seorang istri yang sukses berbisnis tanpa meninggalkan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

Bersama Bunda Sulis, Gozali berharap dapat menginspirasikan ibu-ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan finansial, untuk terjun ke dunia bisnis.

"Tujuannya agar seorang istri tidak hanya mampu mengatur keuangan dan menghabiskan uang saja, tapi juga dapat mencari sumber keuangan sendiri guna membantu suami memenuhi kebutuhan finansial keluarga," tutur Gozali.

Dalam bukunya, Gozali memberikan tips-tips bagi ibu-ibu rumah tangga yang mulai mencoba terjun ke dunia bisnis. Ada yang bertujuan mengejar karir sampai puncak, ada yang sekedar mencari status sosial, ada juga yang sekedar menunggu hingga memiliki anak.

Ada 9 cara memperoleh modal untuk memulai berbisnis yang ditulis Gozali dalam bukunya tersebut:

1. Manfaatkan tabungan. Tapi ingat, menggunakan tabungan jangan sampai terkuras habis. Cadangan dana harus selalu dipersiapkan untuk kebutuhan finansial keluarga.

2. Bekerjasama dengan saudara, teman atau kerabat yang punya modal. Strategi ini membutuhkan kesamaan sistem, visi dan misi. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya. Kalau perlu dibuat perjanjian tertulis.

3. Pinjaman lunak dari saudara. teman atau kerabat. Syarat utama yang harus diingat jika sudah melakukan pinjaman adalah jangan sampai cicilan memberatkan diri sendiri sehingga bisa menggangu kebutuhan finansial keluarga.

4. Pinjaman lunak dari koperasi. Sama dengan poin ketiga, besarnya cicilan harus diperhatikan. Apalagi sudah berkaitan dengan suatu lembaga.

5. Bermitra dengan perusahaan pemberi modal. Saat ini banyak program pembinaan dan pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro. Ini bisa dimanfaatkan, tapi manajemen modal harus lebih direncanakan secara matang.

6. Pegadaian. Menggadaikan barang juga salah satu alternatif memperoleh modal. Namun yang harus diperhatikan, barang yang akan digadaikan sebisa mungkin bukan barang yang sering digunakan bagi kebutuhan keluarga sehari-hari.

7. Pinjam ke bank dengan agunan. Ini juga alternatif. Namun harus benar-benar disesuaikan, karena agunan yang digunakan biasanya memiliki nilai lebih besar dibanding pada poin-poin sebelumnya. Jadi harus lebih cerdas menyiasatinya.

8. Pinjaman tanpa agunan. Pilihan ini terkesan mudah. Tapi harus diingat, bentuk pinjaman tanpa agunan biasanya memiliki bunga yang tinggi. Jadi jangan sampai cicilan bunganya mengganggu kebutuhan finansial keluarga.

9. Kartu kredit. Menggunakan kartu kredit merupakan alternatif. Namun penting diingat, bahwa modal yang diperoleh dengan kartu kredit berupa barang, bukan uang. Dan yang paling penting, cicilan kredit harus selalu dibayar setiap bulan. Jika tidak, maka lama kelamaan limit kartu kredit akan habis. Kalau sudah begitu, modal usaha tidak bisa lagi dibeli dengan kartu kredit, sementara cicilan terus menerus datang setiap bulan.

Tertarik mendalaminya? Silakan membedah buku Ahmad Gozali dan mempraktekkannya. Semoga sukses...
(dro/qom)