Selasa, 15 Januari 2008

"I Love Monday!"


"Adanya tujuan memberikan alasan bagi kita untuk bangun setiap pagi"
-- Heather Hennessey, usia 15 tahun

Weekend telah berlalu. Kini, datanglah hari Senin. Hari yang
semestinya bisa mengggelegakkan semangat. Maklum, hari baru,
haruslah semangat pun baru. Namun, yang terjadi, sesungguhnya kita
disuguhkan sebuah rutinitas yang menjengkelkan. Terbayang jalanan
macet dan pekerjaan menumpuk menanti di depan mata. Banyak orang
menarik napas ketika hari Senin datang kembali. Dapat dimaklumi,
bila banyak orang menyambut hari Senin dengan rasa malas.

Sebuah studi menyatakan bahwa stres yang muncul pada hari Senin
terjadi pada jam-jam di awal pekerjaan, yang biasanya dimulai pada
pukul 08.00-09.00. Yang bikin runyam, serangan jantung di kantor
atau di tempat kerja meningkat pada saat-saat tersebut. Ternyata
mayoritas dari mereka mengalami apa yang disebut serangan penyakit
hari Senin alias "monday's disease". Kondisi masyarakat di kota-kota
besar, terlebih lagi di Jakarta, sangat merasakan betul bagaimana
mereka mengalami stres lebih awal lagi. Rumah yang jauh dari kantor,
berdesakan di kendaraan umum, atau menghadapi jalanan yang macet
merupakan alasan mengapa mereka harus bangun lebih awal dari
biasanya. Belum lagi bila musim hujan tiba, jalanan berlubang dan
banjir sudah terbayang di depan mata.

Konon, penyakit di hari Senin zaman dulu umumnya menimpa para buruh
penyortir bulu domba atau wol. Para buruh penyortir wol pada awalnya
memang sudah mengidap alergi, di mana serangan asmanya kumat setiap
kali mulai masuk kerja setelah sehabis libur, yakni hari Senin.
Karena merasa dirinya tersiksa oleh beban penyakit yang dideritanya,
sehingga setiap hari Senin, ketika mulai bekerja kembali mereka
berteriak, "I Hate Monday!"

Jelas ada perbedaan terhadap tingkat stres yang dialami para pekerja
saat ini. Apakah stres menghadapi hari Senin hanya dialami pekerja
saja? Ternyata kebencian terhadap hari Senin tidak hanya dialami
oleh orang dewasa saja, anak kecil pun merasakan hal yang sama. Tak
heran bila kelompok musik Boomtown Rats, dimana vokalisnya Bob
Geldof, membuat lagu `I Don't Like Monday', lagu yang berkisah
mengenai kebencian seorang anak ketika hari Senin telah tiba. Bob
Geldof terkenal dengan konser Live Aid-nya yang ditujukan untuk
membantu kelaparan di Ethiopia dan terlihat marah ketika tahu kaset
rekamannya dibajak oleh perusahaan kaset Indonesia.

Fenomena "penderitaan di hari Senin" dapat juga menimbulkan peluang
bisnis. Sebuah kafe di Jakarta membuat acara `I like Monday' dengan
penulisan `I don't like Monday' dengan coretan di kata `don't'.
Beberapa bioskop juga membuat program `Nomat' alias nonton hemat.
Harga karcis diturunkan agar dapat menampung lebih banyak penonton.

Donald Greeley, psikolog di Carle Clinic's Sleep Laboratory di
Urbana, Amerika Serikat mempunyai saran bagaimana menyiasati agar
Hari Senin dapat dilalui dengan menyenangkan:

1. Bayangkanlah hal-hal yang menyenangkan
Ketika Anda tidur di hari Minggu malamnya, bayangkanlah hal-hal yang
menyenangkan keesokan harinya. Judith Harlan, seorang penulis
mengatakan, "Bersenang-senang berarti menikmati setiap hari.
Bersenang-senang berarti menatap ke atas langit dan menarik napas
dalam-dalam hanya karena rasa enak." Sebelum tidur, anda bisa
membayangkan akan mendapatkan uang, bertemu teman lama yang
menyenangkan atau hal-hal menyenangkan lainnya. Jangan membayangkan
hal-hal yang tidak menyenangkan, misalnya pekerjaan yang bertumpuk,
jalanan macet, atau hal-hal rumit lainnya.

2. Makanlah yang cukup
Persiapkan diri Anda sebelum berangkat dengan gizi yang memadai.
Sarapanlah yang cukup, agar dapat menambah energi Anda. Jika Anda
harus minum kopi, minumlah secukupnya. Menurut penelitian, kafein
dapat membantu Anda untuk bisa berpikir lebih cepat, meningkatkan
rasa riang, membuat kita merasa lebih segar dan energik. Meminum
kopi dapat juga meningkatkan penampilan mental dan memori.

3. Buatlah rencana yang menyenangkan di hari Senin
Agar hari Senin dilalui dengan rasa riang, buatlah rencana-rencana
yang menyenangkan hati Anda. Misalnya Anda berencana akan makan
siang dengan teman-teman kantor Anda.

4. Gunakan pakaian berwarna cerah
Cara berpakaian bukan hanya menunjukkan siapa orang tersebut, `you
are what you wear'. Pemilihan pakaian apa yang akan dipakai bukan
hanya mempengaruhi penampilan, tetapi dapat juga mempengaruhi mood
bahkan kinerja seseorang. Pakailah pakaian berwarna cerah setiap
kali hari Senin tiba, karena warna cerah dapat mengalirkan energi
positif dan semangat baru. Dalam buku "Colour Therapy: Pengaruh dan
Kekuatan Warna dalam Kehidupan", dijelaskan bahwa warna tidak hanya
dipakai sebagai sebuah estetika atau keindahan semata. Kekuatan
pengaruh warna sangat besar terhadap setiap orang. Dalam kehidupan
sehari-hari, tanpa sadar warna dapat mempengaruhi tubuh kita.

5. Persiapan perlengkapan kerja
Jangan lupa agar Anda mempersiapkan segala sesuatunya di hari Senin
esok harinya, seperti pakaian, tas kerja, laptop, telepon seluler,
agenda, dan sebagainya. Hal ini bertujuan supaya Anda tidak tergesa-
gesa dan terburu-buru ketika hari Senin tiba. Bila ada sesuatu
barang yang tertinggal, sudah jelas, hal itu akan merusak dan
mengganggu mood Anda di pagi harinya.

6. Mulailah pekerjaan dengan kreativitas
Mulailah pekerjaan di kantor yang membutuhkan kreativitas.
Kreativitas dapat membangkitkan energi dan semangat Anda bila berada
dalam kondisi yang tidak mood.

Jadi ketika Anda bangun di pagi hari, ingatkan diri anda untuk
menghargai setiap momen yang ada. Jangan lupa, bahwa weekend tak
akan tiba sebelum hari Senin dimulai. Selamat beraktivitas. Selamat
memulai aktivitas di hari Senin!

Sumber: "I Love Monday!" oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di
Jakarta